Anda di halaman 1dari 11

Kasus Etika Profesi

Tenaga Teknis Kefarmasian

Dosen Pembimbing : Ratna Dewi Sari, M.Farm,Apt

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
Yayasan Univ Riau
2018
Definisi Tenaga Teknis Kefarmasian

Berdasarkan Undang- Undang RI No. 51 Tahun 2009


tentang Pekerjaan Kefarmasian, Tenaga Teknis Kefarmasian
adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalani
Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi,
Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah
Farmasi/Asisten Apoteker
Standar Profesi Tenaga Teknis Kefarmasian dalam
Pelayanan Kesehatan

Standar Profesi Tenaga teknis kefarmasian adalah standar minimal


bagi Tenaga Teknis Kefarmasian dalam menjalankan tugas profesinya
sebagai tenaga kesehatan di bidang kefarmasian.

Terdapatnya Standar Profesi Tenaga Teknis Kefarmasian digunakan


sebagai pedoman bagi peningkatan mutu pelayanan kesehatan bidang
kefarmasian di Indonesia dan diharapkan pedoman ini dapat menjadi
bagian dari program pembangunan kesehatan Nasional. Standar Profesi
Asisten Apoteker tercantum dalam Kepmenkes 573 tahun 2008 dan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Lingkup pekerjaan Tenaga Teknis Kefarmasian sesuai
keputusan Menteri Kesehatan nomor 679/MENKES/SK/V/2003
pada Bab III pasal 8 ayat 2 meliputi:

• Melaksanakan pembuatan termasuk pengendalian mutu


sediaan farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan
distribusi obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat
serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.

• Pekerjaan kefarmasian yang dilakukan oleh Asisten Apoteker


dilakukan di bawah pengawasan Apoteker/Pimpinan Unit atau
dilakukan secara mandiri sesuai perundang-undangan yang
berlaku.
Berikut beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh Tenaga
Teknis Kefarmasian Diapotek Puskesmas Hindu :

Pelanggaran :

Kebanyakan Tenaga Teknis Kefarmasian di apotek tersebut tidak

menjelaskan kepada pasien tentang informasi obat yang diberikan.


Kajian pelanggaran berdasarkan peraturan perundang -
undangan yang berlaku :

KEPMENKES Nomor 573/ MENKES/ SK/ VI/ 2008


Standar Profesi Asisten Apoteker Kode Unit AA.FK.15.15
yaitu melakukan komunikasi.

UU Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan


Yang menyatakan bahwa : Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan
termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan,
penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas
resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan
obat, dan obat tradisional.
UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Pasal 5 ayat 2 (dua) yang berbunyi : Setiap orang
mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman,bermutu dan berjangkau.

Pasal 7 yang berbunyi : Setiap orang berhak untuk


mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan
yang seimbang dan bertanggung jawab.
UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlidungan Konsumen
• Pasal 4a
Hak konsumen adalah :

Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam


mengkonsumsi barang dan/atau jasa.

• Pasal 7b

Kewajiban pelaku usaha adalah :

Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur


mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa, serta
memberikan penjelasan penggunaan, perbaikan, dan
pemeliharaan.
• Solusi:
Sebaiknya seorang TTK dapat menjelaskan dengan baik
kegunaan dan efek dari obat yang diberikan, sehingga pasien
dapat memahami dalam hal pemakaian obat tersebut, seorang
TTK mempunyai kewajiban untuk memberi edukasi pada
pasien tentang penyakit dan terapinya.
Dalam hal ini, apoteker juga dapat langsung kepada pasien
memberikan edukasi dan konseling atau secara tidak langsung
memberi informasi dan konsultasi tentang semua aspek obat
kepada pasien oleh TTK, berdasarkan informasi dan konsultasi
dari apoteker kepada TTK. Penderita dikonseling tentang
obatnya guna meningkatkan kepatuhannya.
• Informasi obat kepada pasien sekurang-kurangnya
meliputi cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat,
jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan
minuman yang harus dihindari selama terapi.

• Untuk penderita penyakit kronis tertentu dan penyakit


degeneratif yang membutuhkan pengobatan seumur
hidup seperti cardiovaskuler, diabetes, TBC, dan
ashma apoteker harus memberikan konseling secara
berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai