Anda di halaman 1dari 99

1

DASAR-DASAR PENILAIAN
PENGERTIAN
 Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria
mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar
dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

 Penilaian Hasil Belajar adalah proses pengumpulan


dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik yang dapat dilakukan oleh
pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah
PENGERTIAN
 Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah
proses pengumpulan informasi/data tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam
aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan yang dilakukan secara terencana
dan sistematis yang dilakukan untuk memantau
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
Belajar.
PENGERTIAN
 Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan adalah
proses pengumpulan informasi/data tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan
dan aspek keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir ,
ujian sekolah, dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
(USBN) .

 Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dalam bentuk


Ujian Nasional dan Survey adalah kegiatan pengukuran
capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran
tertentu secara nasional dengan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan.
Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik Satuan Pendidikan Pemerintah
Aspek sikap, pengetahuan, pengetahuan, Pengetahuan
keterampilan keterampilan

Pendekatan dan as, for, of learning of learning of learning


Fungsi formatif dan sumatif Sumatif Sumatif
Tujuan memantau dan mengevaluasi menilai pencapaian menilai pencapaian
proses, kemajuan belajar, SKL semua mata standar kompetensi
dan perbaikan hasil belajar; pelajaran lulusan secara
mengetahui penguasaan nasional pada mata
kompetensi; menetapkan pelajaran tertentu
ketuntasan kompetensi;
menetapkan program tindak
lanjut
Kegunaan pengukuran pencapaian KD, penyusunan rapor, pemetaan,
perbaikan proses penentuan kelulusan pertimbangan
pembelajaran, penyusunan dan kenaikan kelas, seleski, pembinaan
laporan seleksi, perbaikan
dan penjaminan mutu
Prinsip sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, sistematis, beracuan
kriteria
Bentuk Tes tertulis, tes lisan, ujian sekolah, USBN, ujian nasional, survey
pengamatan, penugasan, penilaian akhir
bentuk lain
Instrumen layak minimal validitas isi validitas isi dan validitas isi dan
ASPEK SIKAP

No. Sikap Butir-butir Nilai Sikap


1. Penilaian sikap spiritual 1. Menghargai ajaran agama yang
dianut
2. Menghayati ajaran agama yang
dianut.
2. Penilaian sikap sosial 1. Kejujuran
2. Kedisiplinan
3. Tanggung jawab
4. Kepedulian
5. Toleransi
6. Gotong royong
7. Kesantunan
8. Percaya diri
ASPEK
PENGETAHUAN
1. DIMENSI PENGETAHUAN
Faktual
Konseptual
Prosedural
Metakognitif

2. DIMENSI PROSES KOGNITIF


Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Mengevaluasi
Mengkreasikan
PROSES KOGNITIF
1. Mengingat
Siswa dapat mengingat, mengulangi, dan menyatakan kembali informasi
yang dipelajari
2. Memahami
Siswa dapat menangkap makna dan memahami informasi dengan
menafsirkan dan menerjemahakan apa yang telah dipelajarinya
3. Menerapkan
Siswa dapat menerapkan informasi dalam konteks yang berbeda dari
yang dipelajari
4. Menganalisis
Siswa dapat mengurai informasi yang dipelajari ke dalam bagian-bagian
untuk lebih memahami informasi tersebut
5. Mengevaluasi
Siswa dapat membuat keputusan berdasarkan refleksi yang dalam,
telaah, dan penilaian
6. Mengkreasi
Siswa dapat menciptakan gagasan atau informasi baru dengan
menggunakan informasi yang telah dipelajarinya
ASPEK
KETERAMPILAN

1. KETERAMPILAN BERPIKIR:
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, mencipta.

2. KETERAMPILAN BERTINDAK:
melakukan suatu tugas yang didasari oleh pengetahuan dan
sikap.
PENDEKATAN PENILAIAN
 Dilaksanakan setelah proses
pembelajaran
 Untuk memberikan pengakuan
terhadap pencapaian hasil belajar

 Dilakukan selama proses  Berfungsi formatif


pembelajaran  Dilaksanakan selama proses
 Dasar perbaikan proses belajar pembelajaran
mengajar.  peserta didik secara aktif
 Dasar umpan balik terhadap terlibat dalam kegiatan penilaian
proses belajar peserta didik tersebut.
 Untuk memantau kemajuan,  Peserta didik diberi pengalaman
meningkatkan performan dalam untuk belajar menjadi penilai
memfasilitasi peserta didik bagi dirinya sendiri.
PRINSIP PENILAIAN
1. SAHIH
penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur;

2. OBJEKTIF
penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;

3. ADIL
penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan
latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gender.
PRINSIP PENILAIAN
4. TERPADU
penilaian merupakan salah satu komponen
yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;

5. TERBUKA
prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak
yang berkepentingan;

6. MENYELURUH DAN BERKESINAMBUNGAN


berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan
kemampuan peserta didik;
PRINSIP PENILAIAN
7. SISTEMATIS
penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku;

8. BERACUAN KRITERIA
penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan; dan

9. AKUNTABEL
penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.
Prosedur Penilaian
Hasil Belajar
Langkah-langkah Perencanaan penilaian oleh pendidik

 Analisis Kompetensi Dasar


Mengidentifikasi indikator pencapaian kompetensi ( IPK). Pada
kurikulum 2013 (K13) terdapat pada KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4, untuk
setiap KD
 Menentukan indikator penilaian untuk setiap IPK
 Menentukan teknik dan instrumen penilaian yang akan digunakan
untuk mengukur indikator
 Menentukan waktu pelaksanaan penilaian
(pada saat proses pembelajaran berlangsung , setelah
pembelajaran, setelah beberapa kali pertemuan).
 Menyusun instrumen penilaian dan rubriknya
 Menentukan umpan balik hasil penilaian
Prosedur perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan:

1. Menentukan tujuan penilaian


2. Menyusun kisi-kisi penilaian
3. Menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskoran
4. Melakukan analisis kualitas instrumen penilaian
5. Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi hasil
penilaian
6. Melaporkan hasil penilaian
7. Memanfaatkan laporan hasil penilaian
2
PENILAIAN SIKAP
PENGERTIAN
PENILAIAN SIKAP

Penilaian Sikap merupakan


kegiatan untuk mengetahui
kecenderungan perilaku sikap
spiritual dan sosial peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari, baik di
dalam maupun di luar kelas sebagai
hasil pendidikan.
TEKNIK
PENILAIAN SIKAP
Dilaksanakan selama proses
(jam) pembelajaran dan/atau di
Observasi oleh luar jam pembelajaran yang
guru mata teramati (mapel PABP dan
pelajaran selama PPKN), untuk mapel lainnya
UTAMA

satu semester. dilaksanakan dalam proses


PENILAIAN SIKAP

pembelajaran.
Observasi oleh
wali kelas dan Dilaksanakan di luar jam
guru BK selama pembelajaran baik secara
satu semester. langsung maupun
berdasarkan informasi
yang
PENUNJANG

Dilaksanakan
Penilaian sekurang kurangnya
Antarteman dan satu kali dalam satu
Penilaian Diri semester, menjelang
akhir semester.
PELAPORAN NILAI SIKAP

1) Nilai sikap diperoleh melalui teknik observasi yang


dicatat dalam teknik jurnal dan dapat didukung oleh
teknik penilaian lainnya (penilaian diri, penilaian
antarteman, dsb).
2) Pengolahan nilai sikap dilakukan pada akhir
semester berdasarkan hasil observasi dan catatan
guru mata pelajaran dan BK selama satu semester dan
juga didukung oleh penilaian diri, penilaian antar
teman, atau teknik penilaian sikap lainnya.
3) Nilai sikap disampaikan dalam bentuk Predikat dan
deskripsi.
CONTOH JURNAL
Penulisan Deskripsi
Pada Rapor

Rumusan deskripsi nilai sikap ditulis dalam


kalimat yang bersifat memotivasi dan menyatakan nilai-
nilai secara berturut-turut dari yang sangat baik, baik,
dan yang mulai berkembang
CONTOH DESKRIPSI
SIKAP SPIRITUAL
PREDIKAT DESKRIPSI
Sangat Baik Selalu bersyukur, selalu berdoa sebelum melakukan
kegiatan, dan toleran pada pemeluk agama yang
berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang.

PREDIKAT DESKRIPSI
Baik Selalu bersyukur, baik dalam kebiasaan berdoa
sebelum melakukan kegiatan, dan baik dalam sikap
toleransi pada pemeluk agama yang berbeda;
ketaatan beribadah mulai berkembang.

PREDIKAT DESKRIPSI
Cukup Sering bersyukur; kebiasaan berdoa sebelum
melakukan kegiatan, sikap toleran pada pemeluk
agama yang berbeda, dan ketaatan beribadah mulai
berkembang.
CONTOH DESKRIPSI
SIKAP SOSIAL
PREDIKAT DESKRIPSI
Sangat Baik Sangat santun, peduli, percaya diri, dan jujur; baik
dalam sikap disiplin; tanggung jawab mulai
berkembang.

PREDIKAT DESKRIPSI
Baik Santun, peduli, dan percaya diri; kejujuran,
kedisiplinan, dan tanggung jawab meningkat.

PREDIKAT DESKRIPSI
Cukup Santun, kurang peduli, kurang percaya diri, tidak
jujur, kurang disiplin, dan tanggung jawab mulai
meningkat. Perlu pendampingan dan pembinaan
secara intensif.
3

PENILAIAN PENGETAHUAN
PENGERTIAN PENILAIAN
PENGETAHUAN

Penilaian pengetahuan adalah proses


pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur proses dan hasil pencapaian
kompetensi peserta didik yang berupa kombinasi
penguasaan proses kognitif (kecakapan berpikir)
mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi
dengan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, maupun metakognitif.
TEKNIK PENILAIAN
PENGETAHUAN
Teknik instrumen Tujuan
Benar-Salah, Mengetahui penguasaan
Menjodohkan, pengetahuan peserta didik
Tes Tertulis Pilihan Ganda, untuk perbaikan proses
Isian/ Melengkapi, pembelajaran dan/ atau
Uraian pengambilan nilai
Mengecek pemahaman peserta
Tes Lisan Tanya jawab didik untuk perbaikan proses
pembelajaran
Memfasilitasi penguasaan
Tugas yang pengetahuan (bila diberikan
dilakukan selama proses pembelajaran)
Penugasan
secara individu atau mengetahui penguasaan
maupun kelompok pengetahuan (bila diberikan
pada akhir pembelajaran)
PELAKSANAAN PENILAIAN
PENGETAHUAN

 Pada proses pembelajaran atau akhir


pembelajaran (penilaian formatif)
 Setelah selesai beberapa bagian KD, satu KD
atau beberapa KD (penilaian harian – PH)
 pada minggu ke 8-9 dalam satu semester
(Penilaian Tengah Semester (PTS),
 pada akhir semester (Penilaian Akhir Semester -
PAS)
SKEMA PENILAIAN PENGETAHUAN

Catatan:
Penilaian formatif dilakukan dengan intensif selama proses pembelajaran
untuk memotivasi dan mengaktifkan proses belajar peserta didik
PENULISAN DESKRIPSI NILAI
PENGETAHUAN

Rumusan deskripsi nilai


pengetahuan ditulis dalam kalimat
yang bersifat memotivasi,
menyatakan nilai-nilai pengetahuan
secara berturut-turut dari yang
sangat baik dan atau baik, mulai
memahami/ menguasai atau belum
optimal.
CONTOH DESKRIPSI
NILAI PENGETAHUAN
Bahasa Inggris
Sangat baik dalam kemampuan membandingkan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks
deskriptif, baik dalam kemampuan mengindentifikasi
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks
interaksi interpersonal dan transaksional, kemampuan
menafsirkan fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu
mulai berkembang.
IPA
Memiliki kemampuan sangat baik dalam menganalisis
terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi
ekosistem. Perlu dimaksimalkan kemampuan dalam
klasifkasi makhluk hidup.
4
PENILAIAN KETERAMPILAN
PENGERTIAN PENILAIAN
KETERAMPILAN
Penilaian Keterampilan adalah
penilaian yang dilakukan untuk
menilai kemampuan peserta didik
menerapkan pengetahuan dalam
melakukan tugas tertentu di berbagai
macam konteks sesuai dengan
indikator pencapaian kompetensi.
TEKNIK
PENILAIAN KETERAMPILAN
PRAKTIK Mengukur pencapaian pembelajaran
yang berupa keterampilan proses
PENILAIAN KETERAMPILAN

Mengukur pencapaian pembelajaran


yang berupa keterampilan dalam
PRODUK membuat produk-produk teknologi
dan seni.
Mengukur kemampuan peserta didik
mengaplikasikan pengetahuannya
PROYEK melalui penyelesaian suatu tugas
projek dalam waktu tertentu.
Sampel karya peserta didik terbaik
dari KD pada KI-4 untuk melengkapi
PORTOFOLIO deskripsi capaian kompetensi
keterampilan (dalam satu semester)
Mengukur keterampilan siswa dalam
ranah berpikir abstrak (terutama
Teknik lain untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia)
Pelaksanaan Penilaian
keterampilan
Teknis pelaksanaan penilaian keterampilan (praktik,
produk, dan projek) meliputi:

 pemberian tugas secara rinci dan jelas (individual


atau kelompok);
 penjelasan aspek dan rubrik penilaian;
 pelaksanaan penilaian sebelum, selama, dan
setelah siswa melakukan pembelajaran; dan
 pendokumentasian hasil penilain.
SKEMA PENILAIAN
KETERAMPILAN
Penulisan Deskripsi Nilai
Ketrampilan

Bahasa Inggris
Sangat baik dalam kemampuan menyusun teks
deskriptif, baik dalam kemampuan menyusun teks
interaksi interpersonal dan transaksional,
kemampuan menangkap makna teks deskriptif dan
lirik lagu mulai meningkat.
5
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
(KKM)
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
(KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal yang
selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan
belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan
mengacu pada standar kompetensi lulusan dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan
pendidikan.

Satuan Pendidikan boleh menetapkan model SATU KKM


(satu KKM untuk seluruh mata pelajaran) atau LEBIH
DARI SATU KKM (setiap mata pelajaran mempunyai
KKM yang berbeda-beda
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

KKM dirumuskan setidaknya dengan


memperhatikan 3 (tiga) aspek:
1. karakteristik peserta didik (intake),
2. karakteristik mata pelajaran (kompleksitas
materi/kompetensi), dan
3. kondisi satuan pendidikan (daya dukung) pada
proses pencapaian kompetensi.
Karakteristik Peserta Didik (Intake)

Karakteristik Peserta Didik (intake): bagi


peserta didik baru (kelas VII) antara lain
memperhatikan rata-rata nilai rapor SD, nilai
ujian sekolah SD, nilai hasil seleksi masuk
peserta didik baru di jenjang SMP. Bagi peserta
didik kelas VIII dan IX antara lain
memperhatikan rata-rata nilai rapor semester-
semester sebelumnya.
Karakteristik Mata Pelajaran
(Kompleksitas)
Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas) adalah tingkat
kesulitan dari masing-masing mata pelajaran, yang dapat
ditetapkan antara lain melalui expert judgment guru mata
pelajaran melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) tingkat sekolah, dengan memperhatikan hasil
analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan KD, perlu
tidaknya pengetahuan prasyarat.
Kondisi Satuan Pendidikan
(Daya Dukung)
Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) meliputi antara
lain (1) kompetensi pendidik (a.l. nilai UKG); (2) jumlah
peserta didik dalam satu kelas; (3) predikat akreditasi
sekolah; dan (4) kelayakan sarana prasarana sekolah
CARA PENETAPAN KKM
Cara 1: KRITERIA DAN SKALA
Contoh penghitungan KKM:
Cara 2:
KRITERIA PENSKORAN
Contoh penghitungan KKM:
PENENTUAN INTERVAL
DAN PREDIKAT
CONTOH INTERVAL NILAI DAN PREDIKATNYA
UNTUK KKM 60
6
REMEDI DAN PENGAYAAN
REMEDI DAN PENGAYAAN

Peserta didik yang belum mencapai KKM berarti


belum tuntas,wajib mengikuti program remedial, sedangkan
peserta didik yang sudah mencapai KKM dinyatakan tuntas
dan dapat diberikan pengayaan.

Pemberian nilai KD bagi peserta didik yang mengikuti


pembelajaran remedial yang dimasukkan sebagai hasil
penilaian harian (PH), dapat dipilih beberapa alternatif.
ALTERNATIF PEMBERIAN NILAI REMEDI
PENGAYAAN

 Pengayaan merupakan program pembelajaran yang


diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui
KKM.

 Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan


dari kompetensi yang dipelajari.

 Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan


sekali. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri
dengan penilaian.
7
Pelaporan Hasil Penilaian
Penulisan Nilai pada Rapor

 Nilai sikap pada rapor dinyatakan dalam predikat dan


deskripsi.
 Nilai pengetahuan pada rapor dinyatakan dalam
angka, predikat dan deskripsi.
 Nilai keterampilan pada rapor dinyatakan dalam
angka, predikat dan deskripsi.
KRITERIA KENAIKAN KELAS

Kriteria Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui


rapat dewan guru dengan mempertimbangkan
berbagai aspek yang telah disepakati oleh seluruh
warga satuan pendidikan, seperti minimal
kehadiran, ketaatan pada tata tertib, dan peraturan
lainnya yang berlaku di satuan pendidikan tersebut.
KRITERIA KENAIKAN KELAS
Peserta didik SMP dinyatakan naik kelas apabila memenuhi
syarat:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua


semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
b. Deskripsi sikap BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan.
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal
BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
d. Tidak memiliki LEBIH DARI 2 (dua) mata pelajaran yang
masing-masing nilai kompetensi pengetahuan dan/atau
kompetensi keterampilannya di bawah KKM atau belum
tuntas.
MODEL RAPOR
MODEL RAPOR
MODEL RAPOR
MODEL RAPOR
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
2018
Penilaian Penilaian
Hasil Belajar Penilaian Hasil Belajar
oleh Pendidik Hasil Belajar oleh
oleh Satuan Pemerintah
Pendidikan

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN


Meningkatkan Mutu Penilaian oleh Sekolah

Materi Soal Pelaksanaa Output


• Kualitas • Sistem
n
Penggandaan dan
Dimanfaatkan
Instrumen untuk:
distribusi naskah
(andal dan • Sistem
• Pemetaan
valid) Pengawasan • Kelulusan
• Dapat dijaga • Sistem • Seleksi
kerahasiaanny Pengolahan Nilai • Pembinaan
a • Berbasis CBT

• Berbasik Bank
Soal
Kisi-Kisi Soal Hasil
• Mewakili Isi
Kurikulum-
• Validitas Konten Ukur
Hasil Ukur yang
“Mengukur apa yang kredibel sangat
UKRK, SKL, powerfull
diajarkan”
KI dan KD dimanfaatkan untuk
• Memenuhi Kelayakan
• Indikator Soal berbagai tujuan
Substansi, Konstruksi, dan
mencerminkan penilaian
Bahasa –Analisis Kualitatif
4 K -konten,
konteks, • Berbasis Bank Soal
kognitif level, • Validitas Empirik
dan Analisis Kuantitatif:
knowledge Parameter Butir (Tingkat
level Kesukaran, Daya Pembeda,
Pilihan Jawaban Efektif)
Reliabilitas Alat Ukur
• Pengadministrasian Tes yang
bermutu
Bagan Pengembangan Instrumen
Tes pada Satuan pendidikan
 Analisis Kualitatif
(Validitas isi): Untuk
menjamin Mutu Butir
Agar Layak Secara
Substansi, Konstruksi,
Bahasa, Etika, Estetika
dan sesuai kompetensi
dalam kurikulum sebelum
digunakan

 Analisis Kuantitatif
(Validitas Empirik):Untuk
memastikan paramter
Butir (Tingkat Kesukaran,
Daya Pembeda, Pilihan
Jawaban Efektif) dan
Reliabilitas Alat Ukur
berkualitas
PENGEMBANGAN
UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL
(USBN)
USBN

• USBN merupakan ujian akhir dari satuan


pendidikan yang berstandar nasional
• USBN 2017/2018 menggunakan tes tertulis
(pilihan ganda dan uraian) dan tes praktik
• Penyusunan soal USBN berdasarkan kisi-
kisi yang ditetapkan BSNP.
• Sebanyak 20-25 % soal USBN berasal dari
Kemendikbud dan 75-80 % soal disusun
oleh satuan pendidikan
Alur Penyusunan Soal USBN
PEMERINTAH BSNP
20-25%
soal 3 Standar
1
standar & Kisi-kisi

2 PAKET SOAL  Naskah soal USBN


20-25% MGMP Digunakan untuk SMP/MTs disusun
soal 3 Menelaah & Menyusun4 oleh guru pada
standar Ujian Sekolah
paket soal bersama satuan pendidikan
Berstandar Nasional
yang
100% dikonsolidasikan di
75-80%
naskah soal MGMP
Butir-butir 1 1 1
Soal 5
 Perakitan soal
GURU DARI 75-80% (100%)
BERBAGAI SEKOLAH Butir- dilaksanakan di
Menyusun Butir Soal butir tingkat MGMP
Soal atau di satuan
pendidikan.
5

Dibawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota atau Kanwil/Kantor Kemenag


72
Langkah Penulisan Soal USBN

Perakitan soal:
Telaah Soal Penggabungan
secara kualitatif soal yang
berdasarkan berasal dari
Penulisan Soal kaidah Kemendikbud
oleh Guru penulisan butir dan satuan
Mata Pelajaran soal di tingkat pendidikan
Penyusunan di Satuan MGMP menjadi
Indikator Soal Pendidikan beberapa
oleh MGMP paket soal
Analisis Kisi-
kisi Soal
yang
ditetapkan
BSNP oleh
MGMP
Kisi-kisi USBN

• Kisi-kisi USBN ditetapkan oleh BSNP


• Dikembangkan berdasarkan kurikulum yang
berlaku : kurikulum 2006 dan kurikulum
2013
• Format kisi-kisi USBN berisi lingkup materi
dan level kognitif1
1 Dapat dibaca pada “Penyusunan Soal USBN” diterbitkan Puspendik, unduh pada
laman: usbn.puspendik.kemdikbud.go.id
KISI-KISI USBN 2017/2018 SMP/MTs FISIKA-KIMIA KURIKULUM 2013
Lingkup Materi
Level Kognitif Gelombang, Listrik dan
Pengukuran, Zat dan Sifatnya Mekanika dan Tata Surya
Magnet
Pengetahuan dan Peserta didik mampu memahami Peserta didik mampu memahami Peserta didik mampu memahami
pemahaman pengetahuan tentang: pengetahuan tentang: pengetahuan tentang:
• Mengidentifikasi - pengukuran - gerak lurus - getaran dan gelombang
• Menyebutkan - besaran dan satuan - gaya - bunyi
• Menunjukkan - konsep zat dan wujudnya - hukum Newton - cahaya dan optik
• Membedakan - sifat fisika/kimia - usaha dan energi - listrik statis dan listrik
• Mengelompokkan - perubahan fisika/kimia - pesawat sederhana dinamis kemagnetan
- zat aditif, zat adiktif, - suhu dan kalor .......................
................ - perpindahan kalor
...............
Aplikasi Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
• Mengklasifikasi mengaplikasikan pengetahuan mengaplikasikan pengetahuan mengaplikasikan pengetahuan
• Menginterpretasi tentang: tentang: tentang:
• Menghitung - pengukuran - gerak lurus - getaran dan gelombang
• Mendeskripsikan - konsep zat dan wujudnya - gaya - bunyi
• Mengurutkan - sifat fisika/kimia - hukum Newton - cahaya dan optik
• Membandingkan - perubahan fisika/kimia - usaha dan energi - listrik statis dan listrik
• Menerapkan ....... - pesawat sederhana dinamis
• Memodifikasi - .............. - ..........
Penalaran Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
• Menemukan menggunakan nalar berkaitan menggunakan nalar berkaitan menggunakan nalar berkaitan
• Menyimpulkan dengan: dengan: dengan:
• Menggabungkan - konsep zat dan wujudnya - gerak lurus - getaran dan gelombang
• Menganalisis - sifat fisika/kimia - hukum Newton - bunyi
• Menyelesaikan masalah - perubahan fisika/kimia - usaha dan energi - cahaya dan optik
• Merumuskan - zat aditif, zat adiktif, dan - pesawat sederhana - listrik statis dan listrik
• Memprediksi psikotropika - tekanan dinamis
..... ......... ......
Komponen Kisi-Kisi USBN 2017/2018

 Lingkup materi, misal lingkup materi pada Fisika-Kimia Kurikulum 2013 terdiri
dari Pengukuran, Zat, dan Sifatnya; Mekanika dan Tata Surya; dan Gelombang,
Listrik, dan Magnet
 Level Kognitif, misal level kognitif pada Fisika-Kimia Kurikulum 2013 terdiri dari
Pengetahuan dan pemahaman (mengidentifikasi, dst); Aplikasi (mengklasifikasi,
dst); dan Penalaran (menemukan, dst)
 Kompetensi yang diuji, misal Kompetensi yang diuji pada Fisika-Kimia
Kurikulum 2013:
Peserta didik mampu memahami pengetahuan tentang:
 pengukuran
 besaran dan satuan
 konsep zat dan wujudnya
 sifat fisika/kimia
 perubahan fisika/kimia
 zat aditif, zat adiktif,
 ……..
Indikator SoaL
Kriteria perumusan indikator:
• Memuat ciri-ciri kompetensi yang akan diuji.
• Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur (satu
kata kerja operasional untuk soal pilihan ganda, satu atau
lebih dari satu kata kerja operasional untuk soal uraian
dan instrumen penilaian keterampilan).
• Berkaitan dengan materi/konsep yang dipilih.
• Dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang
telah ditetapkan.
Komponen indikator soal yang perlu diperhatikan adalah
subjek, perilaku yang akan diukur, dan
kondisi/konteks/stimulus.
Contoh Indikator Soal
Disajikan gambar letak benda dan jarak bayangan benda pada
lensa, bila benda digeser mendekati/menjauhi lensa1, peserta
didik2 dapat menghitung jarak bayangan benda pertama
dengan jarak bayangan benda setelah benda digeser3.

Catatan:
1. kondisi/konteks/stimulus
2. Subjek
3. Perilaku yang akan diukur
Format Kisi-kisi Penulisan Soal

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS


Jenjang Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Kurikulum :

No Kompetensi yang Lingkup Materi Level Indikator Bentuk No


diuji materi Kognitif soal Soal Soal

Catatan:
Kompetensi yang diuji, lingkup materi, dan level kognitif diambil dari kisi-kisi USBN
Materi dikembangkan dari lingkup materu
Indikator soal dikembangkan oleh para penulis indikator soal
Penyusunan Soal Tes Tertulis

 Kaidah Penulisan Soal Bentuk PG


 Kaidah Penulisan Soal Bentuk Uraian
Kaidah Penulisan Soal Bentuk PG

Materi
1. Soal harus sesuai dengan indikator.
2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis
ditinjau dari segi materi serta mempunyai satu
jawaban yang benar atau yang paling benar.
3. Pokok soal harus logis
Konstruksi
1. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
3. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
4. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
5. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
6. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua pilihan jawaban di atas
salah” atau “Semua pilihan jawabandi atas benar”.
7. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya nilai angka tersebut atau kronologisnya.
8. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus
jelas dan berfungsi.
9. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Bahasa

1. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai


dengan kaidah bahasa Indonesia.
2. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika
soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
3. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
4. Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase
yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.
• Hal-hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam
penulisan soal:

Soal tidak boleh menyinggung suku, agama, ras,


antargolongan (SARA).

Soal tidak boleh bermuatan politik, pornografi, promosi


produk komersil (iklan) atau instansi (nama sekolah, nama
wilayah), kekerasan, dan bentuk lainnya yang dapat
menimbulkan efek negatif atau hal-hal yang dapat
menguntungkan atau merugikan kelompok tertentu.
Kaidah Penulisan Soal Uraian

Materi
1. Soal harus sesuai dengan indikator.
2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup)
harus jelas.
3. Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran, misalnya soal
Matematika harus menanyakan kompetensi Matematika, bukan
kompetensi berbahasa atau yang lainnya.
4. Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis
sekolah, atau tingkat kelas. Tingkat kompetensi yang diukur harus
disesuaikan dengan tingkatan peserta didik, misalnya kompetensi
pada jenjang SMA tidak boleh ditanyakan pada jenjang SMP,
walaupun materinya sama, atau sebaliknya soal untuk tingkat SMP
tidak boleh ditanyakan pada jenjang SMA.
Konstruksi
1. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya
atau perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti: mengapa, uraikan,
jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah. Jangan
menggunakan kata tanya yang tidak menuntut jawaban uraian, misalnya:
siapa, di mana, kapan. Demikian juga kata-kata tanya yang hanya
menuntut jawaban ya atau tidak.
2. Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
3. Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan cara
menguraikan komponen yang akan dinilai atau kriteria penskorannya,
besar skor bagi setiap komponen, atau rentang skor yang dapat diperoleh
untuk setiap kriteria dalam soal yang bersangkutan.
4. Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta, atau
yang sejenisnya harus disajikan dengan jelas, berfungsi, dan terbaca,
sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dan juga harus
bermakna.
Bahasa
1. Rumusan butir soal menggunakan bahasa (kalimat dan kata-
kata) yang sederhana dan komunikatif sehingga mudah
dipahami oleh peserta didik.
2. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat
menyinggung perasaan peserta didik atau kelompok tertentu.
3. Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda dan berlaku setempat.
4. Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
5. Rumusan soal sudah mempertimbangkan segi bahasa dan
budaya .
Langkah-Langkah Penskoran

Uraian Objektif
• Tuliskan semua kemungkinan jawaban benar atau kata
kunci jawaban dengan jelas untuk setiap nomor soal.
• Setiap kata kunci diberi skor 1 (satu).
• Apabila suatu pertanyaan mempunyai beberapa
subpertanyaan, rincilah kata kunci dari jawaban soal
tersebut menjadi beberapa kata kunci subjawaban. Kata-
kata kunci ini dibuatkan skornya (masing-masing 1).
• Jumlahkan skor dari semua kata kunci yang telah
ditetapkan pada soal. Jumlah skor ini disebut skor
maksimum dari satu soal.
Uraian Non objektif
• Tuliskan garis-garis besar jawaban sebagai kriteria jawaban untuk
dijadikan pedoman atau dasar dalam memberi skor. Kriteria jawaban
disusun sedemikian rupa sehingga pendapat/pandangan pribadi peserta
didik yang berbeda dapat diskor menurut mutu uraian jawabannya.
• Tetapkan rentang skor untuk tiap garis besar jawaban. Besarnya rentang
skor terendah 0 (nol), sedangkan rentang skor tertinggi ditentukan
berdasarkan keadaan jawaban yang dituntut oleh soal itu sendiri. Semakin
kompleks jawaban, rentang skor semakin besar. Untuk memudahkan
penskoran, setiap rentang skor diberi rincian berdasarkan kualitas jawaban,
misalnya untuk rentang skor 0 - 3: jawaban tidak baik 0, agak baik 1, baik
2, sangat baik 3. Kriteria kualitas jawaban (baik tidaknya jawaban)
ditetapkan oleh penulis soal.
• Jumlahkan skor tertinggi dari tiap-tiap rentang skor yang telah ditetapkan.
Jumlah skor dari beberapa kriteria ini disebut skor maksimum dari satu
soal.
Contoh Soal Uraian Objektif:

Perhatikan gambar jaring-jaring makanan pada ekosistem kebun


berikut!

a. Tuliskan semua makhluk hidup pada gambar di atas yang berperan


sebagai:
produsen, konsumen 1, konsumen 2, dan konsumen 3!
b. Tentukan makhluk hidup yang merupakan konsumen puncak!
Jelaskan
alasanmu!
c. Jelaskan akibat yang terjadi apabila populasi belalang banyak yang
No Kunci Jawaban Skor

a Makhluk hidup yang berperan sebagai:


produsen : sawi 1
bunga sepatu 1
konsumen 1: ulat, 1
belalang, 1
tikus 1
konsumen 2: katak 1
burung pipit 1
konsumen 3: elang 1
b Makhluk hidup yang merupakan konsumen puncak adalah elang 1
Alasannya: tidak ada lagi yang memangsa elang pada jaring-jaring makanan di atas 1

c Akibat populasi belalang menurun adalah:


- populasi katak akan menurun juga jumlahnya karena belalang makanan katak. 1
- populasi sawi akan naik jumlahnya karena belalang memakan sawi. Jika belalang 1
tidak ada, sawi tidak ada yang memakan.

Catatan:
Jawaban salah atau tidak menjawab diberi
skor 0 Skor maksimum 12
Prosedur Penskoran
Penyusunan Tes Praktik
1. Perencanaan : isu/pertimbangan
a. Relevansi dan lingkup tugas
b. Keadilan
c. Generalisasi hasil
d. Standardisasi
2. Pedoman Penilaian Tes Praktik
a. Penentuan aspek dan perilaku yang
dinilai
b. Pemberian skor : 0-1 atau rentang skor
c. Pemberian nilai tes praktik:
pembobotan bila perlu
Kaidah Penulisan
Materi
Soal Praktik
1. Soal harus sesuai dengan indikator.
2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang
lingkup) harus jelas.
3. Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran, misalnya soal IPA
harus menanyakan kompetensi IPA, bukan kompetensi
berbahasa atau yang lainnya.
4. Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis
sekolah, atau tingkat kelas. Tingkat kompetensi yang diukur
harus disesuaikan dengan tingkatan peserta didik, misalnya
kompetensi pada jenjang SMA tidak boleh ditanyakan pada
jenjang SMP, walaupun materinya sama, atau sebaliknya soal
untuk tingkat SMP tidak boleh ditanyakan pada jenjang SMA.
1. Rumusan kalimat soal harus menuntut siswa
mendemonstrasikan atau melakukan sesuatu
2. Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara melakukan tes
praktik.
3. Buatlah pedoman penskoran (rubrik) segera setelah
soalnya ditulis dengan cara menguraikan komponen yang
akan dinilai atau kriteria penskorannya, besar skor bagi
setiap komponen, atau rentang skor yang dapat diperoleh
untuk setiap kriteria dalam soal yang bersangkutan.
4. Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar,
grafik, peta, atau yang sejenisnya harus disajikan dengan
jelas, berfungsi, dan terbaca, sehingga tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda dan juga harus bermakna.
Bahasa
1. Rumusan butir soal menggunakan bahasa (kalimat dan kata-
kata) yang sederhana dan komunikatif sehingga mudah
dipahami oleh peserta didik.
2. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat
menyinggung perasaan peserta didik atau kelompok tertentu.
3. Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda dan berlaku setempat.
4. Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
5. Rumusan soal sudah mempertimbangkan segi bahasa dan
budaya .
Contoh Pedoman Penskoran

Catatan:
Jawaban salah atau tidak menjawab diberi
skor 0

Anda mungkin juga menyukai