Anda di halaman 1dari 28

KONSELING

KONTRASEPSI MANTAP
KELOMPOK VIII :
GINA MUTHIA
FAFELIA ROZYKA MEYSETRI
MIRANIE SAFARINGGA
Pengertian Konseling Kebidanan

Bantuan kepada orang lain dalam bentuk wawancara


yang menuntut adanya komunikasi, interaksi yang
mendalam dan usaha bersama antara konselor (bidan)
dengan konseli (klien) untuk mencapai tujuan konseling
yang dapat berupa pemecahan masalah, pemenuhan
kebutuhan ataupun perubahan tingkah laku/ sikap dalam
ruang lingkup pelayanan kebidanan” (Affandi, 2011)
Tujuan Konseling KB

Meningkatkan Menjamin pilihan


penerimaan yang cocok

Menjamin
Menjamin kelangsungan
penggunaan yang lebih lama
cara yang efektif
Prinsip Konseling KB
Keuntungan Konseling KB
• Klien dapat memilih metode kontrasepsi yang sesuai
dengan kebutuhannya.
• Puas terhadap pilihannya dan mengurangi keluhan atau
penyesalan.
• Cara dan lama penggunaan yang sesuai serta efektif.
• Membangun rasa saling percaya.
• Mengormati hak kliendan petugas.
• Menambah dukungan terhadap pelayananKB.
• Menghilangkan rumor dan konsep yang salah.
Persyaratan Menjadi Petugas Konseling
KB
1. Tahu dan mengerti tentang program KKB dan makna
dari Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.
2. Yakin terhadap manfaat KB dan tujuannya.
3. Ingin menolong calon peserta atau peserta KB supaya
mereka bisa mengikuti KB dengan aman dan nyaman.
4. Mau dan berusaha memahami perasaan calon peserta
atau peserta KB dalam meaksanakan KB.
5. Tahu dan mengerti informasi yang benar untuk
disampaikan kepada calon peserta atau peserta KB.
• Menurut Leona. E. Tylor, ada lima karakteristik yang sekaligus
merupakan prinsip- prinsip koseling. Kelima karakteristik tersebut
adalah:
• 1. Konseling tidak sama dengan pemberian nasehat (advicement),
sebab di dalam pemberian nasehat proses berpikir ada dan diberikan
oleh penasehat, sedang dalam konseling proses berpikir dan
pemecahan ditemukan dan dilakukan dengan klien sendiri.
• 2. Konseling mengusahakan perubahan- perubahan yang bersifat
fundamental yang berkenaan dengan pola- pola hidup.
• 3. Konseling lebih menyangkut sikap daripada perbuatan atau
tindakan.
• 4. Konseling lebih berkenaan dengan penghayatan emosional
daripada pemecahan intelektual.
• 5. Konseling menyangkut juga hubungan klien dengan orang lain.
KIE (BKKBN, 2011)

• penyampaian pesan secara langsung/ tidak


langsung melalui saluran komunikasi kepada
K penerima pesan untuk mendapatkan efek.

• keterangan, gagasan maupun kenyataan


yang perlu diketahui masyarakat (pesan yang
I disampaikan).

• proses perubahan perilaku ke arah yang


positif
E
Hak Pasien
• Pasien sebagai calon maupun akseptor KB mempunyai
hak sebagai berikut:
• Terjaga harga diri dan martabatnya.
• Dilayani secara pribadi (privasi) dan terpeliharanya
kerahasiaan.
• Memperoleh informasi tentang kondisi dan tindakan yang
akan dilaksanakan.
• Mendapat kenyamanan dan pelayanan terbaik.
• Menerima atau menolak pelayanan atau tindakan yang
akan dilakukan.
• Kebebasan dalam memilih metode yang akan digunakan.
Sikap Petugas Kesehatan dalam Melakukan
Konseling yang Baik (Affandi, 2011)
• Memperlakukan klien dengan baik
• Interaksi antara petugas dan klien
• Memberikan informasi yang baik pada klien
• Menghindari pemberian informasi yang
berlebihan
• Tersedianya metode yang diinginkan klien
• Membantu klien untuk mengerti dan mengingat
Langkah-langkah Langkah – langkah
konseling KB
SA : Sapa dan Salam kepada klien secara terbuka dan sopan.

T : Tanyakan pada klien informasi tentang dirinya

U : Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beri tahu apa pilihan
reproduksi yang paling mungkin

TU : BanTUlah klien menentukan pilihanny

J : Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunaan kontrasepsi


pilihannya.

U : Perlu di lakukan kunjungan ulang


Media Konseling KB Mantap
• 1. Lembar balik
• 2. Q chard
• 3. Leaflet
• 4. Buku
• 5. Poster
• 6. Celemek Alat Reproduksi (Wanita dan Pria)
• 7. Alokon Kit
• 8. Video
Ciri-ciri percakapan konseling KB adalah

• a. Bersifat terbuka.
• b. Bersifat dua arah.
• c. Mempunyai Tujuan hanya untuk membantu calon
peserta KB dalam memenuhi kebutuhannya, yaitu :
• 1) Memilih cara KB kontap.
• 2) Mengatasi kesulitannya dalam pemakaian alat KB kontap,
misalnya karena mengalami efek samping.
d. Tidak ada beban target pencapaian peserta KB atau
target pemakaian alat KB tertentu.
Hambatan dalam Konseling
• 1. Faktor penerima pesan (Klien), yaitu:
a. Perasaan, pikiran, kecurigaan
b. Tidak berkonsentrasi pada pemberi pesan
c. Bukan pendengar yang baik
d. Kondisi dari yang buruk (termasuk disini kurangnya daya
tangkap, daya panca indera (mendengar, melihat, dsb)
Con’t (faktor penghambat konseling)

• 2. Faktor pesan, misalnya:


• a. Kurang jelas
• b. Memiliki arti ganda
• c. Kurang sistematis
• d. Bahasa tidak lazim
• e. Suasana bising
• 3. Faktor konselor (petugas konseling KB),yaitu:
• a. Cara berbicara tidak jelas, gagap, dsb.
• b. Tidak bisa menyampaikan pesan secara baik
• c. Ada „masalah‟ dengan penerima pesan
Jenis Tempat pelayanan konseling, yaitu (Affandi,
2011):
1. Konseling KB dilapangan (non klinik)

Pengertian manfaat perencanaan keluarga.


Proses terjadinya kehamilan/ reproduksi sehat.
Informasi berbagai kontrasepsi yang lengkap dan benar
meliputi cara kerja, manfaat, kemungkinan efek samping,
komplikasi, kegagalan, kontraindikasi, tempat kontrasepsi
bisa diperoleh, rujukan, serta biaya.
Con’t
2. Konseling KB di klinik
• Memberikan informasi KB yang lebih rinci sesuai dengan kebutuhan
klien.
• Memastikan bahwa kontasepsi pilihan klien telah sesuai dengan
kondisi kesehatannya.
• Membantu klien memilih kontrasepsi lain, seandainya yang dipilih
ternyata sesuai dengan kondisi kesehatannya.
• Merujuk klien seandainya kontrsepsi yang dipilih tidak tersedia diklinik
atau jika klien membutuhkan bantuan medis dari ahli seandainya
pemeriksaan ditemui masalah kesehatan lain.
• Memberikan konseling pada kunjungan ulang untuk memastikan
bahwa klien tidak mengalami keluhan dalam penggunaan kontrasepsi
pilihannya
menilai hasil konseling
Dengan mengamati sikapnya selama mengikuti konseling:
• a. Cara dia bertanya
• b. Cara dia menjawab
• c. Cara dia menyampaikan pikirannya
• d. Cara dia menerangkan
• e. Cara dia menceritakan dirinya
• f. Cara dia membantah
• g. Cara dia menerima atau menolak pendapat
• h. Cara dia menyelesaikan pembicaraan.
• Dengan mengetahui tingkat keberhasilan konseling, maka proses
konseling bisa lebih lancar. Kalaupun diperlukan konseling ulang atau
rujukan, bisa dilakukan dengan mudah
Informed Choice
Klien yang informed choice akan lebih baik menggunakan
KB karena (Affandi, 2011):

Informed choice : adalah suatu kondisi /calon peserta KB


yang memilih kontrasepsi didasari oleh pengetahuan yang
cukup setelah mendapat informasi KIP/K
Persetujuan Tindakan Medis (Informed
Consent)
• Jika kontrasepsi yang dipilih klien memerlukan
tindakan medis, surat Persetujuan Tindakan
Medis (informed Consent) diperlukan.
Yang dimaksud dengan informed consent adalah
persetujuan yang diberikan oleh klien atau
keluargaya atas dasar informasi dan penjelasan
mengenai tindakan medis yang akan dilakukan
terhadap klien tersebut
Strategi membantu klien dalam membuat
keputusan
a. Membantu klien meninjau kemungkinan pilihannya
b. Membantu klien dalam mempertimbangkan pilihan
spesifikasinya
c. Membantu klien mengevaluasi pilihannya
d. Membantu klien menyusun rencana selanjutnya
Formulir pengambilan keputusan
4K PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BAIK

1. Kondisi Klien (Masalah yang Dihadapi)


………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
2. Daftar Kehendak (Pilihan Keputusan)
a. ……………………………………………………………………………
….
b. ……………………………………………………………………………
….
3. Konsekwensi (Untuk Tiap Kehendak)
KEHENDAK KONSEKWENSI
POSITIF NEGATIF
a.

b.

c.

4. Keputusan
………………………………………………………………………………
……………………
………………………………………………………………………………
……………………
Penapisan Klien Pelayanan Kb
• Penapisan klien merupakan upaya untuk
melakukan tela’ah dan kajian tentang kondisi
kesehatan klien dengan kesesuaian penggunaan
metode kontrasepsi yang diinginkan.
Tujuan Penapisan (kontap)
• Apakah ada masalah medik, kondisi biologik sebagai penyulit teknis,
tidak terpenuhinya syarat teknis-medik yang dapat menghalangi
penggunaan metode KB tertentu.
• Apakah perlu dilakukan penilaian/pengelolaan lanjut terhadap
masalah medik yang ditemukan agar penggunaan kontrasepsi
memungkinkan.
• Perencanaan Keluarga Dan Penapisan Klien
• Seorang perempuan telah dapat melahirkan, segera setelah ia
mendapat haid yang pertama (menarche).
• Keseburan seoramg perempuan akan terus berlangsung sampai
berhentinya haid (menopuse)
• Kehamilan dan kelahiran terbaik, artinya resiko rendah untuk ibu dan
anak adalah antara 20-35 tahun.
• Jumlah anak
Daftar Tilik Penapisan Klien Metode Irreversibel (Tubektomi)
KEADAAN KLIEN DAPAT DILAKUKAN PADA DILAKUKAN DI FASILITAS
FASILITAS RAWAT JALAN RUJUKAN

Keadaan umum (anamnesis Kedaan umum baik, tidak ada Diabetes tidak terkontrol,
pemeriksaan fisik). tanda-tanda apenyakit jantung, riwayat gangguan pembekuan
paru, atau ginjal. darah, ada tanda - tanda
penyakit jantung, paru atau
ginjal.

Keadaan emosional Tenang Cemas,takut

Tekanan darah Kurang dari 160/100mmHg ≥ 160/100mmHg

Berat badan 35-85 kg >85kg ; < 35kg

Riwayat ope,rasi Bekas secsio sesaria (tanpa Operasi abdomen


abdomen/panggul. perlekatan). lainya,perlekatan atau terdapat
kelaianan pada pemerikaan
panggul.

Riwayat radang panggul, Pemeriksaan dalam normal Pemeriksaan dalam ada


hamil ektopik, apendisitis. kelainan.

Anemia HB ≥ 8g% HB < 8g%


Daftar Tilik Penapisan Klien. Metode Irreversibel (Vasektomi)

KEADAN KLIEN DAPAT DILAKUKAN PADA DILAKUKAN PADA FASILITAS


FASILITAS BERJALAN RUJUKAN

Keadaan umum (anamnesis, Keadaan umum baik, tidak ada tanda Diabetes tidak terkontrol, riwayat
pemeiksaan fisik). penyakit jantung, paru atau ginjal. gangguan pembekuan darah, ada
tanda penyakit jantung, paru atau
ginjal.

Keadaan emosional Tenang Cemas takut

Tekanan darah < 160/100mmHg ≥160/100mmHg

Infeksi atau kelainan Normal Tanda-tanda infeksi atau ada


skrotum/inguinal. kelainan.

Anemia HB ≥ 8g% HB < 8g%


• Terimakasih
• Semoga bermamfaat

Anda mungkin juga menyukai