PEMERIKSAAN KLINIS PADA ANAK • Dokter harus sabar, lembut dan menyenangkan
• Ciptakan hub. dokter – pasien – keluarga yg baik shg timbul rasa percaya dan yakin
dari penderita dan keluarga
1
Pendekatan : Status Ilmu Kesehatan Anak :
POMR ( Problem Oriented Med Record )
1. Data pribadi ( nama, umur, kelamin, alamat )
I. Data Dasar :
2. St. Present : tgl ……
- Data pribadi
- Anamnesis KU :
- Pemeriksaan Fisisk Anamnesis :
- Pemeriksaan penunjang Anamnesis khusus :
- Resume ( Initial problem list ) - Riwayat penyakit dahulu
II. Problem List
- Ax kontak/ sumber penularan
III. Initial Plan
- Ax kehamilan/kelahiran ( prenatal/natal care )
- Planning diagnosis
- Planning terapi - Ax Tumbuh kembang
- Planning monitoring - Ax Gizi, vaksinasi, keluarga, sosial ekonomi dst. )
- Planning education
Pemer. Fisik :
Keadaan Umum : Anamnnesis sangat penting dan merupakan kunci
untuk menegakkan diagnosis
Pemerikasaan fungsi vital :
Kepala :
Leher : Biasanya anamnesis dilakukan pada ibu penderita
Thorax :
Harus tahu mengapa anak dibawa ke klinik/rumah sakit
Abdomen :
Extremitas : Pemeriksaan fisik harus dilakukan dg tehnik yang benar
Pemeriksaan khusus :
Mampu menjelaskan pd orang tua penderita tentang apa
Neurologis
yang diketahui
Status lokalis ( bila ada kelainan lokal )
2
Untuk pemeriksaan fisik, harus mengetahui keadaan Normal dan Tidak Normal
Kel Utama : keluhan yang membawa anak ke dokter Ada 4 hal penting yang harus diketahui untuk melakukan
Pemeriksaan fisik:
Anamesis : • Membuat anak percaya dengan pemeriksa
- Rincian setiap keluhan ( lama sakit,sifat,berulang/tdk,dst ) • Mampu mengatasi penderita
• Pemeriksaan fisik dengan teliti dan lengkap
- Pertanyaan ditujukan pada gejala/tanda-2 kemungkinan
• Mampu membuat ringkasan dan kesimpulan
penyakit ( D D )
- Pertanyaan kemungkinan sdh adanya tanda-2 komplikasi
atau penyakit lain/penyakit penyerta • Jangan bertindak kasar pada anak
• Jangan mempergunakan istilah
yangmengkhawatirkan orangtua misalnya
kanker, tumor, dll
Anamnesis lain-lain
3
Gizi Buruk
KESADARAN
• Kompos mentis
• Apatis
• Somnolen
• Delirium
• Sopor
• Koma
Lethargi
Kesadaran menurun
4
Anemia
5
Morbili Morbili
Menghitung RR
FREKUENSI NAFAS
BAYI 20-30 50
TODDLER 20-30 40
ANAK 15-20 30
6
FREKUENSI JANTUNG DALAM KEADAAN NORMAL
TEKANAN DARAH
HARGA NORMAL SISTOLIK
Jarang dilakukan pd bayi dan membutuhkan kesabaran
UMUR/TH SISTOLIK ST.DEV BATAS ATAS NORMAL
Yang harus diperhatikan :
0-1 60-70 10 90
v Anak dalam keadaan relax
1-4 90 10 110
v Manset harus sesuai dengan ukuran lengan 6 100 10 120
8 105 10 125
v Manset menutup 2/3 lengan atas
10 110 10 130
v Lengan,jantung,tensimeter harus dalam posisi 12 115 10 135
14 120 10 140
v Horisontal dan pada level yang sama
7
Kepala :
HARGA NORMAL DIASTOLIK Bentuk … . ( ada kelainan/tdk ), lingkar kepala, UUB.
Rambut … ( jarang ?, mudah dicabut ?, merah ?dst )
UMUR/TH DIASTOLIK ST.DEV BATAS ATAS NORMAL
Mata : …. Cowong, Conjuctiva ( merah ?, kotoran ?,
2 62 8 78 Bitot spot ?
8
TRISMUS
9
Leher :
Retraksi
Pembesaran kelenjar getah bening
Tanda-tanda pembesaran kel thyroid
letak trachea ditengah ?
Thorax :
Inspeksi : Bentuk ( barrel chest dst ), retraksi ( ICS,Supraclav. dst )
Simetris/asimetris
Pectus excavatus,
Pulsasi
Palpasi : Gerakan dada kanan - kiri
Thrill, suara nafas kanan – kiri
Perkussi : tanda-tanda cairan/ udara di cavum pleura
Retraksi
10
….. Thorax Paru :
Auskultasi
Auskultasi : Suara nafas : Vesikuler, bronchovesikuler,bronchial
Jantung : Suara tambahan :
Suara jantung : S1, S2, S3 Stridor : krn sumbatan saluran nafas atas, fase inspirasi
Suara Tambahan :
Wheezing : sumbatan sal nafas bawah, fase ekspirasi
Murmur ( Bising ) : fase ( siatolik,diastolik dst )
Rochelen : krn banyak cairan/lendir di sal. nafas atas
Punctum maximum – penjalaran
Ronchi : Basah ( krn lendir yang encer )
Sifat
Grade /6 - Rh basah halus ( sal nafas kecil/alveolus ): Br Pneumonia
- Rh basah kasar ( san nafas besar/bronkus ): Bronkitis
Friction rub
Kering ( lendir kental ) : bronkitis kronis
Ekspirasi memanjang/ normal
Stridor Stridor
11
Wheezing Abdomen :
Inspeksi : normal,buncit, kollateral-2
Palpasi : soufel, turgor
Hepar : ….. x ….x….. cm
Lien : Soufner 1 - 8
Tumor : lokalisasi, movable/tdk movable,padat/cistik, rata dst
Perkusi : Meteorismus
Shifting Dulness : Pend. terlentang kemudian perkusi dari daerah
umbilikus ke lateral, keredupan + ---kmd.penderita
dimiringkan, perkusi--- redup hilang---- asites
Auskultasi : Bising : Meningkat ( diare, ileus obstruktif )
Menurun ( ileus paralitik )
12
PEMERIKSAAN GINJAL
CARA MEMERIKSA ASITES • Pemeriksaan ginjal tidak mudah pada bayi dan anak.
• Bila ginjal teraba, kemungkinan terjadi pembesaran.
Shifting Dullness
• Pemeriksaan ginjal dilakukan secara bimanual.
• Melakukan perkusi pada abdomen anak sampai daerah dengan suara redup.
• Selanjutnya penderita diminta untuk miring keposisi tertentu sehingga daerah dengan
suara redup ada diatas.
• Bila ada cairan dalam abdomen, maka daerah dengan perkusi redup berubah menjadi
timpani.
Extremitas : Edema
Edema
Refleks fisiologis
Refleks patologis
Akral dingin/hangat
Kekuatan otot
Pemeriksaan khusus
Genetalia externa :
Tumor, hidrocele,mikropenis, hipospadia dst
hiperpigmentasi
hermaprodhite
13
Opistotonus
MEMERIKSA KELENJAR
Occipital
Submental Servikal
Submendibular Supraklavikuler
Epitrochlear Aksiler
Inguinal
Pembesaran kelenjar
• Anak dengan atopi / ekzema, biasanya terdapat pembesaran kelenjar limfe regional.
• Pembesaran kelenjar bersifat general, harus dicari apakah ada akut, inflamasi atau
neoplasma.
14