0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan19 halaman
Masa 1000 hari pertama kehidupan merupakan masa emas bagi pertumbuhan otak dan perkembangan fisik dan psikis anak. Pemberian gizi yang baik selama masa ini, terutama ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dan MPASI bergizi setelahnya, sangat penting untuk mendukung pertumbuhan optimal anak. Stimulasi lingkungan yang memadai juga dibutuhkan untuk memaksimalkan perkembangan otak dan kecerdasan anak.
Masa 1000 hari pertama kehidupan merupakan masa emas bagi pertumbuhan otak dan perkembangan fisik dan psikis anak. Pemberian gizi yang baik selama masa ini, terutama ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dan MPASI bergizi setelahnya, sangat penting untuk mendukung pertumbuhan optimal anak. Stimulasi lingkungan yang memadai juga dibutuhkan untuk memaksimalkan perkembangan otak dan kecerdasan anak.
Masa 1000 hari pertama kehidupan merupakan masa emas bagi pertumbuhan otak dan perkembangan fisik dan psikis anak. Pemberian gizi yang baik selama masa ini, terutama ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dan MPASI bergizi setelahnya, sangat penting untuk mendukung pertumbuhan optimal anak. Stimulasi lingkungan yang memadai juga dibutuhkan untuk memaksimalkan perkembangan otak dan kecerdasan anak.
Berikan anak asupan gizi yang terbaik. Tentu pemberian ASI ekslusif sangat dianjurkan. Selain itu orangtua sudah bisa mempersiapkan berbagai pengetahuan agar di usia selanjutnya mampu berperan aktif. Periode Emas 1000 Hari Pertama Kehidupan
Adalah masa dimana anak usia dini
menjalani periode 1000 (seribu) hari pertama kehidupannya dan dikatakan sebagai masa “golden period” karena anak mengalami pertumbuhan otak yang sangat pesat sekali. 1000 hari pertama kehidupan apabila dirinci adalah masa dalam kandungan 270 hari, usia 0-6 bulan 180 hari, dan usia 7-18 bulan 550 hari sehingga totalnya = 1000 hari. Pada masa awal seribu hari ini seorang anak akan mengalami pertumbuhan otak yang luar biasa yang akan mempengaruhi tumbuh kembang fisik dan psikisnya. Oleh karena itu pemberian asupan gizi yang baik sejak kandungan (misalnya ketika hamil, ibunya mengonsumsi suplemen khusus kehamilan, atau minimal susu hamil) akan membantu anak menjalani kehidupannya kelak. apa yang terjadi jika pada periode emas anak kekurangan gizi? Kemungkinan akan berpeluang anak pendek (stunting) karena pertumbuhan jasmani terhambat, anak menjadi tidak cerdas karena pertumbuhan otak terhambat, mudah sakit karena sistem imunitasnya lemah, dan juga sulit mengikuti pelajaran di sekolah maupun kuliah nantinya. Cara Mengoptimalkan Periode Emas Anak Usia Dini
Dalam hal berkaitan dengan tumbuh kembang,
berikut ini adalah tips mengoptimalkan masa emas seribu hari pertama perkembangan anak: Memenuhi nutrisi yang baik selama kehamilan, berikan suplemen hamil, susu kehamilan, madu, propolis, sari kurma, dan konsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna Rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan, guna memantau perkembangan dan kesehatan janin. Selain itu juga akan terlihat jenis kelamin sehingga bisa mempersiapkan kebutuhannya sejak kandungan Melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) segera setelah lahir, hal ini agar mendapatkan air susu yang berwarna kekuningan (disebut kolostrum) karena banyak mengandung zat yang menjadi kekebalan atau sistem imun bagi sang bayi Memberikan asi ekslusif selama 6 bulan, jangan berikan makanan padat karena sistem pencernaan bayi belum siap (meskipun pisang hijau, jangan ya) karena bayi berpeluang susah buang air besar dan akhirnya rewel Memberikan MPASI bergizi, jika sudah waktunya bayi makan makanan padat berikanlah makanan pendukung ASI dari bahan organik dan bergizi tinggi sehingga tumbuh kembangnya optimal. Selain itu berikan madu putih unprocessed (belum diproses, murni asli) karena membantu perkembangan tumbuh kembang dan kecerdasan anak Melengkapi imunisasi, pemberian imunisasi adalah pemberian virus yang dilemahkan sehingga sistem imun tubuh bayi akan melawan virus tersebut. Jangan sekali-kali melakukan imunisasi pada saat kondisi kesehatan anak menurun ya karena akan memperburuk keadaan Rutin mengecek tumbuh kembang anak, ayah bunda bisa mendatangi posyandu terdekat atau apabila tidak sempat pergi saja ke dokter spesialis anak, catat dan pantau perkembangan fisiknya. Masa Usia Golden Ages Adalah Balita Pertumbuhan otak anak sampai usia berapa? Banyak penelitian menunjukkan betapa masa dini usia, yaitu masa lima tahun ke bawah, merupakan golden ages (masa keemasan) bagi bagi perkembangan kecerdasan anak. Salah satu hasil penelitian menyebutkan bahwa pada usia 4 tahun kapasitas kecerdasan anak telah mencapai 50%. Seperti diungkapkan mantan Direktur Pendidikan Anak Dini Usia (PADU), Depdiknas, Dr. Gutama, kapasitas kecerdasan itu mencapai 80% di usia 8 tahun. Ini menunjukkan pentingnya memberikan perangsangan pada anak dini usia, sebelum masuk sekolah. Setiap bayi memiliki potensi milyaran sel otak yang siap mendapat rangsangan. Sentuhan, lingkungan yang ramah otak, dan hands on, adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi otak anak. Sebagian ahli berpendapat, sel otak seorang bayi sebanyak bintang yang bertebaran di langit. Ada pula yang menduga, jumlah sel otak kurang lebih 100 milyar. Seluruh sel ini punya peran penting dalam menunjang fungsi otak sebagai pengatur semua kemampuan manusia di masa dewasa. Namun, meski ada milyaran sel otak, nyatanya tak semuanya berkembang sempurna, karena amat tergantung pada stimulasi yang diterimanya. Seorang Konsultan Keluarga, menyatakan stimulasi ini memang amat menentukan sejauh mana jaringan sel- sel otak dapat berkembang. Jika sedikit mendapat stimulasi, bisa jadi yang berkembang hanya 1 persen dari sekian milyar sel otak. Sebaliknya, bila stimulasinya banyak, perkembangannya pun bisa lebih besar lagi. Maxwell Malt, seorang peneliti asal Amerika mengemukakan pendapatnya tentang hubungan sel otak yang aktif dengan kecerdasan. Bila manusia dapat mengaktifkan sekitar 7 persen saja dari sel otaknya, ujar Malt, maka gambaran kecerdasan orang itu adalah bisa menguasai 12 bahasa dunia, memiliki 5 gelar kesarjanaan, dan hapal ensiklopedi lembar-demi lembar, huruf demi huruf, yang satu setnya terdiri dari beberapa puluh buku. Menanggapi ini, Budi Darmawan menyatakan, “Kalau kemampuan itu digunakan seorang muslim untuk menghapal, tentu dia mampu menghapal Qur’an dan sunnah Rasulullah sekaligus.” Lima tahun pertama kehidupan anak merupakan masa pesat perkembangan otak hingga masa ini sering disebut sebagai golden periode. Bahkan, anak di usia 5 tahun pertama diketahui punya kemampuan photographic memory, mengingat seperti mata kamera. Di atas lima tahun, kemampuan memorinya menurun. Tidak sehebat dan sepeka di masa keemasan ini. Lebih jauh Emmy Soekresno, Konsultan pendidikan Jerapah Kecil, menjelaskan, meski secara keseluruhan, fungsi otak bekerja bersamaan, namun, ada penekanan- penekanan atau waktu prima (prime time) bagi otak. Itu sebabnya, target orang tua setiap hari adalah bagaimana caranya mengisi otak dengan maksimal dengan memberi stimuli yang maksimal pula. Meskipun egitu, jangan tergesa-gesa. Bila suatu ketika guru atau orangtua ingin anaknya mampu menulis, membaca dan berhitung di usia dini, sama saja mereka tengah menghilangkan beberapa aspek kehidupan anak. Karena sebelum melakukan ketiga hal tersebut, ada tahapan yang harus dijalani.Sebelum bisa menghitung, anak harus bisa menggambar. Sebelum bisa menggambar, anak harus mampu memegang pensil. Sebelum mampu memegang pensil, maka anak perlu melatih motorik halusnya misalnya dengan bermain pasir. Dengan bermain pasir, anak sesungguhnya sedang menghidupkan otot tangannya dan belajar estimasi dengan menuang atau menakar, yang kelak semua itu ada dalam matematika. Oleh karena itu, ibarat sebuah bangunan, pondasi amat menentukan kokohnya bangunan tersebut. Bagi anak, menurut Fasli Jalal, PhD, Dirjen Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Depdiknas, pendidikan di dini usia merupakan pondasi yang amat menentukan perkembangan selanjutnya. Sebab itu ia mengingatkan, “Kalau tidak baik pondasi yang kita bangun di usia dini, bangunan tidak akan kokoh.”