3.cat Cekungan Airtanah2
3.cat Cekungan Airtanah2
D
Website. www.water.lecture.ub.ac.id
email : sholichin67@gmail.com
Dalam UU Sumber Daya Air daerah aliran air
tanah disebut Cekungan Air Tanah (CAT) atau
groundwater basin. Definisi CAT adalah suatu
wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis,
tempat semua kejadian hidrogeologis seperti
proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan
air tanah berlangsung
Sehingga dapat dikatakan bahwa CAT adalah
batas teknis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk
air tanah.
Basin dalam Bahasa Indonesia berarti cekungan
(Echols & Shadily, 2002a).
A. Mempunyai batas hidrogeologis yang dikontrol
oleh kondisi geologis dan/atau kondisi
hidraulik air tanah. Batas hidrogeologis adalah
batas fisik wilayah pengelolaan air tanah.
Batas hidrogeologis dapat berupa batas antara
batuan lulus dan tidak lulus air, batas pemisah
air tanah, dan batas yang terbentuk oleh
struktur geologi yang meliputi, antara lain,
kemiringan lapisan batuan, patahan dan
lipatan.
B. Mempunyai daerah imbuhan dan daerah
lepasan air tanah dalam satu sistem
pembentukan air tanah. Daerah imbuhan
air tanah merupakan kawasan lindung air
tanah, di daerah tersebut air tanah tidak
untuk didayagunakan, sedangkan daerah
lepasan air tanah secara umum dapat
didayagunakan, dapat dikatakan sebagai
kawasan budi daya air tanah.
C. Memiliki satu kesatuan sistem akuifer: yaitu
kesatuan susunan akuifer, termasuk lapisan
batuan kedap air yang berada di dalamnya.
Akuifer dapat berada pada kondisi tidak
tertekan atau bebas (unconfined) dan/atau
tertekan (confined).
Luas pulau, jumlah CAT, Luas CAT dan Non-CAT dan % luas nya tiap pulau
(KepPres No. 26 Tahun 2011 Tentang CAT; Pusat Lingkungan Geologi, 2009)
Beberapa komponen CAT meliputi: akuifer
(aquifer), akuiklud (aquiclude) dan akuitar
(aquitard)
1. Akuifer (aquifer)
Akuifer merupakan tempat penyimpanan air
tanah. Akuifer dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu akuifer bebas dan tertekan. Pada
dasarnya, yang membedakan antara air tanah
bebas dan air tanah tertekan.
Akuifer menurut Freeze dan Chery (1979)
adalah lapisan geologi yang permeabel yang
dapat membawa air dalam jumlah besar di
bawah gradien hidraulik.
2. Akuiklud (aquiclude)
Definisinya ialah suatu lapisan-lapisan,
formasi, atau kelompok formasi satuan
geologi yang impermeable dengan nilai
konduktivitas hidraulik yang sangat kecil
sehingga tidak memungkinkan air
melewatinya. Dapat dikatakan juga
merupakan lapisan pembatas atas dan bawah
suatu confined aquifer (Kodoatie, 1996).
Aquiclude adalah formasi yang mungkin
mengandung air (kadang-kadang dalam
jumlah yang besar), tetapi tidak bisa
mengalirkan air dalam jumlah yang signifikan
di bawah kondisi biasa (Bear, 1979).
3. Akuitar (aquitard)
Definisinya ialah suatu lapisan-lapisan, formasi,
atau kelompok formasi satuan geologi yang
permeabel dengan nilai konduktivitas hidraulik
yang kecil namun masih memungkinkan air
melewati lapisan ini walaupun dengan gerakan
yang lambat. Dapat dikatakan juga merupakan
lapisan pembatas atas dan bawah suatu semi
confined aquifer (Kodoatie, 1996).
Aquitard atau lapisan batuan lambat air adalah
suatu lapisan batuan yang sedikit lulus air dan
tidak mampu melepaskan air dalam arah
mendatar, tetapi mampu melepaskan air cukup
berarti ke arah vertikal, misalnya lempung
pasiran (Danaryanto dkk., 2005).
Batuan beku (igneous rock) dan batuan
metamorf yang terekspose pada atau dekat
dengan muka bumi berada dalam kondisi fisik
dan kondisi kimia yang tidak stabil. Dalam
waktu geologi batuan-batuan tersebut
berubah (break down atau destruct) menjadi
komponen-komponen yang lebih halus.
Perubahan batuan (rock destruction),
redistribusi dan penyimpanan (depostion)
partikel-partikel batuan mempunyai peran
yang penting dalam pembentukan atau
pembuatan jenis/tipe sistem akuifer
(Driscoll, 1987).
Akuifer aluvial
Glacial Aquifer
Sedimentary Aquifer
Igneous Aquifer
Metamorphic Aquifer
Dasarpengelompokkan akuifer di Indonesia
adalah terdapatnya air tanah dan produktivitas
akuifer. Direktorat Geologi Tata Lingkungan
Dep. Pertambangan dan Energi (1982) telah
menerbitkan peta hidrogeologi Indonesia
dengan sebaran akuifer berdasarkan
pengelompokan tersebut yang dibagi menjadi 4
akuifer, yaitu:
1. Kelompok 1: Akuifer dengan aliran melalui
ruang antar butir.
2. Kelompok 2: Akuifer dengan aliran melalui
celahan dan ruang antar butir.
3. Kelompok 3: Akuifer dengan aliran melalui
celahan, rekahan dan saluran.
4. Kelompok 4: Akuifer bercelah atau sarang
produktif kecil dan daerah air tanah langka.
Berdasarkan produktivitas akuifer maka setiap
kelompok akuifer tersebut dibedakan lagi
sebagai berikut: