Seorang anak laki – laki berusia 6 tahun dibawa ibunya ke poliklinik Rumah sakit karena sering batuk sejak 3 bulan
yang lalu.
■ Hasil anamnesis :
Pasien tidak demam
Batuk terutama pada malam hari
Riwayat atopi pada keluarga (+)
Hasil PF :
TTV : Nadi 85x/menit, Suhu 36’C, R 30x/menit.
Pernafasan cuping hidung (-)
Retraksi minimal (+)
Mengi (wheezing) (+)
Pemeriksaan penunjang (PP)
1. Spirometri
VC dan FVC >80% dari VC atau FVC <80% dari nilai FEV1 <80% dari nilai prediksi
nilai prediksi prediksi Rasio FEV1/FVC <70%
Restriksi ringan jika VC atau Obstruksi ringan jika rasio
FEV1 >80% dari nilai FVC 60% - 80% FEV1/FVC 60% - 80%
prediksi Restriksi sedang jika VC atau Obstruksi sedang jika rasio
FVC 30% - 59% FEV1/FVC 30% - 59%
Restriksi berat jika VC atau Obstruksi berat jika rasio
Rasio FEV1/FVC >70%
FVC <30% FEV1/FVC <30%.
Spirometri merupakan suatu metode sederhana yang dapat mengukur sebagian terbesar volume dan kapasitas paru.
Spirometri merekam secara grafis atau digital, volume ekspirasi paksa (forced expiratory volume in 1 second/FEV1) dan kapasitas
vital paksa (forced vital capacity/FVC).
•Gangguan fungsi obstruktif (hambatan aliran udara) : bilai nilai rasio FEV1/FVC <70%
•Gangguan fungsi restriktif (hambatan pengembangan paru) : bila nilai kapasitas vital (vital capacity/VC) <80% dibanding dengan
nilai standar.
2. Peak Expiratory Flow Rate
merupakan salah satu parameter yang diukur pada spirometri yaitu kecepatan aliran udara
maksimal yang terjadi ada tiupan paksa maksimal yang dimulai dengan paru pada keadaan
inspirasi maksimal
■ Gambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. Pada waktu serangan
menunjukan gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen yang bertambah
dan peleburan rongga intercostalis, serta diafragma yang menurun
Differentsial
Tabel diagnosis
petunjuk WHO untuk(DD)
diagnosis tuberkulosis anak.
1. Dicuigai
Tuberkulosis
Tuberkulosis Mungkin Tuberkulosis Pasti Tuberkulosis
• Basil tahan asam
• - Lokasi
Anakinfeksi primer :riwayat
sakit dengan paru kontak - Anak yang dicurigai tuberkulosis - Ditemukan basil tuberkulosis pada
• Penularan
penderita melalui droplet dengan
tuberkulosis ditambah: pemeriksaan langsung atau biakan
• Pada semuapasti
diagnosis usia(BTA +)
- Uji tuberculin + (10mm/>) - Identifikasi Mycobacterium
Gejala
Anakklinis
dengan: : tuberculosis pada karaktereristik
- Keadaan klinis tidak membaik - Foto rontgen paru sugestif TB biakan
• BB menurun
setelah menderitatanpa sebab
campak/ yang jelas atau tidak naik dalam 1 bulan dengan penangan gizi
batuk
• Anoreksia dengan gagal tumbuh dan berat badan tidak naik secara adekuat
rejan - Pemeriksaan biopsi sugestif TB
• Demam lama dan berulang dapat disertai keringat malam
- BB menurun, batuk & mengi yg
• Pembesaran kelenjar limfe superficialis yang tidak sakit
tidak membaik dengan pengobatan - Respon yg baik pada pengobatan
• Batuk lama lebih dari 30 hari dan diare persisten.
AB untuk penyakit pernapasan dengan OAT
2. Bronkhitis
Bronkitis : inflamasi jalan pernafasan dengan penyempitan atau hambatan jalan nafas di
tandai peningkatan produksi sputum mukoid.
virus rhinovirus
Respiratory Syncitial Virus (RSV)
virus influenza
Coxsackie virus.
Tanda dan gejala bronchitis :
• Asma didefinisikan sebagai suatu kondisi ketika terjadi gangguan pada sistem
pernapasan yang menyebabkan penderita mengalami mengi (wheezing), sesak
napas, batuk, sesak di dada ketika dini hari atau malam hari.
Etiologi
Belum diketahui, faktor pencetus adalah alergen, infeksi ( terutama saluran nafas bagian atas), iritan, cuaca,
kegiatan jasmani, psikis.
Patofisiologi
■ Timbulnya batuk
■ mengi berulang
■ sesak napas
■ rasa dada tertekan dan batuk khususnya pada malam atau dini hari.
■ Gejala ini biasanya berhubungan dengan penyempitan jalan napas yang luas namun bervariasi,
yang sebagian besar bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan pengobatan.
■ Gejala dan serangan asma biasanya timbul pada pasien terpajan dengan faktor pencetus yang
sangat beragam dan bersifat individual
Tatalaksana
■ Secara umum, terdapat dua jenis obat dalam penatalaksanaan asma :
Dosis pakai :
1. Asma episodik jarang (asma ringan) : obat pereda beta antagonis atau teofilin >3x dosis/minggu
(inhalasi atau oral) bila perlu (serangan) <3X dosis/minggu.
2. Asma episodik sering (asma sedang) : Tambahka obat pengendali : kromoglikat/nedokromil hirupan 6-8
minggu, bila respon negatif maka :
3. Asma persisten (asma berat) : obat pengendali : ganti dengan steroid inhalasi dosis rendah, obat pereda
beta agonis teruskan 6-8 minggu
Edukasi
Komplikasi :
1. Infeksi jalan napas
2. Cor pulmonale
3. Gagal napas
Prognosis :
Prognosis jangka panjang asma anak pada umumnya baik. Sebagian besar asma anak hilang atau
berkurang dengan bertambahnya umur.
Kesimpulan