Bahan Galian Industri
Bahan Galian Industri
berasosiasi dengan batu kapur, batu serpih, batu pasir, marmer, dan lempung. Mineral lain yang
selalu berasosiasi dengan gipsum ialah anhidrit (CaSO4)
Konsep utama terbentuknya Gypsum adalah terdapatnya Ca+2 dan SO4-2, yang tersebut terakhir
dapat berasal dari belerang (S) atau pirit (FS2).
Adanya kondisi reduksi dari daerah sedimentasi yang bersifat karbonatan akan menghasilkan
gypsum yang berlembar pipih. Adanya fumarol dari daerah batuan yang bersifat karbonatan
akan dihasilkan gypsum kristal.
Lanjutan
Endapan gipsum dapat ditemukan dalam lima jenis bentuk yaitu:
Batuan pembawa gipsum yang berbentuk granular dan buram serta mengandung sedikit
dolomit, batu kapur dan kadar CaSO4 sebesar 76%.
Alabaster mempunyai bentuk padat, berbutir halus, berwarna putih dan agak bening.
Satinspar berbentuk serat dan berkilap (fiber), seringkali ditemukan dalam lapisan tipis dengan
bentuk kristal.
sering ditemukan dalam deposit sedimen berlapis Rumus kimia CaSO4 2H2O
Kilap Sutra
Keterdapatan di Indonesia
Lokasi Keterdapatan Gypsum
Lokasi Keterdapatan Gypsum
Teun
Boutena
Nusa Tenggara Lamakmen
Cibareng Timur Managa
Teluk Jambe Kab. Karawang Lamakera
Jawa Barat Cidadap, Tasikmalaya Kukuwerang Kec. Solor Timur
Subang
Sumedang
Jatingaleh
Cara Penambangan
Penambangan gypsum dapat dilkakukan dengan 2 cara, yaitu
dengan cara penambangan terbuka dan bawah tanah.
Penentuan penggunaannya ditentukan oleh dimana endapan
gypsum berada.
Kalsinasi atau pemanasan dilakukan untuk mereduksi gipsum dari bentuk dehidrat menjadi
hemihidrat, anhidrit dapat larut, dan anhidrit tidak dapat larut.
Formulasi dilakukan untuk mengatur waktu pengerasan dari produk hasil kalsinasi, yaitu
dengan penambahan suatu zat accelerator dan retarder. Gipsum hasil kalsinasi yang ditambahkan
air, akan mengeras kembali dalam kurun waktu 15 - 25 menit, jika ditambahkan accelerator
berupa pottasium sulfat akan menjadi 3 - 4 menit.
Nilai Ekonomi Gypsum
di Pasar Dunia
Sebagai salah satu bahan galian industri, tentu gypsum
/ton.
Crude (mentah)
Bahan campuran
semen protland
Industri cat
Gypsum
Konstruksi
(plafon, partisi,
dll)
Industri pasta
gigi
Bidang
kedokteran
Terkalsinasi
Industri keramik
Campuran untuk
barang tahan api
SNI Dan Standar Penggunaan
Gypsum
SNI
SNI 715:2016 Tentang Gypsum buatan.
SNI 7575:2010 Tentang analisis kimia contoh gypsum
SNI Dan Standar Penggunaan
Gypsum
Standar penggunaan
a) Gypsum belum dikalsinasi
Dalam penambangan gypsum ini, unsur hara penting seperti Ca dan SO diambil untuk
ditambang. Sedangkan mahluk hidup seperti tumbuhan memerlukan unsur tersebut.
Maka dalam proses reklamasi tambang gypsum ini, tanah untuk menumbuhi tumbuhan
harus dicampur dengan gypsum. Penggunaan gypsum pada proses ini cukup
menggunakan sisa-sisa gypsum hasil penambangan, sisa-sisa gypsum tersebut dicampur
dengan lempung.
Selain metode di atas, reklamasi juga dapat dilakukan dengan menjadikan area bekas
tambang menjadi tempat wisata (jika penambangan dilakukan dengan penambangan
terbuka).
Pemanfaatan Limbah/Overburden
Limbah dari hasil penambangan gypsum hampir tidak ada.
Tetapi jika dilakukan proses kalsinasi lanjut, yaitu insoluble anhidrit. Maka limbah yang dihasilkan
merupakan SO3 dalam bentuk gas, dimana jika gas ini dibiarkan keluar dan bercampur dengan H2O di
udara menjadi H2SO4.
Maka salah satu cara untuk menangani air asam ini adalah dengan menampung H2SO4 kedalam kolam,
kemudian diberikan/ditaburkan Batugamping (CaCO3) yang telah digerus ke dalam kolam. Dengan cara
tersebut campuran H2SO4 dan CaCO3 akan menghasilkan CaSO4, H2O, dan CO2.