Anda di halaman 1dari 29

OBAT-OBATAN ENDODONTIK

drg. Putu Ratna Kusumadewi Giri,Sp.KG


Bagian Konservasi Gigi
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
Fungsi Obat Sterilisasi SA
• Digunakan sebagai disinfektan
• Melemahkan dan menghambat pertumbuhan
mikroorganisme, sehingga dapat mengurangi
rasa sakit, mengurangi eksudat, membantu
pembentukan jaringan keras dan mengurangi
resorbsi akar
• Desinfeksi SA dilakukan setalah jaringan
nekrotik atau vital diambil dan dilakukan irigasi
Jalan masuk mikroorganisme kedalam
SA
• Melalui mahkota atau akar yg terbuka krn
trauma
• Melalui tubuli dentin setelah invasi karies
• Melalui restorasi yang bocor
• Melalui resorbsi eksternal maupun internal yg
mengarah ke terbukanya pulpa
• Melalui jar. Periodontal karena tubuli dentin yg
terbuka, saluran lateral/asesori, foramen
apikal/lateral
• Melalui rute limfatik
Tujuan penggunaan obat sterilisasi SA
• Memberikan aktivitas antimikroba pada pulpa
dan jaringan periapikal
• Menetralisasi sisa-sisa preparasi di SA agar
tidak aktif
• Mengontrol dan mencegah nyeri setelah
perawatan
Syarat obat SA
• Bersifat germisid dan fungisid yg efektif
• Tidak mengiritasi jaringan periapikal
• Tetap stabil dalam larutan
• Mempunyai tegangan permukaan rendah
• Tidak mengganggu penyembuhan jaringan
periapikal
• Tidak menodai struktur gigi
• Mampu dinonaktifkan/dinetralisir
• Tidak menimbulkan alergi/ menginduksi respon
imun sel
Golongan dasar obat sterilisasi SA
Golongan Phenol
• Merupakan racun protoplasma dan mampu
menekrosis jaringan lunak. Meskipun demikian
efek antiinflamasinya tinggi
Eugenol
• Merupakan minyak esensial dari cengkeh
• Sebagai antiseptik dan anodyne(analgesik)
• Biasanya digunakan sebagai campuran sealer SA
dan temporary filling
• Menghambat impuls saraf pada interdental
Parachlorophenol
• Produk pengganti dari phenol
• PCP berpenetrasi lebih dalam ke tubulus dentin
daripada champorated chlorophenol
• 1% larutan PCP mampu membunuh banyak
mikroorganisme dalam SA
Champorated Mono para Chloro Phenol
(CMCP)
• Mengandung 2 bagian parachlorophenol dan 3
bagian champor
• Champor berperan sebagai penghantar dan
pencair serta menurunkan efek iritasi dari PCP
murni.
• Meningkatkan efek antimikroba
Formocresol
• Kombinasi dari formalin dan cresol dengan rsio
1:2 atau 1:1. formalin merupakan disinfektan
kuat dan digunakan sebagai dressing pada
pulpotomy
• Diletakkan pada cotton pelet di pulp chamber
dan uapnya akan menyebar ke SA
• Formocresol bersifat anti bakteri yang tidak
spesifik
• Fomokresol bersifat mutagenik dan
karsinogenik
Glutaraldehyde
• Minyak tak berwarna yang larut dalam air
• Disinfektan kuat dan fiksatif
• Konsentrasi 2% digunakan sebagai medikamen
SA
• Bersifat bakteriostatik
Cresatin
• sebagai antiseptik, tapi efek antimikroba rendah
dibandingkan fomocresol atau PCP
• Tidak mengiritasi
N2
• Mengandung paraformaldehyde sebagai
kandungan utama
• Dapat digunakan sebagai medikamen SA dan
sealer
Antibiotik
• Pasta antibiotik biasanya mengandung
▫ penicillin : efektif pada mikroorganisme gram +,
menimbulkan alergi
▫ bacitracin : efektif pada bakteri yg resisten
penicilli n
▫ Streptomycin : efektif pada gram -
▫ Caprylate : sbg garam sodium, efek anti fungi
▫ Nystatin : menggantikan caprylate sbg antifungi
Semua pasta diinjeksikan ke dalam SA
• Poliantibiotik pasta seperti :
▫ Ledermix (demeclocycline,paling sering
digunakan)
▫ Septomixine forte (neomycine,polymixine B
sulphate)
▫ Pulpomixine (framycetine, polymixine B sulphate)
▫ Pasta PBSC Grossman (penisillin, bacitracin,
streptomisin, caprilat)
▫ Parke-davis (klorampenikol,nistatin)
• Antibiotik digunakan pada foramen apikal yang
melebar, overinstrumentasi SA, perawatan
jangka panjang
• Dapat dikombinasi dengan kortikosteroid
Halogen
• Toksik pada jaringan periapikal

Iodine
Iodine-potassium iodide memiliki efek antibakteri
tinggi dan tidak iritasi, tapi menyebabkan tooth
staining dan reaksi alergi.
Calcium Hidroksida
• Diperkenalkan pada th 1920
• Digunakan sebagai dressing pada SA
• Sampai sekarang paling banyak digunakan
• Agen antimikroba yang berspektrum luas
• pH tinggi (efek destruksi membran sel dan protein
bakteri) sehingga berfungsi sbg antiseptik dan
mencuci jaringan nekrotik pada pulpa
• Digunakan pada SA dengan eksudat dan lesi
periapikal yang luas
• Memperbaiki lesi jaringan periapikal
• Calsium hidroksida tidak dikategorikan sbg
antiseptik konvensional ttp efektif
menghilangkan mikroorganisme dari SA
digunakan pada : pulp capping, pulpotomi,
apeksifikasi dan lesi periradikuler krn
kemampuannya dalam degradasi
LPS(lipopolisacharida)
Mineral Trioxide Aggregate (MTA)
• Tdd : trikalsium silikat, t. aluminat, t.oksida dan
silikat oksida
• Powder berisi partikel halus hidrophilic yg
setting dengan adanya air. Membentuk kalsium
oksida dan kalsium fosfat. Kalsium oksida
bereaksi dengan cairan jaringan membentuk
kalsium hidroksida
• Mencegah kebocoran mikro, membentuk dentin
reparatif & biokompatibilitas tinggi
• Digunakan untuk perawatan pulp capping,
pulpotomi, apeksifikasi, sumbatan sebelum
bleaching, perforasi dan apeks reseksi
• Bahan biologi aktif untuk sel tulang, induksi
sementoblast, tidak toksik, tidak teresorbsi,
radiopak dan bakteriostatik
Teknik Aplikasi Obat
• Mengeringkan SA
• Penempatan obat
▫ Tipe pasta ada 3 cara :
jarum lentulo, dengan handpiece kecepatan
rendah. Pasta diulaskan pada spiral lalu
dimasukkan ke dalam SA, motor dihidupkan,
gerakkan handpiece kearah luar lalu ke dalam,
diangkat dalam keadaan berputar. Penempatan
harus lebih pendek dari PK, jangan gunakan pada
SA yg kecil dan bengkok
▫ Hand Reamer
ambil pasta dengan reamer lalu masukkan
kedalam SA. Gerakannya berlawanan arah jarum
jam dan vertikal ke arah dalam dan luar SA.
Kulitas pengisian lebih buruk. Dapat digunakan
pada SA bengkok dan sempit
- Sistem suntikan
Jarum ditempatkan pada jarak 2-3 mm mendekati
apeks , dikeluarkan perlahan sambil jarim ditarik
keluar.
• Tipe cairan
berikan obat pada bulatan kapas (cotton pellet) kecil
atau kertas penghisap (paper point) kemudian
diletakkan pada SA

Membersihkan ruang pulpa :


Bila ada obat didalam ruang pulpa, obat dibersihkan
dengan cotton pellet yang dibasahi akuades. Untuk
mencegah berubahnya warna gigi karena dpt
berdifusi melalui tubuli dentin.
Batasan dari Obat Sterilisasi SA
• Lingkungan dalam SA ; aksi terapi dari medikamen
tergantung dari kontak langsung dengan jaringan.
Tetapi bahan-bahan tersebut tidak dapat
menjangkau semua daerah yang terdapat bakteri
atau jaringan dan terbatas hanya pada daerah
permukaan.
• Durasi; antiseptik bekerja dalam waktu yang
singkat, iodine dan chlorine kehilangan aktifitasnya
setelah 1 hari, CMPC dan cresatin 1-5 hari,
Formocresol 1 minggu. Aktifitas calsium hidroksida
lebih lama dibandingkan gol.phenol
• Menutup orifice SA
orifice harus ditutup dengan gulungan kapas
kering. Hal ini untuk
- mencegah jatuhnya partikel ke dalam SA
selama penempatan atau pengambulan t
umpatan sementara.
- barier antara obat dan tumpatan
sementara
- memudahkan mencari orifice pada
kunjungan berikutnya
Bahan Tumpatan Sementara
• Fletcher, cavit, caviton, dentorit, dll
• Ketebalan ± 3mm
• Setelah ditumpat sementara, cek oklusi apakah
tumpatan terlalu tinggi sehingga mengganggu
kontak gigi yang lain. Karena masih lunak sisa
yang berlebih mudah dikurangi

Anda mungkin juga menyukai