– Kelenjar keringat
– Kelenjar palit/minyak
3. Jaringan Penyambung (Jaringan Ikat) Bawah Kulit
(Hipodermis)
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak,
pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan
sejajar dengan permukaan kulit.
SISTEM MUSKULOSKELETAL
1. Muskulus
2. Tulang atau skeletal meliputi: tulang pendek/vertebra, jari tangan dan kaki,
tulang pipih/cranium, tulang panjang/extremitas atas dan bawah
3. Sendi merupakan susunan dari muskulus dan tulang
SENDI
• Sendi adalah bagian dari
tubuh di mana dua atau
lebih tulang bertemu.
SISTEM KONTRAKSI OTOT
JENIS-JENIS SERABUT OTOT
Mekanisme Kontraksi Otot
Pusat motorik di otak mengirimkan rangsang menuju otot melalui
saraf motoris
• Mengarah ke permukaan
– Suhu dengan punggung tangan
– Konsisitensi kulit, jaringan bawah kulit, vasa, limfe &
denyut nadi
Trigger Point
Pain Pattern
2. Upper Trapezius
Trigger Point
Pain Pattern
3. Suboccipitals
Cina: 2700 SM
Massage tradisional Cina
dikembangkan oleh ahli massage
dan TCM (tradtitional chinese
medicine)
India: 3000 SM
Dimuat dalam Ayurveda.
Pengobatan dalam Ayurveda
meliputi herbalism, aromatherapy,
colour therapy, sound therapy dan
massage therapy
Eropa: awal 1800-an
Amerika Serikat: abad 20 masehi
Dokter asal Swedia, Pehr Henrik
Massage dan kebugaran mengalami
Ling, mengembangkan “Swedish
perkembangan yang pesat di negeri
Gymnastic Movement System”.
Paman Sam. Banyak dikembangkan
Sistem ini mengkombinasikan
metode massage baru.
massage, gymnastic dan Physiology.
Yunani: 800 SM
Atlet Yunani menerapkan massage agar
tetap dalam kondisi terbaik dalam
menghadapi kompetisi.
Italia/Roma: 200 SM Abad ke 5 SM, Hippocrates meresepkan
Galen, seorang dokter, mulai massage untuk mengatasi cedera
menerapkan massage therapy muskuloskeletal
untuk kondisi cedera fisik mengikuti
prinsip Hippocrates.
Perkembangan Massage di Indonesia
Setelah kemerdekaan dengan
banyaknya pesta olahraga yang Sebelum perang dunia ke-II
digelar, seperti penyelengaraan Asian sudah ada orang Indonesia yang
Games IV yang membutuhkan banyak belajar massage dari orang
tenaga massage. Pemerintah Belanda
melakukan semacam kursus, melalui
pendidikan khusus ahli massage
Abad ke 8
Relief-relief yang terdapat pada
candi Borobudur dan Prambanan
yang menggambarkan para raja
maupun ratu yang sedang di pijat
oleh para dayang-dayangnya
Pengertian massage
“Mash”
Menurut pengertiannyaa, massase yang berasal
“Massien”
“Maseur”
dari bahasa Inggris “massage”
(Arab) adalah pemijatan,
(Yunani)
pengurutan dan sebagainya pada bagian-bagian
(Prancis)
Menekan
Memijat
badan tertentu dengan
dengan atau lembut
melulut
tangan atau alat-alat
Menggosok
khusus untuk melancarkan peredaran darah
sebagai cara pengobatan atau untuk
menghilangkan rasa lelah
Efek Massage
Frekwensi
2 atau 3 kali sehari secara berseri.
Durasi
Tergantung dari daerah yang ditreatment,
kecepatan dari gerakan massage, besar
kecilnya client dan perubahan symptomp
Prosedur Pelaksanaan
Persiapan Client:
- Client menerima informasi & penjelasan
dari terapis
- Client Menggunakan pakaian khusus yang
nyaman
- Client dalam kondisi rileks & nyaman
Persiapan Terapis
- Kuku tidak panjang
- Mencuci tangan
- Menggunakan pakaian yang sesuai
Persiapan alat
KESEHATAN KEBUGARAN
KESEHATAN
Memberikan pengaruh yang baik terhadap suatu
kondisi cedera atau penyakit (patologi).
KEBUGARAN
Memelihara kebugaran tubuh, menormalkan
fungsi organ serta menghindarkan diri dari
penyakit atau kelainan.
MASSAGE
KESEHATAN
Swedish
Massage/MET/MRT
Deep Tissue Massage
Pregnancy Massage
Sport Massage
MASSAGE
KEBUGARAN
THAI
SHIATSU
AROMATHERAPHY
HOT STONE
REFLEKSI
Swedish Massage
Definisi
Dikenal sebagai classic massage. Salah satu massage yang paling populer. Salah satu
metode massage standar barat. Teknik swedish massage didesai untuk sirkulasi dan
fleksibilitas otot.
Teknik
• Effleurage menyentuh dengan lembut
• Petrisagge meremas
• Friction menggosok kuat dan melingkar
• Tapotement tepukan cepat
• Vibration getaran dan guncangan
Teknik Massage
STROKING
EFLURAGE
PETRISSAGE
FRICTION
TAPOTEMENT
VIBRATION
1. STROKING
Definisi >> gerakan awal untuk memulai massage atau dapat juga
sebagai tambahan diakhir massage sebagai penutup
Tekanan yang lebih dalam lagi dan dengan gerakan yang cepat
maka akan memberikan stimulasi vasodilatasi pada daerah
superficial
Tekanan tegak lurus pada tulang dan Jaringan diangkat keluar dari
letaknya
C Scoop Kneading
Thumb kneading
Picking- up
trapezius
Picking-
up arm
• Manipulasi ini banyak dipergunakan pada
beberapa bagian dari tubuh dan semua bentuk
petrissage itu banyak dipergunakan untuk
mengobati pada orang-orang yang gemuk (pada
orang-orang yang lapisan otot atau lemaknya
tebal dapat dengan mudah dilakukan).
5. GERUSAN (FRICTION)
Linear friction
Static vibration
Pengaruh dan penggunaannya:
• Getaran yang halus dengan seluruh tangan dapat
melemaskan dan mengurangi rasa nyeri.
• Getaran pada jaringan yang spasme dapat melemaskan
atau mengurangi spasmenya.
• Getaran yang dikerjakan pada urat syaraf misalnya pada
kondisi neuritis dan neuralgia untuk mengurangi spasme
dan rasa nyeri.
• Goncangan pada pokoknya mempunyai pengaruh yang
sama dengan getaran yaitu untuk melemaskan jaringan
yang spasme dan melemaskan sendi-sendi yang kaku.
MRT – MYOFACIAL RELEASE TECHNIQUE
Myofascial release technique (MRT) merupakan prosedur
yang mengkombinasikan tekanan manual terhadap
bagian otot yang spesifik dan penggunaan stretching
secara simultan.
Myofascial release technique memfokuskan pada
kondisi-kondisi yang berkaitan dengan kebiasaan postural
yang jelek, aktivitas spesifik atau kurangnya aktivitas,
kompensasi terhadap injury sebelumnya akibat
mekanikal stress yang kronik.
• Adanya trigger point
• Sindroma miofasial
• Thigness atau kontraktur
Aplikasi Myofascial Release Technique pada kondisi
myofascial pain syndrome upper trapezius
• Palpasi
• Menutup mata
• Kontrol tahanan gerak
• Waktu kontraksi
• Teknik pulse
• Pernafasan
• Regangan / stretch
• Waktu pengulangan
palpasi
• Sebelum menerapkan muscle energy technique,
fisioterapis melakukan pemeriksaan pada otot
atau sendi yang mengalami tightness, hipomobile,
hipermobile dan spasme dengan palpasi untuk
menentukan target jaringan yang akan dilakukan
terapi.
Menutup mata
• Fisioterapis melakukan pemeriksaan palpasi pada
target jaringan dengan menutup mata, untuk
merasakan seberapa besar ketegangan tonus otot
atau mobilitas sendi dengan menggerakkan secara
pasif bagian yang diterapi.
• Gerakan secara perlahan, halus, dan rasakan
endfeel pada sendi.
Kontrol tahanan gerakan
• Aplikasikan tahanan gerak pada saat dilakukan kontraksi
isometrik pada otot agonis hanya sebesar 20-30% dari
kekuatan otot pasien/fisioterapis.
• Tujuannya agar otot tidak mengalami regangan yang
berlebihan dan jaringan disekitar tidak mengalami stress
berlebihan yang dapat menambah kerusakan dan
mengiritasi jaringan tersebut.
Waktu kontraksi
• Waktu kontraksi isometrik yang dilakukan yaitu 10
detik.
• Panjang waktu kontraksi ini dibutuhkan untuk
beban kerja golgi tendon terhadap pengaruh
secara neurologis pada serabut intrafusal muscle
spindle yang menghambat tonus otot dan
memberikan kesempatan pada otot untuk
mendapatkan panjang istirahat otot yang baru.
Teknik pulse
• Muscle energy technique ditambahkan teknik
pulse atau dorongan pada sendi yang mengalami
keterbatasan atau hipomobilitas. Hal ini bertujuan
untuk melepaskan retriksi dan perlengketan pada
kapsul ligamen sendi.
pernapasan
• Pernapasan pada muscle energy technique sangat
penting, karena rileksasi yang diberikan lebih
besar dan sangat baik untuk meningkatkan
sirkulasi darah
regangan
• Setelah melakukan isometrik selama 10 detik,
fisioterapis meregangkan otot selama 30 detik
dengan perlahan dan halus. Peregangan ini tidak
boleh dilakukan lebih atau kurang dari 30 detik.
Waktu pengulangan
• Pengulangan yang dilakukan sebanyak 5 kali,
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Waktu
pengulangan ini efektif bagi rileksasi jaringan dan
otot.
MET pada kondisi myofacial pain syndrome pada otot upper
trapezius
Pelaksanaan met pada kondisi myofacial pain syndrome
upper trapezius
• Persiapan:
• Pasien dalam posisi tidur terlentang, pastikan
pasien merasa nyaman dengan posisi tersebut.
• Menjelaskan pada pasien prosedur dan tujuan
dari pemberian muscle energy technique.
• Daerah yang menjadi target terapi harus terlihat
jelas tanpa terhalang oleh baju maupun rambut.
Aplikasi:
• Salah satu tangan terapis berada pada bahu pasien dan
tangan lainnya pada bagian kepala pasien. Pasien diminta
untuk melakukan kontraksi isometrik minimal dengan
melawan tahanan fisioterapis ke arah lateral fleksi sisi
yang sakit selama 7 detik, kemudian saat relaksasi
dilakukan mobilisasi sendi diikuti dengan stretching
selama 30 detik. Pengulangan dilakukan sebanyak 5 kali,
dengan frekuensi 3 kali seminggu selama dua minggu.
kesimpulan
• Muscle energy technique dapat menurunkan nyeri
dengan konsep post isometric relaxation.
• Kontraksi yang terjadi saat pemberian muscle energy
technique akan menstimulasi reseptor otot yaitu golgi
tendon organ.
• Impuls yang diterima oleh golgi tendon organ akan
diteruskan oleh saraf afferent menuju bagian dorsal dari
spinal cord dan bertemu dengan inhibitor motor neuron.
• Hal ini dapat menghentikan impuls motor neuron
efferent, sehingga dapat mencegah kontraksi yang
lebih lanjut dan terjadilah relaksasi pada otot.
• Relaksasi yang terjadi pada otot dapat
meningkatkan sirkulasi ke area yang mengalami
nyeri, sehingga zat-zat yang menimbulkan nyeri
dapat dikeluarkan dari jaringan.
Strain and Counterstrain
Strain and Counterstrain
Penggunaan peregangan ringan diterapkan
pada arah yang berlawanan dan
berkelanjutan dari ketegangan yang
diderita tubuh. Dicapai dengan
memperpendek otot yang malfunctioning
muscle spindle sementara antagonis
mengalami peregangan ringan.
Strain and Counterstrain
Somatic Dysfunction: A
Neurophysiologic & Osteopathic
Overview
by Antonius J Tsompanidis
AAO Journal (Summer ‘92)
Fase 1
Artikulasi myofascial “Menemukan posisi yang
nyaman”
Fase 2
Reset spindle “Hanya butuh beberapa detik”
Fase 3
Vasodilasi “20-40 detik atau lebih”
Fase 4
Perlahan kembali normal
Deep Tissue Massge
Definisi
Massage dengan teknik tekanan yang lebih keras dan kecepatan gerakan yang pelan.
Perkenaan pada Deep Tissue Massage terletak pada bagian dalam dari jaringan otot,
tendon, dan fascia. Ciri khas masase jenis ini adalah pada pegangannya yang perlahan
dan dengan tekanan yang tinggi.
Teknik
• Phalanx (jari)
• Fist (kepalan tangan)
• Lower arm (lengan bawah)
• Elbow (siku)
Aplikasi
Fist Elbow
Pregnancy Massge
Definisi
Massage yang diberikan pada ibu hamil. Jenis pijatan disesuaikan dengan perubahan
tubuh. Posisi pun khusus, misalnya berbaring miring diganjal bantal atau duduk.
Teknik pemijatan perlahan, berirama dan terkendali. Kombinasi pijatan menggunakan
teknik memutar, menekan, mengusap dan menggosok
Metode
• Lakukan rutin setiap seminggu pada usia
kandungan 3 sampai 6 bulan.
• Jangan terlalu keras, karena rasa sakit bisa
memicu kontraksi.
• Gunakan minyak pijat parafin sebab bersifat
hipoalergik (tingkat alerginya paling rendah)
Sport Massge
Definisi
Salah satu metode fisioterapi dengan terapi pijat. Stimulasi sirkulasi darah dan kelenjar
getah bening. Sports massage dibutuhkan bukan hanya oleh atlet (profesional dan
amatir) tapi juga oleh mereka yang memiliki aktivitas non-olahraga tetapi banyak
memforsir kerja tubuh
Metode
Secara garis besar teknik yang digunakan
Sama dengan teknik Swedish massage.
Jenis-jenis sport massage
• Pre-event Sports Massage
Diberikan 15-45 menit sebelum berolahraga. Ditujukan langsung pada bagian
tubuh yang akan banyak digunakan.
• Post-event Sports Massage
Diberikan dalam satu atau dua jam, untuk membuat body tissues kembali
normal.
• Restorative sports massage
Diberikan selama training yang dapat membuat atlet dapat berlatih lebih lama
dengan cedera minim.
• Rehabilitative sports massage
Bertujuan untuk meringankan sakit karena cedera dan mengembalikan
kebugaran tubuh.
TERIMAKASIH!