Hidayat (2007) menyatakan bahwa keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada
pelayanan kesehatan dengan segala perencanaan atau tindakan untuk membantu
meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat. Praktik keperawatan merupakan
bentuk tindakan atau kegiatan yang diberikan kepada klien sehat sakit sesuai dengan
standar operasional prosedur (SOP) (Carpenito, 2009).
Ada empat metode yang dapat digunakan untuk melakukan pengumpulan data
(Kozier & Erb, 2004) yaitu wawancara, observasi sistematis, konsultasi, dan pengkajian
fisik.
a. Inspeksi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh
pasien yang diperiksa melalui pengamatan. Hasilnya seperti: kepala bulat,
mata kuning, wajah pucat, dan lain-lain.
b. Palpasi
c. Auskultasi
d. Perkusi
Menurut Deswani (2009), data dasar adalah semua informasi tentang riwayat
kesehatan klien, pemeriksaan fisik mulai dari kepala sampai ke kaki, pengkajian
keperawatan, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah dan foto rontgen, serta
pemeriksaan penunjang lainnya saat pertama kali klien masuk rumah sakit. Informasi
yang didapat dari klien di rumah sakit dikategorikan dalam dua kategori, yaitu :
Data subjektif adalah data yang diambil dari klien saat wawancara, seperti keluhan,
riwayat penyakit, dan masalah psikososial klien. Contoh : Data subjektif : “Saya
merasakan dada saya bergetar”. (Deswani, 2009)
Data objektif adalah data yang didapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan secara
inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Contoh : Data Objektif : Nadi 150 x/menit,
kuat, dan teratur. (Deswani, 2009)
c. Catatan keperawatan.
d. Rekam medik.
f. Pemeriksaan diagnostik.
melakukan perawatan diri secara mandiri, dan banyak lagi model serta teori
lainnya.
Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Maslow
Aktualisasi
Diri
Harga Diri
Kebutuhan Fisiologi
Peraturan pelaporan yaitu laporkan semua data yang dicurigai sebagai data
abnormal kepada instruktur rumah sakit. Karena hal ini membantu:
Peraturan 2 : batas nilai normal sangat bervariasi pada setiap orang dan situasi.
Contoh: nadi 110 x/menit adalah normal pada anak-anak atau orang yang sedang
cemas. Namun, dikategorikan abnormal bila terjadi selama tidur pada orang
dewasa, karena nilai normalnya adalah 56 x/menit.
Contoh :
Menurut Camp dan Iyer (1999, dalam Haryanto 2008), ada beberapa langkah
saat mendokumentasi hasil pengkajian secara tepat : 1) Hindari menggunakan kata
seperti “sedikit” dan “banyak” yang memiliki banyak pengertian, 2) Jelaskan apa yang
terlihat, terdengar, terasa, tercium pada saat pengkajian, 3) Gunakan sistem PQRST
(Propokatif/palatif, Quality/quantity, Regio/radiasi, Severity/keperahan, Timing/waktu)
untuk mengumpulkan data nyeri, 4) Gunakan kata-kata klien ketika menggambarkan
keluhan utamanya, dan 5) Dokumentasi temuan negatif dari pemeriksaan fisik.