Ilham Akbar (J3M116051) Regina Arlisa (J3M116109) Syahla Lutfia (J3M216169) Ayu Ni'matul Maula (J3M116015) Muhammad Farhan (J3M216188) Risa Ayuvirdhani (J3M216148) Pengertian Sanitasi Sanitasi adalah perilaku dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Indikator sarana sanitasi meliputi: 1. Sarana air bersih 2. Jamban/MCK sehat 3. Sarana pembuangan air limbah 4. Sarana pembuangan sampah Menurut Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi parameter sebagai berikut: 1.Lokasi 2.Kualitas udara 3.Kebisingan dan getaran 4.Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman 5.Prasarana dan sarana lingkungan 6.Vektor penyakit 7.Penghijauan Fasilitas di Dalam Rumah Sehat 1. Penyediaan air bersih yang cukup 2. Pembuangan tinja 3. Pembuangan air limbah 4. Pembuangan sampah 5. Fasilitas dapur Bentuk-Bentuk Kegiatan Sanitasi di Lingkungan Rumah 1. Memanfaatkan konsep 4R 2. Menggunakan tempat sampah tertutup di dalam dan di luar rumah 3. Menggunakan saluran pembuangan tertutup 4. Meminimalisir penggunaan bahan sintetis 5. Memelihara ternak di kendang luar rumah dengan jarak min. 10 m Menurut, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 Standar tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Perkantoran Sarana Bangunan Dengan persyaratan: Fungsional Estetika Keamanan dan Keselamatan 1. Aksesibilitas Meliputi kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan gedung, serta kelengkapan prasarana dan sarana dalam pemanfaatan bangunan gedung 2. Penyediaan Air Kegiatan pengawasan kualitas air mencakup: a. Pengamatan lapangan dan pengambilan contoh air termasuk pada proses produksi dan distribusi. b. Pemeriksaan contoh air c. Analisis hasil pemeriksaan 3. Toilet Fasilitas toilet harus memadai sesuai dengan ketentuan 4. Pengelolaan Limbah Pengelolaan limbah wajib dilakukan agar terhindar dari penyebaran penyakit dan kecelakaan 5. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) perilaku sehat Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) untuk mencegah penyebaran penyakit-penyakit menular 6. Pengamanan Pangan Pangan yang tersedia di lingkungan perkantoran bagi tenaga kerjaharus dikelola dengan baik 7. Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit Vektor dan binatang pembawa penyakit di lingkungan kerja harus dikendalikan, Standar Lingkungan Kerja Perkantoran 1. Kebisingan di lingkungan kerja perkantoran 2. Intensitas cahaya dilingkungan perkantoran Diupayakan agar tidak menimbulkan kesilauan dan memilki intensitas sesuai dengan peruntukannya. 3. Temperatur di lingkungan perkantoran Untuk dapat memenuhi syarat kesehatan dan kenyamanan suhu ruang perkantoran berkisar 23 °C sampai 26 °C 4. Kelembaban di lingkungan perkantoran dalam ruang perkantoran diperlukan kadar uap air dengan tingkat kelembaban 40-60% sedangkan untuk lobi dan koridor adalah 30-70%. 5. Debu dan fiber Asbes kenyamanan dalam ruang perkantoran kandungan debu respirabel (PM10) maksimal didalam udara ruangan 6. Ventilasi Udara persyaratan pertukaran udara ventilasi untuk ruang kerja adalah 0,57 m3/org/min sedangkan untuk ruang pertemuan adalah 1,05 m3/min/orang.