Anda di halaman 1dari 49

case

L/O/G/O

Oleh :
Franski Yuatama (1310070100001)
Tia Febindra Elza (1310070100004)
Erina Khairinnas (1310070100005)
Siti Sarah S (1310070100061)
Fadila Nofrade (1310070100162)

Preseptor :
dr. H. Yosse Rizal, Sp KK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH


RUMAH SAKIT DR. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI
1
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
2018.
Definisi

Peradangan kronis
folikel pilosebasea
dengan penyebab
multifactor.
Epidemiologi

Perempuan > Laki-laki

85% terjadi pada remaja


usia 15-25 tahun
Meningkat pada usia 15-18 tahun

Berlanjut sampai dekade ketiga.


Etiologi
1
Bakteri
6
Faktor Iatrogenik
2 Genetik
7 Kosmetik
3 Hormon
8 Psikis
4 Diet
9 Kebersihan
5 Iklim
10 Infeksi
Patofisiologi
Sel
Sebasea
Komedo
1. Sebum
Tertutup 2. Asam Lemak
Akumulasi Sebum P. Acnes Lesi
Folikel Membesar Mikrokomedo inflamasi
Penumpukan materi keratin Reaksi Imunologi

Hiperploriferasi
Komedo Granul Kerato Hialin
Terbuka Deskuamasi Terganggu

Keratinosit Folikular
Patofisiologi

Patogenesis Akne:
a) Hiperkeratosis primer b) Komedo c)
Inflamasi papul (pustul) d) Nodul
1. Peningkatan sebum

Ekskresi Hormon Perubahan


Sebum Androgen sel

Keratinosit
Sebosit
folikuler
Mekanisme seluler
untuk mencerna
androgen

Enzin 3β 7β
Enzim. 5α reduktase hidroksisteroid
dehidrogenase

diff. Sel sebosit

Ruptur

Lepas Sebum
Ductus
polisebasea

Mikrokomedo Sumbatan

Lesi inflamasi

Acne Vulgaris
2. Keratinisasi abnormal
Imunohistokimiawi

asam linoleat sebasea menurun

Peningkatan proliferasi Differensiasi abnormal


keratinosit basal sel keratinosit folikular

Deskuamasi abnormal

Tenofilamen meningkat Penebalan lapisan granulosum Lipid meningkat


Keratotihialin meningkat
Membentuk sumbatan pada orifisium
folikel

Bahan keratin

Folikel melebar

Lesi Non-inflamasi

Proliferasi P. Acne

Mediator Inflamasi

Acne Vulgaris
3. Kolonisasi P. Acnes
Sebum Trigliserida
Nutrisi bagi P.
Acnes

Ke permukan Mengikuti Proliferasi P.


kulit aliran sebum Acnes

Acne vulgaris
4. Proses inflamasi
P. Acnes

Faktor kemotaktik Enzim lipase

Aktivasi jalur klasik dan Trigliserida


jalur alternatif komplemen

Reaksi inflamasi
Gejala Klinis
Predileksi  wajah, leher,
punggung, dada, bahu dan
lengan atas.
- Gatal dan nyeri
- Pasien merasa terganggu
secara estetis
- Kulit berminyak

Efloresensi : Komedo hitam dan


putih, papul, pustul, nodus,
kista, jaringan parut, perubahan
pigmentasi
Anamnesa P.Fisik P.Penunjang

Diagnosis

[Image Info] www.wizdata.co.kr - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
anamnesa Gatal, nyeri

Efloresensi:
mikrokomedo :pelebaran folikel rambut yang
Pem. fisik mengandung sebum dan P. acnes. Lesi lain papul,
pustul, dan nodul, makula eritema

• Pemeriksaan ekskoriasi sebum


• Pemeriksaan histopatologi serbukan sel radang
Pem.penunjang
kronis disekitar folikel polisebasea
• pemeriksaan susunsn dan kadar lipid  asam
lemak bebas ( free fatty acid ) meningkat
KLASIFIKASI
Berdasarkan Effloresensi

 Akne sistika : Efloresensi terutama berbentuk kusta


 Akne papulosa :Efloresensi terutama berupa papul
 Akne pustulosa :Efloresensi terutama berupa pustula
 Akne konglobata : Efloresensi terutama berupa
nodus yang mengalami infeksi
Gradasi Acne menurut Lehmann
dkk (2002)

Ringan Komedo < 20, atau Lesi inflamasi


<15 atau total lesi < 30

Komedo 20 – 100 atau lesi


Sedang
inflamasi 15 – 50 atau total lesi 30
- 125

Kista >5 atau Komedo <100


Berat atau lesi inflamasi > 50 atau
total lesi > 125
Diagnosa Banding

Erupsi
Akne
Akneiformis
Acminata

Dermatitis Acne Dermatitis


Seboroik Perioral
Vulgaris

Rosasea Folikulitis
Tujuan Penatalaksanaan

1
Mempercepat penyembuhan

2
Mencegah pembentukan acne baru

3
Mencegah jaringan parut yang permanen
Tatalaksana AV secara garis
besar dibagi atas
Menentukan gradasi Penatalaksanaan
Prinsip umum
dan diagnosis klinis Umum
• Diperlukan kerjasama • Diagnosis klinis dan • Mencuci wajah
antar dokter dan gradasi minimal 2 kali sehari
pasien • Aspek psikologis • Hindari atau kurangi
• Harus berdasarkan sebagian pasien AV makanan yang
• Penyebab atau memiliki rasa malu mengandung lemak,
faktor pencetus yang berlebihan , minyak, makanan
• Patogenesis rendah diri , perasaan pedas, kacang –
cemas dan kacangan, coklat dan
• Keadaan klinis ,
menyendiri, sehingga keju
gradasi akne
memerlukan terapi • Hindari stres
• Aspek psikologis lebih efektif. • Istirahat yang cukup
• Mengkonsumsi sayur
dan buah
• Jangan memegang
dan memencet jerawat
Penatalaksanaan khusus

• Antibiotik oral Sistemik


• Isotretionoin oral

Topikal • Retinoid topical, Tretinoin, Isotretinoin,


Adapalene, Antibiotik Topikal

Kortikosteroid intralesi, Ekstraksi Komedo


Laser, Terapi ultraviolet, chemical peeling, Tindakan
facial
Algoritma Penatalaksanaan
TINDAKAN
Kortikosteroid intralesi
Indikasi : acne tipe kista
dan nodular Laser
Dosis : 2,5 mg/ml Ekstraksi Komedo Dapat digunakan untuk
triamsinolon asetonid Pengangkatan komedo menghilangan scar acne
(syringe 1ml) dengan menekan daerah dengan prinsip
diulang dalam 2-3 sekitar lesi dengan menghancurkan lapisan
minggu. menggunakan alat epidermis seolah dibuat
ekstraktor dapat berguna pelukan/peradangan
Manfaat utamanya dalam mengatasi akne. dengan bantuan sinar.
menghilangkan lesi
nodular tanpa insisi
sehingga mengurangi
pembentukan scar.
TINDAKAN
Chemical Peeling
Terapi dimana terjadi pengelupasan
lapisan kulit terluar (epidermis)
Terapi ultraviolet dengan menggunakan larutan kimia
Radiasi UV mempunyai efek untuk tertentu. Pengelupasan ini bertujuan
menghambat inflamasi dengan untuk mengangkat sel-sel kulit mati,
menghambat aksi dari sitokin. kotoran dan minyak pada pori-pori
Radiasi UVA dn UVB sebaiknya (kulit lebih bersih dan halus,
diberikan secara bersama-sama merangsang pertumbuhan sel-sel
untuk meningkatkan hasil yang ingin baru yang lebih sehat)
dicapai. Bahan-Bahan Kimia yang
Digunakan Asam Salisilat (Salicylic
Acid) Asam Alfa Hidrosi (Alpha
Hydroxy Acid-AHA) Retinoid Acid
TINDAKAN
Dermaroller Facial
terapi menggunakan roller serangkaian tindakan yang
dilakukan untuk merawat wajah
kecil yang dilengkapi dengan secara keseluruhan. Umunya,
jarum-jarum berukuran sangat facial terdiri dari pemijatan,
kecil. Roller ini kemudian akan pembersihan wajah dengan
dijalankan di atas permukaan scrub, chemical peeling,
wajah, atau bagian tertentu mikrodermabrasi (pengelupasan
yang perlu "diperbaiki", seperti kulit, ekstraksi komedo dan
bekas jerawat dan scar yang diakhiri dengan pemberian
cukup dalam. masker wajah yang disesuaikan
. dengan kulit pasien
KOMPLIKASI

POST INFLAMATORY
HYPERPIGMENTATION

JARINGAN PARUT
PERMANEN
KLASIFIKASI BEKAS LUKA ACNE
Sub-tipe bekas luka acne Tanda-tanda klinis
Icepick Diameternya sempit (< 2 mm), dalam, tepi jelas
yang meluas secara vertikal ke
bagian dermis dalam atau lapisan
subkutan.

Rolling Diameter biasanya lebih dari 4-5 mm berupa


jaringan ikat abnormal dermis yang berada di
subkutan menyebabkan baying di superfisial dan
undulasi/
penonjolan pada kulit.

Boxcar Penurunan kulit berbentuk bulat hingga oval


dengan batas tepi vertikal yang sangat jelas.
Secara klinis lebih lebar dari icepick dan tidak
meruncing ke
dasar.
PROGNOSA
Umumnya prognosisnya baik, sembuh
sebelum mencapai usia 30 – 40 tahun .
Laporan Kasus

Identitas Penderita
Nama : Nn. D
Umur : 22 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : karyawan swasta
Alamat : Bukittinggi
Status : Belum menikah
Keluhan utama
Wajah berjerawat sejak 2 bulan yang lalu

Riwayat penyakit sekarang :


 Wajah berjerawat sejak 2 bulan yang lalu
 Awalnya jerawat muncul di pipi kananberupa
bintik kecil kemerahan dan sebagian muncul
seperti nanah menyebar ke pipi kiri dan dagu
 Wajah kadang terasa gataldan perih
Riwayat…

Pasien sudah berjerawat sejak SMP,


RPD hilang timbul dan kini kambuh lagi

Ibu pasien berjerawat saat usia


RPK muda
Riwayat…

• Pasien suka makan makanan


pedas, goreng – gorengan, dan
tidak suka sayur.
• Pasien bekerja setiap hari
Kebiasaan
memakai bedak dan make up
• Pasien membersihkan wajah 2
kali sehari dengan pembersih
wajah
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Kepala : Normochepal
Leher : Dalam batas normal
Thorax : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Dalam Batas normal
Genitalia : Dalam batas normal
Status Dermatologi

Lokasi : Pipi kanan, pipi kiri, dan dagu


Distribusi : Terlokalisir
Bentuk : Bulat
Susunan : Tidak khas
Batas : Tegas
Ukuran : Melier dan lentikuler
Efloresensi : Papula eritema, pustula, black
komedo
Status Venereologikus

Kelainan selaput : Tidak ditemukan kelainan


Kelainan kuku : Kuku dan jaringan sekitar
kuku tidak ditemukan
kelainan
Kelainan rambut : Tidak ditemukan kelainan
Kelainan kelenjar limfe :Tidak terdapat
pembesaran KGB
Diagnosis

Anamnesa
Akne vulgaris tipe
papulo-pustular derajat
Pem. Fisik
sedang

Pem. Penunjang

Diagnosa Banding : Erupsi Akneinformis


Penatalaksanaan

Umum
• Perawatan kebersihan wajah
• Hindari / kurangi makanan yang
mengandung lemak, minyak, makanan
pedas, kacang – kacangan, coklat dan keju
• Hindari stres
• Istirahat yang cukup
• Banyak konsumsi sayur dan buah
• Jangan memegang dan memencet jerawat
Farmakologi

Antibiotik :
Doksisiklin 1x100mg
Loratadin 1x10 mg

Terapi Topikal
Retinoid 0,025% 1x1
Benzoil peroksida gel 2,5% 2x1

[Image Info] www.wizdata.co.kr - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
RSUD dr. Acmad Mochtar Bukittinggi
Ruangan/Poliklinik: Kulit Dan Kelamin
Dokter: dr. Y
SIP No: 3001/SIP/2016

Bukit Tinggi, 15 Agustus 2018

R/ Retinoid acid 0,025% tube No.I


SUE (malam sebelum tidur)

R/ gel Benzoil Peroksida 2,5% tube No.I


SUE

R/ Doksisiklin tab 100 mg No XXI


S 1dd tab 1

R/ Loratadine tab 10 mg No. X


S 2dd tab 1

•Pro : Nn. D
•Umur : 22 th
Prognosis

Quo ad vitam : Bonam


Quo ad sanationam : Bonam
Quo ad fungtionam : Bonam
Quo ad Kosmetikum : Dubia ad Bonam
KESIMPULAN

Acne vulgaris (AV) adalah penyakit


peradangan menahun unit pilosebasea,
ditandai dengan adanya komedo, papul,
pustul, nodul, dan jaringan parut. Tempat
predileksi dari AV antara lain di muka,
bahu, leher, dada, punggung bagian atas
dan lengan bagian atas. Penegakan
diagnosis penderita AV berdasarkan klinis
dan pemeriksaan fisik.
Keparahan derajat AV di tentukan
berdasarkan jumlah dan bentuk lesinya,
yang dibagi menjadi derajat ringan, sedang
dan berat. Tujuan pengobatan dari Acne
Vulgaris adalah menurunkan atau
mengeliminasi lesi primer secara klinik
yaitu mikrokomedo yang merupakan
prekursor untuk semua lesi AV.
Secara umum pencegahan AV yaitu
dengan menghindari pemencetan lesi
dengan non higienis, memilih kosmetik
yang non komedogenik dan lakukan
perawatan kulit wajah. Tatalaksana
untuk AVdiberikan sesuai dengan
derajat keparahannya. Edukasi pasien
dan pemahaman mengenai dasar
terapi diperlukan untuk mencegah
kompikasi dan menjamin keberhasilan
terapi acne vulgaris
L/O/G/O

Thank You!
www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai