DI BIDANG ENDOSKOPI
3 PERIODE
I : endoskopi kaku (straight rigid tubes) 1795-1932
II : semiflexible tube 1932-1958
III : flexible endoscopy, diawali pd tahun 1958.
PERIODE STRAIGHT RIGID ENDOSCOPY
Desormeaux’s endoscope,
PERIODE STRAIGHT RIGID ENDOSCOPY
Kussmaul, 1868
Gastroskop dari logam, lurus dan
kaku
Dilengkapi lampu kaca yang
memantulkan cahaya
Kussmaul’s gastroscope
PERIODE STRAIGHT RIGID ENDOSCOPY
Leiter, 1886
•Membuat sistoskop dg
pencahayaan elektrik
Mikulicz, 1881 :
Membuat lekukan 30o (rigid
elbowed gastroscope/
esofagoskop)
Eder-Hufford, 1949 :
Esofagoskop kaku - THT
Eder-Hufford esophagoscope,
PERIODE STRAIGHT RIGID ENDOSCOPY
Elsner, 1911 : gastroskop kaku,
ujungnya lebih fleksibel dan
pandang samping sehingga
komplikasi perforasi berkurang
Schlinder W 1932
Semiflexible gastroskop
Lensa ganda, sangat pendek
Benedict 1948 :
menambahkan alat biopsy
Segal dan Watkins 1950 :
mikrofilm dalam gastroskop
ACMI fiberscope
PERIODE FLEXIBLE SCOPE
LoPresti, 1964 : memodifikasi
ujung serat optic yg memungkinkan
pandang depan sehingga dapat
melihat seluruh bagian lambung.
B. PROFESIONALISME
C. WAWASAN KESELAMATAN PASEIN DAN KEPUASAN PASIEN SERTA
KELUARGANYA
KAIDAH DASAR ETIKA BIOMEDIK
TERMASUK ETIKA KEDOKTERAN
Prima facie of the Bioethics :
1. Azas manfaat (beneficence)
2. Azas jangan merugikan (nonmaleficence, do not harm)
3. Azas keadilan (justice)
4. Azas otonomi (hak pasien mengambil keputusan)
ASPEK PERUNDANG-UNDANGAN
1. Bahwa pasien berhak mengadu kpd pengelola kesehatan & pemerintah
bahkan menuntut ke pengadilan perdata maupun pidana, bila merasa
dirugikan/pelayanan yang diterima tidak sesuai dengan yg seharusnya.
2. Bahwa dokter harus memenuhi hak-hak pasien yang tertulis dalam UU. –
kewajiban dokter menjelaskan dgn lengkap ttg penyakit yang diderita
dan keadaan pasien; semua tindakan kedokteran yg berpotensi
mengakibatkan kerusakan jaringan harus mdpt persetujuan pasien; semua
penjelasan ttg keadaan pasien thdp keluarga harus tercatat pada RM.
3. Pasien wajib memberi keterangan dgn jujur ttg keadaan sakit serta wajib
membayar biaya yang telah dikeluarkan untuk pelayanan kepadanya.
4. Apabila terdapat tuntutan dana karena adanya kerugian pada pasien
akibat yankes menjadi tanggung jawab pimpinan rumah sakit.
ETIKA KHUSUS BIDANG ENDOSKOPI
1. Pem. endoskopi - tindakan medik invasive wajib mendapat
persetujuan medik dari pasien/keluarganya secara tertulis.
2. Surat persetujuan medik dibuat setelah pasien mendapatkan
penjelasan sesuai UU.
3. Pem. endoskopi berpotensi menimbulkan risiko dan komplikasi
harus memenuhi protokol keselamatan pasien, memiliki obat2
pertolongan darurat.
4. Alat endoskopi berpotensi menularkan bakteri proses pembersihan
dan sterilisasi harus seksama.
5. Alat endoskopi , suatu alat yang mahal wajib menjaga, merawat
endoskop secara seksama.
SIMPULAN
Pada saat ini profesi kedokteran termasuk bidang endoskopi terikat
etika dan perundang-undangan. Agar dokter dapat terhindar dari
tuntutan hukum :
1. Harus memperhatikan kaidah dasar etika kedokteran , yaitu
beneficence, nonmaleficence, justice dan otonomi.
2. Setiap tindakan endoskopi harus dijelaskan bahwa tindakan
kedokteran bisa berisiko dan bisa menimbulkan komplikasi,
3. Harus ada surat persetujuan dari pasien sebelum endoskopi
dilaksanakan sebagai pelaksanaan prinsip otonomi pasien.