1. kesimpulan masalah klinis yang dialami pasien ?

dapat di simpulkan pasien merasakan kelelahan , kesulitan menelan , kepekaan terhadap

dingin , berat badan yang bertambah yaitu 9 kg , dan merasa badanya lemah selama 4
bulan , kulit pasien juga kering dan di sarankan menggunan pelembab kulit .
pada saat pemeriksaan troid , palpasi lobus kiri tiroid pasien terasa lebih penuh dan
bergerak sedikit kurang dari sisi kanan . pasien melaporkan nyeri di sisi kiri saat palpasi .

2. tentukan data subjektif dan data objektif berdasarkan pengkajian ?

Data subjektif adalah data yang diperoleh dari pasien yaitu suatu pendapat pasien
bagaimana kesehatannya saat ini, data ini tidak bisa ditentukan oleh perawat atau
berdasarkan kesimpulan yang dilihat dari fisik pasien saja tidak bertanya langsung.
Kemudian ada yang namanya data objektif, data ini merupakan data yang diperoleh
dangan cara mengobservasi.
( Yang ada di step 4 )

3. analisa kasus yang dialami pasien

Kemungkinan Penyakit yang diderita pasien adalah penyakit hipotiroidisme. Hipotiroidisme
adalah Kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup.
Kekurangan hormon tiroid pada hipotiroidisme bisa mengganggu detak jantung, suhu tubuh,
dan seluruh aspek metabolisme. Hipotiroidisme paling umum terjadi pada wanita lebih tua.
Dimana gejalanya sama dengan keluhan pasien tersebut yaitu, seluruh tubuh: kelambanan,
kelelahan atau merasa dingin. Perkembangan: pertumbuhan yang lambat atau pubertas
tertunda. Rambut: rambut rontok atau kering. Umum: berat badan naik, denyut jantung
lambat, disfungsi seksual, iritabilitas, kelesuan, kolesterol tinggi, kuku rapuh, kulit kering,
pembesaran tiroid, sembelit, sensitif terhadap dingin atau pendarahan rahim yang tidak
normal.

4. perencanaan yang tepat yang harus dilakukan dalam perawatan pasien

5. apakah yang menyebabkan pasien merasa nyeri di sisi saat palpasi lobus kiri tiroid

BELAJAR MANDIRI
Proses keperawtan
Proses keperawatan adalah suatu cara atau metode yang sistematis dalam memberikan asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat dan bekerjasama dengan pasien (induvidu,
keluarga, masyarakat) yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan dengan
melakukan pengkajian, menentukan diagnosa, merencanakan tindakan yang akan dilakukan,
melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah diberikan
dengan berfokus pada pasien, berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Proses keperawatan adalah suatu cara atau metode yang sistematis dalam memberikan
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat dan bekerjasama dengan pasien
(induvidu, keluarga, masyarakat) yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah
keperawatan dengan melakukan pengkajian, menentukan diagnosa, merencanakan
tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil
asuhan keperawatan yang telah diberikan dengan berfokus pada pasien, berorientasi
pada tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Mahdiyah, R. PERAN PERAWAT PADA PROSES KEPERAWATAN DALAM MEMBERIKAN

ASUHAN KEPERAWATAN.

Pengkajian keperawatan ( di sebutkan saja )

pengkajian keperawatan merupakan catatan tentang hasil pengkajian yang dilaksanakan
untuk mengumpulkan informasi dari pasien, membuat data dasar tentang pasien, dan
membuat catatan tentang respons kesehatan pasien. Pengkajian yang komprehensif atau
menyeluruh, sistematis yang logis akan mengarah dan mendukung pada identifikasi masalah-
masalah pasien. Masalah-masalah ini dengan menggunakan data penkajian sebagai dasar
formulasi yang dinyatakan sebagai diagnosa keperawatan. (Dinarti dan yuli mulyani,2017).

Pengkajian memberikan data dasar,data riwayat keperawatan pasien, pengkajian fisik seperti
pengkajian fisi head to toe, TTV dan sumber lain dari pengkajian data.

Data subjektif
Data objektif
(Dalam pengkajian keperawatan terdapat dua jenis data yang dapat diperoleh oleh perawat
dari pasien yaitu:

1. Data Subjektif Data subjektif diperoleh dari hasil pengkajian antara perawat terhadap
pasien dengan berbagai teknik komunikasi melalui wawancara dengan pasien,keluarga, dan
tenaga kesehatan lainnya serta riwayat keperawatan pasien. Data ini berupa keluhan keluhan
yang dikatakan oleh pasien, atau persepsi subjektif pasien terhadap status kesehatannya
sendiri yang ia rasakan..

2. Data Objektif Informasi data objektif diperoleh dari hasil observasi, pemeriksaan fisik,
hasil pemeriksaan penunjang dan hasil laboratorium. Fokus dari pengkajian data objektif
berupa status kesehatan, pola koping, fungsi status respons pasien terhadap terapi, risiko
untuk masalah potensial, dukungan terhadap pasien. Karakteristik data yang diperoleh dari
hasil pengkajian seharusnya memiliki karakteristik yang lengkap, akurat, nyata dan relevan.
Data yang lengkap mampu mengidentifikasi semua masalah keperawatan pada pasien.)

Safira, N. (2019). KLASIFIKASI PENGKAJIAN KEPERAWATAN.

Pemeriksaan fisik ( head to toe )

Pemeriksaan fisik (Head to Toe) adalah pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya
beberapa bagian saja yang dianggap perlu oleh dokter yang bersangkutan.

Pengkajian fisik yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis yang berupa kepastian tentang
penyakit apa yang diderita pasien disebut fisik diagnostik. Untuk mendapatkan data yang akurat
sebelum pemeriksaan fisik dilakukan anamnesa mengenai riwayat penyakit sekarang, penyakit
dahulu, penyakit keluarga dan psikososial. Hal ini memungkinkan pengkajian yang fokus dan tidak
menimbulkan bias dalam mengambil kesimpulan terhadap masalah yang ditemukan. Pemeriksaan
fisik digunakan untuk mendapatkan data objektif dari riwayat penyakit pasien.

Pemeriksaan fisik menggunakan pendekatan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan persistem.

a. Keadaan Umum Keadaan umum yaitu baik atau buruknya yang dicatat adalah tanda-tanda
seperti:
1. 1) Kesadaran penderita
2. 2) Kesakitan
3. b. Tanda-tanda vital
YUNIRIANITA, D. (2020). ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN PRE OPERASI OPEN FRAKTUR
DIGITI MANUS DEXTRA DENGAN GANGGUAN NYERI AKUT DI RUANG MARJAN ATAS RSUD
DR. SLAMET GARUT.