Anda di halaman 1dari 2

1.

JENIS TINDAKAN
(Tuliskan tindakan pada kasus anda)
Melakukan pemeriksaan fisik umum ( General)
2. TUJUAN TINDAKAN
(Tuliskan tujuan tindakan tersebut)
Mengetahui kondisi kesehatan secara keseluruhan yang meliputi berbagai pengukuran
parameter tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh dan pemeriksaan lainnya. Untuk
mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin dirasakan oleh pasien.
3. ALASAN TINDAKAN BERDASARKAN KONDISI PASIEN
Tuliskan sesuai format SOAPIE
S : pasien mengeluh gejala yang memerlukan evaluasi lebih lanjut, pasien mengeluh nyeri
secara terus-menerus
O : Ditemukan tanda-tanda fisik yang mencurigakan, bunyi paru-paru tidak normal
A : Pemeriksaan umum dalam menemukan diagnosis
P : Merencanakan tindakan tes tambahan untuk memastikan, merencanakan intervensi yang
tepat
I : Melakukan pemeriksaan fisik secara umum
E : Merencanakan tindakan yang akan dilakukan
4. RASIONALISASI TINDAKAN BERDASARKAN KAJIAN ILMIAH
- Pemeriksaaan fisik merupakan tindakan berkelanjutan yang dapat mengidentifikasi
berbagai macam data yang dibutuhkan pera wat sebagai data dasar klien. Pengumpulan
data dapat berupa data subjektif/pernyataan klien, keluarga atau tim medis yang kemudian
dipersepsikan oleh perawat saat proses anamnesa berlangsung ( Rahma Hidayat:2019). - --
- Teknik pemeriksaan fisik ini bisa dilakukan secara keseluruhan ataupun tidak tergantung
bagian tubuh yang dilakukan pemeriksaan. Terdapat empat teknik pengkajian yang secara
universal diterima untuk digunakan selama pemeriksaan fsik: inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi. Teknik-teknik ini digunakan sebagai bingkai kerja yang menfokuskan pada
indera penglihatan, pendengaran, sentuhan dan penciuman. Data dikumpulkan berdasarkan
semua indera tersebut secara simultan untuk membentuk informasi yang koheren. Teknik-
teknik tersebut secara keseluruhan disebut sebagai observasi/pengamatan, dan harus
dilakukan sesuai dengan urutan di atas, dan setiap teknik akan menambah data yang telah
diperoleh sebelumnya. Dua perkecualian untuk aturan ini, yaitu jika usia pasien atau tingkat
keparahan gejala memerlukan pemeriksaan ekstra dan ketika abdomen yang diperiksa
(Rhonda M Jones:2012).
- Pemeriksaan status generalis untuk kasus bedah hampir sama dengan kasus yang lain.
Selain untuk mengetahui kelainan bedah, pemeriksaan status generalis juga berguna untuk
mengetahui penyakit komorbiditas yang menyertainya. Berikut ini akan dijelaskan
mengenai pemeriksaan status generalis secara garis besar beserta relevansi klinisnya. Azril
Okta Ardiansyaj:2022)
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemeriksaan harus dilaksanakan secara metodis, perlahan dan sengaja, sambil mengajukan
pertanyaan seta mendorong pasien bertanya untuk lebih mengetahui bukti-bukti klinis yang
ada pada riwayat kesehatan pasien. Pemeriksa mengikuti jejak perubahan/variasi dibanding
keadaan “normal” pasien,
Ketika pemeriksaan berlangsung, setiap langkah harus dijelaskan, memberitahu pasien
terlebih dahulu jika suatu tindakan mungkin akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada
pasien. Keterangan singkat harus diberikan kepada pasien mengenai tubuh pasien, metode
pemeriksaan diri sendiri, tanda-tanda dan gejala-gejala masalah yang potensial, dan
seterusnya. Berbagi informasi tersebut akan membangun hubungan dan kepercayaan

Anda mungkin juga menyukai