Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 10:

1. Josepha Mariana Tamela


2. Nadia Ulfa Donella
3. Nindy Kumalasari
4. Rahmatul Ulya Fauziyah
5. Risa Khaurinisa
6. Suniyatu Rojiyah
Eka Tjipta Widjaja
Biografi
Nama : Eka Tjipta Widjaja
Tempat,Tanggal Lahir : Quanzhou,Fujian Republik
Rakyat Tiongkok, 3 Oktober 1923
Perjalanan Sukses Eka Tjipta
Widjaja
Eka Tjipta Widjaja mempunyai keluarga yang selalu
mendukungnya dalam hal bisnis dan kehidupannya. Beliau
menikah dengan seorang wanita bernama Melfie Pirieh
Widjaja dan mempunyai 7 orang anak. Anak-anaknya
adalah Nanny Widjaja, Lanny Widjaja, Jimmy Widjaja,
Fenny Widjaja, Inneke Widjaja, Chenny Widjaja, dan
Meilay Widjaja.
Eka Tjipta Widjaja merupakan seorang pengusaha dan
konglomerat Indonesia, Berkat keuletannya dalam menjalankan bisnis
perusahaannya, ia merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia
menurut Majalah Globe Asia edisi bulan desember 2012 dengan
kekayaan mencapai 8,7 milyar Dolar Amerika Serikat. Pada tahun 2011,
menurut Forbes, ia menduduki peringkat ke-3 orang terkaya di
Indonesia, dengan total kekayaan US$ 8 miliar, beliau merupakan
pendiri sekaligus pemilik dari Sinar Mas Group, Bisnis utamanya
adalah pulp dan kertas, agribisnis, properti dan jasa keuangan.
Nama asli Eka Tjipta Widjaja adalah Oei Ek Tjhong, beliau
dilahirkan pada tanggal 3 Oktober 1923 di China, Ia terlahir dari
keluarga yang amat miskin. Ia pindah ke Indonesia saat umurnya
masih sangat muda yaitu umur 9 tahun. Tepatnya pada tahun 1932, Eka
Tjipta Widjaya yang saat itu masih dipanggil Oei Ek Tjhong pindah ke
kota Makassar.
Eka Tjipta Widjaja bukanlah seorang sarjana, doktor,
maupun gelar-gelar yang lain yang disandang para
mahasiswa ketika mereka berhasil menamatkan studi.
Namun beliau hanya lulus dari sebuah sekolah dasar di
Makassar. Hal ini dikarenakan kehidupannya yang serba
kekurangan. Ia harus merelakan pendidikannya demi
untuk membantu orang tua dalam menyelesaikan
hutangnya ke rentenir. Beliau pun berjualan mengelilingi
makasar menjajakan door to door. Namun ketika usahanya
mulai tumbuh subur datang tentara jepang ke indonesia
termasuk makasar sehingga usahanya hancur. Namun
beliau langsung beralih menjadi kontraktor kuburan orang
kaya. Setelah semen dan betonnya habis, beliau berhenti
sebagai kontraktor.
Demikianlah beliau, berhenti sebagai kontraktor
kuburan, beliau berdagang kopra, dan berlayar berhari-
hari ke Selayar (Selatan Sulsel) dan ke sentra-sentra kopra
lainnya untuk memperoleh kopra murah. Eka mereguk
laba besar, tetapi mendadak ia nyaris bangkrut karena
Jepang mengeluarkan peraturan bahwa jual beli minyak
kelapa dikuasai Mitsubishi. Dan beliau pun rugi besar.
Pada tahun 1980, ia memutuskan untuk melanjutkan
usahanya yaitu menjadi seorang entrepreneur seperti masa
mudanya dulu. Ia membeli sebidang perkebunan kelapa
sawit dengan luas lahan 10 ribu hektar yang berlokasi di
Riau.
Untuk menambah bisnisnya, pada tahun 1981 beliau
membeli perkebunan sekaligus pabrik teh dengan luas mencapai
1000 hektar dan pabriknya mempunyai kapasitas 20 ribu ton.
Selain berbisnis di bidang kelapa sawit dan teh, Eka Tjipta
Widjaja juga mulai merintis bisnis bank. Ia membeli Bank
Internasional Indonesia dengan asset mencapai 13 milyar rupiah.
Namun setelah beliau kelola, bank tersebut menjadi besar dan
memiliki 40 cabang dan cabang pembantu yang dulunya hanya 2
cabang dan asetnya kini mencapai 9,2 trilliun rupiah. Ia juga
mulai merambah ke bisnis kertas. Hal ini dibuktikan dengan
dibelinya PT Indah Kiat yang bisa memproduksi hingga 700 ribu
pulp per tahun dan bisa memproduksi kertas hingga 650 ribu
per tahun. Pemilik Sinarmas Group ini juga membangun ITC
Mangga Dua dan Green View apartemen yang berada di Roxy,
dan tak ketinggalan pula ia bangun Ambassador di Kuningan.

Anda mungkin juga menyukai