Anda di halaman 1dari 65

PERCOBAAN BUNUH DIRI

Skenario 3
Kelompok 11A
Tujuan Pembelajaran :

 Mahasiswa mampu mengerti, memahami, dan menjelaskan :


1. Definisi dan klasifikasi gangguan suasana perasaan
2. Etiologi dan faktor resiko gangguan suasana perasaan
3. Patofisiologi depresi
4. Gejala depresi ( tingkat depresi )
5. Penegakan diagnosis multiaksial
6. Penatalaksanaan
Definisi Gangguan Mood/
Suasana Perasaan
 Gangguan mood meliputi sekelompok besar gangguan, dengan mood
patologis serta gangguan yang terkait mood yang mendominasi
gambaran klinisnya.
 Mood disorders, the mood -either low mood or elation- is more
intense and persistent than normal variation and leads to problems in
occupational and social functioning.
 Gangguan suasana perasaan merupakan perubahan suasana perasaan
(mood) atau afek, biasanya kearah depresi (dengan atau tanpa
anxietas yang menyertainya), atau kearah elasi (suasana perasaan
yang meningkat)
Klasifikasi Gangguan Suasana Perasaan

Episode
Gangguan Manik
Mood Episode
Depresi
Hipomania

Mania Tanpa
Episode Manik Gejala
Psikotik
Mania dengan
Gejala
Psikotik
Depresi
Ringan
Episode Depresi
Depresi Sedang
Depresi
Berat
Etiologi
Serotonin

 Neurotransmitter / hormone
 90% terdapat di cell enterochromaffin di GI tract
 10% terdapat di keping darah dan SSP
 Diproduksi di GI tract dan otak
 Tryptophan + Tryptophan hydroxylase -> 5-Hydroxiltryptamine
Fungsi Serotonin

 Bowel function
 Regulator mood
 Blood clotting
 Rasa mual
 Kepadatan tulang
 Fungsi seksual
Dopamine

 Neurotransmitter / hormone
 Diproduksi di medulla Gld. Adrenal
 Merupakan precursor epinephrine dan norepinephrine
 L-Tyronsine -> L-DOPA -> Dopamine
Fungsi Dopamine

 Pergerakan
 Pleasure reward seeking behavior
 Daya ingat
 Kemampuan kognitif
Faktor Resiko
Faktor-Faktor Resiko

 Umur 14-30 thn


 Wanita > Pria
 Penyalahgunaan alkohol dan narkotika
 Keluarga dengan riwayat depresi, bipolar disorder dan
bunuh diri
 Riwayat penyakit mental ( PTSD, anxiety disorder, eating
disorder)
Faktor-Faktor Resiko

 Pengobatan jangka panjang ( Hipertensi, obat tidur)


 Penyakit kronis ( Kanker, stroke, penyakit jantung, dll)
 Kejadian yg traumatis atau stressful
 Rendah diri
 Lingkungan sosial yang buruk
Patofisiologi
Patofisiologi

 Penurunan Neurotransmiter
-Norepinefrin
-Serotonin
-Dopamin
 Disregulasi neuroendokrin
- Aksis Hypothalamic-Pituitary-Adrenal (HPA)
Norepinefrin dan Serotonin

 Stress berkepanjangan terjadi perubahan fungsional


neurotransmiter  regulasi menurun dan aktivasi reseptor
beta 2-adrenegik  norepinefrin dan serotonin ↓  depresi
Dopamin

 Berkurangnya dopamin pada jalur mesolimbik


menyebabkan gangguan motorik, kognitif dan kesenangan
terkait depresi.
Aksis Hypothalamic-Pituitary-Adrenal
(HPA)
Aksis Hypothalamic-Pituitary-Adrenal
(HPA)
Neuron di dalam Merangsang
nukleus para pelepasan ACTH
ventrikular melepas dari hipofisis
CRH anterior

Terjadi Merangsang
hiperkotisol pelepasan
pada saat kortisol dari
depresi korteks adrenal
Episode Depresif
 Gejala Utama (pada derajat ringan, sedang, berat):
- Afek depresif
- Kehilangan minat dan kegembiraan
- Berkurangnya energi yang menuju dan meningkatnya
keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata setelah kerja
sedikit saja) dan menurunnya aktivitas
 Gejala Lainnya
- Konsentrasi dan perhatian berkurang
- Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
- Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
- Pandangan masa depan yang suram dan peimistis
- Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau
bunuhdiri
- Tidur terganggu
- Nafsu makan berkurang
F32. Episode Depresif Ringan

 Pedoman Diagnostik
- sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti
disebut di atas
- ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya
- tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya
- lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2
minggu
- hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang
biasa dialakukannya
F32.1 Episode Depresif Sedang

 Pedoman Diagnostik
- sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti
pada episode depresi ringan
- ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya
- lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu
- menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial,
pekerjaan dan urusan rumah tangga
F32.2 Episode Depresif Berat tanpa
Gejala Psikotik
 Pedoman Diagnostik
- semua gejala utama depresi harus ada
- ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa
diantaranya harus berintensitas berat
- bila ada gejala penting (mis. agitasi/retardasi psikomotor) yang
mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu
melaporkan banyak gejalanya secara rinci
F32.2 Episode Depresif Berat tanpa
Gejala Psikotik
- episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2
minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat
cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam
kurun waktu kurang dari 2 minggu
- sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial,
pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat
terbatas
F32.3 Episode Depresif Berat dengan
Gejala Psikotik
 Pedoman Diagnostik
- episode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut F32.2
- disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Waham biasanya
tentang dosa, malapetaka yang mengancam dan pasien merasa
bertanggung jawab akan itu.
- halusinasi auditorik atau olfatorik berupa suara yang menghina atau
menuduh atau bau kotoran atau daging busuk.
- retardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor
Penegakan Diagnosis
STATUS PSIKIATRI
DATA PRIBADI
Nama :
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 40 tahun
Agama :
Pendidikan :
Suku / Warganegara :
Alamat :
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pegawai kantor
Tanggal pemeriksaan : 17 Juni 2016
No. CM : 1310
Diperiksa oleh :
Riwayat Psikiatri
 Diperoleh dari hasil autoanamnesa dan alloanamnesa
 Alloanamnesis diperoleh dari : (tanggal/bulan/tahun)

IDENTITAS SUMBER INFORMASI


1 2 3
Nama
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Umur
Agama
Hubungan
Lama Kenal
Sifat
Perkenalan
A. Sebab dibawa ke rumah sakit / Pasien dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya karena
Keluhan utama percobaan bunuh diri dengan meminum baygon
B. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) • Onset : 1 bulan yang lalu
• Stressor : istri meninggal ± 2 bulan yang lalu
• Hendaya : tidak mau makan dan tidak mau pergi
bekerja
• Kronologis : sejak istri pasien meninggal ± 2 bulan
yang lalu, sudah 1 bulan pasien mulai berubah dan
sering tidak pergi ke kantor, sering menangis
sendirian, dan jarang makan
• Riwayat pengobatan
C. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) • Psikiatri
• Medis umum
• Penggunaan NAPZA

D. Riwayat pramorbid • Prenatal dan perinatal


• Masa anak awal (0-3 tahun)
• Masa anak pertengahan (3-11 tahun)
• Masa kanak akhir dan remaja (11-18 tahun)
E. Masa dewasa • Riwayat Pendidikan
• Riwayat Pekerjaan
• Riwayat Keagamaan
• Riwayat Perkawinan
• Riwayat Militer
• Riwayat Pelanggaran Hukum
• Riwayat Sosial
• Situasi hidup sekarang

F. Riwayat psikoseksual

G. Riwayat keluarga

H. Mimpi, fantasi, dan nilai-nilai


Status Mental
Deskripsi Umum Penampilan umum, perilaku dan aktivitas psikomotor,
sikap terhadap pemeriksa : dilihat saja

Penampilan Umum :

Perilaku dan Aktivitas Psikomotor :


- Tingkah laku hipoaktif

Sikap Terhadap Pemeriksa :


- Sikap apatis

Mood dan Hidup Emosi :


- Mood : disforik ( bagaimana perasaan anda saat ini?)
- HE : serasi
Status Mental
Pembicaraan -kontak positif
pasien mampu bekerja sama dalam pemeriksaan status
mental

Gangguan persepsi Ilusi


- perlihatkan pulpen  ini apa?
- jentikkan jari atau tepuk tangan  tanyakan suara
apa?
- dekatkan secangkir kopi  bau apa?
- berikan permen  rasa apa?
- sentuh tangan pasien  tangan siapa yang
menyentuh?
Halusinasi
- Akustik : bisikan atau suara-suara
- Visual : bayangan atau kilatan cahaya
Status Mental
Pikiran
Arus pikir - wajar
- tidak ditanya, dinilai dari wawancara - bisa dipertahankan

Bentuk pikir atau Proses pikir realistik/ autistik


- tidak ditanya, dinilai dari wawancara

Isi pikir Waham kejar/curiga


- Apa merasa ada yang ingin meracuni/
berbuat jahat/ mengguna-guna anda?
Waham aneh/ bizarre
- Apa merasa pikiran anda disedot?
- Apa ada pikiran yang menyusup?
- Apa merasa pikiran anda disiarkan?
Waham rujukan
- Apa merasa diomongin di tv/ radio?
Status Mental
Sensorium dan Kognitif

Kesadaran Komposmentis (jernih)

Orientasi Personal
- Menanyakan ke pasien, pemeriksa itu
siapa?
Tempat
- Sekarang anda ada dimana?
Waktu
- Sekarang kira-kira jam berapa?

Daya ingat Segera


- Coba ulangi 273960
Jangka pendek
- Tadi pagi sarapan apa?
Jangka panjang
- Kapan pasien ulangtahun?
Status Mental
Konsentrasi dan Perhatian - 100-7 = …..-7 =…..
- Bila pasien tidak bisa, tanyakan yang
lebih mudah misalkan : 100-3-
3….=….?
Kapasitas untuk Membaca dan Menulis Meminta pasien membaca dan menulis

Kemampuan Visuospasial Meminta pasien menggambarkan waktu,


misal : coba gambarkan pukul 07.00

Pikiran Abstrak - Apa arti hidung belang?


- Apa arti kutu buku?

Pengendalian Impuls - Tidak ditanya


- Perhatikan perilaku pasien : tenang/
gelisah/ agresif
- Laporan : Tingkah laku hipoaktif
Status Mental

Tilikan - Anda sekarang ada di rumah sakit,


untuk apa anda ada disini?
- Laporkan
Tilikan 6 : mengetahui dirinya sakit
dan butuh bantuan

Daya Nilai Apa beda semangka dan bola?

Reliabilitas Pasien dapat dipercaya/ tidak


Evaluasi Multiaksial (tanggal/bulan/tahun)

Aksis I
Gangguan Klinis
Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
Aksis II
Gangguan Kepribadian
Retardasi Mental
Aksis III
Kondisi Medik Umum
Aksis IV
Masalah Psikososial dan Lingkungan
Aksis V
Penilaian Fungsi Secara Global
Pengelolaan Depresi
Tujuan Pengelolaan Depresi
Mengurangi risiko
Disabilitas/
Mengurangi/ mortalitas
Hilangkan gejala
Terapi

Mengembalikan Mengurangi
Peran dan Fungsi risiko kekambuhan

Kualitas hidup
Yang Baik
Prosedur tatalaksana DEPRESI

 Mengenali gejala
 Memastikan diagnosisnya
antidepresan

solusi
 Membina rapport
 Memahami problem/penderitaan
Pendekatan Holistik

Fisik

Mental Lingkungan
47
Terapi Psikodinamik

Di mana seorang terapis mendorong klien untuk mengatakan apa pun yang terjadi
melalui pikirannya. Hal Ini akan membantu klien untuk menyadari makna
tersembunyi atau pola dalam apa yang klien lakukan atau katakan yang mungkin
berkontribusi terhadap masalahnya. Klien akan diberikan waktu untuk berpikir
dan berbicara tentang perasaannya tentang diri sendiri dan orang lain (terutama
keluarga dan orang-orang terdekat).
Terapi Kognitif

Terapi kognitif mengatakan bahwa cara orang berfikir, terutama apa yang
seseorang pilih untuk berfikir, menentukan bagaimana orang itu merasa.

Contoh :
 Overgeneralizing : melihat suatu kejadian negatif sebagai pola yang
akan terus terjadi.
 Filtering : hanya memikiran hal negatif yang terjadi yang sebenarnya
memiliki sisi positif dan negatif.
 Personalisasi : menyalahkan diri sendiri untuk hal – hal yang diluar
kendali anda.
Terapi Interpersonal

Suatu bentuk psikoterapi untuk pengobatan untuk depresi. Hal ini


bertujuan untuk membantu klien untuk memahami bagaimana masalah
yang dihadapinya, dan membantu klien untuk mengetahui bagaimana
memperkuat hubungan antar sesama dan menemukan bagaimana cara
yang lebih baik untuk mengatasi masalah.
Farmakoterapi
Keputusan Pertama yang Harus
Dibuat
• SSRI
Psikofarmaka • TCA
• AAP

• Supportif
Psikoterapi • CBT

• Grup terapi
• Edukasi Keluarga
Psikososial dan Komunitas
• Kultural sensitif
Psikofarmaka Lini Pertama
SSRI SNRI & NaSSA TCA

Fluoxetine Venlafaxine Amitriptilin

Sertraline Duloxetine Clomipramin

Citalopram Mirtazapine Imipramine

Fluvoxamine
Pengobatan Awal
Evaluasi setelah 4-6 minggu

Perhatikan efek samping

Komorbiditas

Bunuh Diri
Pilihan Antidepresan

 Semua antidepresan efektif


 Pemilihan antidepresan didasarkan atas
 Efektivitas
 Keamanan/efek samping
 Riwayat keluarga / respons terhadap terapi
 Riwayat respons terhadap antidepresan sebelumnya
 Pertimbangan interaksi obat
Efek Samping

 Antidepresan Generasi Lama:


 Profil efek samping merugikan; antikolinergik, hipotensi ortostatik,
gangguan konduksi jantung.

 Antidepresan Generasi Baru (SNRI &SSRI):


 Profil efek samping lebih baik, keluhan tersering adalah sakit kepala,
gangguan gastrointestinal.

 Interaksi obat khususnya berkaitan dengan metabolisme di


hati; generasi baru lebih baik dibanding trisiklik
PENGARUH EFEK SAMPING OBAT THD
STATUS MEDIK & FUNGSIONAL

 Efek samping antikolinergik


- gangguan sensorium & fungsi kognitif
- pandangan kabur
- retensi urin
- mulut kering

 Efek samping Kardiovaskuler


- Hipotensi ortostatik  hipoksia sereberal
- Quinidine like effect  aritmia berat
 Efek samping lainnya
 Gangguan GI Tract (mual-muntah-diare)
 Sedasi
 Agitasi psikomotor
 Gejala ekstrapiramidal
 Sindrom hiperserotonin
Beberapa Dosis Antidepresan
Nama Dosis
Amitriptilin, imipramin 75 – 150 mg/hr
Maprotilin 75 – 150 mg/hr
Moclobemid 150 – 300 mg/hr
Sertraline 50 – 200 mg/hr
Fluvoxamine 50 – 200 mg/hr
Fluoxetine 20 – 60 mg/hr
Citalopram 20 – 60 mg/hr
Tianeptine 37,5 mg/hr
Venlavaxine 75 -375 mg/hr
Mirtazapine 15 – 45 mg/hr
Depresi:

 Informasi tentang obat:


 Obat harus diminum tiap hari
 Perbaikan akan mulai dirasakan 2-3 minggu setelah minum obat
 Efek samping ringan dapat terjadi dan biasanya menghilang dalam
7-10 hari
 Harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menghentikan obat
Masalah Terapi Antidepresan
Penanganan Ketidakpatuhan

 Tingkat ketidakpatuhan terhadap antidepresan pada


depresi dapat mencapai 50% dalam 3 bulan

 Jika keadaan nonresponsif, dokter perlu


mempertimbangkan apakah ketidakpatuhan sebagai
penyebabnya
Edukasi terhadap Ketidakpatuhan
1. Minum obat setiap hari
2. Antidepresan harus diminum sekitar 4-6 minggu agar
hasilnya nyata
3. Lanjutkan minum obat sekalipun Anda merasa lebih baik
4. Jangan berhenti minum satu antidepresan tanpa
konsultasi dengan dokter
5. Instruksi khusus mengenai apa yang harus dilakukan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai pengobatan.
6. Penjadwalan aktivitas yang menyenangkan.
Kapan Merujuk

 Jika pasien menunjukkan gejala-gejala psikosis atau pikiran bunuh diri


 Jika tidak berespons terhadap satu atau dua pengobatan yang
adekuat; atau gejala memburuk
 Konsultasi diagnosis
 Komorbiditas dengan gangguan psikiatrik lain, penyalahgunaan zat
 Jika perlu tindakan spesialistik: psikoterapi,ECT, rawat inap
 Permintaan pasien

67
Isi Surat Rujukan

 Diagnosis atau perkiraan diagnosis


 Alasan rujukan
 Derajat kedaruratan
 Obat-obatan(dosis dan lama penggunaan) dan pengobatan
lain yang telah diberikan

68
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai