Anda di halaman 1dari 9

Tugas Pengemasan, Pelabelan, dan

Penandaan Kadaluarsa

Tren Kemasan Pangan


Plastik Rigid:
Perspektif Milenial

Iftita Rakhma I - F252170104


Arimah - F252170174
Heru Kristanoko - F252170184

Magister Profesional Teknologi Pangan


Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Outline

PENDAHULUAN

PEMBELI MILENIAL DAN TREN KEMASAN

EMERGING TECHNOLOGY

KESIMPULAN
Pendahuluan
Kemasan pangan di Indonesia
diatur melalui peraturan Kepala
BPOM (2011).

Kemasan rigid plastik yang popular :


polietilen (baik HDPE mapun LDPE),
polipropilen (PP), polietilentereftalat
(PET) dan polistiren (PS).
Kemasan plastik rigid diprediksi akan terus
bertumbuh menggantikan material tradisional
seperti logam dan gelas.
PEMBELI MILENIAL DAN TREN KEMASAN

Identitas produk dan


Milenal yang lahir pemasaran menjadi kriteria
pada 1980-2000 kemasan yang menarik
minat milenial.

Skeptis terhadap iklan produk Lebih memperhatikan


83%
dan cenderung memilih merek aspek lingkungan Survei di AS menemukan bahwa
yang tidak hanya mengedepan kaum milenial menjadikan
kan mutu tetapi juga manfaat / sustainability sebagai atribut
fungsi yang lebih luas penting membuat keputusan
membeli
PEMBELI MILENIAL DAN TREN KEMASAN
Milenial sangat terpapar
Beberapa merek global telah Milenial tertarik dengan “What Next?” adalah dunia iklan dan anonimitas
mengkampanyekan komitmen konsep “setelah ini selalu berinovasi sehingga sangat ahli untuk
untuk menggunakan apa”, sehingga menawarkan produk mengabaikan serangan
kemasan plastik yang generasi ini menyukai baru. Milenial termasuk tersebut dan fokus pada
reusable, recyclable atau ekslusivitas dan sangat eksploratif dan pendekatan yang humanis
compostable pada 2025 prestise berani mencoba hal baru. dan personal.

Unilever pada skala Meluncurkan produk limited edition. Heinz dengan Dip & Kemasan tertulis cerita
global akan Squeeze Ketchup merek
singkat yang unik
menurunkan berat memberikan kepraktisan
kemasan hingga 30% dan fungsi kemasan
sampai 2020 dan sekaligus
meningkatkan
kandungan plastik
recycled hingga 25%
pada 2025.
“be sleek and skinny just like Taylor
Swift”.
EMERGING TECHNOLOGY
(bioplastik atau 100% recycleable)

Bio-PET, menggunakan para-


silen yang berasal dari gula
selulosa (silosa dan glukosa).
Setelah itu paraksilen
dimurnikan untuk diubah
menjad purified terephtalic
acid yang menjadi bahan
utama pembuatan botol dan
serat PET.
EMERGING TECHNOLOGY
• Hingga 2016 menurut valpak.co.uk kemasan k
arton menjadi jenis kemasan yang paling tidak
ramah lingkungan.
• Potensial dikembangkan salah satunya denga
n menggunakan resin PP untuk menggantikan
kemasan paper cup yang sulit di-recycle. Cont
oh produk Amaray dengan Coretto cups yang
100% terbuat dari polypropylene).

Alternatif bio-PET adalah PEF (polietilen furanoat).


Bahan dasarnya etilen glikol dan FDCA (furan-2,5-di
karboksilat).
EMERGING TECHNOLOGY
Dari sektor industri logistik, penggunaan teknolo Inovasi kemasan untuk mengatasi isu stabilitas zat gizi atau no-
gi penanda RFID (Radio Frequency Identification) gizi seperti antioxidant, Q10 dan PUFA menjadi pilihan dalam
pada kemasan rigid plastik diperkirakan juga kemasan plastic rigid.
semakin meningkat. Peran vital zat aktif tersebut semakin diminati karena membant
Teknologi ini memungkinkan informasi real time u memelihara fungsi kesehatan, metabolisme tubuh atau anti
data produk seperti jenis, produsen, batch penuaan.
produksi, lokasi toko terdekat dan ketersediaan
stok. Saat tutup diputar, membran akan tersobek dan menjatuhkan
blister ke dalam cairan susu.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai