Anda di halaman 1dari 20

Les légendes de

l’Alsace
Rohayu (2311415051)
Geografis

Alsace adalah wilayah


bersejarah di timur laut
Prancis di dataran Sungai
Rhine, berbatasan dengan
Jerman dan Swiss.

2
Sejarah singkat Alsace
◉ Pada abad ke-1 SM: Kawasan Alsace ditaklukkan oleh legiun Romawi Julius Caesar.
◉ Pada abad ke-5 M: Alsace telah sangat diromanisasi pada saat invasi Alemanni, yang mana
pada 496, Alemanni ditaklukkan oleh kaum Frank dibawah kekuasaan Raja Clovis selaku
Raja dari dinasti Merovingian.
◉ Pertengahan abad ke-9: Alsace dimasukkan ke dalam Lotharingia dan dipersatukan dengan
wilayah Jerman di Carolingians oleh Perjanjian Mersen (Traité de Meerssen) pada 870.
◉ Periode abad pertengahan: Kota-kota penting seperti Strasbourg, Colmar dan Haguenau
lambat laun membebaskan diri dari penguasa feodal mereka.
◉ Akhir abad ke-16: Pengaruh Perancis mulai terasa di Alsace selama perang agama , ketika
kota-kota Alsatian terjebak di antara pihak Katolik dan Protestan yang berseberangan dan
merasakan kebebasan mereka terancam, mereka meminta bantuan Prancis.
Sejarah singkat Alsace

◉ Dari 1815 hingga 1870: Alsace aktif berpartisipasi dalam kehidupan nasional Prancis.
◉ 1870-1871: Akhir dari perang Perancis-Jerman. Saat itu, Alsace dilepaskan dari Perancis dan
dianeksasi oleh kekaisaran Jerman.
◉ Menyusul kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I, Alsace dikembalikan ke Prancis di bawah
Perjanjian Versailles, bersama dengan bagian dari région Lorraine.
◉ Awal 1940-an Alsace sekali lagi dianeksasi oleh Jerman, selama Perang Dunia II. Namun,
pada tahun-tahun sesudah perang, hegemoni Prancis mampu merebut kembali Alsace,
meskipun beberapa ikatan budaya dengan Jerman tetap ada.
Alsace secara berganti-gantian
telah dikontrol oleh Jerman dan
Perancis selama berabad-abad dan
mencerminkan percampuran antar
budaya kedua negara itu.

”5
Hal ini mempengaruhi legenda di Alsace yang erat
kaitannya dengan sejarah kedua negara tersebut.

6
La légende de la cigogne

7
La cigogne
(Bangau)
Bangau adalah simbol Alsace. Di
Eropa, bangau merupakan simbol
kesuburan (natalitas) dan dianggap
membawa keberuntungan.

8
Representasi bangau pembawa bayi muncul sekitar tahun 1850. Sejak lama, bangau
merupkan hewan suci di cerita rakyat Eropa dan Mediterania. Legenda ini dikenal juga
sebagai ‘Legenda Kindelesbrunnen’.

9
Legenda bangau pembawa bayi ini telah berevolusi dalam cerita rakyat Alsatian:

“Di bawah katedral Strasbourg, akan ada sebuah danau bernama Kindelesbrunnen,
sumur yang memungkinkan akses ke sebuah danau di bawah katedral Strasbourg.”
“Di danau ini jiwa-jiwa anak-anak yang belum lahir akan menunggu untuk datang ke dunia.
Gnome yang baik akan menangkap jiwa bayi yang baru lahir dengan jaring emas dan kemudian
memberikannya kepada bangau sehingga dia bisa menjatuhkannya kepada orang tuanya.”
11
Gnome
Penjaga danau dimana jiwa-jiwa
dari anak-anak yang belum lahir
menunggunya untuk datang dan
memancing mereka untuk
mempercayakan mereka pada seekor
bangau.
Gnome, si penjaga danau berjenggot
putih.

12
“Orang tua yang berharap seorang anak
juga harus meletakkan beberapa potong
gula di tepi jendela mereka untuk menarik
perhatian bangau. Itulah sebabnya seekor
bangau yang terbang atau menetap di
sebuah rumah sedang menggembar-
gemborkan kelahiran di masa depan.”

13
“Bangau yang bersarang di atap
rumah dipercaya sebagai
keberuntungan dan membawa
kebahagian bagi penghuninya.

Bangau menjadi simbol tersendiri


untuk menyambut kedatangan anggota
keluarga baru.”

14
Folklore Germanique

Lahir dari cerita rakyat Jerman yang


mengatakan bahwa bangau itu adalah
pembawa pesan Dewi Holda. Perannya
adalah mengirim jiwa-jiwa orang yang
sudah meninggal kembali ke dunia orang
hidup dengan bereinkarnasi. Juga, peran
bangau adalah untuk membawa bayi yang
dikirim langsung dari seekor bangau hingga
sampai ke orang tua yang menginginkannya,
tidak hanya jiwa mereka.

15
Puisi Jerman di bawah merupakan jejak pertama
Legenda Bangau:

Bahasa Jerman: Bahasa Perancis: Bahasa Indonesia:


Storick, Storick, stipper di Bein, Cigogne, Cigogne cabre-toi Bangau, Bangau pergilah
Bring de Mamme a Bubbela Apporte à maman un joli marmot, Bawakan ibu bayi yang baik,
heim, Un qui pleure, un qui rit, Satu yang menangis, satu yang
Eins wo hielt, eins wo lacht Un qui fait bien dans le pot. tertawa,
Eins, wo ins Hafela macht. Cigogne, Cigogne cabre-toi, Satu yang berhasil dalam
Storick, Storick, stipper di Bein, Apporte-moi des petits pains, wadah.
Bring m’r e Korb voll Wegga Un pour moi, un pour toi, Bangau, bangau bagun,
heim, Mais pour les méchants garçons Bawakan aku gulungan,
Bring fer mich oi eina mit. aucun. Satu untukku, satu untukmu,
Awer fer d’beesi Büewa nit. Tapi untuk orang jahat, tidak.

16
Ahli sejarah setuju kalau legenda
bangau dan bayi ini muncul di
wilayah Eropa Utara, terutama
Jerman dan Norwegia.


17
Kira-kira 600 tahun yang lalu, saat kepercayaan Pagan masih umum di sana,
pasangan akan menikah saat musim panas. Di saat yang sama, burung bangau akan bermigrasi
dari Eropa menuju Afrika.
Mereka akan kembali ke Eropa saat musim semi atau sembilan bulan kemudian.
Kembalinya burung bangau ini bersamaan dengan kelahiran bayi-bayi dari pasangan
yang menikah di musim panas. Karena itulah, burung bangau menjadi simbol kehidupan baru dan
dianggap "mengantarkan" bayi-bayi manusia ini.

18
Meski sekarang dongeng itu tak lagi menjadi jawaban atas pertanyaan
anak kecil, namun bangau putih tetap melegenda dan menjadi simbol
tersendiri untuk menyambut kedatangan anggota keluarga baru.

Legenda Bangau menjadi populer dari generasi ke generasi dan sering


dijadikan sebagai cerita sebelum tidur untuk anak-anak di Jerman,
Perancis atau di beberapa negara di dunia.


19
Merci beaucoup!

20

Anda mungkin juga menyukai