Anda di halaman 1dari 20

ANALISA TERAPI METILDOPA

TERHADAP KADAR
Obstetrik dan Ginekologi
Telaah Jurnal ANTIANGIOGENIK sFlt-1 PADA
- 2018 - PASIEN DENGAN PREEKLAMPSIA
BERAT

• Nama: NIM:

• PEMBIMBING:
Abstrak
ABSTRAK

Metildopa merupakan obat lini pertama untuk


mengobati hipertensi pada kehamilan yang bekerja
pada reseptor a2-adrenergik.

Metildopa menghambat pembentukan adenylyl cyclase


 penurunan produksi kadar antiangiogenik sFlt-1.

penelitian prospektif observasional pasien preeklampsia berat di Instalasi


dengan desain penelitian cross- Ruang Bersalin RSU Haji Surabaya. 19
sectional pasien memenuhi kriteria inklusi

kadar antiangiogenik sFlt-1 diukur sebelum dan


sesudah 48 jam (minimal 2 hari) mendapatkan
terapi metildopa dengan dosis 3x250 mg atau 3x500
mg sehari.
Hasil Rerata kadar sFlt-1 pada 13 pasien sebelum mendapat terapi
metildopa dosis 250 mg adalah 10,15±10,00 (2,55-34,70) ng/ml,
sesudah terapi adalah 8,37±9,20 (0,72-9,20) ng/ml dengan persentase
penurunan kadar sFlt-1 17,54%.

Rerata kadar sFlt-1 pada 6 pasien sebelum mendapat terapi


metildopa dosis 500 mg adalah 8,05±7,07 (2,55-20,76) ng/ml,
sesudah terapi 4,50±2,90 (2,19-9,95) ng/ml, dengan persentase
penurunan 44,10%.

“Terapi metildopa dosis 500 mg memberikan persentase efek


penurunan kadar sFlt-1 lebih besar dibandingkan dengan pemberian
terapi metildopa dosis 250 mg.”
Pendahuluan
Preeklampsia adalah suatu sindrom yang Dicirikan sebagai peningkatan
menyerang 5 – 10 % wanita hamil dan tekanan darah 160/100 mmHg dan
masih penyebab utama morbiditas dan proteinuria diatas 5gr/24 jam atau 4+
mortalitas maternal dan perinatal di negara pada penilaian kualitaif, terjadi pada
berkembang kehamilan diatas 20 minggu

hipotesis yang menyebutkan ketidakseimbangan Soluble Flt-1 (sFlt-1)


maternal pada preeklampsia akibat peran patogenik berfungsi menurunkan VEGF
angiogenesis
dan PIGF  Preeklampsia

Metildopa bekerja pada reseptor a2-adrenergic 


menurunkan adenylyl cyclase  penurunan produksi
cAMP  menurunkan kadar faktor anti-angiogenik
sFlt-1
Tujuan Penelitian

untuk menganalisis kadar antiangiogenik sFtl-1 sebelum dan sesudah


mendapatkan terapi metildopa pada pasien yang menjalani PEB di
departemen Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit Haji, Surabaya
Bahan dan Metode
• penelitian prospektif observasional dengan
desain penelitian cross-sectional yang
melibatkan pasien preeklampsia berat pada
bulan Agustus – Oktober 2016 di Instalasi
Ruang Bersalin RSU Haji Surabaya.
• Jumlah sampel 19 pasien.
Inklusi:
– pasien yang didiagnosis PEB dengan atau tanpa komplikasi gejala klinis
atau laboratorium
– pasien yang menerima metidopa dengan dosis 3 x 250 mg atau 3 x 500
mg perhari selama 48 jam (minimal 2 hari),
– kehamilan tunggal atau ganda dan janin hidup
– bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitan dan menandatangani
informed concent.
Eksklusi: pasien yang menerima metildopa di awal kehamilan dan pasien
didiagnosis PEB postpartum.
Drop-out: PEB yang memenuhi kriteria inklusi tetapi
menderita reaksi buruk terhadap metildopa selama terapi,
dan pasien yang mengundurkan diri selama penelitian
Analisis Data Statistik
• Analisis deskriptif dilakukan untuk menentukan
data demografi pasien preeklamsia sebelum dan
setelah terapi metildopa.
• Untuk menentukan perbedaan kadar profil sFlt-1
pasien sebelum dan sesudah terapi, dilakukan
langkah-langkah analisis data.
• Uji distribusi data dilakukan dengan instrumen
SPSS untuk menilai apakah distribusi data
memenuhi syarat atau tidak.
Hasil
Karakteristik Awal Pasien dengan Preeklampsia
Berat.
Profil Kadar sFlt-1 sebelum dan setelah
pengobatan dengan metildopa dosis 250 mg
dan 500 mg pada pasien PEB
Diskusi
Terapi metildopa menurunkan kadar sFlt-1 pada pasien dengan
preeklampsia, yang sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh
Kahlil et al, (2008).

Patofisiologi: kegagalan invasi sel trofoblas di lapisan otot arteri spiralis 


arteri kaku dan keras  kegagalan remodeling arteri spiralis  aliran uteroplasenta
menurun  hipoksia, iskemik plasenta hipertensi

Ketidakseimbangan antara sFlt-1 dan VEGF. Peningkatan sFlt-1 menurunkan


faktor angiogenik VEGF dan PIGF

Metildopa bekerja pada reseptor a2-adrenergic 


menurunkan adenylyl cyclase  penurunan produksi
cAMP  menurunkan kadar faktor anti-angiogenik
sFlt-1
Kesimpulan
Kesimpulan

Penggunaan metildopa sebagai antiangiogenesis


mengubah kadar sFlt-1 pada 19 pasien preeklampsia.
Pada pasien dengan PEB, pemberian metildopa dalam
dosis 250 mg dan 500 mg dapat menurunkan kadar
sFlt-1 sebanyak 17,37% dan 44,6%.
Terima
Terima Kasih
Kasih

Anda mungkin juga menyukai