Skenario 3
Kelompok 11A
Tujuan Pembelajaran :
Episode
Gangguan Manik
Mood Episode
Depresi
Hipomania
Mania Tanpa
Episode Manik Gejala
Psikotik
Mania dengan
Gejala
Psikotik
Depresi
Ringan
Episode Depresi
Depresi Sedang
Depresi
Berat
Etiologi
Serotonin
Neurotransmitter / hormone
90% terdapat di cell enterochromaffin di GI tract
10% terdapat di keping darah dan SSP
Diproduksi di GI tract dan otak
Tryptophan + Tryptophan hydroxylase -> 5-Hydroxiltryptamine
Fungsi Serotonin
Bowel function
Regulator mood
Blood clotting
Rasa mual
Kepadatan tulang
Fungsi seksual
Dopamine
Neurotransmitter / hormone
Diproduksi di medulla Gld. Adrenal
Merupakan precursor epinephrine dan norepinephrine
L-Tyronsine -> L-DOPA -> Dopamine
Fungsi Dopamine
Pergerakan
Pleasure reward seeking behavior
Daya ingat
Kemampuan kognitif
Faktor Resiko
Faktor-Faktor Resiko
Penurunan Neurotransmiter
-Norepinefrin
-Serotonin
-Dopamin
Disregulasi neuroendokrin
- Aksis Hypothalamic-Pituitary-Adrenal (HPA)
Norepinefrin dan Serotonin
Terjadi Merangsang
hiperkotisol pelepasan
pada saat kortisol dari
depresi korteks adrenal
Episode Depresif
Gejala Utama (pada derajat ringan, sedang, berat):
- Afek depresif
- Kehilangan minat dan kegembiraan
- Berkurangnya energi yang menuju dan meningkatnya
keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata setelah kerja
sedikit saja) dan menurunnya aktivitas
Gejala Lainnya
- Konsentrasi dan perhatian berkurang
- Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
- Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
- Pandangan masa depan yang suram dan peimistis
- Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau
bunuhdiri
- Tidur terganggu
- Nafsu makan berkurang
F32. Episode Depresif Ringan
Pedoman Diagnostik
- sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti
disebut di atas
- ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya
- tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya
- lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2
minggu
- hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang
biasa dialakukannya
F32.1 Episode Depresif Sedang
Pedoman Diagnostik
- sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti
pada episode depresi ringan
- ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya
- lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu
- menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial,
pekerjaan dan urusan rumah tangga
F32.2 Episode Depresif Berat tanpa
Gejala Psikotik
Pedoman Diagnostik
- semua gejala utama depresi harus ada
- ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa
diantaranya harus berintensitas berat
- bila ada gejala penting (mis. agitasi/retardasi psikomotor) yang
mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu
melaporkan banyak gejalanya secara rinci
F32.2 Episode Depresif Berat tanpa
Gejala Psikotik
- episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2
minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat
cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam
kurun waktu kurang dari 2 minggu
- sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial,
pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat
terbatas
F32.3 Episode Depresif Berat dengan
Gejala Psikotik
Pedoman Diagnostik
- episode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut F32.2
- disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Waham biasanya
tentang dosa, malapetaka yang mengancam dan pasien merasa
bertanggung jawab akan itu.
- halusinasi auditorik atau olfatorik berupa suara yang menghina atau
menuduh atau bau kotoran atau daging busuk.
- retardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor
Penegakan Diagnosis
STATUS PSIKIATRI
DATA PRIBADI
Nama :
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 40 tahun
Agama :
Pendidikan :
Suku / Warganegara :
Alamat :
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pegawai kantor
Tanggal pemeriksaan : 17 Juni 2016
No. CM : 1310
Diperiksa oleh :
Riwayat Psikiatri
Diperoleh dari hasil autoanamnesa dan alloanamnesa
Alloanamnesis diperoleh dari : (tanggal/bulan/tahun)
F. Riwayat psikoseksual
G. Riwayat keluarga
Penampilan Umum :
Orientasi Personal
- Menanyakan ke pasien, pemeriksa itu
siapa?
Tempat
- Sekarang anda ada dimana?
Waktu
- Sekarang kira-kira jam berapa?
Aksis I
Gangguan Klinis
Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
Aksis II
Gangguan Kepribadian
Retardasi Mental
Aksis III
Kondisi Medik Umum
Aksis IV
Masalah Psikososial dan Lingkungan
Aksis V
Penilaian Fungsi Secara Global
Pengelolaan Depresi
Tujuan Pengelolaan Depresi
Mengurangi risiko
Disabilitas/
Mengurangi/ mortalitas
Hilangkan gejala
Terapi
Mengembalikan Mengurangi
Peran dan Fungsi risiko kekambuhan
Kualitas hidup
Yang Baik
Prosedur tatalaksana DEPRESI
Mengenali gejala
Memastikan diagnosisnya
antidepresan
solusi
Membina rapport
Memahami problem/penderitaan
Pendekatan Holistik
Fisik
Mental Lingkungan
47
Terapi Psikodinamik
Di mana seorang terapis mendorong klien untuk mengatakan apa pun yang terjadi
melalui pikirannya. Hal Ini akan membantu klien untuk menyadari makna
tersembunyi atau pola dalam apa yang klien lakukan atau katakan yang mungkin
berkontribusi terhadap masalahnya. Klien akan diberikan waktu untuk berpikir
dan berbicara tentang perasaannya tentang diri sendiri dan orang lain (terutama
keluarga dan orang-orang terdekat).
Terapi Kognitif
Terapi kognitif mengatakan bahwa cara orang berfikir, terutama apa yang
seseorang pilih untuk berfikir, menentukan bagaimana orang itu merasa.
Contoh :
Overgeneralizing : melihat suatu kejadian negatif sebagai pola yang
akan terus terjadi.
Filtering : hanya memikiran hal negatif yang terjadi yang sebenarnya
memiliki sisi positif dan negatif.
Personalisasi : menyalahkan diri sendiri untuk hal – hal yang diluar
kendali anda.
Terapi Interpersonal
• Supportif
Psikoterapi • CBT
• Grup terapi
• Edukasi Keluarga
Psikososial dan Komunitas
• Kultural sensitif
Psikofarmaka Lini Pertama
SSRI SNRI & NaSSA TCA
Fluvoxamine
Pengobatan Awal
Evaluasi setelah 4-6 minggu
Komorbiditas
Bunuh Diri
Pilihan Antidepresan
67
Isi Surat Rujukan
68
Terimakasih