Anda di halaman 1dari 24

Mekanisme meningkatkan kehilangan panas

tubuh
Dan
Keadaan kelainan pengaturan suhu tubuh
Mekanisme Kehilangan Panas
Melalui Kulit
Penguapan (evaporasi)
• Penguapan dari tubuh merupakan salah satu
jalan melepaskan panas.
• Walau tidak berkeringat, melalui kulit selalu
ada air berdifusi sehingga penguapan dari
permukaan tubuh kita selalu terjadi disebut
inspiration perspiration atau biasa disebut IWL
(insensible water loss).
lanjutan….
• Inspiration perspiration melepaskan
panas ± 10 kkal/jam dari permukaan kulit.
Dari jalan pernafasan ± 7 kcal/jam
• Panas dari metabolisme dikeluarkan
dengan cara evaporasi 20 - 25%.
Radiasi
• Bila suhu lingkungan disekitar lebih panas dari
badan permukaan tubuh akan menerima
panas, bila disekitar dingin akan melepaskan
panas
• Proses ini terjadi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik dengan kecepatan seperti
cahaya
Konduksi
• Perpindahan panas dari atom ke atom/
molekul ke molekul dengan jalan pemindahan
berturut turut dari energi kinetic.
• Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh
terjadi sedikit sekali (kecuali menyiram dengan
air).
Konveksi
• Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan
molekul, gas, atau cairan.
• Misalnya pada waktu dingin udara yang
diikat/dilekat pada tubuh akan dipanaskan
menjadi kurang padat, naik dan diganti udara yang
lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam
pertukaran panas.
• Hipothalamus anterior berfungsi mengatur
pembuangan panas
Mekanisme tubuh untuk
membuang panas
Vasodilatasi
• Vasodilatasi pembuluh darah perifer hampir
dilakukan pada semua area tubuh.
• Vasodilatasi ini disebabkan oleh hambatan
dari pusat simpatis sehingga terjadi
vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang
memungkinkan percepatan pemindahan
panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali
lipat lebih banyak.
Berkeringat

• Pengeluaran keringat melalui kulit terjadi sebagai


efek peningkatan suhu yang melewati batas kritis,
yaitu 37°C.
• pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan
pengeluaran panas melalui evaporasi.
• Peningkatan suhu tubuh sebesar 1°C akan
menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup
banyak sehingga mampu membuang panas tubuh
yang dihasilkan dari metabolisme basal 10 kali
lebih besar.
• Pengeluaran keringat merupakan salah satu
mekanisme tubuh ketika suhu meningkat
melampaui ambang kritis.
• Pengeluaran keringat dirangsang oleh
pengeluaran impuls di area preoptik anterior
hipotalamus melalui jaras saraf simpatis ke
seluruh kulit tubuh kemudian menyebabkan
rangsangan pada saraf kolinergik kelenjar
keringat, yang merangsang produksi keringat.
Penurunan pembentukan panas
• Beberapa mekanisme pembentukan
panas, seperti termogenesis kimia dan
menggigil dihambat dengan kuat.
Laju kehilangan panas hampir seluruhnya
ditentukan oleh 2 faktor:
• Seberapa cepat panas yang dapat dikonduksi
dari tempat asal panas dihasilkan, yakni dari
dalam inti tubuh ke kulit
• Seberapa cepat panas kemudian dapat
dihantarkan dari kulit ke lingkungan
Keadaan – keadaan dimana terjadi
gangguan pengaturan suhu tubuh:
• Demam
• Heat Stroke
• Hipotermia
Demam (Febris/ Pireksia)
• Suhu tubuh diatas batas normal
• Bila suhu tubuh > 40ºC  Hiperpireksia
• Demam adalah peningkatan titik patokan (set-
point) suhu di hipotalamus. Dengan
meningkatkan titik patokan tersebut, maka
hipotalamus mengirim sinyal untuk
mningkatkan suhu tubuh.
Penyebab demam:
• Infeksi
• Zat toksik
• Tumor otak
• Dehidrasi
• Pada demam, tubuh berespons dengan
menggigil dan meningkatkan metabolisme
basal.

• Demam timbul sebagai respons terhadap


pembentukan interleukin-1, yang disebut
pirogen endogen.
• Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil
aktif, makrofag, dan sel-sel yang
mengalami cedera.
• Interlekin-1 tampaknya menyebabkan
panas dengan menghasilkan
prostaglandin yang merangsang
hipotalamus
• Pengeluaran prostaglandin atas bantuan enzim
siklooksigenase (COX).
• Pengeluaran prostaglandin akan mempengaruhi
kerja dari termostat hipotalamus.
• Sebagai kompensasinya, hipotalamus selanjutnya
akan meningkatkan titik patokan suhu tubuh (di
atas suhu normal).
• Adanya peningkatan titik patokan ini dikarenakan
“mesin” tersebut merasa bahwa suhu tubuh
sekarang dibawah batas normal.
• Akibatnya terjadilah respon dingin/ menggigil.
Adanya proses mengigil ini ditujukan utuk
menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak.
• Adanya perubahan suhu tubuh di atas normal
karena memang setting hipotalamus yang
mengalami gangguan oleh mekanisme di atas
inilah yang disebut dengan demam atau febris.
• Demam yang tinggi pada nantinya akan
menimbulkan manifestasi klinik (akibat) berupa
kejang (umumnya dialami oleh bayi atau anak-
anak yang disebut dengan kejang demam)
Penatalaksanaan demam
• Kenakan pakaian yang tipis
• Beri banyak minum
• Banyak istirahat, agar produksi panas
yang diproduksi tubuh minimal
• Beri kompres di beberapa bagian tubuh,
seperti ketiak, lipatan paha, leher
belakang
• Beri obat penurun panas seperti
paracetamol, asetaminofen.
Heat Stroke (Serangan Panas)
• Heat stroke adalah kedaruratan medis akut
yang disebabkan oleh kegagalan mekanisme
pengaturan panas tubuh.

• Suhu tubuh me di atas suhu kritis


106ºF - 108ºF
• Pada suhu lingkungan yang sangat panas,
hipotalamus berkerja keras untuk
mengadakan mekanisme pembuangan
panas dari tubuh.
• Bila hipotalamus bekerja terus- menerus 
kegagalan hipotalamus
• Akibatnya: Suhu tubuh yang tinggi
cenderung “mengabadikan” dirinya

• Suhu tubuh harus segera diturunkan. Jika


tidak,
• Terjadi kerusakan otak  EXIT
Hipotermia
• Hipotermia adalah suatu kondisi dimana
tubuh kehilangan suhu panasnya dengan
cepat sehingga menyebabkan temperatur
tubuh menurun drastis dan bisa berbahaya.
• Seseorang bisa dikatakan mengalami
hipotermia jika suhu tubuhnya berada di
bawah 35 derajat celsius.
Penyebab tubuh kehilangan panasnya antara
lain :
• tidak menggunakan pakaian yang cukup
hangat saat udara dingin,
• terlalu lama berada di tempat dingin,
• memakai pakaian yang basah terlalu lama
dan
• penggunaan pendingin ruangan yang terlalu
dingin khususnya bagi orang tua dan bayi.
• Saat suhu tubuh menurun drastis, maka
jantung, sistem saraf dan organ tubuh lainnya
tidak dapat bekerja dengan baik.
• Jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini
bisa menyebabkan gagal jantung, rusaknya
sistem pernapasan dan yang lebih berbahaya
bisa menyebabkan kematian.
• Pertolongan terpenting adalah
menghangatkan tubuhnya agar suhunya
kembali normal.

Anda mungkin juga menyukai