Anda di halaman 1dari 21

BATUAN PIROKLASTIK

Piroklastik
- Sering disebut sebagai batuan beku fragmental.
- Endapan piroklastik terbentuk secara langsung oleh proses
fragmentasi magma dan batuan oleh aktivitas vulkanik yang
bersifat extrusive
- Endapan piroklastik tersusun oleh fragmen yang dikenal
dengan istilah pyroclast (Pyro means "fire" and klastos means
"broken"; thus pyroclasts carry the connotation of "broken by
fire".)
- Secara prinsip ukuran pyroclast tersebut dapat dibagi menjadi
tiga tipe yaitu ash, lapilli dan block atau bomb
• Ash - particles less than 2 mm in diameter
• Lapilli - between 2 and 64 mm in diameter
• Volcanic bombs or volcanic blocks - greater than 64 mm in
diameter
• Tiga jenis pyroclast yang menyusun endapan
piroklastik adalah juvenil, kristal dan fragmen
litik
• Tephra merupakan istilah yang digunakan
untuk menunjukkan akumulasi endapan
piroklastik yang tidak menekankan pada
ukuran butir namun untuk menunjukkan
endapan secara umum
• Tephra means "ash“ (Greek).
• Termasuk dalam tipe endapan piroklastik
meliputi:
• 1. Piroklastik aliran.
• 2. Piroklastik jatuhan.
• 3. Piroklastik surge.
• 1. Piroklastik Aliran
• Endapan piroklastik aliran terbentuk oleh proses aliran
permukaan dengan mekanisme aliran debris piroklastik yang
mengalir dengan campuran partikel padat dan gas konsentrasi
tinggi yang panas yang dihasilkan oleh letusan vulkanik.
• Pergerakan aliran dikontrol oleh gaya gravitasi, proses erupsi
dan sebagian oleh kumpulan partikel selama mengalir
• Proses pengendapan dikontrol oleh kondisi topografi, mengisi
lembah dan depresi.
• Endapan menunjukkan struktur masif dengan sortasi yang
jelek.
• 2. Piroklastik Jatuhan
• Endapan piroklastik jatuhan dihasilkan dari erupsi vulkanik
yang bersifat explosive oleh magma dalam berbagai komposisi
• Piroklas yang ada disemburkan ke atmosfer dalam bentuk
suspensi yang pada fase berikutnya piroklas yang ada tersebut
turun kembali ke permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi
• Endapan tersebut bersifat menutup (mantle bedding) yang
menunjukkan ketebalan yang seragam namun secara lokal
lebih tebal terutama pada topografi yang lebih curam.
• Sortasi yang baik pada endapan ini disebabkan oleh pemilahan
oleh udara selama mengalami proses pengendapan.
• Tiga tipe endapan piroklastik jatuhan
berdasarkan litologi dan proses
pembentukannya adalah sebagai berikut (Cas
and Wright, 1987):
a. Endapan jatuhan scoria
• Endapan ini sebagian besar tersusun oleh
magma yang bersifat basalt-basaltik yang
vesikuler hasil aktivitas letusan hawaian dan
strombolian.
b. Endapan jatuhan pumice
• Endapan ini tersusun oleh magma vesikuler
dengan viskositas yang tinggi (andesit-riolit,
phonolit dan tracite) hasil aktivitas subplinian,
plinian dan ultraplinian.
c. Endapan jatuhan ash
• Endapan ini terbentuk oleh letusan yang
bersifat phreatomagmatik dan preatik.
Scoria Pumice
Endapan jatuhan ash fall
• 3. Piroklastik Surge
• Piroklastik surge adalah ground hugging,
aliran partikel yang diangkut secara lateral di
dalam gas turbulen
• Piroklastik surge dibentuk secara langsung
oleh erupsi freatomagmatik maupun freatik
dan asosiasinya dengan piroklastik aliran {ash
cloud surge dan ground surge).
• KLASIFIKASI
• Klasifikasi batuan piroklastik pada umumnya
didasarkan pada:
Asal – usul fragmen
Ukuran fragmen
Komposisi fragmen
Klasifikasi berdasarkan asal – usul fragmen
• Batuan piroklastik yang merupakan hasil endapan bahan
volkanik dari letusan tipe eksplosif maka Johnson dan Levis
(1885), lihat Mac Donald (1972) membuat klasifikasi sebagai
berikut:
• - Essential :fragmen berasal langsung dari pembekuan
magma segar
• - Accessor :fragmen berasal dari lava atau piroklastik yang
terdapat pada kerucut volkanik
• - Accidental :fragmen yang berasal dari batuan lain yang tidak
menunjukkan gejala pembekuan.
Klasifikasi berdasarkan ukuran dari fragmen.
Klasifikasi ini dibuat pertama kali oleh Grabau (1924) dalam Carozzi (1975) :
• > 2,5 mm :Rudyte
• 2,5 – 0,5 mm :Arenyte
• < 0,5 mm :Lutyte

 Klasifikasi batuan piroklastik dari Wenworth dan Williams (1932) dalam


Pettijohn banyak dipakai, tetapi kisaran yang dipakai tidak sama antara
batuan sedimen dan piroklastik :
• - Breksi volkanik :Tersusun dari fragmen-fragmen diameter > 32
mm, bentuk fragmen meruncing
• - Aglomerat :Fragmen berupa bom-bom dengan ukuran > 32 mm
• - Lapili/tuf lapili:Fragmen tersusun atas Lapili yang berukuran antara 4 mm
– 32 mm
• - Tuf kasar :Fragmen-fragmen tersusun atas abu kasar dengan ukuran
butir terletak antara 0,25 mm – 4 mm
• - Tuf halus :Fragmen-fragmen tersusun atas abu halus dengan ukuran
< 0,25 mm
Breksi Volkanik
Agglomerate
Lapili
 Klasifikasi berdasarkan komposisi fragmen
• Menurut Williams, Turner dan Gilbert (1954), tuf
dapat diklasifikasikan menjadi :
• 1. Vitric Tuff :tuf dengan penyusun utama terdiri
dari gelas
• 2. Lithic Tuff :tuf dengan penyusun utama terdiri
dari fragmen batuan
• 3. Crystal Tuff :tuf dengan penyusun utama kristal
dan pecahan –pecahan kristal
• Pettijohn (1975) membuat klasifikasi tuf, dengan
membandingkan prosentase gelas dengan kristal, yaitu:
• 1. Vitric Tuff:
• Tuf mengandung gelas antara 75% - 100% dan kristal 0% -
25%.
• 2. Vitric crystal tuff:
• Tuf mengandung gelas antara 50% - 75% dan kristal 25% -
50%.
• 3. Crystal vitric tuff:
• Tuf mengandung gelas antara 25% - 50% dan kristal 50% -
75%.
• 4. Crystal tuff :
• Tuf mengandung gelas antara 0% - 25% dan kristal 75% -
100%.
Obsidian
• Volcaniclastic Rock :Where the volcanic
material has been transported and reworked
through mechanical action, such as by wind or
water, these rocks are termed Volcaniclastic
Rock

Anda mungkin juga menyukai