Anda di halaman 1dari 24

Kelompok:

Anggis Awaliyah
Nur Azizah
DEFINISI

Epilepsi adalah gangguan sistem saraf pusat akibat


pola aktivitas listrik otak yang tidak normal, sehingga
menimbulkan keluhan kejang, sensasi dan perilaku
yang tidak biasa, hingga hilang kesadaran. Gangguan
pada pola aktivitas listrik otak saraf dapat terjadi
karena kelainan pada jaringan otak,
ketidakseimbangan zat kimia di dalam otak, atau
kombinasi dari beberapa faktor penyebab tersebut.
Kejang merupakan kelainan neurologi yang paling sering
terjadi pada anak, di mana ditemukan 4 – 10 % anak-
anak mengalami setidaknya satu kali kejang pada 16
tahun pertama kehidupan.
Faktor resiko terjadinya epilepsi sangat beragam, di
antaranya adalah infeksi SSP, trauma kepala, tumor, penyakit
degeneratif, dan penyakit metabolik. Epilepsi paling sering
terjadi pada anak dan orang lebih tua (di atas 65 tahun).
Tanda dan Gejala
1. Kebingungan sementara
2. Mata kosong (bengong) menatap satu titik terlalu lama
3. Gerakan menyentak tak terkendali pada tangan dan kaki
4. Hilang kesadaran
5. Gejala psikis
6. Kejang yang diikuti oleh tubuh menegang dan hilang
kesadaran secara tiba-tiba, yang bisa memyebabkan
orang tersebut tiba-tiba terjatuh
Penyebab Epilepsi
1. Pengaruh genetik
2. Cedera kepala
3. Kondisi otak
4. Penyakit menular
5. Cedera sebelum persalinan
6. Gangguan perkembangan
Faktor-faktor resiko
1. Usia
2. Genetik
3. Cedera pada kepala
4. Stroke dan penyakit vaskular
5. Demensia
6. Infeksi obat
Analisis Kualitatif Pada Berkas Rekam
Medis Dengan Penyakit EPILEPSI
Analisis Kualitatif

Adalah suatu review pengisian


rekam medis yang berkaitan tentang
kekonsistenan dan isinya merupakan
bukti rekam medis tersebut akurat
dan lengkap

 Konsistensi merupakan suatu


penyesuaian/kecocokan antara 1 bagian dengan
bagian lain dan dengan seluruh bagian, dimana
diagnosa dari awal sampai akhir harus
konsisten
Komponen Analisis Kualitatif :

1. Review Kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa


2. Review kekonsistenan pencatatan diagnosa
3. Review pencatatan hal-hal yg dilakukan saat perawatan dan
pengobatan
4. Review adanya informed consent yg seharusnya ada
5. Review cara/praktek pencatatan
6. Review hal-hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti
rugi
1. Review Kelengkapan dan
kekonsistenan diagnosa
 Pada review ini akan memeriksa kekonsistenan Diagnosa
diantaranya :
 Diagnosa saat masuk / alasan saat masuk rawat
 Diagnosa tambahan
 Preoperative diagnosis
 Postoperative diagnosis
 Phatological diagnosis
 Clinical diagnosis
 Diagnosis akhir/utama
 Diagnosa kedua
Review Kelengkapan dan
kekonsistenan diagnosa

Konsisten dan Lengkap


2. Review kekonsistenan pencatatan diagnosa

 Konsistensi merupakan suatu penyesuaian/kecocokan antara


1 bagian dengan bagian lain dan dengan seluruh bagian,
dimana diagnosa dari awal sampai akhir harus konsisten,
 3 hal yang harus konsisten yaitu :
1. catatan perkembangan,
2. intruksi dokter,
3. dan catatan obat.
Review kekonsistenan pencatatan
diagnosa Konsisten dan Lengkap

Tidak Konsisten
3. Review pencatatan hal-hal yg dilakukan
saat perawatan dan pengobatan
 Rekam medis harus menjelaskan keadaan pasien selama
dirawat, dan harus menyimpan seluruh hasil pemeriksaan dan
mencatat tindakan yang telah dilakukan pada pasien
 Contoh :
Hasil test normal, pasien dalam keadaan baik, pasien telah
diberi penjelasan dan petunjuk. Semua hal diatas harus ada
catatan yang melihatkan kondisi tersebut dalam rekam medis.
Review pencatatan hal-hal yg dilakukan
saat perawatan dan pengobatan

Konsisten
4. Review adanya informed consent yg
seharusnya ada

 Pada komponen ini menganalisa surat persetujuan dari


pasien apakah sudah diisi dengan benar dan lengkap sesuai
dengan prosedur dan peraturan yang dibuat secara
konsisten
Review adanya informed consent yg
seharusnya ada

Konsisten
5. Review cara/praktek pencatatan
Pada komponen ini akan dilakukan review cara pencatatan,
seperti :
 Waktu pencatatan harus ada, tidak ada waktu kosong antara 2
penulisan, khususnya pada saat emergency. Tidak ada
pencatatan pada suatu periode tidak hanya catatannya saja
yang tidak ada tetapi juga meningkatkan resiko kegagalan
dalam pengobatan, dan malpraktek penelitian dilakukan dengan
hati-hati dan lengkap
 Mudah Dibaca, tulisan harus bagus, tinta yang digunakan harus
tahan lama, penulisan dilakukan dengan hati-hati dan lengkap
 Menggunakan singkatan yang umum, perlu dibuatkan pedoman
untuk singkatan singkatan yang digunakan sehingga semua tahu
tentang arti singkatan tersebut
 Tidak menulis komentar/hal-hal yang tidak ada kaitannya
dengan pengobatan pasien /kritikan/hinaan
 Bila ada kesalahan lebih baik dibiarkan dan kemudian dikoreksi,
jangan di tipp ex
Review cara/praktek pencatatan

Tidak Konsisten dan Tidak Akurat


6. Review hal-hal yang berpotensi
menyebabkan tuntutan ganti rugi

 Rekam medis harus mempunyai semua catatan mengenai kejadian yang


dapat menyebabkan/berpotensi tuntutan kepada institusi pelayanan
kesehatan baik oleh pasien maupun oleh pihak ketiga

Ringkasan masuk dan keluar tersedia


Resume medis tersedia
Informed consent tersedia
Catatan perkembangan terintegrasi tersedia
Review hal-hal yang berpotensi
menyebabkan tuntutan ganti rugi

Tidak Konsisten dan Tidak Akurat


Kesimpulan
Berdasarkan review, pengisian rekam medis yang berkaitan
tentang kekonsistenan dan isinya merupakan bukti rekam
medis tersebut akurat dan lengkap dinyatakan
BELUM LENGKAP DAN BELUM AKURAT

Dari keenam review hanya 3 review yang dinyatakan sesuai.


Berkas rekam medis tersebut perlu diperbaiki dan
dilengkapi. Karena ketidaklengkapan dan ketidakakuratan
pengisian berkas akan menimbulkan pertanyaan soal
kualitas dari berkas rekam medis tersebut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai