Anda di halaman 1dari 19

AUDIT INTERNAL Sesi 2

Sofyan Hadinata, S.E., M.Sc., Ak.


Definisi Audit Internal
Proses pemeriksaan internal atas pengendalian yang dilakukan
manajemen apakah berjalan dengan baik serta efektif, hingga unit-
unit yang menjalankan sudah sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.

Definisi audit internal menurut Sukrisno Agoes (2004: 221)


adalah:
audit internal (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang
dilakukan oleh bagian internal perusahaan, baik terhadap
laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun
ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah
ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan
ketentuan-ketentuan dari profesi yang berlaku.
Definisi audit internal menurut Institute of Internal
Auditor yang dikutip oleh Boynton (2001:980):

Audit internal adalah kegiatan konsultasi dan assurance


yang independen yang dirancang untuk meningkatkan nilai
dan kegiatan operasi perusahaan.

Audit internal membantu organisasi untuk mencapai


tujuannya dengan cara melakukan pendekatan yang
sistematis dan berdisiplin dalam mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas dari manajemen risiko,
pengendalian, dan proses tata kelola (governance
process).
Sawyers et al. mendefinisikan audit internal sebagai sebuah
penilaian yang sistematis dan objektif.

Auditor internal melakukan penilaian terhadap operasi dan kontrol yang


berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan:

Keakuratan dan keandalan informasi keuangan dan operasi

Identifikasi dan meminimalkan risiko yang dihadapi perusahaan

Kepatuhan dan mengikuti peraturan eksternal serta kebijakan dan


prosedur internal

Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi

Sumber daya digunakan secara efisien

Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif dan dikonsultasikan dengan


manajemen
Profesi Internal Auditor
Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencakup
pemeriksaan dan penilaian atas kontrol, kinerja, risiko, dan tata kelola
perusahaan publik maupun privat.

Ahli sejarah mengatakan bahwa profesi internal audit telah dimulai


pada 3.500 sebelum Masehi.

Namun banyak pula yang berpendapat bahwa awal munculnya profesi


internal auditor adalah sejak didirikannya IIA (the Institute of Internal
Auditors) pada tahun 1941. Sejak berdirinya IIA, IIA dan profesi internal
audit berkembang pesat.
Audit Internal vs Audit Eksternal
Audit Internal Audit Eksternal
Dilakukan oleh auditor internal yang Dilakukan oleh auditor eksternal yang
merupakan orang dalam perusahaan merupakan orang luar perusahaan
Pihak luar menganggap auditor internal Auditor eksternal adalah pihak yang
tidak independen independen
Tujuan pemeriksaan adalah memberikan Tujuan pemeriksaan adalah memberikan
analisis, penilaian, saran, dan komentar pendapat mengenai kewajaran laporan
mengenai kegiatan yang diperiksanya keuangan yang telah disusun oleh pihak
perusahaan
Laporan auditor internal berupa temuan Laporan auditor eksternal berisi opini
pemeriksaan mengenai penyimpangan kewajaran laporan keuangan dan
dan kecurangan yang ditemukan, management letter yang berisi
kelemahan pengendalian internal, beserta kelemahan-kelemahan dalam
saran-saran perbaikannya. pengendalian internal beserta saran
perbaikan
Audit Internal Audit Eksternal
Pemeriksaan berpedoman pada Internal Pemeriksaan berpedoman pada SPAP
Auditing Standards
Pemeriksaan intern dilakukan lebih rinci Pemeriksaan ekstern dilakukan secara
dan memakan waktu lebih panjang sampling
Pimpinan pemeriksaan intern tidak harus Pemeriksaan ekstern dipimpin oleh
seorang registered accountant. seorang akuntan publik yang terdaftar
dan mempunyai nomor register
Mendapat gaji dan tunjangan sosial Mendapat audit fee atas jasa yang
diberikannya
Fokus pada kesalahan-kesalahan yang Fokus atau tertarik pada kesalahan-
material maupun tidak material kesalahan material yang bisa
mempengaruhi kewajaran laporan
keuangan.

Sumber: Sukrisno Agoes, 2013


Jenis-jenis Kegiatan Audit Internal
Audit keuangan memeriksa keandalan dan
integritas catatan-catatan akuntansi (baik
informasi keuangan dan operasional).

Audit sistem informasi melakukan tinjauan


atas pengendalian SIA untuk menilai
kesesuaiannya dengan kebijakan dan prosedur
pengendalian serta efektivitas dalam menjaga
aset perusahaan.
Jenis-jenis Kegiatan Audit Internal

Audit operasional atau


manajemen berkaitan
dengan penggunaan
secara ekonomis dan
efisien sumber daya, serta
pencapaian sasaran dan
tujuan yang telah
ditetapkan.
Jasa Assurance Pelaporan
Keuangan: Eksternal vs Internal
Auditor eksternal memberikan jasa audit laporan keuangan
merupakan bentuk jasa assurance yang mana kantor
akuntan publik memberikan opini apakah laporan keuangan
sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum.

Auditor internal juga memberikan jasa assurance pelaporan


keuangan. Perbedaan utama antara auditor eksternal
adalah penggunanya. Auditor internal memberikan jasa
assurance pelaporan keuangan bagi manajemen dan dewan
direksi.
Layanan Audit Internal
1. Pengendalian akuntansi internal
2. Pencegahan dan pendeteksian kecurangan
3. Pemeriksaan keuangan
4. Pemeriksaan ketaatan
5. Pemeriksaan operasional
6. Pemeriksaan manajemen
7. Pemeriksaan kontrak
8. Pemeriksaan sistem informasi
9. Pengembangan kualitas internal
10. Hubungan dengan entitas di luar perusahaan
Cakupan Jasa Internal Auditor
Tujuan terpenting internal audit adalah untuk
membantu organisasi dalam mencapai tujuan
dengan efektif dan efisien, yang mencakup
penjaminan tentang:
1. Efektivitas dan efisiensi proses bisnis.
2. Keandalan kualitas sistem informasi.
3. Pengamanan aset terhadap potensi kerugian, termasuk
kerugian karena kecurangan manajemen dan karyawan.
4. Kepatuhan terhadap kebijakan manajemen, komitmen
bisnis dengan fihak ketiga, peraturan, dan
hukum/undang-undang.
Audit Internal yang Efektif
Beberapa hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan dapat
memiliki departemen internal audit yang efektif adalah (Agoes, 2005:
227):
1. Auditor internal harus mempunyai kedudukan yang independen
dalam organisasi perusahaan. Independensi auditor internal antara
lain tergantung pada:
a. Kedudukan auditor internal tersebut dalam organisasi perusahaan,
maksudnya kepada siapa auditor internal bertanggung jawab.
b. Apakah auditor internal dilibatkan dalam kegiatan operasional?
2. Auditor internal harus memiliki job description. Dengan demikian,
setiap internal auditor mengetahui dengan jelas apa yang menjadi
tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.
3. Auditor internal harus mempunyai Internal Audit Manual (IAM).
Audit Internal yang Efektif
4. Harus ada dukungan yang kuat dari manajemen puncak (top management) kepada
auditor internal. Dukungan ini antara lain berupa:
a. Penempatan auditor internal dalam posisi yang independen.
b. Penempatan audit staf yang superior dengan rata-rata gaji dan insentif yang
menarik (di atas rata-rata).
c. Penyediaan waktu yang cukup dari top management untuk mendengarkan,
membaca, dan mempelajari laporan-laporan yang dibuat auditor internal dan
respons yang cepat dan tegas terhadap saran-saran perbaikan yang ditujukan
bagian internal audit.
d. Adanya “company policy” yang dikeluarkan top management dan ditujukan ke
seluruh bagian dalam organisasi perusahaan mengenai kewajiban mereka dalam
menunjang pelaksanaan tugas bagian internal audit.
5. Auditor internal harus memiliki orang-orang yang profesional, memiliki keahlian, bisa
bersifat objektif dan mempunyai integritas serta loyalitas yang tinggi.
6. Auditor internal harus bisa bekerja sama dengan akuntan publik.
Dimana Seharusnya Posisi Auditor
Internal?
Menurut Sukrisno Agoes (2004:243-246), ada empat alternatif
kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi yaitu:

Bagian audit Bagian Bagian


internal berada audit audit Bagian audit
di bawah internal
direktur internal internal
dipimpin oleh
keuangan merupakan merupakan seorang
(sejajar dengan staf staf dari
bagian internal audit
akuntansi direktur dewan direktor.
keuangan); utama; komisaris;
Tipe Auditor
Audit operasional, audit
Audit atas laporan kepatuhan
keuangan
Auditor Pegawai perusahaan
Auditor Intern
Independen
Kantor Akuntan
Publik

Auditor
Pemerintah

Eksternal: BPK,
Internal: BPKP, Itjen
PARADIGMA BARU AUDITOR
INTERNAL
WATCH DOG CONSULTAN & CATALYST
URAIAN PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU

Peran watchdog konsultan & katalis


Pendekatan detektif (mendeteksi preventif (mencegah
masalah) masalah)
Sikap bertindak seperti polisi sebagai
mitra/pelanggan
Ketaatan/kepatuhan terhadap semua hanya kebijakan yang
kebijakan relevan
Fokus kelemahan/ penyelesaian yang
penyimpangan konstruktif
Komunikasi dengan terbatas reguler
manajemen
Jenis Audit financial/compliance financial, compliance,
audit operasional audit.
Jenjang karir sempit (hanya auditor) berkembang luas
(dapat berkarir di
bagian / fungsi lain)

Anda mungkin juga menyukai