Anda di halaman 1dari 24

ANDA INGIN TAHU

TENTANG ANEKA
PRINSIP DAN
PERSYARATAN
TULISAN ILMIAH?
DISTINCT AND
CLEAR

KONSEKUENSI LOGIS

PENATAAN

POLA PIKIR MEDIA


MATERI/SUBJECT
MATTER
INDUKSI
TATA BAHASA
1. Eksplorasi
2. Evaluasi: a. Asas DEDUKSI
Manfaat, b. Asas
relevansi: 1) Kapa- TEKNIK
sitas 2) Kapabelitas/ KOMBINASI PENULISAN
Kredibelitas 3) Refe-
rensial 4) Emotif
3. Konklusi
DISAJIKAN DALAM BENTUK KARANGAN DESKRIPSI,
EKSPOSISI, DAN ATAU ARGUMENTASI
PRINSIP PENULISAN
 FAKTUALITAS
 INTELEKTUALITAS
 KONSISTENSI
 KONTINUITAS
 TRANSPARANSIF
 DINAMIS
 NETRALITAS
 UNITY
PRINSIP FAKTUALITAS
 Setiap pernyataan dalam tulisan
ilmiah harus selalu diangkat dari
data realis sesungguhnya.
 Oleh karena itu segala bentuk
manipulasi data harus
dihindarkan agar diperoleh tulisan
yang memiliki kadar
akurasi/ketepatan/presisi yang
tinggi (lihat/konfirmasi juga
tentang persyaratan objektivitas)
FAKTUALITAS

 Dewasa ini, ada sinyalemen bahwa mutu


pendidikan mengalami kemerosotan yang
signifikan, khususnya pendidikan di Indonesia,
baik kemerosotan itu dilihat dari segi kualitas
maupun kuantitas. Dapat diambil sebuah paparan
contoh tentang kondisi kualitas pendidikan
Indonesia 1. Hasil surve Human Development
Index (HDI), Indonesia menduduki peringkat ke-
102 dari 106 negara, 2. Surve The Political
Economic Risk Consultation (PERC) melaporkan
bahwa Indonesia berada pada peringkat ke-12
dari 12 negara. Fakta-fakta ini mengindikasikan
bahwa Kualitas pendidikan di Indonesia berada
dalam kutub ”paling bawah”.
PRINSIP INTELEKTUALITAS
 Pada prinsipnya, karangan ilmiah adalah media
komunikasi antarpersonal yang bersifat rasional,
komunikasi antara pikiran yang satu dengan pikiran
lainnya.
 Oleh karena itu, gunakan pola-pola pikir tertentu
dalam tulisan ilmiah sesuai dengan kompetensinya
agar tulisan itu bersifat rasional-objektif, mapan,
sistematik, terencana, dan akurat.
 Pembaca akan tertarik karena tulisan itu tidak
disertari rekayasa subjektif dalam konteks kompetensi
individual.
 Gunakan fakta dan analisislah secara proporsional,
sehingga muncul kesan kecerdasan pada pikiran
pembaca terhadap kualitas penulisnya
PRINSIP KONSISTENSI
 Setiap penggunaan pola pikir, elemen
kebahasaan, teknis penulisan, serta
penyajian materi harus dipaparkan secara
ajeg, terencana, dan terstruktur dan
sistematis dalam pola-pola baku yang
diterapkan.

 Jangan sekali-kali menggunakan dua atau


tiga pola sekaligus dalam satu bentuk
penulisan
PRINSIP KONTINUITAS
 Setiap elemen dalam karangan ilmiah harus disusun
secara berkesinambungan, sehingga antara bagian
yang satu dengan yang lain harus memiliki cohesivity
chain yang sangat kuat. Oleh karena itu, penulis harus
betul-betul memperhatikan anatomi teks/organisasi
karngan yang tidak berkesan putus-putus antara
bagian yang satu dengan bagian lain.

 Bagian pendahuluan, kerangka teori, penyajian data,


analisis, serta kesimpulan harus dalam kerangka
organisasi karangan yang bersifat sinergis (lihat juga
persyartan sistematik)
PRINSIP TRANSPARAN
 Tulisan ilmiah harus bersifat dinstinct and
clear. Dalam arti bahwa segala sesuatu
yang dipaparkan oleh penulis dapat diterima
pembaca tanpa menimbulkan deviasi
pemahaman apapun atau salah tangkap. Hal
ini dapat dipenuhi melalui tulisan yang
sistematis, metodis, dan objektif, sehingga
tulisan itu mudah dipahami oleh pembaca
(transparan).
 Syarat utma tulisan yang dimikian ini harus
memenuhi standar/kaidah-kaidah
kebahasaan yang berlaku
PRINSIP DINAMIS
 Agar diperoleh bahasa yang segar dan menarik,
maka penulis harus mampu membuat ungkapan-
ungkapan yang tidak terkesan monoton.
 Gunakan kata-kata yang mudah dipahami, kata-
kata trend meski bukan pop, kalimat-kalimat dan
paragraf yang variatif.
 Gunakan juga tampilan visual dan tipografis yang
menarik
PRINSIP NETRALITAS
 Penulis ilmiah harus bersifat jujur,
tidak memihak, shg tidak disertai niat
memanipulasi data utk kepentingan
tertentu
 Tidak bersifat menggurui
 Tidak bersifat memaksa, apabila
penulis menghendaki agar pembaca
mengikuti jalan pikirannya, maka
gunakan fakta realis, konkret dan
jelas, terapkan teori dng tepat,
analislah secara sistematis, dan
gunakan evidensi utk pendukung
argumentasi
PRINSIP UNITY
 Unity: kesatuan
 Unity dalam kalimat: Terdapat
hubungan konseptual secara kuat
antara kata yang satu dengan kata
yang lain
 Unity dalam paragraf: terdapat
hubungan konsep yang kuat antara
kalimat yang satu dengan yang lain
 Unity dalam wacana: ditunjukkan
adanya hubungan yang kuat antara
konsep paragraf yang satu dengan
paragraf yang lain atau bagian
karangan yang satu dengan bagian
karangan lainnya.
ILUSTRASI BAHASA ILMIAH
Secara garis besar profesi fotografer dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu 1) foto komersial, 2)
foto jurnalistik, dan 3) foto fine art (seni
murni). Sebenarnya, semua objek dan subjek
yang difoto oleh tiga profesi fotografer tersebut
adalah sama, yaitu orang (potret) dan still life
(benda mati yang difoto agar terlihat lebih
hidup). Berbeda lagi dengan dunia industri.
Sesuai dengan kepentingannya, industri
membagi profesi fotografi menjadi terkotak-
kotak dan memecah fotografer advertising dan
pewarta menjadi spesialisasi yang lebih kecil
lagi, misalnya landscape, wild life, pengantin,
stok foto, arsitektur dan interior, berita, sains,
produk, fashion, dan mobil. Pembagian tersebut
terjadi hanyalah untuk kepentingan ekonomi
bisnis saja dalam rangka memenuhi target
prinsip benefit cost dalam dunia industri.
Contoh penerapan prinsip
kontinuitas
 Proposal penelitian ini sudah lama
diajukan, tetapi dosen pembimbing
belum menyetujuinya.

 Proposal penelitian ini sudah lama


diajukan, tetapi belum disetujui oleh
dosen pembimbing.
KASUS KEBAHASAAN: Tata wacana

 Selamat untuk Anda. Anda telah


mengikuti kuis Telkomsel Smile.
Sepuluh pemenang yang beruntung
akan mendapatkan sebuah suvenir
cantik dari Telkomsel. Kirim SMS
sebanyak-banyaknya.
PERSYARATAN PENULISAN
ILMIAH

SISTEMATIS
METODIS
OBJEKTIF
PERSAYARATAN SISTEMATIS
 Keteraturan dalam berbagai unsur/elemen
penulisan, di antaranya keteraturan bahasa
yang digunakan dan teknik penulisan yang
diterapkan
 Keteraturan penggunaan bahasa: tata kata,
tata kalimat, dan tata paragraf/wacana
 Keteraturan teknik penulisan: tata cara
penulisan judul, pengesahan, daftar isi,
sistem note, daftar pustaka, dll.
PERSYARATAN METODIS
 Penyusunan organisasi
karangan, pengumpulan data,
analisis, penerapan pola pikir,
penggunaan teori, dan lain-lain
harus diatur dan disusun
berdasarkan cara-cara
tertentu, sesuai dengan pokok
permasalahan/subject matter
yang digarap
PERSYARATAN OBJEKTIF
 PENGGUNAAN CARA PANDANG SECARA
PROPORSIONAL BERDASAKAN KARAKTER
DATA/FAKTA YANG SESUNGGUHNYA
TANPA DISERTAI KEINGINAN PENULIS
UNTUK MENGUBAHNYA (SECARA
SUBJEKTIF)
PENDAYAGUNAAN BAHASA
KETEPATAN KESESUAIAN

MEMPERTIMBANGKAN PERIHAL MEMPERTIMBANGKAN


PENYAMPAIAN PESAN (INFORMASI DAN PERIHAL BGM BAHASA
ATAU GAGASAN) DAPAT DITERIMA YG DIGUNAKAN ITU
KOMUNIKAN DENGAN TANPA SESUAI DENGAN LINGK
MENIMBULKAN KESALAHPAHAMAN YG DIMASUKI
(MONOINTERPRETABEL) (KONTEKSTUAL)

NORMATIF KONTEKS/ETIKA

BENAR BAIK

BAHASA STANDAR/BAKU
TCC DAN IRGASAN MERUPAKAN ZAT
ANTISEPTIK PEMBUNUH KUMAN YANG
TERBUAT DARI SARI ALAMI TUMBUH-
TUMBUHAN
 TCC DAN IRGASAN—TERBUAT DARI
SARI ALAMI TUMBUH-TUMBUHAN—
MERUPAKAN ZAT ANTISPETIK
PEMBUNUH KUMAN
 TCC DAN IRGASAN, TERBUAT DARI
SARI ALAMI TUMBUH-TUMBUHAN,
MERUPAKAN ZAT ANTISPETIK
PEMBUNUH KUMAN
Terima kasih
•Sampai jumpa minggu depan
•Tanyakan selalu pada kami
bila ada yang belum dipahami
•Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai