Anda di halaman 1dari 50

BEDAH BUKU

ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT


PENULIS:
EDE SURYA DARMAWAN
AMAL CHALIK SJAAF

Disusun oleh
kelompok 8

1. Ahmad Yasin Alfaridh (1706105630)


2. Guruh AC Sarbini (1706105971)
3. Leurisa Mayangshita (1706106141)
Dihalaman awal terdapat cover buku
dan nama penulis, daftar isi yang
menggambarkan nomor halaman
buku. Diawal terdapat kata pengantar-
kata pengantar, daftar isi-tabel-
COVER BUKU gambar-singkatan, BAB 1 Pendahuluan
DAN
Buku ini terdiri-dari 14 Bab dibagi
PENDAHULUAN menjadi 3 bagian yaitu Bag.1 Kesmas
dan Administrasi; Bag.2 Proses
Administrasi Dalam Organisasi Kesmas;
Bag.3 Aplikasi administrasi kesehatan
masyarakat.
Pada bagian pendahuluan
menampilkan fakta-fakta
pembangunan kesmas di Indonesia.

Berbagai UU ditampilkan
BAB 1
PENDAHULUAN

“secara khusus penerapan JKN


dikhawatirkan semakin kuatnya UKP
dan melemahnya UKM”
BAB 2: Kesehatan
Masyarakat Kesmas adalah ilmu dan seni untuk mencapai
Tujuan Akhir Proses Tujuan Antara
1. Mencegah penyakit Upaya masyarakat yang 1. Sanitasi lingkungan
2. Memperpanjang terorganisir 2. Pencegahan penyakit
A. Definisi kesehatan harapan hidup 3. Pendidikan kesehatan
masyarakat 3. Menciptakan personal
promosi kesehatan 4. Pengorganisasian layanan
definisi dari winslow.... yang menyeluruh medis, keperawatan dan
• Tabel 2.1 Prinsip/Landasan dan layang kesehatan lain untuk
berkesinambungan diagnosa dini dan
Pokok Kesmas 4. Mencapai efisiensi pencegahan
biaya 5. Pengembangan kehidupan
sosial yang menjamin setiap
orang dapat memelihara
kesehatannya
Pendapat hanlon:
kesinambungan masalah dan
intervensi yang diperlukan
untuk menyehatkan masyarakat
BAB 2: baik individu ataupun umum.
Kesehatan Pendapat Riegelman: tidak
Masyarakat hanya memikirkan apa yang
membuat kita sakit tetapi juga
apa yang membuat kita sehat.
BAB 2: Kesehatan Masyarakat
B. Perspektif Sejarah Kesehatan Masyarakat
PERIODE SEBELUM PERIODE SESUDAH
ILMU PENGETAHUAN KEMERDEKAAN

ASCLEPIUS HIGEA

MASA PRA-MERDEKA MASA KEMERDEKAAN


BAB 2: Kesehatan Masyarakat
Public Health Era Empirical Public Health Political Science
Unsur Basic Science Era Clinical Science
Health Era Science Era Era
Pengembangan (1850-1900) Era(1900-1950)
1. Health Protection < 1850 (1950-1900) > 1900
(antiquity–1830s) Masyarakat dan
Titik Berat Gejala-Gejala Bakteri & Pasien Masyarakat/
2. Miasma Control Lingkungan
Pelayanan Penyakit Penyakit (Penderita) penduduk
Kesehatan
(1840s–1870s)
Kelinik & balai
3. Contagion Control
Mengikuti Polikinilk/ Balai Kesehatan
(1880s–1930s) Cara RS Pendidikan
petunjuk secara Diagnosa Pengobatan Masyarakat dan
Penyelanggaraa dan daerah
mutlak dari Laboratorium sebagai tempat masyakrakjat
4. Preventive Medicine n Pendidikan lokasi praktik
pengajar praktik sebagai tempat
(1940s–1960s) praktik
5. Primary Health Care
Selain
(1970s–1980s)
pengembangan
Pengembangan
6. Health Promotion masyarakat dan
Iptek Kedokteran
Pengalaman dan masy, juga
(1990s–present) Penelitian dan Pengembangan Pengembangan dengan
Empiris dikembangankan
Pengembangan Laboratorium Iptek Kedokteran pengembangan
(historical) bidang ilmu yang
tolok ukur dan
lain seperti
kreteria-kreteria
ekonomi, sosial
dan politik.
C. Kesehatan Masyarakat Sebagai
Sebuah Sistem
BAB 2: • WHO menyebutkan 4 Fungsi Kunci yang harus
diselenggarakan sebuah sistem kesehatan:
Kesehatan • Penyediaan Layanan
• Penyedian Sumber Daya
Masyarakat • Pembiayaan
• Pengawasan
BAB 2: Kesehatan Masyarakat
D. Peran Pemangku
Kepentingan dalam
Sistem Kesehatan
Masyarakat
BAB 2: Kesehatan Masyarakat
E. Kekhasan Kesehatan Masyarakat
Bernarfd. J. Turnock (2002) bahwa kesmas memiliki 7 keunikan yaitu:
- Basis in social justice philosophy
- Inherently political nature
- Dynamic
- Link with government
- Grounding in the science
- Use of prevention as prime strategy
- Uncommon culture and bond
BAB 2: Kesehatan Masyarakat
F. Gerakan Kesehatan Masyarakat Baru

Mengembang
Menciptakan Pengembanga Reorientasi
kan kebijakan Memperkuat
lingkungan n sistem
publik aksi/gerakan
yang keterampilan pelayanan
berwawasan masyarakat
mendukung perseorangan kesehatan
sehat
BAB 2: Kesehatan Masyarakat

G. Kesehatan Masyarakat dan


Global Health

<-- David Woodward, dkk


Gambar 2.8 Kerangka Kerja
Pengaruh Globalisasi Terhadap
Kesehatan
BAB 3: Administrasi dan Administrasi Publik

A. Administrasi, Organisasi dan Manajemen


• Administrasi menurut bahasa latin berarti ‘ad’=pada dan ‘ministrar’=melayani.
Administrasi berarti memberikan pelayanan.
• Administrasi dikaitkan dengan 2 unsur yaitu unsur administrasi statis (organisasi) dan
unsur administrasi dinamis (manajemen).
• Organisasi merupakan suatu wadah atau institusi atau ikatan formal dimana terdapat
orang-orang yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
• Manajemen merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan anggota organisasi
untuk menggerakan unsur-unsur manajemen dalam mencapai tujuan tertentu.
B. Administrasi Publik dan
Administrasi Kesehatan
• Administrasi publik  Bagaimana sebuah
BAB 3: negara dikelola, membahas tentang
Administrasi penerapan kebijakan pemerintah.
• Administrasi kesehatan
dan masyarakatmempelajari bagaimana
administrasi publik dengan segala unsur dan
Administrasi prosesnya diterapkan kepada kesehatan
Publik masyarakat. Berkontribusi dalam
pemanfaatan sumberdaya terbatas yang
bertujuan agar kebutuhan dan tuntutan
masyarakat terhadap layanan kesehatan dan
lingkungan yang sehat dapat terpenuhi
BAB 3: Administrasi dan Administrasi Publik
C. Reformasi Administrasi
1. Prinsip Pembaruan Administrasi
(a) diawali dengan analisis situasi
(b) didukung oleh pengetahuan dan teori
(c) bersifat jelas, terukur, dan terstruktur
(d) memiliki sistem kontrol/pengawasan yang komprehensif dan
berkesinambungan
(e) dilakukan untuk meningkatkan output sebelumnya
BAB 3: Administrasi dan Administrasi Publik
C. Reformasi Administrasi
2. strategi pembaruan administrasi

Suhadi
(2015) Osborne -- Suhadi (2015)

Tidak
menyeluruh konsek Pelang
menyeluruh Inti Kontrol Budaya
uensi gan
Batasan
Perencanaan
BAB 4:
Perencanaan Perencanaan pembangunan kesehatan
merupakan cara / teknik untuk
mencapai tujuan pembangunan secara
tepat, terarah dan efisien sesuai
dengan kondisi negara atau secara
spesifik kondisi daerah tertentu
B. Fungsi Perencanaan
• Robbins and Coulter (2002) 4 fungsi dari
perencanaan,
• Sebagai pengarah
• Meminimalkan dampak dari perubahan
BAB 4: • Meminimalkan pemborosan sumberdaya
Perencanaan • Sebagai penetapan standar pengawasan
kualitas

C. Persyaratan Perencanaan
• Faktual/Realistis; Logis dan Rasional;
Fleksibel; Komitmen; Komprehensif
BAB 4: Perencanaan
D. Jenis perencanaan

Long-range planning Single-use planning

Frekuensi penggunaan
Jangka waktu Medium-range rencana
berlakunya planning Repeat-use planning
/standar planning
short-range planning

Dan masih banyak lagi........


E. Unsur Rencana

• Misi
• Masalah
• Tujuan (umum dan khusus)
BAB 4: • Kegiatan
• Asumsi perencanaan
Perencanaan • Strategi pendekatan
• Sasaran
• Waktu
• Organisasi dan tenaga pelaksana
• Metode dan kriteria penilaian
BAB 4: Perencanaan
F. Proses Perencanaan

1 Analisis situasi
• Mengkaji masalah program yang akan digunakan
untuk membuat perencanaan
4 Kajian terhadap hambatan pelaksanaan
Identifikasi dan Penetapan • Mengkaji kembali hambatan dan kelemahan program sejenis
2 Prioritas Masalah yang pernah dilaksanakan
• Agar perencanaan yang dibuat secara tepat sasaran
menjawab permasalahan yang ada secara efektif
dan efisien
Perumusan tujuan dan target
5 Penyusunan Rencana Kerja Operasional
• Why, what, how, who, what support, where, and when
3 pencapaian

• Bermanfaat dalam proses penetapan langkah-


langkah kegiatan untuk mencapai tujuan dan
memudahkan evaluasi
B. Prinsip Pokok
Pengorganisasian
• Memiliki pendukung
• Memiliki tujuan
BAB 5: • Memiliki kegiatan
Pengorganisasian • Memiliki pembagian tugas
• Memiliki perangkat organisasi
• Memiliki pembagian dan pendelegasian
wewenang
• Memiliki kesinambungan kegiatan,
kesatuan perintah, dan arah
C. Pengorganisasian Sebagai Suatu
Proses
• Proses yang ditempuh untuk membentuk
organisasi menurut Stoner, Gilber dan Freeman
(1995):
• Memahami tujuan
BAB 5: • Memahami kegiatan
Pengorganisasian • Mengelompokan kegiatan
• Mengubah kelompok kegiatan kedalam bentuk
jabatan
• melakukan pengelompokan jabatan
• Mengubah kelompok jabatan kedalam bentuk
satuan organisasi
• Membentuk struktur organisasi
BAB 5: Pengorganisasian
C. Pengorganisasian Sebagai Suatu Proses
4 pilar untuk melakukan proses pengorganisasian:

Pengelompokan

Relasi antar
Pembagian

Koordinasi
bagian
kerja

kerja
BAB 6 Penggerakan dan Pelaksana
Mempunyai fungsi penggerak
Pengetahuan dan keterampilan motivasi

Pengetahuan dan keterampilan komunikasi

Pengetahuan dan keterampilan kepemimpinan

Pengetahuan dan keterampilan pengarahan

Pengetahuan dan keterampilan pengawasan

Pengetahuan dan keterampilan supervisi


BAB 7 Pengawasan dan Pengendalian
A. Pengawasan disertai dengan pengendalian merupakan proses
pengamatan secara terus-menerus pada pelaksanaan rencana kerja
untuk selanjutnya diadakan pengoreksian terhadap penyimpangan
yang telah terjadi.
Terdapat 3 jenis
BAB 7 pengawasan
Pengawasan
•Pengawasan fungsional
dan
Pengendalian •Pengawasan publik
•Pengawasan non
fungsional
B. Standar pengawasan dalam kajian administrasi

• Norma
BAB 7
Standar pengawasan berupa norma yang didasarkan
Pengawasan pada pengalaman di masa lalu dalam pelaksanaan
program sejenis dengan situasi yang sama.
dan
• Kriteria
Pengendalian Standar pengawasan berupa kriteria didasarkan
pada harapan atau target dari pelaksanaan upaya-
upaya pelayanan trtentu.
C. Manfaat pengawasan
dan pengendalian
BAB 7 • SOP
Pengawasan • SDM
dan • Mengetahui waktu serta sumber
daya lainnya telah mencakup
Pengendalian kebutuhan
• Sebab-terjadinya penyimpangan
• Reward
BAB 7 Pengawasan dan Pengendalian
D. Tujuan pengawasan dan pengendalian

Adaptasi Lingkungan

Meminimalkan Kegagalan

Meminimumkan Biaya

Mengantisipasi Kompleksitas
BAB 7 Pengawasan dan Pengendalian
E. Mempertahankan fungsi pengawasan dan pengendalian

Sistem pengawasan tradisional

Sistem pengawasan yang


berdasarkan komitmen
F. Langkah pengawasan dan pengendalian

BAB 7 • Pengamatan langsung


Pengawasan • Pengumpulan laporan lisan
dan • Pengumpulan laporan tertulis
Pengendalian
BAB 8 Evaluasi

Evaluasi adalah kata yang menyatakan usaha untuk


menganalisis hasil dari suatu kebijakan dalam arti
satuan nilainya.
A. Evaluasi dalam
manajemen administrasi
• Evaluasi terhadap masukan
BAB 8 • Sumber daya manusia
Evaluasi • Sumber daya dana
• Sarana dan prasarana
• Petunjuk pelaksanaan
• Evaluasi terhadap proses
• Evaluasi terha;dap keluaran
B. Evaluasi program
kesehatan
• Program adalah realisasi atau
implementasi dari suatu kebijakan
BAB 8
• Program terjadi dalam kurun waktu
Evaluasi yang lama melalui kegiatan jamak
yang berkesinambungan, bukan
kegiatan tunggal
• Program terjadi dalam organisasi
yang melibatkan sekelompok orang
• Kondisi eksternal pelaksana tidak
menimbulkan gangguan yang serius
• Tersedia waktu dan sumber yang
memadai
• Perpaduan berbagai sumber daya
yang benar-benar tersedia
• Kebijakan didasari oleh hubungan
Keberhasilan kausalitas yang andal

BAB 8 implementasi • Hubungan kausalitas yang langsung


dan sedikit mata rantainya
dalam • Hubungan saling ketergantungan
Evaluasi evaluasi • Pemahaman dan kesepakatan
terhadap tujuan
• Tugas-tugas yang terperinci secara
berurutan
• Komunikasi dan koordinasi yang
sempurna
• Pihak berwenang dapat menuntut
dan mendapatkan kepatuhan
A. Konsep UKM dan UKP dalam upaya
kesehatan
• Upaya kesehatan masyarakat: pendidikan
kesehatan, imunisasi dasar, pengobatan tb, dan
BAB 9 fogging.
• Upaya kesehatan perorangan: BPJS
Administrasi
dan Upaya B. Kewajiban penduduk
Kesehatan • Promosi kesehatan
• Proteksi khusus
• Diagnosa dini
• Berobat segera
• Rehabilitasi
BAB 9 Administrasi dan Upaya Kesehatan

Indikator pelayanan kesehatan didefinisikan sebagai kapasitas


sistem kesehatan untuk meningkatkan cakupan akses dan
keamanan kualitas pelayanan berupa peningkatan status dan
pemerataan kesehatan.
BAB 10 Administrasi dan pemberdayaan masyarakat

Unsur pemberdayaan masyarakat

Pendidikan

Psikologi sosial

Psikologi komunitas

Sosiologi

Feminisme

Ilmu agama
BAB 10 Administrasi dan pemberdayaan masyarakat

Derajat partisipasi pemberdayaan masyarakat


• Perlibatkan masyarakat
• Kompetensi masyarakat
• Pengendalian masyarakat

Partisipasi masyarakat
“Setiap orang memiliki hak dan kewajiban untuk berpartisipasi secara
individual dan kolektif dalam perencanaan dan pelaksanaan perawatan
kesehatan mereka”
BAB 11
Aplikasi Administrasi Kesehatan Masyarakat Di
Indonesia
Saat ini, pemerintahan di Indonesia telah menerapkan
kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, sehingga
penerapan administrasi kesehatan masyarakat juga
mengikuti ketentuan yang sesuai dengan kebijakan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Administrasi
kesehatan berdasarkan SKN dilakukan secara berjenjang di
pusat dan daerah dengan memerhatikan otonomi daerah
dan otonomi fungsional di bidang kesehatan dengan tetap
menjadikan SKN sebagai acuan dalam penyusunan dan
pelaksanaan pembangunan kesehatan, dimulai dari
perencanaan sampai dengan kegiatan monitoring dan
evaluasi
Administrasi Kesehatan Berdasarkan SKN 2012

Suprasistem SKN

BAB 11 Subsistem SKN

Aplikasi Penerapan SKN dalam Pembangunan Nasional pada Era Otonomi

Administrasi Organisasi Pembangunan Kesehatan di Indonesia

Kesehatan Kelemahan Birokrasi

Masyarakat Di Birokrasi Pemerintahan yang Responsif, Kompetitif, dan Adaptif

Indonesia Pembangunan Kesehatan berkelanjutan di Indonesia

Pengawasan Administrasi Pembangunan Kesehatan di Indonesia


Sejarah Reformasi Kesehatan di Indonesia

BAB 12
Reformasi Pelayanan kesehatan sebagai salah satu HAM Indonesia
tidak disebutkan secara spesifik sebagai salah satu bidang
Sektor dari pembangunan dalam Propenas 2000-2004, tetapi
hanya sebagai bagian dari pembangunan sosial dan budaya
Kesehatan Dan
Dampaknya • Reformasi Sektor Kesehatan: Reformasi Setengah Hati?

Terhadap Agak sulit untuk menilai apakah kebijakan SKN 2004


merupakan hasil dari ignorancy atau arrogancy dari
Administrasi pemangku kepentingan utama sektor kesehatan terhadap
reformasi pembangunan nasional. Kesungguhan hati untuk
Kesehatan mewujudakan reformasi pembangunan kesehatan yang
Masyarakat diawali dengan pemikiran Indonesia Sehat 2010 terlihat
mulai sirna. Kelanjutan dari reformasi pembangunan
kesehatan saat ini masih setengah hati.
Good Governance dalam Pelayanan Publik Bidang Kesehatan
BAB 12 Di indonesia, istilah good governance diartikan sebagai
penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, tata pemerintahan
Reformasi yang baik, dan pengelolaan pemerintahan yang baik dan
bertanggung jawab.

Sektor
Kesehatan Dan
Dampaknya Pemantapan Reformasi Sektor Kesehatan dan Good Governance
Pelayanan Publik Bidang Kesehatan
Terhadap Upaya untuk melakukan penyempurnaan kebijakan
Administrasi pembangunan kesehatan harus dilakukan untuk menjaga agar
arah pembangunan kesehatan tidak semakin jauh dari amanah
UUD 1945 Pasal 34 ayat 3. Terdapat 6 langkah yang mungkin
Kesehatan dapat dipertimbangkan oleh para pemangku kepentingan bidang
kesehatan untuk dilaksanakan sebagai upaya dalam menyegarkan
Masyarakat kembali reformasi kesehatan masyarakat 2010
Kebijakan Puskesmas
Tujuan, Tugas, dan Fungsi Puskesmas
BAB 13 Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas

Puskesmas Persyaratan Puskesmas

Sebagai Ujung Kategori Puskesmas

Tombak Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Puskesmas


Akreditasi Puskesmas
Pembangunan
Jaringan Pelayanan, Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Di Sistem Informasi Puskesmas
Indonesia Pembinaan dan Pengawasan Puskesmas
Kapasitas Organisasi Puskesmas
BAB 14
Administrasi Kesehatan Masyarakat Di Era Desentralisasi Dan UU Desa
Pembagian Urusan Pemerintahan (Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota)
UU No. 23/2014 tentang pemerintah daerah
Urusan
pemerintahan

urusan
absolut pemerintahan konkuren
umum

wajib pilihan
pertahanan,
keamanan, pelayanan non
agama, pelayanan dasar dasar
yustisi,
polugri
SPM
Pembagian Kewenangan Urusan Kesehatan
Pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam batasannya
masing-masing memiliki kewenangan pada urusan kesehatan,
mencakup upaya kesehatan, SDM kesehatan, sediaan farmasi, alat
kesehatan, makanan dan minuman, pemberdayaan masyarakat. Pada
dasarnya, urusan kesehatan merupakan urusan pemerintahan yang
berkaitan dengan pelayanan dasar yang wajib diselenggarakan oleh
semua daerah dengan berpedoman pada SPM.
Pemerintahan Desa
Dukungan peraturan dan perundang-undangan terhadap desa dan pemerintahan
desa adalah UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa. Menyikapi amanah undang-
undang ini, penulis berpendapat perlunya perubahan paradigma (revolusi mental)
dengan menjadikan upaya membangun kesehatan sebagai bagian integral dari
kehidupan masyarakat sehari-hari di tingkat desa.
Dana Desa
• Kekuasaan tertinggi pengelolaan keuangan dana desa berada ditangan kepala
desa dengan kewenangan, yaitu menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan
APBDes, menetapkan pelaksana teknis pengelolaan keuangan desa (PTPKDes),
menetapakan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan desa,
menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam APBDes,
melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APBDes
Tata Kelola Penyelenggaraan BOK

Bantuan Indikator Kinerja Penyelenggaraan


BOK
Operasional
Kesehatan Pengawasan BOK
(BOK)
Tantangan dalam Penyelenggaraan
BOK dan Rekomendasi

Anda mungkin juga menyukai