Anda di halaman 1dari 22

RSUD

H. ANDI ABDURAHMAN NOOR


TANAH BUMBU

30 OKTOBER 2018
ADD A FOOTER 2
•Pesalinan dan kelahiran
normal adalah proses
pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42
minggu), lahir spontan
dengan presentasi
belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam,
tanpa komplikasi baik pada
ibu maupun pada janin.
(Prawirohardjo, 2001).
ADD A FOOTER 3
Persalinan biasa atau normal
(eutosia) kehamilan cukup bulan (aterm,
37-42 minggu), letak memanjang,
presentasi belakang kepala yang disusul
dengan pengeluaran janin dan plasenta
dan seluruh proses kelahiran itu berakhir
dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa
tindakan/pertolongan buatan dan tanpa
komplikasi.

Persalinan abnormal adalah


persalinan pervaginam dengan bantuan
alat-alat maupun melalui dinding perut
dengan operasi caesarea.
4
Partus tak maju yaitu persalinan
yang ditandai tidak adanya
pembukaan serviks dalam 2 jam dan
tidak adanya penurunan janin dalam
1 jam.
1. Dehidrasi dan ketoasidosis
(ketouria , nadi cepat, mulut kering ).
2. Demam
3. Nyeri abdomen
4. Syok ( nadi cepat, anuria,
ekstremitas dingin , kulit pucat, tekanan
darah rendah).
Menurut Jhonson (2004) partus tidak maju dapat
digolongkan menjadi empat yaitu:

1. Persalinan disfungsi akibat kontraksi uterus


yang tidak efektif atau upaya mengedan ibu.
2. Perubahan struktur pelvis (jalan lahir)
3. Kelainan kelahiran posisi,bayi besar dan jumlah
bayi
4. Respon psikologis ibu terhadap persalinan

7
Menurut Prawirhajo :

1. Kelainan tenaga (kelainan HIS)

2. Kelainan janin  berupa kelainan dalam


letak atau dalam bentuk janin

3. Kelainan jalan lahir  disproporsi


sevaloservik
1. Insersia Uteri
Kelainannya terletak dalam hal kontraksi uterus lebih
aman, singkat dan jarang daripada biasa.
2. His terlampau kuat
(hypertonic uterine contaction )  bukan penyebab
partus tak maju.
3. Incoodinate Uterine Action
- tonus otot uterus meningkat  nyeri hebat pada
ibu, hipoksia pada janin.
- pada primigravida
• Presentasi Dahi
• Presentasi dahi terjadi karena ketidakseimbangan
kepala dengan panggul, saat persalinan kepala janin tidak
dapat turun ke dalam rongga panggul sehingga persalinan
menjadi lambat dan sulit (Scott,J.dkk,2002)
• Presentasi Bahu
• Bila pasien berada pada persalinan lanjut bahu dapat terjepit
kuat di bagian atas pelvis dengan satu tangan atau
lengan keluar dari vagina.
• Presentasi muka
• Pada presentasi muka, kepala mengalami hiperekstensi
sehingga oksiput menempel pada punggung janin dan dagu
merupakan bagian terendah 10
ADD A FOOTER 11
• Abnormalitas pada janin
• Hal ini sering terjadi bila ada kelainan pada janin misalnya :
Hidrosefalus, pertumbuhan janin lebih besar dari 4.000 gram,
bahu yang lebar dan kembar siam.

•Abnormalitas sistem reproduksi


• Abnormalitas sistem reproduksi misalnya tumor pelvis, stenosis
vagina kongenital, perineum kaku dan tumor vagina
(WHO,2002)

12
1. Kelainan kala I
Fase laten memanjang :
Fase laten berkepanjangan apabila lama fase ini
lebih dari 20 jam pada nulipara dan 14 jam pada
multipara. (Friedman dan Sachtleben )
Fase aktif memanjang
- Friedman membagi menjadi : gangguan protraction
(berkepanjangan/berlarut-larut) dan arrest (macet,
tak maju).
- Kemacetan pembukaan (arrest of dilatation), dan
kemacetan penurunan (arrest of descent).
2. Kelainan kala II

Kala II memanjang  pada seorang ibu


dengan panggul sempit atau janin besar,
atau janin besar, atau juga dengan kelainan
gaya ekspulsif akibat anestesia regional atau
sedasi yang berat, maka kala II dapat sangat
memanjang sekitar 25 menit.
Kriteria Diagnostik Kelainan Persalinan Akibat Persalinan Lama
atau Persalinan Macet
sumber : The American College of Obstetricians and
Gynecologists

Pola Persalinan Nulipara Multipara


Persalinan Lama (protraction disorder)

Pembukaan < 1,2 cm/jam 1,5 cm/jam


Penurunan <1,0 cm/jam 2,0 cm/jam

Persalinan Macet (arrest disorder)

Tidak ada pembukaan > 2 jam > 2 jam


Tidak ada penurunan > 1 jam > 1 jam
a. Penatalaksanaan pendahuluan
• Pemberian infus NaCl 0,9% /RL untuk rehidrasi cepat dalam 1 jam.
• Injeksi antibiotik
• Kortison asetat 100-200 mg/IM

b. Pengakhiran persalinan
• Mengakhiri persalinan, bergantung pada :
• Penyebab kemacetan
• Status present penderita
• Keadaan janin (fetal disstress atau tidak)

Tindakan yang mungkin dilakukan antara lain adalah : partus spontan,


ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, sectio cesarea, SC histerektomi.
• Ketuban pecah dini

• Pembukaan serviks yang abnormal

• Ruptur uterus

• Fistula

• Sepsis puferalis
•Perubahan tulang kranium dan kulit
kepala
- Kaput suksadeneum yang besar
- pembengkakan kulit kepala
- perubahan bentuk kepala
- sefalhematom
•Kematian janin
ADD A FOOTER 20
• Pencegahan primer

• Pencegahan Sekunder

dilakukan dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat untuk


mencegah timbulnya komplikasi.

• Pencegahan Tersier

dilakukan dengan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih


berat dan kematian
Thank You....

Anda mungkin juga menyukai