Anda di halaman 1dari 11

DETEKSI DINI HIV – AIDS

PRA NIKAH
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG
JALUR PENULARAN EPIDEMI HIV KE DEPAN
(DENGAN DATA PENCAPAIAN 2006-2010)

100,000
97,508
90,000 #Infeksi Baru HIV Tahunan WPS

80,000
LSL
70,000
Penasun
60,000

50,000

40,000 Pelanggan

30,000

20,000

10,000 Pasangan Intim

0 Lo-Risk Men
19 19 19 19 19 19 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
20 21 22 23 242025
94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 192020 25
BAGAIMANA SITUASI PENULARAN HIV - AIDS
DI KOTA BANDUNG SAAT INI….?

• Status epidemic HIV – AIDS di Kota Bandung masuk pada kategori epidemi
terkonsentrasi  penularan HIV pada kelompok populasi berisiko lebih dari 5% dan ibu
hamil kuran dari 1%
• kasus HIV – AIDS sd Juli 2016 tercatat sebanyak 3912 kasus, dengan kasus saat ditemukan
HIV 2097 kasus dan AIDS 1815 kasus dengan rata – rata 200 sd 400 kasus baru pertahun
• Berdasarkan pekerjaan terbanyak pada pekerja swasta (26,56%) Wiraswasta (16,77%) dan
tidak bekerja (14,93%).
• Penularan HIV pada ibu rumah tangga (IRT) melalui transmisi seks yang saat ini
mencapai 11,66 % dari kasus HIV total  rata – rata 40 orang IRT terinfeksi HIV
pertahun
MENGAPA TERJADI PENINGKATAN
KASUS HIV PADA IBU RUMAH TANGGA
• Saat ini kasus HIV terbanyak pada pengguna NAPZA suntik 44,38 % akan tetapi
mengalami penurunan 3 – 4 % pertahun
• Sedangkan melalui tranmisi seksual mengalami kenaikan:
Homoseksual 10,71 %  Naik 1- 2 % pertahun
Heteroseksual 36,76%  Naik 3 – 4 % pertahun
• kelompok umur terbanyak yaitu kel. Umur 20 sd. 29 th (48,19%) dan 30 Sd. 39 th
(33,34%)
• Tingginya kasus pada Pengguna NAPZA suntik dan usia 20 sd. 29 th / 30 Sd. 39 th (usia
reproduksi/ menikah) memicu peningkatan kasus penularan HIV baru melalui
heteroseksual secara signifikan
APA YANG TERJADI JIKA IBU RUMAH
TANGGA TERINFEKSI HIV….?
Beresiko MENINGKATKAN epidemi di Kota Bandung menjadi Generalized epidemic 
penularan HIV pada ibu hamil lebih dari 1%

meningkatkan penularan HIV melalui perinatal (ke anak)  saat ini mencapai 2,81%


LOSS GENERATION
KEMAMPUAN SOSIAL/ EKONOMI MENURUN
BEBERAPA LOGIKA Yg Harus Di Waspadai…..

Populasi Populasi Masy


Bayi
Kunci Jembatan umum
APA YANG MEMPERCEPAT PENULARAN HIV SEHINGGA
BERISIKO MENINGKATKAN STATUS EPIDEMI MENJADI
GENERALIZED EPIDEMIC …?

• Kota Bandung yang mudah diakses dari kabupaten/ kota lain sebagai tujuan dan perlintasan
wisata dengan mobilitas warga dari dalam kota dan luar wilayah yang tinggi.
• Informasi tentang HIV tidak sampai ke masyarakat secara lengkap  stigma dan diskriminasi
TINGGI  orang test HIV sedikit (< 1% jumlah penduduk Kota Bandung dalam 1 tahun) 
deteksi dini HIV tidak berjalan
• Pelaksanaan deteksi dini HIV oleh masyarakat yang belum dilaksanakan oleh seluruh
kelurahan di Kota Bandung.
• Rendahnya akses ODHA terhadap ART  Resiko penularan ↑
• Sebaran WPS di banyak lokasi, prostitusi online dan wanita pekerja seks tidak langsung
(WPSTL) di Kota Bandung yang sulit dijangkau KIE.
• Peredaran NAPZA di Kota Bandung terutama NAPZA suntik
APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK
MENGHAMBAT PENULARAN …?
• Penguatan mental untuk mencegah perubahan perilaku negatif
• Penyebar luasan informasi tentang HIV secara lengkap kepada semua lini di masyarakat 
menurunkan stigma dan diskriminasi
Spt : Melalui Kursus Calon Pengantin (SUSCATIN), Informasi Keagamaan di majlis ta’lim,
dll
• Deteksi dini HIV ditingkat masyarakat
Spt : Motivasi test HIV bagi Masyarakat terutama Ibu hamil, orang dg TB, Calon
Pengantin, dll
• Pengobatan HIV bagi Orang dengan HIV  Dapat berfungsi mencegah penularan HIV
BAGAIMANA PROSES TEST HIV DILAKSANAKAN
UNTUK CALON PENGANTIN …..

• Test HIV bagi calon pengantin dilakukan atas persetujuan calon pengantin melalui proses
KONSELING
• Konseling dilakukan di 30 Puskesmas UPT/ Kecamatan setelah mendapatkan permohonan/
Rujukkan dari Kelurahan
• Pelaksanaan konseling dilaksankan bersamaan dengan imunisasi TT pada CATIN
• Jika CATIN setuju untuk test HIV maka hasil test hanya diketahui masing – masing CATIN
dan petugas kesehatan (Pasangan CATIN tidak diberitahu kecuali atas persetujuan
keduanya)
• Informasi pelaksanaan test HIV dari Puskesmas terhadap kelurahan dalam pembuatan NA
adalah hanya informasi pelaksanaan KONSELING, bukan hasil test.
Pembuatan surat pengantar NA
Jika dimungkinkan sudah tersedia
surat rujukkan untuk Konseling dan
TT dari kelurahan
RT/ RW
Pelaksanaan Koseling, Test
HIV dan Penyuntikan
PUSKESMAS Imunisasi TT

KELURAHAN Pemberian surat rujukkan untuk


Konseling dan TT
Pembuatan NA (Jika sudah
Lengkap)

KUA Verifikasi NA, hasil


Konseling dan TT, dan
syarat2 lainnya

PROSES
PERNIKAHA
N
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai