Anda di halaman 1dari 45

Integral

Riemann
Oleh:
Mardiyana
Pendidikan Matematika
PPs UNS
Jumlah Atas dan Jumlah Bawah
Definisi
Jika I := [a, b], maka partisi dari I adalah
himpunan P := {x0, x1, …, xn} sehingga
a = x 0 < x 1 < x 2 < … < xn = b

Titik-titik P membagi I menjadi subinterval


yang tidak tumpang tindih
[x0, x1], [x1, x2], …, [xn-1, xn].
Definisi
Misalkan f : [a,b]  R fungsi terbatas dan P = {x1,x2,…, xn}
adalah partisi dari [a,b]. Misalkan
mk = inf {f(x) : x  [xk-1, xk]}
dan
Mk = sup {f(x) : x  [xk-1, xk]}.
Jumlah bawah dari f yang terkait dengan P
didefinisikan n
L( P; f )   mk ( xk  xk 1 )
k 1
dan jumlah atas dari f yang terkait dengan P
didefinisikan n
U ( P; f )   M k ( xk  xk 1 )
k 1
Karena untuk i = 1, 2, 3, …, n, berlaku
m ≤ mi ≤ Mi ≤ M,
maka
m(b – a) ≤ L(P,f) ≤ U(P,f) ≤ M(b-a)
benar untuk sebarang partisi P dari I = [a,b].
Definisi
Misalkan P dan P* merupakan partisi-partisi
dari [a,b]. Partisi P* dikatakan penghalus
dari partisi P jika P  P*.
Teorema
Misalkan f fungsi bernilai real dan terbatas
pada I = [a,b]. Jika P dan P* merupakan
partisi-partisi dari [a,b], dengan P* penghalus
dari P, maka
L(P,f) ≤ L(P*,f) ≤ U(P*,f) ≤ U(P,f)
Akibat
Misalkan f fungsi bernilai real dan terbatas
pada I = [a,b]. Jika P dan Q merupakan
partisi-partisi dari [a,b], maka
L(P,f) ≤ U(Q,f).
Definisi
Misalkan f : I  R fungsi terbatas. Integral
bawah dari f pada I adalah bilangan
L(f) := sup {L(P,f) | P  (I)},
dan integral atas dari f pada I adalah
bilangan
U(f) := inf {U(P,f) | P  (I)}.
Teorema
Jika f : I  R fungsi terbatas, maka integral
bawah L(f) dan integral atas U(f) pada I ada
dan
L(f) ≤ U(f).
Contoh
Misalkan I = [a,b]. Diberikan fungsi f : I  R
dengan f(x) = k, untuk setiap x di I dan k
konstanta sebarang. Jika P sebarang partisi
dari I = [a,b], maka diperoleh L(P,f) = k(b - a)
= U(P,f) (Buktikan!). Akibatnya diperoleh
L(f) = k(b – a) = U(f).
Contoh
Misalkan I = [0,1] dan f : I  R adalah fungsi
Dirichlet yang didefinisikan dengan
1 untuk x rasional
f(x) = 
0 untuk x irrasional

Jika P sebarang partisi dari [0,1], maka diperoleh


mk = 0 dan Mk = 1. Sehingga
L(P,f) = 0 dan U(P,f) = 1.
Karena P sebarang partisi dari [0,1], maka
L(f) = 0 dan U(f) = 1.
Definisi
Misalkan I = [a,b] dan f : I  R fungsi terbatas.
Fungsi f dikatakan terintegral Riemann pada I jika
L(f) = U(f). Dalam kasus ini, integral Riemann dari
f atas I didefinisikan sebagai nilai dari L(f) = U(f)
dan dinotasikan dengan
b
 a
f ( x) dx
Contoh
Fungsi g(x) := x terintegral Riemann pada
[0,1].
Teorema (Kriteria Riemann untuk Integral)

Diberikan interval I = [a,b] dan fungsi


terbatas f : I  R. Fungsi f terintegral pada I
jika dan hanya jika untuk setiap  > 0
terdapat partisi P pada I sedemikian hingga
U(P,f) – L(P,f) < .
Akibat
Misalkan I = [a,b] dan f : I  R fungsi
terbatas pada I. Jika {Pn : n  N} barisan
partisi dari I sehingga
lim U ( Pn , f )  L( Pn , f )  = 0,
n
maka fungsi f terintegral pada I dan
b
lim L( Pn , f ) =
n  a
f = lim U ( Pn , f )
n
Teorema
Misalkan I:= [a,b] dan f, g : I  R adalah
fungsi terintegral Riemann pada I. Jika k 
R, maka fungsi-fungsi kf dan f + g
merupakan fungsi-fungsi terintegral Riemann
pada I, dan
b b

a
kf  k  f
a
serta
b b b
a
( f  g)   f   g
a a
Teorema
Misalkan I:= [a,b] dan f : I  R adalah fungsi
terintegralkan Riemann pada I. Jika f(x)  0
untuk semua x  I, maka
b
 a
f  0
Akibat
Jika f, g : I  R fungsi-fungsi terintegralkan
Riemann pada I dan g(x)  f(x) untuk semua
x  I, maka
b b
 a
g 
a
f
Lemma
Jika Lj(f) dan Uj(f) masing-masing integral
bawah dan integral atas dari f pada Ij, j =
1,2 maka
L(f) = L1(f) + L2(f)
dan
U(f) = U1(f) + U2(f).
Teorema
Jika I :=[a,b] dengan a < c < b dan f : I  R
fungsi terbatas maka f terintegralkan
Riemann pada I jika dan hanya jika f
terintegralkan Riemann pada I1 := [a,c]
dan I2 := [c,b]. Dalam kasus ini berlaku
b c b
a
f  
a
f  f
c
Teorema
Misalkan I := [a,b] dan f : I  R fungsi terbatas.
Pernyataan berikut ekuivalen :
a. Fungsi f terintegral Riemann pada I.
b. Untuk setiap  > 0, terdapat partisi P = {x0, x1,
x2, …, xn} dari I sehingga
n

 (M
k 1
k  mk )( xk  xk 1 )  
c. Untuk setiap  > 0, terdapat partisi P = {x0, x1,
x2, …, xn} dari I sehingga
n

w
k 1
k ( x k  x k 1 )  

dengan wk := sup {f(x) – f(y) : x,y  [xk-1,xk]},


Teorema
Jika I := [a,b] dan f : I  R fungsi monoton
pada I, maka fungsi f terintegral Riemann
pada I.
Bukti:
Misalkan f fungsi monoton naik pada I dan Pn =
{x0, x1, x2, …, xn} partisi dari I dengan xk – xk-1 = (b
– a)/n untuk k = 1, 2, 3, …, n. Karena f monoton
naik pada I, maka mk = f(xk-1) dan Mk = f(xk).
Selanjutnya diperoleh
n

 (M
k 1
k  mk )( xk  xk 1 )

= f(x1)–f(x0) + f(x2) – f(x1) + … +f(xn) – f(xn-1)


= f(xn) – f(x0) = f(b) – f(a).
Bukti: (lanjutan)
Untuk sebarang  > 0, pilih n  N sehingga
n > (b – a) (f(b) – f(a))/ . Untuk partisi Pn
yang terkait diperoleh
n

 (M
k 1
k  mk )( xk  xk 1 ) < .

Disimpulkan bahwa f terintegral Riemann


pada I.
Teorema
Jika I := [a,b] dan f : I  R fungsi kontinu
pada I, maka fungsi f terintegral Riemann
pada I.
Bukti:
Karena f kontinu pada interval tertutup terbatas I,
maka f kontinu seragam pada I. Sehingga, untuk
sebarang  > 0 terdapat () > 0 sehingga jika x, y
 I dan |x – y| < () maka |f(x) – f(y)| < /(b – a).
Sekarang diambil n  N dengan n > (b – a) /()
dan misalkan Pn = {x0, x1, x2, …, xn} partisi dari I
dengan panjang subinterval sama dan
xk – xk-1 = (b – a)/n < ().
Selanjutnya diperoleh
wk := Mk – mk = sup{f(x) – f(y) : x,y  [xk-1,xk]}
≤ /(b – a) untuk k = 1, 2, 3,…, n
Bukti: Lanjutan
Akibatnya
n

 wk ( xk  xk 1 )
k 1
<.

Ini berarti f terintegral Riemann pada I.


Teorema Komposisi

Misalkan I := [a,b], J := [c,d], dan f : I  R


terintegral Riemann pada I. Jika fungsi  : J  R
kontinu dan f(I)  J, maka fungsi  o f : I  R
terintegral Riemann pada I.
Akibat

Jika I := [a,b] dan f : I  R terintegral


Riemann pada I, maka fungsi |f|
terintegral Riemann pada I.
Akibat
Jika I := [a,b] dan f : I  R terintegral Riemann
pada I, maka fungsi fn terintegral Riemann
pada I untuk setiap n  N.
Lemma
Jika I := [a,b] dan f : I  R fungsi terintegral
serta |f(x)|  K untuk semua x  I, maka
b b
a
f  
a
f  K (b  a )
Teorema
Jika I := [a,b] dan f : I  R terintegral pada I,
maka fungsi Fa : I  R yang didefinisikan
dengan
x
F a
( x) :  f ,xI
a

kontinu seragam pada I.


Teorema
Jika I := [a,b], f : I  R terintegral pada I,
dan fungsi Fa : I  R didefinisikan dengan
x
F a
( x ) :
a f ,xI

maka Fa diferensiabel di sebarang titik c 


I dimana f kontinu, dan F’a(c) = f(c).
Teorema
Jika f kontinu pada interval I := [a,b], maka
fungsi F : I  R memenuhi
x
F ( x )  F (a )   f
a

jika dan hanya jika F(x) = f(x) untuk semua


x  I.
Akibat
Jika f kontinu pada I = [a,b] dan F(x) = f(x)
untuk semua x  I, maka
b
F (b)  F (a )   f
a
INTEGRAL DARBOUX
Definisi
Misalkan I := [a,b] dan f : I  R fungsi terbatas.
Jika P := {x0, x1, …, xn} merupakan partisi pada I
dan jika 1, 2, …, n merupakan bilangan-bilangan
sedemikian hingga xk-1  k  xk untuk k = 1, 2, …,
n, maka jumlah
n
S ( P, f ) :  f ( k )( xk  xk 1 )
k 1

dikatakan jumlah Riemann untuk fungsi f, yang


terkait dengan partisi P dan titik tengah k
Teorema
Misalkan I := [a,b]. Jika f : I  R terintegral
Riemann pada I, maka untuk sebarang  > 0,
terdapat partisi P dari I sedemikian hingga jika P
sebarang partisi penghalus dari P dan S(P;f)
sebarang jumlah Riemann untuk f, maka
b
S ( P; f )   f  
a
Bukti:
Jika f terintegral dan  > 0, maka dengan Kriteria
Riemann, terdapat partisi P dari I sehingga
U(P,f) – L(P,f) < . Jika P  P, maka diperoleh
L(P,f)  L(P,f)  U(P,f)  U(P,f)
Sehingga U(P,f) – L(P,f) < . Tetapi, jika S(P,f)
jumlah Riemann untuk f terkait dengan partisi P
dan untuk sebarang pemilihan titik tengah, maka
L(P,f)  S(P,f)  U(P,f).
b
Juga berlaku L( P, f )   f  U ( P, f )
a
Akibatnya b
S ( P; f )   f  U ( P, f )  L( P, f )  
a
Teorema
Misalkan I := [a,b] dan f : I  R fungsi terbatas
pada I. Misalkan terdapat bilangan real A sehingga
untuk setiap  > 0, terdapat partisi P dari I
sedemikian hingga jika P sebarang partisi
penghalus dari P dan S(P;f) sebarang jumlah
Riemann untuk f, berakibat

S ( P; f )  A  
maka f terintegral Riemann pada I dan
b
A f
a
Definisi
Jika I := [a,b] dan P := {x0, x1, …, xn} merupakan
partisi dari I, maka norma dari P, dinotasikan
dengan ||P|| didefinisikan dengan
||P|| := sup {x1 - x0, x2 - x1, …, xn - xn-1}
Teorema 1.4.5 (Teorema Darboux)
Misalkan I := [a,b]. Jika f : I  R terintegral
Riemann pada I, maka untuk sebarang  >
0, terdapat () > 0 sedemikian hingga jika P
sebarang partisi dari I sedemikian hingga
||P|| < () dan jika S(P;f) sebarang jumlah
Riemann untuk f, maka
b
S ( P; f )   f  
a
Bukti:
Karena f terintegral dan  > 0, maka dengan Kriteria
Riemann, terdapat partisi P := {x0, x1, …, xn} dari I
sehingga U(P,f) – L(P,f) < /3. Selanjutnya jika P
 P, maka juga benar bahwa U(P,f) – L(P,f) < /3.
Misalkan M := sup{|f(x)| : x  I) dan () := /12nM
dengan n + 1 menyatakan banyaknya titik di dalam
partisi P. Sekarang misalkan Q := {y0, y1, …, ym}
adalah partisi dari I dengan ||Q|| < () dan Q* := Q
 P. Ini berarti Q*  P dan Q* mempunyai banyak
titik paling banyak n-1 lebihnya dari Q, yakni titik-
titik x1, …, xn-1 yang termuat di P, tetapi tidak di Q.
Bukti Lanjutan...
Sekarang dibandingkan U(Q,f) dan U(Q*f). Karena
Q*  Q, maka diperoleh U(Q,f) – U(Q*,f)  0. Jika
Q* := {z0, z1, …, zp}, maka U(Q,f) – U(Q*,f) dapat
ditulis sebagai jumlah dari paling banyak 2(n – 1)
yang berbentuk
(M j  M )( zk  zk 1 )
*
k

dengan Mj merupakan supremum dari f atas


subinterval ke-j di dalam Q dan M k* merupakan
supremum dari f atas subinterval ke-k di dalam Q*.
*
Karena |Mj - k | ≤ 2M dan
M
Bukti Lanjutan...
|zk – zk-1| ≤ ||Q*|| ≤ ||Q|| ≤ (), maka disimpulkan
0 ≤ U(Q,f) – U(Q*,f) ≤ 2(n – 1)2M() < /3.
Akibatnya
U(Q,f) < U(Q*,f) + /3.
Dengan cara yang hampir sama diperoleh
L(Q*,f) - /3 ≤ L(Q,f).
Jika S(Q,f) sembarang jumlah Riemann untuk f, maka
L(Q,f) ≤ S(Q,f) ≤ U(Q,f)
selanjutnya diperoleh
b
L(Q, f )   f  U (Q, f )
a

Anda mungkin juga menyukai