DISAMPAIKAN PADA
PERTEMUAN PENGEMBANGAN DDHB
WAKATOBI, 8 NOVEMBER 2018
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT MENULAR LANGSUNG
SUBBAGIAN
TATA USAHA
SUBDIREKTORA
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT HEPATITIS DAN
SUBDIREKTORAT HIV AIDS DAN PENYAKIT TROPIS
INFEKSI SALURAN PENYAKIT INFEKSI
TUBERKULOSIS PENYAKIT INFEKSI MENULAR
PERNAPASAN AKUT SALURAN
MENULAR SEKSUAL LANGSUNG
PENCERNAAN
SEKSI SEKSI
SEKSI SEKSI SEKSI
TUBERKULOSIS INFEKSI SALURAN
HIV AIDS HEPATITIS KUSTA
SENSITIF OBAT PERNAPASAN ATAS
SEKSI SEKSI
SEKSI
SEKSI PENYAKIT INFEKSI PENYAKIT SEKSI
TUBERKULOSIS
PNEUMONIA MENULAR INFEKSI SALURAN FRAMBUSIA
RESISTENSI OBAT
SEKSUAL PENCERNAAN
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
Apa Itu Hepatitis ?
HEPATITIS
hepar- -itis
hati radang
Hepatitis artinya
peradangan hati
fokus
Virus Hepatitis
Perlemakan
Obat-obatan
HEPATITIS
HEPATITIS
Alkoholik Parasit:
Virus lain: (Malaria, Ameba)
(Dengue, Herpes)
HEPATITIS VIRUS
KONTAK
KOTORAN -
CAIRAN
MULUT
TUBUH
HEPATITIS HEPATITIS
A B
HEPATITIS HEPATITIS
E C
HEPATITIS
D
Penularan hepatitis B daerah endemis
Terutama: dari ibu hamil ke bayi
kemungkinan
terinfeksi
5% 95 %
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Pencegahan Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Bayi
Pentingnya Deteksi Dini pada Ibu
Hamil
2017
2019
30%Kab/kota 2018 90%Kab/kota
2030
melakukan
melakukan
2022
DDHBC Eliminasi Hep
60%Kab/kota DDHBC
B dan C
melakukan Eliminiasi Hep
DDHBC B (PPIA)
Kab/kota yang TARGET SASARAN
melaksanakan DDHB PPIA 5,3 JT BUMIL
pada > 90% Bumil DIDETEKSI
0
10
30
40
50
60
70
80
20
90
100.00
100.00
87.50
100.00
70.00
100.00
63.16
94.74
90.00
90.00
73.33
86.67
66.67
80.00
41.67
79.17
52.17
78.26
66.67
77.78
45.71
77.14
30.77
76.92
45.45
63.64
60.00
60.00
41.18
58.82
23.68
57.89
20.00
50.00
25.00
50.00
11.76
47.06
14.81
Cakupan DDHB 2018
44.44
40.00
40.00
10.00
40.00
33.33
33.33
27.59
31.03
28.57
28.57
The Power of PowerPoint - thepopp.com
7.69
23.08
4.55
22.73
6.06
21.21
16.67
16.67
15.38
15.38
14.29
14.29
9.09
9.09
7.14
7.14
33.66
53.89
0.00
1.00
2.00
4.00
5.00
6.00
7.00
3.00
6.39
5.92
5.00
4.35
4.23
3.77
3.75
3.24
2.78
2.76
2.48
2.39
2.39
2.08
2.07
2.03
2.01
1.86
1.85
1.82
1.79
1.62
1.58
1.54
1.38
The Power of PowerPoint - thepopp.com
1.27
1.18
1.02
1.02
1.00
0.84
ada
0.79
Tidak
laporan
0.00
0.00
1.96
DETEKSI DINI HEPATITIS B DAN C
DETEKSI DINI HEPATITIS B & C
CEO
DIRECTOR
IBU HAMIL MAHASISWA KES
PETUGAS KES
NAPZA SUNTIK
CEO
DIRECTOR
WPS LSL
WARIA
WBP
CEO
PASIEN BEDAH
UMUM/TINDAKAN GIGI BAYI DARI IBU HEP
Persiapan pelaksanaan:
●Identifikasi pelaksana (Puskesmas/ atau lainnya, mekanisma
koordinasi dan rujukan?)
●Estimasi jumlah
●Sumberdaya dan dana
●Logistik & pengelolaannya (BHP, reagen dan HBIG)
●Bahan-bahan KIE
●Mekanisma rujukan kasus dan follow up
●RR
RS rujukan melaksanakan
DDHB, stok HBIG tersedia di RS
<
The Power of PowerPoint - thepopp.com
KIRI
HyperHEP-B S/D
*Respon pada setiap individu berbeda The Power of PowerPoint - thepopp.com
TAHAPAN PELAKSANAAN
● Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan:
● Bumil, nakes dan Risti HBsAg reaktif rujuk ke RS
perlu diidentifikasi RS yg mampu melakukan
Tatalaksana Hepatitis Virus
● Negatif Hep B dianjurkan untuk dilakukan
imunisasi
● BIMTEK
● Pencatatan dan Pelaporan
● Perlu disiapkan RR dg baik, tepat waktu dan terus menerus
Hitung target Bumil di wilayah anda Lakukan deteksi dini mulai sekarang
Ibu hamil di wilayah anda jangan sampai tdk melakukan pemeriksaan
deteksi dini Hep B jika anda positif/reaktif hub puskesmas/Dinkes
Kab/Kota/Dinkes Propinsi utk mendapatkan HBIG vaksinasi HB0 dan
HBIG <24 jam
PHBS hindari kontak darah untuk mencegah penularan
SASARAN
PRIORITAS : KELOMPO BERISIKO :
KELOMPO BERISIKO :
• Ibu Hamil (Semua Umur • Bayi dari ibu dengan
• Mahasiswa kesehatan
Kehamilan) > 90% Hepatitis B
• Dan lainnya (lihat Juknis)
• Petugas kesehatan
TINDAK LANJUT
1. Bila hasil pemeriksaan hepatitis B reaktif, pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk penanganan lebih lanjut TTL kasus / rencana terapi
2. Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit rujukan.
3. Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi lainnya atau mandiri.
4. Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah sakit rujukan dikirim ke puskesmas yang merujuk untuk umpan balik (feedback).
5. Bila hasil pemeriksaan hepatitis B non-reaktif, maka ibu hamil tersebut dianjurkan pemeriksaan anti-HBs untuk mengetahui ada tidaknya antibodi.
6. Bila hasil pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs non-reakif, maka dianjurkan vaksinasi hepatitis B sebanyak 3 kali, dan diberikan penyuluhan (KIE). Mandiri
7. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang hepatitis B reaktif, diberikan HBIg, vitamin K, dan vaksinasi HB 0 kurang dari 24 jam setelah kelahiran, dan vaksinasi hepatitis B berikutnya sesuai
program imunisasi nasional.
8. Setelah bayi berusia di atas 9 bulan, dilakukan pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs.
9. Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan hepatitis non-reaktif, diberikan vitamin K dan HB 0 kurang 24 jam setelah kelahiran dan vaksinasi hepatitis B berikutnya sesuai program imunisasi
nasional.
10. Tindak lanjut hasil pemeriksaan HIV dan syphilis sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan RI (Subdit AIDS dan PMS, Direktorat P2ML, Ditjen PP dan PLP).
The Power of PowerPoint - thepopp.com
ALUR DETEKSI DINI AKTIF - HEPATITIS B&C PADA POP RISTI
KUNJUNGAN LAPANGAN
(tersedia ruangan yang bisa digunakan untuk konseling)
Tawarkan Pemeriksaan Hepatitis B dan atau C, HIV dan Syphilis
LABORATORIUM PUSKESMAS
1. Data Dicatat dalam Form 10B dan 10F NON REAKTIF KONSELING
2. Pemeriksaan Hepatitis B dan atau C, HIV dan Syphilis
TINDAK LANJUT
1. Bila hasil pemeriksaan hepatitis B atau C reaktif, pasien dirujuk ke rumah sakit yang mampu melakukan tatalaksana
untuk penanganan lebih lanjut.
2. Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit .
3. Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi lainnya atau mandiri.
4. Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah sakit rujukan dikirim ke puskesmas yang merujuk
untuk umpan balik (feedback).
5. RISTI hamil spt pada DDHB bumil
6. Tindak lanjut hasil pemeriksaan
TheHIVPower
dan syphilis sesuai ketentuan-Kementerian
of PowerPoint thepopp.com Kesehatan RI (Subdit AIDS dan PMS,
ALUR DETEKSI DINI PASIF - HEPATITIS B, HIV dan SYPHILIS PADA IBU HAMIL
PADA SAAT KUNJUNGAN KE PUSKESMAS/ FASYANKES
TINDAK LANJUT
1. Bila hasil pemeriksaan hepatitis B reaktif, pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk penanganan lebih lanjut => ALUR BPJS.
2. Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit rujukan.
3. Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi lainnya atau mandiri.
4. Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah sakit rujukan dikirim ke puskesmas yang merujuk untuk umpan balik (feedback).
5. Bila hasil pemeriksaan hepatitis B non-reaktif, maka ibu hamil tersebut dianjurkan pemeriksaan anti-HBs untuk mengetahui ada tidaknya antibodi.
6. Bila hasil pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs non-reakif, maka dianjurkan vaksinasi hepatitis B sebanyak 3 kali, dan diberikan penyuluhan (KIE). Mandiri
7. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang hepatitis B reaktif, diberikan HBIg, vitamin K, dan vaksinasi HB 0 kurang dari 24 jam setelah kelahiran, dan vaksinasi hepatitis B berikutnya sesuai
program imunisasi nasional.
8. Setelah bayi berusia di atas 9 bulan, dilakukan pemeriksaan HBsAg Lagi utk mengetahui status bayi
9. Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan hepatitis non-reaktif, diberikan vitamin K dan HB 0 kurang 24 jam setelah kelahiran dan vaksinasi hepatitis B berikutnya sesuai program imunisasi
nasional.
10. Tindak lanjut hasil pemeriksaan HIV dan syphilis sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan RI (Subdit AIDS dan PMS, Direktorat P2ML, Ditjen PP dan PLP).
The Power of PowerPoint - thepopp.com
ALUR DETEKSI DINI FASIF - HEPATITIS B&C PADA POP RISTI
KUNJUNGAN KE PUSKESMAS / FASYANKES
Tawarkan Pemeriksaan Hepatitis B dan atau C, HIV dan Syphilis
LABORATORIUM PUSKESMAS
1. Pengambilan darah, Data Dicatat dalam Form 10B dan 10F NON REAKTIF KONSELING
2. Pemeriksaan Hepatitis B dan atau C, HIV dan Syphilis
TINDAK LANJUT
1. Bila hasil pemeriksaan hepatitis B atau C reaktif, pasien dirujuk ke rumah sakit yang mampu melakukan pemeriksaan
lanjutan dan rencana terapi lebih lanjut.
2. Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit .
3. Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi lainnya atau mandiri.
4. Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah sakit rujukan dikirim ke puskesmas yang merujuk
untuk umpan balik (feedback).
5. RISTI hamil spt pada DDHB bumil
6. Tindak lanjut hasil pemeriksaan
TheHIVPower
dan syphilis sesuai ketentuan-Kementerian
of PowerPoint thepopp.com Kesehatan RI (Subdit AIDS dan PMS,
LOGISTIK
Perencanaan logistik bersama antara petugas P2 Hepatitis dan KIA dan
dilaporkan secara berjenjang
= {(% Target Bumil per tahun x jumlah ibu hamil) + (10% buffer)} –
stock (cadangan)
Jumlah ibu hamil Hepatitis B diperkirakan 2,5% dari seluruh ibu hamil
20 – 25 tahun 25 – 30 tahun
(85)
Meninggal
(26) (13)
Tanpa terapi,
sampai 50%
pasien dengan
15 - 25%*
(2 sirosis akan
meninggal
) karena penyakit
(15) hatinya
sembuh spontan
* Beberapa laporan menyebutkan
angka sembuh spontan bisa mencapai Tanpa terapi, 20-30% orang dengan HCV kronis akan
45% menjadi sirosis berat tingkat kesembuhan DAA 95%
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Dimodifikasi dari: http://www.hepatitisc.uw.edu/go/evaluation-staging-monitoring/natural-history/core-concept/all
Alur Pemeriksaan & Pengobatan Hep C
Pasi • Skrining anti-HCV sangat
Salah satu cth alat:
en penting untuk
meningkatkan temuan
Tes Anti HCV kasus sehingga tercapai
(RDT) eliminasi Hepatitis C 2030
• Skrining HCV
Salah satu cth alat: menggunakan RDT –
Negatif Positif Fokus
• Diagnosis HCV
dikonfirmasi dengan
Tes VL HCV pemeriksaan HCV RNA –
GeneXpert
• Konfirmasi kesembuhan
Tidak menggunakan HCV RNA
Terdeteksi
Terdeteksi Tes VL utk – pemeriksaan
Tes VL utk
SVR12
menentukan menentukan
Pengobatan kesembuhan
Pemeriksaan
Pengobatan
lain +
The Power
3 – 6 bln terapi
ofCPowerPoint
Hep minum obat
3 bln
- thepopp.com
Pasca terapi
LIST OF HOSPITAL PROVIDES Hepatitis C TREATMENT (DAA) IN 2017
Provinsi No Kabupaten/Kota Nama Rumah Sakit Provinsi No Kabupaten/Kota Nama Rumah Sakit
1. DKI Jakarta 1 Jakarta Pusat RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo 3. Jawa Tengah 18 Kota Semarang RSUP Dr. Kariadi
2 Jakarta Pusat RS St. Carolus
19 Kota Solo RSU Dr. Moewardi Solo
3 Jakarta Pusat RSPAD Gatot Subroto
20 Kabupaten Banyumas RSUD Prof. Dr. Margono
4 Jakarta Barat RS Kanker Dharmais
Soekarjo
5 Jakarta Barat RSUD Tarakan
4. Jawa Timur 21 Kota Surabaya RSUD Dr.Soetomo
6 Jakarta Barat RSUD Cengkareng
7 Jakarta Barat RS Pelni 22 Kota Malang RSUD Dr. Saiful Anwar
8 Jakarta Timur RSUP Persahabatan 23 Kota Madiun RSUD Dr. Soedono
9 Jakarta Timur RSUD Pasar Rebo Madiun
10 Jakarta Timur RS Pengayoman Cipinang 5. Sumatera Utara 24 Kota Medan RSU H. Adam Malik
11 Jakarta Selatan RSUP Fatmawati 25 Kota Medan RSU Dr. Pirngadi
12 Jakarta Selatan RSUK Tebet 26 Kota Medan RS Bhayangkara Medan
13 Jakarta Utara RS Koja 6. Sulawesi Selatan 27 Kota Makassar RS Dr. Wahidin
2. Jawa Barat 14 Kota Bandung RSUP Hasan Sadikin Soedirohusodo
15 Kota Bogor RSUD Kota Bogor 28 Kota Makassar RS Universitas
16 Kota Cirebon RSUD Gunung Jati Cirebon Hasanuddin
17 Kota Sukabumi RSUD Syamsudin Sukabumi 7. Bali 29 Kota Denpasar RSUP Sanglah
DKI JAKARTA 28.854 1.701 3.274 1.787 1.319 212 757 562 617 702
LAMPUNG 1.733 11 23 17 13 0 11 2 5 8
NTB 350 35 30 30
SULUT 32 13
PAPUA 322 0
KALTIM 32 5
KALBAR 14 13
NASIONAL 5.2452 2.790 5.542 2.904 2.257 261 1.193 1.022 808 1.407
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Hepatitis C Patient Status Period July 2017 - May 2018
Koinfeksi HIV
Non Sirosis
808; 36%
1022; 46%
Monoinfeksi
1193; 54%
1407; 64%
Sirosis