Anda di halaman 1dari 198

ANATOMI DASAR

SISTEM MUSKULOSKELETAL &


SISTEM PEREDARAN DARAH
STRUKTUR TUBUH
Struktur Kulit
1. Kulit ari (epidermis):

Epidermis merupakan bagian kulit paling luar.


Paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki
Paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan
perut

– Lapisan tanduk (stratum corneum),


– Lapisan bening (stratum lucidum)
– Lapisan berbutir (stratum granulosum)
– Lapisan bertaju (stratum spinosum)
– Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)
2. Kulit Jangat (Dermis)
Dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan
kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau
kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening,
dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).

– Kelenjar keringat
– Kelenjar palit/minyak
3. Jaringan Penyambung (Jaringan Ikat) Bawah Kulit
(Hipodermis)
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak,
pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan
sejajar dengan permukaan kulit.
SISTEM MUSKULOSKELETAL

1. Muskulus
2. Tulang atau skeletal meliputi: tulang pendek/vertebra, jari tangan dan kaki,
tulang pipih/cranium, tulang panjang/extremitas atas dan bawah
3. Sendi merupakan susunan dari muskulus dan tulang
SENDI
• Sendi adalah bagian dari
tubuh di mana dua atau
lebih tulang bertemu.
SISTEM KONTRAKSI OTOT
JENIS-JENIS SERABUT OTOT
Mekanisme Kontraksi Otot
Pusat motorik di otak mengirimkan rangsang menuju otot melalui
saraf motoris

Sesampainya di ujung akson saraf, rangsang dilanjutkan oleh


asetilkolin menuju ke otot yang mempunyai aktin

Asetilkolin akan membebaskan ion kalsium yang berada di sel otot.


Melalui proses tertentu, adanya ion kalsium menyebabkan protein
otot yaitu aktin dan miosin berikatan membentuk aktomiosin. Zona
H (garis terang) menjadi lebih pendek dan zona Z (garis gelap)
memanjang. Hal ini menyebabkan pemendekan sel otot sehingga
terjadilah kontraksi.

Setelah berkontraksi, ion kalsium masuk kembali ke dalam plasma


sel, sehingga menyebabkan lepasnya perlekatan aktin dan miosin
yang menyebabkan otot menjadi lemas. Zona H terbuka dan
memanjang, zona Z memendek, otot kembali relaksasi.
TULANG & OTOT MANUSIA
Facial muscles
Muscles of the face and skull (side view)
Anatomy of the leg
Flexors of the lower arm
Extensors of the lower arm
Anatomy of the chest and abdomen
Anatomy of the back
SISTEM PEREDARAN DARAH
GAMBAR POSISI JANTUNG DAN PARU
Sistem Peredaran Darah Manusia

Peredaran darah besar


jantung (bilik kiri) aorta >> pembuluh nadi
>> pembuluh kapiler >> pembuluh balik >>
jantung (serambi kanan).

Peredaran darah kecil


jantung (bilik kanan) >> pembuluh nadi
paru-paru >> paru-paru >> pembuluh balik
paru-paru >> jantung (serambi kiri).
Peredaran darah besar: jantung (bilik
kiri) aorta >> pembuluh nadi >>
pembuluh kapiler >> pembuluh balik >>
jantung (serambi kanan).

Peredaran darah kecil: jantung (bilik


kanan) >> pembuluh nadi paru-paru >>
paru-paru >> pembuluh balik paru-paru
>> jantung (serambi kiri).
PALPASI & TRIGGER POINT
PALPASI
TEKNIK PALPASI

• Suasana tenang dan klien percaya  otot relex


• Posisi tubuh / anggota gerak seoptimal mungkin 
hindarkan “tegang otot”
• Kebersihan tangan dan potong kuku  hindari kotor / nyeri
pada kuku
• Palpasi dengan jari 2 – 3 – 4 sisi palmar, jari i posisi datar /
miring / tegak lurus
• Tekanan ringan, gerakan halus dan hati – hati, rasakan
bentuk & / konsisitensi
Palpasi Jaringan Lunak Posisi Istirahat

• Mengarah ke permukaan
– Suhu dengan punggung tangan
– Konsisitensi kulit, jaringan bawah kulit, vasa, limfe &
denyut nadi

• Arah lebih dalam


– Tonus otot, konsistensi otot
– Perbatasan otot
– Origo & insertio
– Dalam & sekitar otot
Palpasi otot saat gerak
• Perhatikan timbulnya tonus, clonus, rigiditas & clasp knife phenomen

Palpasi perbatasan / tepi otot


• Dengan jari–jari kedua tangan, gerak osilasi sepanjang tepi otot
sementara jari–jari tangan satunya mendorong
• Telapak tangan dengan jari–jari membuka, di atas struktur ybs, gerak
jari–jari seperti di atas, tangan satunya mempertahankan posisi
• Palpasi otot permukaan jari-jari miring di atas otot ybs, gerakan hati-
hati bergeser kesana-kemari
• Palpasi tendon dan ligament
Tendon dan ligament dapat dirasakan alur serabutnya
dengan palpasi jari dan ibu jari secara transversal.

• Palpasi tulang dan sendi (pfgd)


Sambil digerakan
Perhatikan titik referensi, bentuk, titik nyeri, krepitasi
Palpasi pembuluh darah, serabut saraf &
nodus lympaticus

• Sangat ringan dan hati-hati


• Denyut nadi >> sedikit lebih dalam
• Saraf >> ringan, permukaan, “ketukan tinnel
tes”
• Nodus lympaticus >> penebalan dapat o.K.
Tumor.
HASIL PALPASI NORMAL

• Hard palpation >> pada tulang


• Soft palpation >> pada jaringan lemak
• Fluctuated palpation >> gerakan cairan (hydrops)
• Firm palpation >> otot yang kontraksi
• Firm-elastic palpation >> otot yang lemas
• Pulsed palpation >> enyut nadi
• Alternated palpation >> pada pinggir otot
Teori tender point dan trigger point
• Nyeri yang diakibatkan oleh tender point bersifat lokal
atau nyeri menyebar di daerah lokal titik nyeri.
• Nyeri trigger point bersifat lokal dan dapat menyebar ke
daerah yang jauh dari titik nyeri, melalui mekanisme
segmental.
• Tender point timbul didearah sekitar insertio otot skeletal
sedangkan trigger point tumbuh dalam taut band muscle
belly otot.
• Apabila nyeri hanya dirasakan ketika
ditekan/palpasi, disebut tender.
• Apabila nyeri muncul tanpa tekanan/palpasi dan
apabila saat ditekan/palpasi, nyeri menyebar ke
area lain, disebut trigger.
LOKASI TRIGGER POINT (TRP)
TRIGGER POINT KEPALA,
LEHER, BAHU & PUNGGUNG
ATAS
1 TEMPORALIS

Trigger Point
Pain Pattern
2. Upper Trapezius

Trigger Point
Pain Pattern
3. Suboccipitals

Trigger point & pain pattern


8. a. Sternocleidomastoid clavicular

Trigger Point Pain Pattern


8. b. Sternocleidomastoid sternal

Trigger Point Pain Pattern


Infraspinatus
Trigger point Pain pattern
Deltoid Anterior
Trigger point Pain pattern
Deltoid Posterior
Trigger point Pain pattern
TRIGGER POINT LENGAN
ATAS, LENGAN BAWAH &
TANGAN
TRIGGER POINT DI DADA &
PERUT
TRIGGER POINT DI
PINGGANG, PINGGUL &
BOKONG
TRIGGER POINT PAHA,
LUTUT, BETIS & KAKI
SOFT TISSUE TECHNIQUE

I Made Niko Winaya, M.Fis


SEJARAH MASSAGE DUNIA
Jepang: 1000 SM
Mesir: 2500 SM Biksu Jepang mempelajari
Sebuah relief di mesir yang pengobatan Cina dan massage
menunjukkan aktivitas massage. therapy Cina. Jepang mengadopsi
Tercatat pula munculnya metode massage Cina dan
reflexiology di tahun yang sama mengembangkan Siatsu

Cina: 2700 SM
Massage tradisional Cina
dikembangkan oleh ahli massage
dan TCM (tradtitional chinese
medicine)

India: 3000 SM
Dimuat dalam Ayurveda.
Pengobatan dalam Ayurveda
meliputi herbalism, aromatherapy,
colour therapy, sound therapy dan
massage therapy
Eropa: awal 1800-an
Amerika Serikat: abad 20 masehi
Dokter asal Swedia, Pehr Henrik
Massage dan kebugaran mengalami
Ling, mengembangkan “Swedish
perkembangan yang pesat di negeri
Gymnastic Movement System”.
Paman Sam. Banyak dikembangkan
Sistem ini mengkombinasikan
metode massage baru.
massage, gymnastic dan Physiology.

Yunani: 800 SM
Atlet Yunani menerapkan massage agar
tetap dalam kondisi terbaik dalam
menghadapi kompetisi.
Italia/Roma: 200 SM Abad ke 5 SM, Hippocrates meresepkan
Galen, seorang dokter, mulai massage untuk mengatasi cedera
menerapkan massage therapy muskuloskeletal
untuk kondisi cedera fisik mengikuti
prinsip Hippocrates.
Perkembangan Massage di Indonesia
Setelah kemerdekaan dengan
banyaknya pesta olahraga yang Sebelum perang dunia ke-II
digelar, seperti penyelengaraan Asian sudah ada orang Indonesia yang
Games IV yang membutuhkan banyak belajar massage dari orang
tenaga massage. Pemerintah Belanda
melakukan semacam kursus, melalui
pendidikan khusus ahli massage

Abad ke 8
Relief-relief yang terdapat pada
candi Borobudur dan Prambanan
yang menggambarkan para raja
maupun ratu yang sedang di pijat
oleh para dayang-dayangnya
Pengertian massage

“Mash”
Menurut pengertiannyaa, massase yang berasal
“Massien”
“Maseur”
dari bahasa Inggris “massage”
(Arab) adalah pemijatan,
(Yunani)
pengurutan dan sebagainya pada bagian-bagian
(Prancis)
Menekan
Memijat
badan tertentu dengan
dengan atau lembut
melulut
tangan atau alat-alat
Menggosok
khusus untuk melancarkan peredaran darah
sebagai cara pengobatan atau untuk
menghilangkan rasa lelah
Efek Massage

Mechanical & Physiological Effect:


- Memperbaiki sirkulasi darah
- Memperbaiki
Physiological
jumlah
Effect:
oksigen &
- Mengurangi
nutrisi kekecemasan
dalam jaringan
& stress
- -Relaksasi
Meningkatkan
otot & mengurangi
kebugaran dan
rasa
koneksi antarasakit
tubuh dan pikiran
- Mempercepat
- Relaksasi &pembuangan
ketenangan sisa
metabolisme
- Meningkatkan fleksibilitas otot
Indikasi Massage

Increased Blood Facilitate Increased range Remove Edema


Flow Healing of motion
Alleviate muscle Stretch scar Decrease Pain
cramp tissue/adhesion
Kontra Indikasi Massage

Acute Severe Varicose Open Wound


Inflamatory Vein
Skin infection Fracture Thrombophlebitis Cancer / Myom
Dosis Massage

Frekwensi
2 atau 3 kali sehari secara berseri.

Durasi
Tergantung dari daerah yang ditreatment,
kecepatan dari gerakan massage, besar
kecilnya client dan perubahan symptomp
Prosedur Pelaksanaan

Persiapan Client:
- Client menerima informasi & penjelasan
dari terapis
- Client Menggunakan pakaian khusus yang
nyaman
- Client dalam kondisi rileks & nyaman

Persiapan Terapis
- Kuku tidak panjang
- Mencuci tangan
- Menggunakan pakaian yang sesuai
Persiapan alat

Bed massage Baby oil / Handuk Tissue


parafin
MASSAGE

KESEHATAN KEBUGARAN

KESEHATAN
Memberikan pengaruh yang baik terhadap suatu
kondisi cedera atau penyakit (patologi).

KEBUGARAN
Memelihara kebugaran tubuh, menormalkan
fungsi organ serta menghindarkan diri dari
penyakit atau kelainan.
MASSAGE
KESEHATAN

Swedish
Massage/MET/MRT
Deep Tissue Massage

Pregnancy Massage

Sport Massage
MASSAGE
KEBUGARAN

THAI

SHIATSU

AROMATHERAPHY

HOT STONE

REFLEKSI
Swedish Massage

Definisi
Dikenal sebagai classic massage. Salah satu massage yang paling populer. Salah satu
metode massage standar barat. Teknik swedish massage didesai untuk sirkulasi dan
fleksibilitas otot.

Teknik
• Effleurage  menyentuh dengan lembut
• Petrisagge  meremas
• Friction  menggosok kuat dan melingkar
• Tapotement  tepukan cepat
• Vibration  getaran dan guncangan
Teknik Massage

STROKING
EFLURAGE
PETRISSAGE
FRICTION
TAPOTEMENT
VIBRATION
1. STROKING

Definisi >> gerakan awal untuk memulai massage atau dapat juga
sebagai tambahan diakhir massage sebagai penutup

Tekanan yang lembut atau superficial strokes dapat memberikan


efek pada serabut saraf yang terdapat di kulit seperti hipnotis dan
dapat menenangkan seluruh bagian tubuh

Tekanan yang lebih dalam lagi dan dengan gerakan yang cepat
maka akan memberikan stimulasi vasodilatasi pada daerah
superficial

Fungsi utamanya adalah mempersiapkan kontak fisik dengan


pasien
Aplikasi Stroking
Rowing stroke Half Rowing stroke Hand after hand

Side pulls Nerve stroke


2. EFLURAGE
Suatu gerakan massage jenis mendorong tidak terputus mengikuti
permukaan tubuh dengan arah tertentu dan tekanan superficial,
kecepatan rendah dan ritmis
Tehnik dasar eflurage adalah gosokan permukaan tubuh ke arah
jantung
Menggunakan tangan, siku dan memanfaatkan berat badan tetapi
tetap kontak dengan kulit
Pada awal gerakan tekanan diberikan secara lembut, pada tahap
selanjutnya dapat dilakukan dengan tekanan yang lebih keras
Di mulai dari distal ke proksimal, gerakan lebih dalam dengan
kecepatan lebih lambat
Aplikasi Eflurage

Fist eflurage Forearm eflurage


3. PETRISSAGE

Suatu gerakan yang dibentuk dengan memegang jaringan dengan


seluruh tangan satu atau dengan ibu jari dan jari-jari

Tekanan tegak lurus pada tulang dan Jaringan diangkat keluar dari
letaknya

Otot harus diangkat beberapa kali selama manipulasi tangan satunya


untuk menyangga anggota yang di massage dan demikianlah selama
manipulasi harus dikerjakan dengan otot-otot dalam keadaan relax
Termasuk petrissage ialah:
1) Kneading,
2) Wringing,
3) Picking- up.
Kneading
Suatu gerakan massage jenis tekanan putaran dan
dorongan ke proksimal yang ditujukan pada otot
individu atau kelompok.
• Gerakan kneading bermanfaat untuk peningkatan
sirkulasi darah jaringan lebih dalam, relaksasi
otot, meregangkan otot dan melenturkan
jaringan.
• Tujuannya untuk membuang sisa-sisa
metabolisme, meningkatkan sistem metabolisme,
memelihara tonus otot dan terkadang juga dapat
meningkatkan tonus otot.
Aplikasi Kneading

C Scoop Kneading

Thumb kneading

Circular finger kneading


Wringing

Jaringan dipegang seperti pada petrissage tetapi


kedua tangan bekerja, otot ganti berganti didorong
dari samping ke samping. Manipulasi ini banyak
dikerjakan pada otot-otot betis dan otot lengan
bawah.
Aplikasi Wringing

Mid Back Tight wringing


wringing
Picking-up

Jaringan dipegang dengan kedua belah tangan atau


satu tangan, otot ditarik ke atas tengah lurus lalu
pelan-pelan kembali seperti posisi semula.
Aplikasi Picking up

Picking- up
trapezius

Picking-
up arm
• Manipulasi ini banyak dipergunakan pada
beberapa bagian dari tubuh dan semua bentuk
petrissage itu banyak dipergunakan untuk
mengobati pada orang-orang yang gemuk (pada
orang-orang yang lapisan otot atau lemaknya
tebal dapat dengan mudah dilakukan).
5. GERUSAN (FRICTION)

Gerusan ialah suatu gerakan melingkat atau


melintang kecil-kecil yang dikerjakan dengan ujung
jari-jari atau ibu jari atau dengan buku-buku jari.
Aplikasi friction
Circular friction

Linear friction

Transverse friction Transverse friction


• Gerusan dikerjakan untuk jaringan yang lunak dan jaringan yang letaknya
dalam
• Kadang-kadang gerusan ini dilandaskan pada permukaan tulang sekeliling
sendi apabila massage itu ditujukan untuk mempengaruhi pembungkus
sendi dan ikat sendi.
• Gerusan juga dikerjakan sepanjang urat syaraf dan sepanjang usus besar.
• Gerusan dikerjakan di tempat-tempat di mana dengan petrissage tidak
dapat dilakukan.
• Gerusan dengan buku-buku jari diperuntukkan khusus untuk daerah-
daerah tapak kaki dan pantat, kadang-kadang juga pada sepanjang
batang urat syaraf.
6. Tapotement atau percussion (cambukan
atau tepukan)

Tapotement terdiri dari :


1) Hacking,
2) Clapping,
3) Beating,
4) Pounding.
Hacking
• Kedua lengan siku ditekuk kurang lebih membentuk
sudut 90 derajat, bahu abduksi, pergelangan tangan,
dorsiflexi, jari-jari lurus dan terpisah.
• Gerakan pukulan tangan jatuh antara tangan
tengadah dan tengkurep
• Sebagian sisi dari kelingking ujung jari-jari kelima,
empat, tiga dan dua jatuh pada permukaan yang
diobati
• Setiap pukulan harus ringan dan ngepir untuk
keperluan ini maka pergelangan tangan ngepir
dan lemas.
• Apabila hacking itu dikerjakan dengan kuat,
samping tangan sisi kelingking dan ujung jari-jari
keempatnya harus jatuh bersamaan.
Hacking
Clapping
• Dikerjakan dengan permukaan tangan cembung dan
pergelangan tangan lemas dan ngepir (flexible) jatuhnya
ganti berganti.
• Biasanya clapping ini dikerjakan dengan kedua belah tangan
• Bagian tangan yang kontak dengan bagian badan yang
diobati hanya bagian tepinya saja
• Lengan dan pergelangan tangan harus lemas dan ngepir
• Suara pukulan tidak boleh berbunyi plek-plek melainkan
harus berbunyi puk-puk.
Clapping
Beating
• Dikerjakan dengan jari-jari menggenggam dan
lemas dan pergelangan tangan ngepir lemas,
seluruh tangan jatuh pada permukaan yang
diobati.
• Beating dapat dikerjakan dengan satu tangan atau
dengan dua tangan dan jatuhnya ganti berganti.
Beating
Pounding
• gerakan ini adalah kombinasi antara
hacking dan beating, jari-jari lemas,
tangan jatuh seperti hacking diikuti tepi
tangan samping jari kelingking.
Manipulasi ini dipergunakan seperti
beating.
6. GETARAN (VIBRASI)

Tehnik untuk menggetarkan:


• Siku sedikit menekuk, ujung jari-jari tangan terletak pada
bagian yang diobati, tidak boleh menekan terlalu keras.
• Gerakan harus sedapat mungkin gerakan itu pada
pergelangan tangan.
• Goncangan (shaking) jaringan yang akan digoncangkan
dipegang lalu digerakkan ke arah samping dan jaringan yang
akan digoncangkan harus dalam keadaan lemas.
Shaking vibration

Static vibration
Pengaruh dan penggunaannya:
• Getaran yang halus dengan seluruh tangan dapat
melemaskan dan mengurangi rasa nyeri.
• Getaran pada jaringan yang spasme dapat melemaskan
atau mengurangi spasmenya.
• Getaran yang dikerjakan pada urat syaraf misalnya pada
kondisi neuritis dan neuralgia untuk mengurangi spasme
dan rasa nyeri.
• Goncangan pada pokoknya mempunyai pengaruh yang
sama dengan getaran yaitu untuk melemaskan jaringan
yang spasme dan melemaskan sendi-sendi yang kaku.
MRT – MYOFACIAL RELEASE TECHNIQUE
Myofascial release technique (MRT) merupakan prosedur
yang mengkombinasikan tekanan manual terhadap
bagian otot yang spesifik dan penggunaan stretching
secara simultan.
Myofascial release technique memfokuskan pada
kondisi-kondisi yang berkaitan dengan kebiasaan postural
yang jelek, aktivitas spesifik atau kurangnya aktivitas,
kompensasi terhadap injury sebelumnya akibat
mekanikal stress yang kronik.
• Adanya trigger point
• Sindroma miofasial
• Thigness atau kontraktur
Aplikasi Myofascial Release Technique pada kondisi
myofascial pain syndrome upper trapezius

• Ada beberapa teknik aplikasi Myofascial Release Technique,


mencakup teknik general, skin rolling, direct technique, dan lifting
atau rolling. Teknik yang sering digunakan adalah direct technique.
• Persiapan:
• Pasien dalam posisi duduk tegak, pastikan pasien
merasa nyaman dengan posisi tersebut
• Menjelaskan pada pasien prosedur dan tujuan
dari pemberian myofascial release technique
• Daerah yang menjadi target terapi harus terlihat
jelas tanpa terhalang oleh baju maupun rambut
Pelaksanaan:
• Fisioterapis berada di belakang pasien, dengan kedua
tangan therapist bekerja secara bilateral ataupun
unilateral terhadap otot upper trapezius. Terapis
melakukan penekanan secara lembut dari mid-belly
otot upper trapezius sampai ke processus acromion.
• Gerakan tersebut dilakukan bersamaan dengan
pasien menggerakkan kepala ke depan dan perlahan
merotasikan kepala dari satu sisi ke sisi yang lain.
• Aplikasi teknik myofascial release technique dilakukan
dengan frekwensi 3x dalam satu minggu
MET – MUSCLE ENERGY TECHNIQUE

Muscle energy technique merupakan teknik fisioterapi yang


ditujukan untuk memanipulasi jaringan lunak dengan gerakan
langsung serta kontrol gerak yang dilakukan oleh pasien
sendiri pada saat kontraksi isometrik.
Muscle energy techniques dapat memberikan efek relaksasi
pada otot tanpa menimbulkan nyeri dan kerusakan jaringan
melalui tekanan minimal dan lembut, sehingga tidak
menimbulkan iritasi dan tegangan yang kuat pada jaringan

• Penguatan atau meningkatkan tonus otot yang lemah,


• Stretching ketegangan otot dan fascia
• Meningkatkan fungsi muskuloskeletal
• Mobilisasi sendi pada keterbatasan gerak sendi
Prinsip Aplikasi
Muscle Energy Technique pada kondisi myofacial pain syndrome
upper trapezius

• Palpasi
• Menutup mata
• Kontrol tahanan gerak
• Waktu kontraksi
• Teknik pulse
• Pernafasan
• Regangan / stretch
• Waktu pengulangan
palpasi
• Sebelum menerapkan muscle energy technique,
fisioterapis melakukan pemeriksaan pada otot
atau sendi yang mengalami tightness, hipomobile,
hipermobile dan spasme dengan palpasi untuk
menentukan target jaringan yang akan dilakukan
terapi.
Menutup mata
• Fisioterapis melakukan pemeriksaan palpasi pada
target jaringan dengan menutup mata, untuk
merasakan seberapa besar ketegangan tonus otot
atau mobilitas sendi dengan menggerakkan secara
pasif bagian yang diterapi.
• Gerakan secara perlahan, halus, dan rasakan
endfeel pada sendi.
Kontrol tahanan gerakan
• Aplikasikan tahanan gerak pada saat dilakukan kontraksi
isometrik pada otot agonis hanya sebesar 20-30% dari
kekuatan otot pasien/fisioterapis.
• Tujuannya agar otot tidak mengalami regangan yang
berlebihan dan jaringan disekitar tidak mengalami stress
berlebihan yang dapat menambah kerusakan dan
mengiritasi jaringan tersebut.
Waktu kontraksi
• Waktu kontraksi isometrik yang dilakukan yaitu 10
detik.
• Panjang waktu kontraksi ini dibutuhkan untuk
beban kerja golgi tendon terhadap pengaruh
secara neurologis pada serabut intrafusal muscle
spindle yang menghambat tonus otot dan
memberikan kesempatan pada otot untuk
mendapatkan panjang istirahat otot yang baru.
Teknik pulse
• Muscle energy technique ditambahkan teknik
pulse atau dorongan pada sendi yang mengalami
keterbatasan atau hipomobilitas. Hal ini bertujuan
untuk melepaskan retriksi dan perlengketan pada
kapsul ligamen sendi.
pernapasan
• Pernapasan pada muscle energy technique sangat
penting, karena rileksasi yang diberikan lebih
besar dan sangat baik untuk meningkatkan
sirkulasi darah
regangan
• Setelah melakukan isometrik selama 10 detik,
fisioterapis meregangkan otot selama 30 detik
dengan perlahan dan halus. Peregangan ini tidak
boleh dilakukan lebih atau kurang dari 30 detik.
Waktu pengulangan
• Pengulangan yang dilakukan sebanyak 5 kali,
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Waktu
pengulangan ini efektif bagi rileksasi jaringan dan
otot.
MET pada kondisi myofacial pain syndrome pada otot upper
trapezius
Pelaksanaan met pada kondisi myofacial pain syndrome
upper trapezius
• Persiapan:
• Pasien dalam posisi tidur terlentang, pastikan
pasien merasa nyaman dengan posisi tersebut.
• Menjelaskan pada pasien prosedur dan tujuan
dari pemberian muscle energy technique.
• Daerah yang menjadi target terapi harus terlihat
jelas tanpa terhalang oleh baju maupun rambut.
Aplikasi:
• Salah satu tangan terapis berada pada bahu pasien dan
tangan lainnya pada bagian kepala pasien. Pasien diminta
untuk melakukan kontraksi isometrik minimal dengan
melawan tahanan fisioterapis ke arah lateral fleksi sisi
yang sakit selama 7 detik, kemudian saat relaksasi
dilakukan mobilisasi sendi diikuti dengan stretching
selama 30 detik. Pengulangan dilakukan sebanyak 5 kali,
dengan frekuensi 3 kali seminggu selama dua minggu.
kesimpulan
• Muscle energy technique dapat menurunkan nyeri
dengan konsep post isometric relaxation.
• Kontraksi yang terjadi saat pemberian muscle energy
technique akan menstimulasi reseptor otot yaitu golgi
tendon organ.
• Impuls yang diterima oleh golgi tendon organ akan
diteruskan oleh saraf afferent menuju bagian dorsal dari
spinal cord dan bertemu dengan inhibitor motor neuron.
• Hal ini dapat menghentikan impuls motor neuron
efferent, sehingga dapat mencegah kontraksi yang
lebih lanjut dan terjadilah relaksasi pada otot.
• Relaksasi yang terjadi pada otot dapat
meningkatkan sirkulasi ke area yang mengalami
nyeri, sehingga zat-zat yang menimbulkan nyeri
dapat dikeluarkan dari jaringan.
Strain and Counterstrain
Strain and Counterstrain
Penggunaan peregangan ringan diterapkan
pada arah yang berlawanan dan
berkelanjutan dari ketegangan yang
diderita tubuh. Dicapai dengan
memperpendek otot yang malfunctioning
muscle spindle sementara antagonis
mengalami peregangan ringan.
Strain and Counterstrain

• Teknik yang didasarkan pada fakta


bahwa terjadi peregangan sendi
miotonik ke arah kenyamanan
maksimum yang dipertahankan selama
90 detik, akan melepaskan ikatan
spasme refleks neuromuskuler tonik
disfungsi sendi somatik.
Dasar untuk Tahan 90 Detik

Somatic Dysfunction: A
Neurophysiologic & Osteopathic
Overview
by Antonius J Tsompanidis
AAO Journal (Summer ‘92)

“90 Second Hold - Why?”


Basis for 90 Second Hold

Fase 1
Artikulasi myofascial “Menemukan posisi yang
nyaman”
Fase 2
Reset spindle “Hanya butuh beberapa detik”
Fase 3
Vasodilasi “20-40 detik atau lebih”
Fase 4
Perlahan kembali normal
Deep Tissue Massge

Definisi
Massage dengan teknik tekanan yang lebih keras dan kecepatan gerakan yang pelan.
Perkenaan pada Deep Tissue Massage terletak pada bagian dalam dari jaringan otot,
tendon, dan fascia. Ciri khas masase jenis ini adalah pada pegangannya yang perlahan
dan dengan tekanan yang tinggi.

Teknik
• Phalanx (jari)
• Fist (kepalan tangan)
• Lower arm (lengan bawah)
• Elbow (siku)
Aplikasi

Phalanx Lower Arm

Fist Elbow
Pregnancy Massge

Definisi
Massage yang diberikan pada ibu hamil. Jenis pijatan disesuaikan dengan perubahan
tubuh. Posisi pun khusus, misalnya berbaring miring diganjal bantal atau duduk.
Teknik pemijatan perlahan, berirama dan terkendali. Kombinasi pijatan menggunakan
teknik memutar, menekan, mengusap dan menggosok

Metode
• Lakukan rutin setiap seminggu pada usia
kandungan 3 sampai 6 bulan.
• Jangan terlalu keras, karena rasa sakit bisa
memicu kontraksi.
• Gunakan minyak pijat parafin sebab bersifat
hipoalergik (tingkat alerginya paling rendah)
Sport Massge

Definisi
Salah satu metode fisioterapi dengan terapi pijat. Stimulasi sirkulasi darah dan kelenjar
getah bening. Sports massage dibutuhkan bukan hanya oleh atlet (profesional dan
amatir) tapi juga oleh mereka yang memiliki aktivitas non-olahraga tetapi banyak
memforsir kerja tubuh

Metode
Secara garis besar teknik yang digunakan
Sama dengan teknik Swedish massage.
Jenis-jenis sport massage
• Pre-event Sports Massage
Diberikan 15-45 menit sebelum berolahraga. Ditujukan langsung pada bagian
tubuh yang akan banyak digunakan.
• Post-event Sports Massage
Diberikan dalam satu atau dua jam, untuk membuat body tissues kembali
normal.
• Restorative sports massage
Diberikan selama training yang dapat membuat atlet dapat berlatih lebih lama
dengan cedera minim.
• Rehabilitative sports massage
Bertujuan untuk meringankan sakit karena cedera dan mengembalikan
kebugaran tubuh.
TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai