Anda di halaman 1dari 23

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus1

PENDAHULUAN
Pengertian
Anamnesis

: pemeriksaan yang dilakukan dg wawancara.

Autoanamnesis : langsung ke pasien.


Alloanamnesis : semua keterangan diperoleh selain dari pasiennya sendiri,
orang tua, wali, keterangan dari dokter yang merujuk.
Pengkajian merupakan tahap pertama dalam proses keperawatan, dimana tiap
tahap perawat melakukan pengkajian data yang diperoleh dari hasil wawancara, laporan
teman sejawat, catatan keperawatan, atau catatan kesehatan lain dan pengkajian fisik
(Robert Priharjo, 1993).

Anamnesis berperan sangat penting dalam diagnosis dan tatalaksana


penyakit anak, yang merupakan cara tercepat menuju diagnosis, misalnya: kejang
demam. Sering dapat ditentukan sifat dan beratnya penyakit dan terdapatnya
faktor-faktor yang mungkin menjadi latar belakang penyakit yang berguna dalam
menentukan sikap untuk tatalaksana.
Anamnesis merupakan bagian yang sangat penting dan sangat menentukan
dalam pemeriksaan klinis.
Peran anamnesis pada semua pasien anak:

Mencakup masalah yang berhubungan dengan penyakit sekarang

Mencakup riwayat pasien sejak dalam kandungan ibu sampai saat


dilakukan wawancara

Harus tergambar status kesehatan dan status tumbuh kembang secara


keseluruhan

Teknik Anamnesis

Ciptakan

suasana

kondusif

agar

orang

tua

atau

pasien

dapat

mengemukakan keadaan pasien dg spontan dan wajar

Pemeriksa harus bersikap empatik dan menyesuaikan diri dg keadaan


sosial, ekonomi dan pendidikan serta emosi org yang diwawancara

Anamnesis dilakukan dg wawancara secara tatap muka

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus2

Keberhasilan anamnesis bergantung pada kepribadian, pengalaman dan


kebijakan pemeriksa.
Pengkajian fisik adalah proses berkelanjutan yang dimulai selama
wawancara, terutama dengan menggunakan inspeksi atau observasi. Selama
pemeriksaan yang lebih formal, alat-alat untuk percusi, palpasi dan auscultasi
ditambahkan untuk memantapkan dan menyaring pengkajian system tubuh.
Seperti pada riwayat kesehatan, obyektif dari pengkajian fisik adalah untuk
merumuskan diagnosa keperawatan dan mengevaluasi keefektifan intervensi
terapeutik. (Wong, 2003).
Urutan yang biasa dalam pemeriksaan fisik pasien adalah head to toe.
Fungsi utama dilakukan secara sistematic yaitu memberikan guideline umum
pengkajian setiap bagian tubuh yang kecil dalam pemeriksaan. Standar pencatatan
dan pelaporan juga merupakan fasilitas penukaran informasi antar tim
professional yang lain. Dalam pemeriksaan fisik anak harus memperhatikan
kebutuhan perkembangan mental anak, walaupun pemeriksaan ini diikuti
perekaman dengan menggunakan model head to toe. Penggunaan perkembangan
mental dan kronologi umur sebagai kriteria utama dalam pengkajian tiap sistem
tubuh akan memudahkan atau menyelesaikan dari beberapa tujuan :
1) Meminimalkan stres dan ansietas yang berhubungan dengan pengkajian
pada bagian-bagian tubuh yang berbeda,
2) Memelihara dan membina hubungan saling percaya antara perawat, anak
dan orang tua,
3) Memberikan persiapan yang maksimum bagi anak,
4) Memberikan perlindungan esensial terhadap hubungan antara orang tua,
anak, terutama dengan anak kecil,
5) Memaksimalkan keakuratan dan realibilitas hasil pengkajian.

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus3

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus4

Bagian I
PENILAIAN ANAMNESIS PADA ANAK & NEONATUS
(Halaman 28)

1. Mampu menjelaskan dan memberikan contoh anamnesis yang harus


diperhatikan pada anak
Dengarkan apa yang dikeluhkan ibu px
Apa yang membuat ibu cemas
Apa yang ibu fikirkan
Membuat catatan riwayat penderita
Mengerti istilah yang dibuat ibu
Memperjelas/diskripsi istilah yang dipakai ibu
Anamnesis yang tidak baik
Batuk 3x
Panas 1 hari
Muntah 2x
Mencret 3x
Ket: bahwa Anamnesis diatas tanpa penjelasan

2. Mampu menjelaskan dan memberikan contoh mengenai anamnesis yang


baik meliputi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Riwayat saat kehamilan ibu;


Persalinan;
Perinatal;
Pemberian makanan bayi;
Tumbuh kembang;
Imunisasi;
Riwayat penyakit terdahulu;
Kecelakaan;

9. Pernah MRS;
10. Riwayat alergi;
11. Keluhan lain;
12. Obat yang pernah dipakai;
13. Observasi TB&BB;
14. Pelajaran sekolah;
15. Perjalanan
yang
pernah
dilakukan

3. Mampu menjelaskan unsur anamnesis


1. Keluhan utama;
2. Penyakit sekarang;
3. Penyakit sebelumnya;

4. Obat-obat

yang

pernah

diberikan;
5. Penyakit keluarga/saudara;

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus5

6. Kelahiran-Ante, Natal dan Post

8. Tumbuh kembang;
9. Imunisasi;
10. Kepribadian/kepandaian;
11. Sosial ekonomi

Natal;
7. Makanan/gizi;

Mampu menjelaskan dan memberikan contoh pendekatan yang dilakukan


kepada penderita
Pendekatan pada anak harus selalu dilakukan sebelum melakukan
pemeriksaan fisik. Keadaan ini identik dengan bila kita mau menyebrangi
perempatan jalan. Jadi, jangan langsung memeriksa penderita. Kita dekati
dulu, sabar dan bersikap lembut.
4. Mampu menjelaskan dan memberikan contoh kepada orang tua hal-hal
yang diharapkan
Apa yang menjadi masalah
Penyebab
Bagaimana dapat terjadi
Apakah keadaan akan berulang

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus6

5. Mampu menjelaskan dan memberikan contoh apa yang dilakukan saat


melakukan anamnesis dengan ibu
Memperhatikan dan mendengarkan penderita
Apakah anak tampak sakit, adakah gejala-gejala sesak
Gelisah, stridor, batuk, dll
Jangan memandang anak terlalu dekat
Upaya mendekati anak
Berhenti
Mendengar
Melihat
Gunakan Feeling
6. Mampu menjelaskan posisi penderita waktu diperiksa
Bayi: berbaring; 1-3 tahun: dipangkuan ibu; usia sekolah: berdiri
Usahakan ibu berada didekat penderita
Pemeriksaan tidak mengenakkan (tenggorokan, rectal, dll) dilakukan
paling akhir
Mencatat semua yang kita dengar, lihat dan yang ditemukan
Pemeriksaan dilakukan dengan teliti
7. Mampu menjelaskan 7 tahap usia pada anak
7 kategori anak berdasarkan tumbuh kembang dan perubahan menurut
umur
Bayi baru lahir/neonatus
Infant
Toddler
Prasekolah
Usia sekolah
Remaja

0-1 bulan
1-12 bulan
1-3 tahun
3-5 tahun
5-18 tahun
awal 10-14 th
akhir 15-18 th

8. Mampu menjelaskan mengenai 3 pilar yang penting dalam diagnosis


penyakit pada anak
Diagnosis medik didasarkan pada tiga sisi, yakni riwayat pemeriksaan fisik
dan penyelidikan. Masalah kesehatan anak banyak didasarkan pada
riwayat/anamnesa, hanya sebagian pada pemeriksaan fisik (pengamatan)
dan penyelidikan. Pengambilan anamnesa yang teliti dan memadai adalah
kunci klinis. Riwayat tersebut sebaiknya bertumpuk pada kekhawatiran
sang ibu dan alasannya hingga pemeriksaan fisik dijelaskan secara rinci
tekniknya, siasatnya dan kendalanya.

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus7

DIAGNOSI
S
HISTORY

EXAMINATI

INVESTIGAT

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus8

Bagian II
PENILAIAN DASAR PEMERIKSAAN FISIK PADA NEONATUS
(Halaman 29)

1. Mampu menjelaskan 4 hal penting yang harus diketahui untuk


melakukan pemeriksaan fisik pada anak dan neonatus :
1) membuat anak percaya dengan pemeriksa
2) mampu mengatasi penderita
3) pemeriksaan fisik dengan teliti dan lengkap
4) mampu membuat ringkasan dan kesimpulan

2. Mampu menjelaskan dan memberikan contoh hal-hal apa saja yang harus
diperhatikan dalam DPx Neonatus di ruangan persalinan
Pemeriksaan bayi harus dimulai dari ruangan persalinan

Pemeriksaan apgar score


Memeriksa tali pusa
Memeriksa secara keseluruhan

Pemeriksaan post natal (3 hari setelah lahir) disarankan orang tua juga
hadir

Memeriksa kulit, bentuk kepala, tanda pendarahan


Tanda icterus dilihat pada sklera, kulit, mucosa membrane

3. Mampu mendeskripsikan APGAR SCORE


APGAR SCORE dihitung dengan menilai kondisi bayi yang baru lahir
menggunakan lima kriteria sederhana dengan skala nilai nol, satu, dua.
Kelima nilai kriteria tersebut kemudian dijumlahkan untuk menghasilkan
angka nol hingga 10. Kata Apgar belakangan dinuat jembatan keledai
sebagai singkatan dari Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus9

(warna kulit, denyut jantung, respons refleks, tonus otot/keaktifan, dan


pernapasan)
Sign

colour

Blue, pale

Pink trunk

Pink all over

Blue extremities
Heart rate

Absent

< 100

>100

Reflex irritability

None

Grimace

Cry

Tone, activity

Limp

Some limb Flexion Active movement

Respiratory effort Absent

Slow, irregular

Good strong
Cry

4. Mampu menjelaskan dan mendiskripsikan pemeriksaan kepala dan leher


pada DPx Neonatus
Memeriksa kepala dan muka sangat penting karena menjadi perhatian
utama:
Tanda trauma: kaput sesudaneum, moulding, laserasi,

sefalhematom
Adakah tanda parese syaraf ke-7
Telinga
: adakah low set ear
Mulut
: adakah gigi, gusi, ukuran dan besar lidahpalatum apakah
normal
Mata
: sembab kelopak mata sering didapat, mata sulit dibuka
Adakah tanda pendarahan konjungtiva, ukuran bola mata
Adakah secret mata, kemungkinan saluran nasolakrimalis
belum terbuka sempurna.
Bila secret berlebihan ingat infeksi gonokokus

5. Mampu menjelaskan dan mendiskripsikan pemeriksaan pernafasan


neonatus

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus10

Pemeriksaan terbaik adalah melakukan observasi


Frekuensi nafas (normal 30-50 kali/menit), iramanya, tipe nafas utama
pada bayi baru lahir abdominal
Observasi warna kulit sekitar mulut dan mukosa
Tanda-tanda adanya gangguan nafas:
Frekuensi nafas cepat 60 per menit
Tampak sianosis
Perhatikan bentuk dada
Bernafas mempergunakan otot-otot dada (retraksiinterkostal, dada)

6. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan pemeriksaan cardiovaskuler


pada DpxNeonatus
Pemeriksaan kardiovaskuler juga harus diperhatikan bentuk dada, apek
(lokasi di ICS ke 4 & ke 5)

Palpasipulsasi arteri brakhialis dan femoralis

Memeriksa suara jantung S1, S2, kadang terdengaar murmur

Frekwensi jantung biasanya 100-140/menit (normal)

Adakah murmur, biasanya dilakukan pemeriksaan disepanjang batas


sternal kiri. Dianjurkan pemeriksaan diulang setelah penderita berumur
3-6 minggu

7. Mampu menjelaskan dan mendiskripsikan pemeriksaan pemeriksaan


Abdomen pada DPx neonatus

observasi bentuk abdomen apakah distended.

Pernafasan abdominal adalah nomal

Perhatikan umbilikus, apakah ada tanda inflamasi atau bau

Yakinkan ibu bahwa umbilikus akan lepas (hari ke 4-5)

Meraba Hepar :
Mempergunakan jari-jari tangan diletakkan antar SIAS (spinailiaka
anterior superior kanan) dan umbilikus, selanjutnya meraba keatas sampai
batas kosta
Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus11

Meraba Lien :
Meraba dengan jari-jari dari SIAS kearah umbilikus
Meraba Ginjal :
Letakkan satu tangan dibawah pinggang dan diangkat keatas, sedangkan
tangan lain melakukan palpasi disisi yang sama
Meraba Buli-buli

Mepergunakan jari ke 2 dan 3


Palpasi dimulai dari arah umblikus ke bawah
Buli-buli teraba penuh 15 menit setelah bayi diberi minum

8. Mampu menjelaskan dan mendiskripsikan pemeriksaan genetalia


neonatus
Wanita :
Labia warna kemerahan. Pada pretern labia mayor tidak menutup labia

minor.
Perdarahan vagina dapat terjadi (newborn period)
Memar dapat terjadi pada persalinan letak bokong

Laki-laki :
Apakah bentuk dan ukuran penis normal
Adakah hipospadia dan epispadia
Apakah testis teraba, bila tidak teraba biasanya di inguinal
Adakah hidrocele, pemeriksaan dengan transimulasi

9. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan pemeriksaan refleks primitive


pada DPx Neonatus
Tanda Kardinal
Merangsang pipi dan kulit sekitar mulur, maka akan respon mulut bayi
terbuka dan kepala menoleh kea rah lateral
Grasp dan traction response (refleks menggemgam)

Tangan bayi diberi jari tangan atau pensil, maka jari akan menggemgam
dan bahu akan terangkat lebih kurang 2-3cm

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus12

10. Mampu mendeskripsikan pemeriksaan neonates hari ke-1, ke-3 s/d 5


Hari 1

Memeriksa keadaan umum


Menentukan keadaan normal dan tidak normal
Mendeteksi adanya kelainan yang utama

Hari 3 -5

Memastikan kelainan yang tidak normal


Mendeteksi kelainan lain (minor)
Mendeteksi kelainan neurologi

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus13

Bagian III
PENILAIAN DASAR PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK
(Halaman 30-31)

1. Mampu mnjelaskan dan mendeskripsikan pemeriksaan umum pada DPx


anak meliputi:
Kesan Keadaan Sakit
Apakah penderita tampak sakit ringan, sedang atau berat ?
Sakit ringan atau sehat : penderita tersenyum, tertawa, bicara
Sakit lebih serius : menangis terus menerus
Kesadaran
Kompos mentis
Apatis somnolen
Sopor
Koma
Delirium
Status Gizi & Data Anthropometri
Inspeksi
Postur tubuh tampak kurus/gemuk
Tanda tanda lain yaitu hidrosefalus, edema, anemia
Tanda defisiensi vitamin A, xerosisvit A, bercak bitot
Palpasi
Lemak subkutan : dengan cubit tebal kulit
Keadaan otot Eutrofi/atrofi/hipotrofi/hipertrofi
Dilengkapi dengan data Anthropometri
Berat badan, tinggi badan, rasio berat badan terhadap tinggi badan,
lingkar lengan atas, tebal lipatan kulit, lingkar kepala, lingkar dada,
lingkar perut.

Ekspresi wajah (Fasies)


Kolerika
Obstruksi hidung
Risusardonikus
Keterbelakangan mental
2. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan urutan DPx pada anak
Urutan pemeriksaan fisik berdasarkan sistem organ

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus14

1) THORAX
Paru
Kardiovaskuler
2) ABDOMEN
Hepar
Limpa/lien
Ginjal
Ascites
Turgor
3) THT
4) KULIT RAMBUT KUKU
5) NEUROLOGIS
3. Mampu menjelaskan dan mendiskripsikan Inspeksi pada Paru
1) Tampak gelisah? Sesak?

5) Frekuensi nafas-dangkal atau

Susah bernafas?
2) Posisi penderita
3) Bentuk dada
4) Tipe pernafasan

6)
7)
8)
9)

dalam
Pernafasan cuping hidung
Sianosis
Jari tabuh
Petekiae pada muka, leher

4. Mampu menjelaskan dan mendiskripsikan palpasi dan perkusi pda paru


Palpasi

Posisi trakhea

Pergerakan dada kanan dan kiri

Fremitus suara

Perkusi

Pada bayi dan toddler jarang dilakukan pemeriksaan perkusi, pada


anak lebih besar dapat dilakukan

5. Mampu menjelaskan dan mendiskripsikan auskultasi pada paru


Auskultasi

Suara nafas normal pada bayi adalah bronkhovesikuler

Suara nafas normal pada anak besar vesikuler

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus15

Suara tambahan :
o wheezing
o stridor
o ronki basah / basah kasar

6. Mampu menjelaskan dan mendiskripsikan frekuensi nafas pada anak


Frekuensi nafas pada anak digolongkan berdasarkan pembagian usianya,
dalam frekuensi nafas pada anak dibedakan menjadi dua, yaitu frekuensi
nafas normal dan frekuensi nafas sesak. Untuk lebih mudah memahami
maka disajikan di tabel berikut:
UMUR

FREKUENSI

FREKUENSI

NEWBORN
BAYI
TODDLER
ANAK

NORMAL/MENIT
30 - 50
20 - 30
20 - 30
15 - 20

SESAK/MENIT
60
50
40
30

7. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan pemeriksaan thoraxkardiovaskuler pada pasien anak


Cara pe,eriksaan kardiovaskuler dimulai dari perifer baru ke jantung
Cara sianosis, jari tabuh, kesukaran bernafas, anemia/polisitemia
8. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan pemeriksaan nadi pada anak
Nadi / Pulse

Periksa volume, dengan ujung jari pada daerah arteri radialis


Frekwensi, tergantung umur, temperatur, gelisah, cemas, olahraga
harga normal frewkensi jantung pada saat istirahat

9. Mampu menjelaskan dan mendiskripsikan frekuensi jantung dalam


keadaan normal pada anak
Umur

Rata-rata frek/menit

Batas atas frek normal

0-6 BULAN

140

160

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus16

6-12 BULAN
1-2 TAHUN
2-6 TAHUN
6-10 TAHUN
10-14 TAHUN

130
110
100
95
85

150
130
120
110
100

Pada tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin bertambahnya


usia anak antara 0-6 sampai dengan 10-14 tahun maka frekwensi detak
jantung/menit serta batas maksimal normal frekwensi akan semakin
menurun secara bersekala sesuai rentang usia seorang anak tersebut.

10. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan inspesi pada pemeriksaan


Jantung anak
Inspeksi
Mencari adanya penonjolan precordial (precordial bulge)
Mencari adanya denyutan ventrikel
Penonjolan precordial akan menyebabkan sternum dan kosta akan

menonjol kedepan dan bentuk dada lebih cembung.


Denyutan ventrikel kanan akan tampak pada daera xiposternum
Denyutan ventrikel kiri tampak didaerah apek, sering tampak pada
anak yang kurus, hiperdinamik sirkulasi oleh karena panas, gelisah dan
pada anak dengan pembesaran ventrikel kiri

11. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan Palpasi dan Perkusi pada


pemeriksaan Jantung anak
Palpasi
Palpasi jantung untuk mengetahui adanya pembesaran ventrikel dan
mengetahui adanya murmur yang teraba disebut thrill
Pembesaran ventrikel kanan
o Mempergunakan ujung ujung jari, palpasi di daerah inter kosta 2-34 sepanjang batas sternum kiri.
o Pembesaran ventrikel kanan disebut kuat angkat yang teraba
biasanya suara pertama (sistolik), kadang kadang juga suara
kedua (diastolic)dan suara ketiga waktu terjadi pengisian jantung
Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus17

Pembesaran Ventrikel Kiri


o Pada bayi dan toddler, pembesaran ventrikel kiri teraba di
interkosta 4 kiri, di garis pertengahan klavikula.
o Pada anak prasekolah, pembesaran ventrikel kiri atau denyutan
apek teraba di interkosta 4/5 kiri, di garis pertengahan klavikula
o Pembesaran ventrikel kiri teraba, denyutan yang merata kuat dan
adanya perpindahan posisi apek.
Trill pada palpasi menunjukan adanya kelainan patologis
Trill pada suprasternal : koaorta atau stenosis aorta

Perkusi
Jarang dilakukan dan kurang membantu dalam pemeriksaan diagnostic
fisik
12. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan auskultasi pada pemeriksaan
jantung Anak
Auskultasi Suara Jantung
Usahakan anak tidak menangis
Gunakan diagfragma mapun bell dari stetoskop
Posisi anak berbaring dan duduk
Catat bila terdapat variasi suara jantung waktu bernafas
o Suara satu paling baik didengar didaerah apek mempergunakan
bell, suara dua didaerah basal
o Pada bayi suara satu terdengar lebih keras dari suara dua
o Pada karditis suara satu terdengar lebih lemah
Murmur/ Bising
Pemeriksaan murmur pada anak

Dengarkan suara murmur


Bedakah apakah murmur yang sebenernya dan murmur innosent

Ada 6 grade murmur


Grade 1 : terdengar samar samar, innosent
Grade 2 : terdengar halus, bervariasi, biasanya innosent
Grade 3 : mudah didengar, tidak ada thrill
Grade 4 : keras, terdapat thrill
Grade 5 : seperti suara kereta api, terdapat thrill
Grade 6 : sangat keras dan terdapat thrill
Murmur innosent

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus18

o
o
o
o
o
o

Pertengahan sistolik
Terdengar samar samar
Lokasi tertentu
Tidak menyebar
Tidak ada hubungannya dengan penyakit jantung
Mempunyai fibrasi

Murmur yang sebenarnya


o Pansistolik
o Menyebar keseluruh prekordium
o Suara lembut sampai keras
o Biasanya ada thrill
o Biasanya disertai dengan pembesaran ventrikel
o Kada ada murmur diastolic
13. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan inspesi pada pemeriksaan
abdomen pada anak
Abdomen pada toddler dan anak-anak biasanya tampak buncit
Tipe pernafsan pada anak biasanya abdominal
Dalam keadaan normal dapat terlihat otot rektus, pembuluh darah vena.
Pada anak yang kurus kontur dari usus dapat terlihat
Distensi abdomen biasanya oleh karena gas. Dengan melakukan perkusi
dapat dibedakan antara masa solid, kistik atau gas.

14. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan Palpasi pada pemeriksaan


Abdomen pada anak.
Tujuan Pemeriksaan Palpasi Abdomen pada anak :
Memeriksa apakah abdomen normal
Apakah ada pembesaran organ
Mencarimasa yang abnormal atau adanya cairan.
Yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan Palpasi Abdomen pada anak :
Anak harus relak : Perlukesabaran, skill,
Usahakan tangan hangat,
Usahakan anak jangan menangis,
Palpasi kadang di lakukan waktu anak merangkak atau posisi berdiri.

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus19

15. Mampu menjelaskan dan mendiskripsikan pemeriksaan lien pada anak


Pemeriksaan lien dilakukan pada abdomen kuadran kiri atas. Normal lien
pada anak teraba 1-2 cm dibawah batas kosta dengan konsistensi lunak.
Lien dapat diraba saat isnpirasi dengan meletakkan tangan kanan diatas
abdomen kuadran kiri atas dan tangan kiri diletakkan di bawahnya.
Pembesaran lien pada anak dapat diketahui dengan cirri-ciri sebagai
berikut:
1) Bergerak waktu bernafas
2) Terdengar redup saat perkusi
3) Terdapat cekungan
4) Pembesaran diukur dalam cm dari batas kosta
5) Pembesaran lien kronik biasanya teraba keras
6) Lien membesar kearah tengah (umbilicus) atau kearah bawah (fossa
iliaka)

16. Mampu menjelaskan dan mendiskripsikan pemeriksaan hepar pada anak


Hati merupakan organ terbesar pada bayi. Pada anak usia 2-3 tahun,
normal teraba 1-2 cm dibawah batas kosta sebelah kanan. Pembesaran hati
mudah dipalpasi pada bayi dan anak, bagian tepi biasanya lunak dan
bergrak waktu bernafas. Mengukur besar hati menggunakan ukuran
sentimeter, bukan jari. Palpasi hepar pada anak dilakukan didaerah
kuadran kanan atas dari abdomen. Pada penderita dengan bronchiolitis,
hati akan tertekan ke bawah yang disebabkan oleh karena diafragma
mendatar.
17. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan pemeriksaan lien pada anak
Pemeriksaan Lien
1) Pemeriksaan lien dilakukan pada abdomen kwadran kiri atas,
2) Normal lien teraba 1 cm atau 2 cm dibawah batas kosta, teraba, lunak
dan dapat di raba waktu inspirasi,

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus20

3) Pemeriksaan dilakukandengan meletakan tangan kanan secara lembut


diatas abdomen kwdran kiri atas dan tangan kiri diletakkan
dibawahnya dan selanjutnya di lakukan palpasi.

18. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan pemeriksaan Ascites pada


anak
Ascites pada neonates kemungkinan adalah :
Transudate: Pada Hidrops, Gagal Jantung
Eksudat : Pada peritonitis
Biliary
: Pada rupture empedu
Urin
: Spontan, trauma kandung kemih
Chylous : Pada rupture dan limfe
Keterangan

: Cairan transudate pada ascites paling sering ditemukan,


sering ditemukan pada kelainan hati dan paling sering
menyertai nefrotik syndrome.

TandaKlinis :
a. Kadang tampak pada inspeksi,
b. Abdomen tampak tegang,
c. Abdomen tampak disendid,
d. Otot abdomen tampak bengkak,
e. Umbilikus kadang tampak menonjol dan
f. Kulit sembab Vulva atau skorotum tampak ben.
Cara pemeriksaan Ascites ada dua cara atau metode pemeriksaan, yaitu:
a. Shifting Dullness
1) Melakukan perkusi pada daerah abdomen anak sampai daerah
dengan suara redup,
2) Selanjutnya penderita disuruh untuk miring keposisi tertentu
sehingga daerah dengan suara redu pada diatas,
3) Bila ada cairan abdomen, maka daerah dengan perkusi redup
berubah menjadi timpani.
b. Getaran Cairan
1) Pemeriksaan ini kurang akurat, terutama bila penderita dengan
obesitas,
2) Cara pemeriksaan dengan minta bantuan orang lain meletakan
bagian tepi tangan, padabagian midline dari abdomen.

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus21

3) Satu tangan pemeriksa diletakan pada satu sisi dari abdomen, yang
lain menekansisi lain sehingga getaran dapat terasa.

19. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan pemeriksaan Tugor pada


anak
Tanda-tanda dehidrasi :
Ubun-ubun depan yang cekung,
Kedua mata yang pekak dan kering dengan penurunan tugor bola mata,
Lidah dan mulut kering,
Elastisitas kulit yang menurun, dengan cara mencubit kulit perut atau

kulit paha,
Letargi dan menangis yang lemah,
Isi nadi yang menurun,
Luaran (output) air seni yang menurun (lebih banyak popok yang

kering), dan
Tekanan darah turun.

20. Mampu mwnjelaskan dan mendeskripsikan pemeriksaan kaku kuduk


pada anak
Kaku kuduk
Positif bila terasa ada tekanan:
1) Pasien bebaring terlentang
2) Singkirkan penyangga kepala
3) Lakukan gerakan anteroflexi leher secara pasif sampai dagu
menyentuh dada
21. Mampu menjelaskan dan mendiskripsikan pemeriksaan Brudzinski Sign
pada anak
Pemeriksaan Brudzinski Sign pada anak digolongkan menjadi empat
bagian, yaitu Brudzinski Sign tanda leher, tanda tungkai kontra lateral,
tanda pipi, tanda simfisis pubis.

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus22

Brudzinski Sign, tanda leher

a. Pasien berbaring telentang


b. Menggerakkan anteroflexi leher secara pasif
Hal ini bernilai positif bila disusul secara reflektorik oleh gerakan
flexi pada kedua tungkai sendi lutut dan panggul.
Brudzinski Sign, tanda tungkai kontra lateral
a. Pasien berbaring telentang
b. Mengangkat salah satu kaki dalam sikap lurus di sendi lutut dan
flexi di sendi panggul.
Hal ini bernilai positif bila tungkai kontra lateral menimbulkan
gerakan reflektorik flexi di sendi lutut dan panggul.
Brudzinski Sign, tanda pipi

a. Melakukan penekanan pada kedua pipi tepat dibawah os.


Zigomatikum
Hal ini positif bila disusul oleh gerakan reflektorik flexi kedua siku
dan gerakan reflektorik keatas sejenak kedua lengan.
Brudzinski Sign, tanda simfisis pubis

a. Melakukan penekanan pada simfisis pubis


Hal ini bernilai positif bila disusul oleh gerakan reflektorik pada
kedua tungkai di sendi lutut dan panggul.

2. Mampu menjelaskan dan mendiskripsikan pemeriksaan kernig sign pada


anak
a. Pasien berbaring telentang
b. Satu tungkai diflexikan pada sendi lutut sampai membentuk sudut > 90o
kemudian ekstensikan tungkai bawah pada sendi lutut sampai membentuk
sudut > 135o terhadap paha
Positip bila pada tungkai lateral timbul gerakan reflektorik flexi di sendi
lutut dan sendi panggul

3. Mampu menjelaskan dan mendiskripsikan pemeriksaan Babinski sign


pada anak

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Skills Labs Dasar Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Anak & Neonatus23

Lakukan penggoresan telapak kaki bagian lateral, dari posterior ke


anterior. Positif bila terjadi ekstensi ibu jari kaki dan menyebarnya jari-jari
kaki yang lain.
4. Mampu menjelaskan dan mendiskripsikan pemeriksaan chaddock sign
pada anak
Lakukan penggoresan kulit dorsum pedislateral sekitar maleoluslateralis,
dari posterior ke anterior. Positif bila terjadi ekstensi ibu jari kaki dan
melebarnya jari-jari kaki yang lain.
5. Mampu menjelaskan dan mendiskripsikan pemeriksaan Oppenheim pada
anak
Lakukan penggoresan crista anterior tibia dari proksimal ke distal. Positif
bila terjadi ekstensi ibu jari kaki dan menyebarnya jari-jari kaki yang lain.

Ilmu Kedokteran Terintegrasi IV Semester V

Anda mungkin juga menyukai