Anda di halaman 1dari 17

Konsep Supervisi dan

Konsep Berubah
dalam Keperawatan
KELOMPOK IV

I KETUT BAGUS PANDU P07120017 124


ADE AYU INDAH CAHYA WIDYASTARI P07120017 139
PUTU NOVIK PRATIWI P07120017 153
NI KADEK WAHYU GITA ARI WULAN P07120017 159
Supervisi Keperawatan
• Supervisi berasal dari kata super (bahasa Latin
yang berarti di atas) dan videre (bahasa Latin yang
berarti melihat). Bila dilihat dari asal kata aslinya,
supervisi berarti melihat dari atas Pengertian
supervisi secara umum adalah pengamatan
langsung dan berkala oleh atasan terhadap
pekerjaan yan dilakukan bawahan untuk kemudian
bila ditemukan masalah, segera diberikan bantuan
yang bersifat langsung guna mengatasinya.
Waktu Supervisi
1. Sebelum Pertukaran Shift (15-30 menit)

2. Pada Waktu Mulai Shift (15-30 menit)

3. Sepanjang Hari Dinas (6-7 jam)

4. Sekali dalam sehari (15-30 menit)

5. Sebelum Pulang
Supervisi dalam Keperawatan

1. Pemberian segala bantuan dari pimpinan


keperawatan yang tertuju untuk perkembangan
perawat atau staf lain dalam mencapai tujuan
asuhan keperawatan.
2. Kegiatan supervisi adalah : memberikan
dorongan, bimbingan, dan kesempatan bagi
pertumbuhan keahlian dan kecakapan perawat.
3. Suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan
untuk membantu para tenaga keperawatan dan
staf lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka
secara efektif.

4
Supervisi dalam Keperawatan
4. Kegiatan supervisi didasarkan pada
perencanaan yang matang.
5. Bukan kegiatan ‘sidak’ dan pencarian
kesalahan staf.
6. Bukan hanya mengawasi apakah seluruh staf
keperawatan telah menjalankan tugas dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan yang ditetapkan,
akan tetapi juga mencakup penentuan kondisi-
kondisi atau syarat-syarat personal maupun
material yang diperlukan untuk mencapai tujuan
asuhan keperawatan secara efektif dan efisien.
Macam- macam Supervisi
1. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen
kelompok, yaitu :
a. Supervisi standar praktek keperawatan
b. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai
pembanding untuk menetapkan pencapaian
c. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan
mempertahankan kualitas asuhan
2. Area Supervisi
a. Pengetahuan dan pengertian tentang klien
b. Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar
c. Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya
kejujuran, empati
Teknik Supervisi
1. Pengamatan langsung
a. sasaran pengamatan
b. objektivitas pengamatan
c. pendekatan pengamatan

2. Kerja Sama
Tujuan pokok supervisi adalah meningkatkan
kinerja bawahan dengan memberikan bantuan
secara langsung di tempat, sesuai dengan
kebutuhannya. Untuk mengatasi masalah yang
ditemukan, diperlukan kerja sama antara
pelaksana supervisi dan yang disupervisi.

7
Konsep Berubah dalam
Keperawatan
• Perubahan adalah cara keperawatan
mempertahankan diri sebagai profesi dan
berperan aktif dalam menghadapi era
kesejagatan.
• Mewujudkan keperawatan sebagai profesi di
Indonesia bukan hanya sekedar perjuangan
untuk membela nasib para perawat yang sudah
sejak lama kurang menjadi perhatian, namun
lebih dari itu, yaitu berupaya untuk memenuhi hak
masyarakat dalam mendapatkan asuhan
keperawatan yang profesional

8
Teori – teori Perubahan

1. Teori Kurt Lewin


Lewin mengungkapkan bahwa
perubahan dapat dibedakan menjadi 3
tahapan :
1. Pencairan (unfreezing)
2. Bergerak (moving)
3. Pembekuan (refreshing)

9
Adapun beberapa faktor pendorong
terjadinya perubahan yaitu :

• Kebutuhan dasar manusia


•Kebutuhan dasar interpersonal

Adapun beberapa faktor penghambat


(restraining force) yakni :

• Mengancam kepentingan pribadi


• Presepsi yang kurang tepat
• Reaksi psikologis
• Toleransi untuk berubah rendah
2. Teori Roger
Roger menjelaskan 5 tahap dalam
perubahan yaitu: kesadaran, keinginan,
evaluasi, mencoba, dan penerimaan. Roger
percaya proses penerimaan terhadap
perubahan lebih komplek dari pada 3 tahap
yang dijabarkan Lewin.
Terutama dalam setiap individu yang terlibat
dalam proses perubahan dapat menerima atau
menolaknya.
3. Teori Lipitts
Perubahan adalah sesuatu yang direncanaan atau tidak
direncanakan terhadap status quo dalam individu, situasi atau proses
dan dalam perencanaan perubahan yang diharapkan, disusun oleh
individu, kelompok, organisasi lain atau situasi lain. Kunci untuk
menghadapi perubahan menurut Lippit yaitu:
1. Menentukan Masalah
2. Mengkaji motivasi dan Kapasitas Perubahan
3. Mengkaji Motivasi Change Agent dan Sarana yang Tersedia
4. Menseleksi Tujuan Perubahan
5. Memilih Peran yang Sesuai Dilaksanakan oleh Agen
Pemberharu
6. Mempertahankan Perubahan yang Telah Dimulai
7. Mengakhiri Bantuan
Strategi Membuat Perubahan
Perubahan dalam organisasi dalam 3
tingkatan yang yaitu: individu yang bekerja di
organisasi tesebut, perubahan struktur dan
sistem, dan perubahan hubungan
interpersonal. Strategi membuat perubahan
dapat dikelompokkan menjadi 4 hal:
• Memiliki Visi yang Jelas
• Menciptakan iklim atau budaya organisasi
yang kondusif
• Sistem Komunikasi yang jelas, singkat
dan berkesinambungan
• Keterlibatan orang yang tepat

13
Kunci sukses strategi untuk
terjadinya perubahan yang baik

• Keberhasilan perubahan tergantung dari strategi yang di


terapkan oleh agen pembaharu. Hal yang paling penting
adalah harus "MULAI"
MULAI DARI
MULAI DARI HAL-HAL YANG
DIRI SENDIRI KECIL

MULAILAH
SEKARANG, JANGAN
MENUNGGU NUNGGU

14
PEDOMAN UNTUK
MELAKSANAKAN PERUBAHAN
1. Keterlibatan
2. Motifasi
3. Perencanaan
4. Legitimasi
5. Pendidikan
6. Manajemen
7. Harapan
8. Asuh (nurturen)
9. Percaya

15
Change Agent

Dalam perkenbangan karir profesional,


setiap individu akan terpanggil menjadi
agen pembaharu.
• Pertama yang harus dilakukan adalah
mengontrol prilaku kita dan cara bagaimana
kita mengelola perubahan.
• Selalu berfikiran ke depan dari pada hanya
merenungi hal hal yang sudah terjadi pada
masa lalu (fix the past).
TERIMA KASIH

17

Anda mungkin juga menyukai