Anda di halaman 1dari 39

REFARAT

CONJUNCTIVITIS
Oleh: Lilis Suriani
Pembimbing:Dr. Hasna Wati,Sp.M
DEFINISI
Suatu peradangan di konjungtiva
Sering disebut mata merah
Dapat menyerang semua tingkat
usia
KONJUNGTIVA :Selaput lendir
yang merupakan permukaan
palpebral bagian dalam &
sklera
ANATOMI MATA
Subtitle
VASKULARISASI
 KONJUNCTIVA

KONJUNGTIVA
PALPEBRA

Caption

KONJUNGTIVA
BULBI

KONJUNGTIVA
FORNIKS
TWO CONTENT LAYOUT WITH TABLE

 Infeksi : bakteri, virus


 Debu atau serbuk sari
 Kosmetika
 Benda asing
GEJALA
DAN
TANDA 2.terasa
1. Mata seperti
merah ada 3.
benda Nyeri GEJALA UMUM
asing sekitar
dimata mata
TANDA KONJUNGTIVITIS
1. Hiperemis
2. Eksudasi
3. Kimosis
4. Hipertropi papiler
5. Hipertropi folikuler
6. Granuloma
Konjungtivitis

Konjungtivitis
Bakteri KLASIFIKASI
Konjungtivitis
BERDASARKAN
Viral PENYEBAB
Konjungtivitis
Klamidia

Konjungtivitis
Alergi

Konjungtivitis
neonatal
BERDASARKAN KLINIS BERDASARKAN SEKRETNYA

 Konjungtivitis hiperakut  Purulen : bakteri atau


klamidia
 Konjungtivitis akut
 Molor : pada alergi,
 Konjungtivitis kronik
vernalis
 Mucus : bakteri
 Serous : virus
KONJUNGTIVITIS BAKTERI

1. HIPERAKUT : N. GONNORHOEAE
2. AKUT BIASA : STREPTOCOCCUS
3. SUBAKUT : H. INFLUENZA
4. KRONIK : KONJUNGTIVITIS SEKUNDER
GEJALA KLINIS
 Mata merah
 Iritasi
 Injeksi kinjungtiva baik segmental ataupun menyeluruh
 Edema palpebra
 Tidak terjadi penurunan visus
 Reaksi pupil normal
 Kelopak mata yang saling melekat pada pagi hari sewaktu bangun
tidur
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan mikroskopik terhadap
kerokan konjungtiva yang dipulas
dengan pulasan gram atau giemsa,
pemeriksaan ini mengungkapkan
banyak meutrofil polimornuklear.
KOMPLIKASI
• Blefaritis
• Parut konjungtiva
• Trikiasis
• Entropion
PENATALAKSANAAN

 Terapi spesifik tergantung pada temuan agen


mikrobiologiknya. Terapi dimulai dengan antimikroba
topikal spektrum luas.
 Pada konjungtivitis purulen yang dicurigai disebabkan oleh
diplokokus gram negatif harus segera dimulai terapi
topikal dan sistemik
 Pada konjungtivitis purulen dan mukopurulen, sakus
konjungtivitis harus dibilas dengan larutan saline untuk
menghilangkan sekret konjungtiva
KONJUNGTIVITIS GONORE

Definisi
 Radang akut dan hebat konjungtiva akibat infeksi N.
Gonorrhoeae
 Infeksi melalui hubungan seksual atau dari ibu ke
neonatus
GEJALA KLINIS
 Mata merah
 Sensasi benda asing
 Mata sukar dibuka terutama saat bangun tidur
 Sekret purulen
 Kemosis
 Pseudomembran
 Pada keadaan kronis terjadi ulserasi marginal dengan uveitis
anterior
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan penunjang
dilakukan pemeriksaan sediaan
langsung sekret dengan pewarnaan
gram atau giemsa untuk mengetahui
kuman penyebab dan uji sensitivitas
untuk pencernaan pengobatan
PENATALAKSANAAN

 Sekret dibersihkan dengan kapas yang dibasahi garam fisiologik


 Berikan salep penisilin setiap ¼ jam atau penisilin tetes mata
15.000-150.000 u/ml tiap ¼ jam
 Selanjutnya dilanjutkan dengan penisilin salep diberikan 5 menit-
30 menit
 Disusul dengan pemberian salep penisilin setiap jam selama 3 hari
 Pada kasus yang berat pemberian dapat diberikan penisilin atau
ceftriaxon dalam bentuk injeksi
KONJUNGTIVITIS TRAKOMA
 Konjungtivitis folikular kronik yang disebabkan oleh chamidya trachomatis,

 Faktor resiko penyakit ini berdasarkan hygiene perongan, keadaan cuaca


tempat tinggal, usia saat terkena, serta frekuensi dan jenis infeksi bacterial
mata yang sudah ada
 Penyakit ini mnyebar melalui kontak langsung( saudara kandung, ortu)

 dll
KLASIFIKASI STADIUM TRAKOMA MENURUT MAC
CALLAN

 1. stadium I = stadium insipien


 Hipermetropi papiler palpebra dan folikel imatur ( tonjolan pembesaran kelenjar di
konjungtiva ) di tarsus bagian atas
 2. stadium II = stadium established = stadium nyata
 A.stadium IIA = stadium hipertropi folikuler
 B. Stadium IIB = stadium hipertropi papiler
 Stadium IIa+Iib disebut established trachoma didapatkan epithelial keratitis, sub epitelia keratitis,
panus, herbets’s pits
 3. stadium III = stadium sikatrik
 Hipertropi folikular masih tampak, juga papil
 Sikatrik akibat dari etripion dan trikiasis di palpebra di tarsus
 Panus aktif di bagian atas kornea
 4. stadium IV = staidum sembuh
 Sikatrik tanpa tanda aktif trakoma
KOMPLIKASI
 Parut di konjungtiva
 Trikiasis
 Entropion
 Ulserasi pada kornea
 ptosis
TERAPI

 Antibiotik tetrasiklin 1% salep mata 3-4 kali sehari

 Tetrasiklin oral 4x 250 mg selama 3-4 minggu

 Sulfonamide loka atau sistemik dosis 40-50 mg/kgBB slm 7 hri, kemudian
dihentikan seminggu – 2 bulan
KONJUNTIVITIS VIRUS
DEFINISI
Penyakit umum yang disebabkan
oleh virus
GEJALA KLINIS
 Demam

 Faringitis

 Sekret berair dan sedikit

 Mengenai kedua mata

 ,asa inkubasi droplet 5-12 hari

 Hiperemi konjungtiva

 Fotofobia

 Kelopak mata bengkak, dll


KOMPLIKASI
• Blefarokonjungtivitis
• Pseudomembran
• Sikatrik
• Timbul Vesikel pada kulit
PENATALAKSAAN
Pengobatan suportif karena
umumnya sembuh sendiri dan
mungkinn tidak diperlukan
terapi, diberikan kompres hangat,
astrngen, lubrikasi, dan antibiotik
KONJUNGTIVITIS ALERGI
 Konjguntivitis alergi adalah bentuk alergi pada mata yang disebabkan oleh
reaksi inflamasi pada konjungtiva yang perantarai oleh sistem imun
 Reaksi hipersensitivitas yang paling sering terlibat pada alergi di konjungtiva
adalah reaksi hipersensitivitas tipe 1
GEJALA KLINIS
 Gatal
 Kemerahan
 Mata berair
 Fotofobia
 Pada kasus yang berat visus menurun
KOMPLIKASI & PENATALAKSANAAN
 KOMPLIKASI
 Ulkus kornea dan infeksi sekunder

 Penatalaksanaan
 Penyakit ini dapat diterapi dengan tetesan vasokonstriktor –
antihistamin topikal dan kompres dingin untuk mengatasi gatal
gatal dan steroid jangka pendek
KONJUNGTIVITIS JAMUR
Etiologi candida albicans
Ditandai dengan bercak putih dan dapat timbul pada
pasien DM dan pada pasien dengan gangguan sistem
imun
KONJUNGTIVITIS PARASIT
Etiologi : infeksi thelazia californiensis, loa loa, ascaris
lumbricoides, trichinella spiralis,schisstosoma
haematobium, dll
KONJUNGTIVITIS KIMIA ATAU IRITATIF
 Konjungtivitis yang terjadi oleh pemajanan substansi yang masuk ke sakus
konjungtiva seperti asam, alkali, asap,dan angin akan menimbulkan nyeri,
pelebaran pembuluh darah, foto fobia dan blefarospasme
 Dapat juga disebabkan oleh pemberian obat topikal jangka panjang seperti
dipivefrin, miotik,neomycin, dan obat obat lain
 Konjungtivitis ini dapat diatasi dengan pemberian substansi penyebab dan
pemakaian tetes ringan
KONJUNGTIVITIS LAIN
 Konjungtivitis juga dapat disebabkan oleh penyakit sistemik dan penyakit
autoimun seperti tiroid , gout, karsinoid
 Terapi pada konjungtivis tersebut diarahkan pada pengendalian penyakit
utama

Anda mungkin juga menyukai