MANAJEMEN KEPERAWATAN
NPM : 1120168
TINGKAT : 3C KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 1
A. Pertemuan Ke-1................................................................................................................. 2
D. Pertemuan Ke-4............................................................................................................... 15
G. Pertemuan Ke-7............................................................................................................... 28
Pertemuan : Pertama
A. Definisi
3
Pertemuan : Kedua
A. Pengertian Berubah
Kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan
keadaan sebelumnya (Atkinson, 1987). 2 pilihan perubahan dalam Keperawatan yaitu
melakukan inovasi dan berubah, dirubah oleh suatu keadaan.
5 kategori umum dari perubahan sosial yang mempengaruhi peran keperawatan
1. Pergeseran menuju kearah pengasuhan diri sendiri dan rasa tanggung jawab
seseorang terhadap kesehatannya.
2. Pengaruh faktor -faktor lingkungan terhadap kesehatan
3. Pergeseran penekanan Yayasan kesehatan
4. Perubahan pean dari pemberi Yayasan kesehatan
5. Cara baru dalam pengambilan keputusan.
Jenis dan proses perubahan diantaranya ada perubahan tidak terencana dan rerencana
4
Mengembangkan teori Lewin dengan penekanan pada latar belakang individu
yang terlibat dalam perubahan dan lingkungan : kesadaran, keinginan, evaluasi,
mencoba, penerimaan.
3. Teori Lipitts
Perubahan adalah sesuatu yang direncanakan atau tidak direncanakan terhdapa
status quo dalam individu, kelompok, organisasi atau sistem sosial yang
mempengaruhi secara langsung tentang status qou organisasi lain/status lain
A. Kunci perubahan
1. Menentukan bantuan, harus membuka diri dan menghindari kesimpulan.
2. Mengkaji motivasi dan kapasitas perubahan pada tahap ini semua orang lain dan
lingkungan yang terlibat harus dikaji tentang kemampuan, dukungan yang
diberikan.
3. Mengkaji motivasi change agent dan sarana yang tersedia, komitmen dan motivasi
manajer
4. Menseleksi tujuan, kepada siapa perubahan akan berdampak
5. Memilih peran yang sesuai dilaksanakan agent pembaharu perubahan
6. Mempertahankan perubahan yang telah dimulai, pertahankan komitmen
7. Mengakhiri bantuan, harus diikuti oleh perencanaan yang berkelanjutan
B. Strategi membuat perubahan
1. Memiliki visi yang jelas
2. Menciptakan iklin atau budaya yang kondusif
3. Sistem komunikasi yang jelas, singkat dan berkesinambungan
4. Keterlibatan orang yang tepat
Kunci sukses trategi untuk terjadinya perubahan yang baik : 3 M yaitu mulai
dari diri sendiri, mulai dari hal-hal yang kecil, mulai sekarang jangan
menunggununggu.
5
6. Mengidentifikasi instrument tujuan
7. Membangun tim kerja yang solid
8. Melibatkan semua tim kesehatan yang terlibat dalam praktik
9. Belajar dari kesalahan masa lalu
10. Ajarkan kepada kelompok kerja tentang proses interalsi perencanaan
o Kurangnya pemahaman
G. Langkah strategic dalam menghadapi trend issue perubahan keperawatan di masa depan
o Meningkatkan Pendidikan bagi perawat o Pengembangan ilmu keperawatan
6
H. Hambatan dalam perubahan o Ancaman kepentingan pribadi o Persepsi yang kurang
tepat
7
Pertemuan : Ketiga
8
menghasilkan produksi.
9
Perawat profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas: a.
ners
b. ners spealis
a. Pendidikan vokasi
b. Pendidikan akademik
c. Pendidikan profesi
BAB IV Pasal 18
BAB V Pasal 28
(1) Organisasi Profesi Perawat dibentuk sebagai satu wadah yang menghimpun
Perawat secara nasional dan berbadan hukum.
10
BAB VIII Pasal 44
BAB XI Pasal 47
BAB II Pasal 3
BAB IV Pasal 6
11
a. menyediakan Rumah Sakit berdasarkan kebutuhan masyarakat
b. menjamin pembiayaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit bagi fakir
miskin, atau orang tidak mampu sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan;
(1) Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber
daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.
(1) Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dikategorikan dalam
Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus.
(1) Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan
akuntabel.
(1) Pembiayaan Rumah Sakit dapat bersumber dari penerimaan Rumah Sakit,
anggaran Pemerintah, subsidi Pemerintah, anggaran Pemerintah Daerah, subsidi
12
Pemerintah Daerah atau sumber lain yang tidak mengikat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
13
Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan
Pertemuan : Keempat
A. Definisi Perencanaan
Perencanaan adalah serangkaian aktifitas manajemen yg ditujukan untuk menentukan
Penuntun Arah yaitu kemana perhatian organisasi harus difokuskan. Kajian masa depan
yaitu apa yang harus diperhitungkan kemungkinan terjadi sebagai dampak perencanaan
ini
Akronim strenghts (kekuatan), weakness (kelemahan), threats (ancaman) dan
opportunities (peluang) adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi
perusahaan (Rangkuti, 2000)
• Lingkungan internal merupakan kondisi perusahaan yang dikategorikan pada
beberapa factor antara lain: Keuangan dan accounting, aspek dan operasional,SDM
struktur organisasi dan manajemen
• Lingkungan eksternal adalah pihak competitor supplier teknologi konsumen
lingkungan social politik dan peraturan pemerintah
14
PELUANG STRATEGI SO/Agresif STRATEGI
(Opportunity) Daftar kekuatan untuk WO/Stabilitas
meraih keuntungan dari
1 peluang yang ada Daftar untuk
2 memperkecil
3
C. Dasar pemikiran yg digunakan dlm upaya memaksimalkan hasil analisis swot dan
meminimlakan permasalahan dan keterbatasan di atas :
15
2. Memberikan penilaian thd. Faktor- faktor SWOT scr. Kuantitatif dg menggunakan
bobot dan rating.
3. Ketika melakukan analisis SWOT, cermati gap antara situasi saat ini dan tren masa
depan
2. Bila kesenjangan bersifat signifikan, tak penting, dan tidak dapat diperkecil, maka
titik B dapat diubah (pengharapan yang terlalu tinggi dapat diturunkan)
3. Bila kesenjangan bersifat signifikan, penting, dan dapat diperkecil, maka titik B
dapat diubah,dimana tujuan yang dicapai menjadi kurang kritis dibandingkan
tujuan lainnya
Faktor Evaluasi Internal (IFE) matriks adalah alat manajemen strategis u/ audit atau
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dlm bidang fungsional bisnis
Inteprestasi hasil penilan ditafsirkan dengan cara yang sama seperti pada contoh
matrik IFE
4. Kalkulasi bobot dan skala setelah matrik IFE terbentuk ( factor, bobot dan
skala telah ditetapkan) langkah selanjutnya adalah mengalikan komponen
bobot dan skala penilaian.
16
5. Menjumlahkan Bobot dengan Skala penilaian. Langkah terakhir dalam
membangun matriks IFE adalah untuk menjumlahkan nilai tertimbang untuk
masing-masing faktor. Hasil dari tahap ini adalah skor akhir.
17
c. Strategi Stabilitas : Berusaha menseleksi program seefektif mungkin agar mampu
merebut peluang dengan segala keterbatasan yang dimiliki
d. Strategi Defensif : Berusaha untuk mempertahankan diri dengan memanfaatkan
seluruh potensi internal yang dimiliki
Pertemuan : Kelima
18
Mencakup kewirausahawan, penyelesai gangguan, pembagi sumber daya, dan
perunding.
4. kemampuan (skills), yang terdiri dari :
a. Managerial skills, yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara
efektif
19
5. Fungsi Pengorganisasian
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem
dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak
dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi.
6. Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian
• Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan
• Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggungjawab
• Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja
• Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
7. Fungsi Pengarahan dan Implementasi
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
8. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi
• Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian
motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan
• Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
• Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
9. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan
target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia
bisnis yang dihadapi.
10. Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
• Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai
dengan indikator yang telah ditetapkan
• Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan
20
11. Fungsi Operasional dalam Manajemen
a. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan
fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis.
b. Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada
intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh
konsumen.
c. Manajemen Produksi
Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk
menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
d. Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada
intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu
mencapai tujuannya secara ekonomis
e. Manajemen Informasi
Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada
intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus
bertahan dalam jangka panjang.
21
5.2 IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI
A. Definisi Iklim Organisasi
Stinger (Wirawan, 2007) mendefinisikan bahwa iklim organisasi sebagai koleksi dan
pola lingkungan yang menentukan munculnya motivasi serta berfokus pada
persepsipersepsi yang masuk akal atau dapat dinilai, sehingga mempunyai pengaruh
langsung terhadap kinerja anggota organisasi. Iklim ditentukan oleh seberapa baik anggota
diarahkan, dibangun dan dihargai oleh organisasi. Batasan pengertian iklim organisasi itu
bisa dilihat dalam dimensi iklim organisasi. B. Iklim Komunikasi Organisasi?
Kualitas pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal organisasi,
yang mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan
dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi. (Dennis)
Terdiri dari persepsi-persepsi suatu evaluasi makro mengeni peristiwa komunikasi,
perilaku manusia, respons pegawai terhapad pegawai lainnya, harapan-harapan, konflik
antar persona dan kesempatan bagi pertumbuhan orang-orang didalam organisasi
tersebut Perbedaan:
1. Bukti empiris menunjukan bahwa perbedaan kedua iklim ini sesungguhnya sesuatu
yang berarti dan iklim organisasi adalah konsep yang bebas dari persepsi anggota
secara individual mengenai organisasi.
2. Iklim lebih bersifat deskriptif
3. Iklim timbul dari dan diperkuat oleh praktik organisasi yang mungkin terbatas pada
aktivitas yang sistematis dan yang telah menjadi kebiasaan yang mendalam.
4. Iklim dari tiap-tiap organisasi berbeda-beda
5. Iklim organisasi mempengaruhi tingkah laku organisasi
C. Hakikat Iklim komunikasi organisasi
a. Sekumpulan karakteristik yang menjelaskan tentang organisasi. Karakteristik
setiap organisasi akan berbeda karena kadar dari setiap karakteristik yang
dimiliki setiap organisasi berbeda
b. Suasana internal dalam organisasi yang dirasakan oleh setiap individu yang
bekerja dalam organisasi tersebut.
D. Faktor-faktor pembentuk
22
1. Melalui pengalaman budaya
2. Melalui praktek organisasi yang secara nyata tampak pada aktifitas, pengelolaan
organisasi termasuk pengelolaan SDM dan Keuangan.
E. Pentingnya Iklim Komunikasi Organisasi
a. Secara tidak langsung iklim komunikasi organisasi dapat mempengaruhi cara
hidup orang-orang didalam sebuah organisasi.
b. Iklim komunikasi memberi pedoman bagi keputusan dan perilaku individu.
F. Dimensi Iklim Komunikasi Organisasi 1. Kepercayaan
2. Pembuatan keputusan Bersama
3. Kejujuran
4. Keterbukaan terhadap komunikasi ke bawah komunikasi ke bawah adalah untuk
menyampaikan tujuan, untuk merubah sikap,
5. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas komunikasi ke atas adalah pesan yang
mengalir dari bawahan kepada atasan.
6. Perhatian pada tujuan –tujuan berkinerja tinggi: personel di semua tingkatan
dalam organisasi harus menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan
berkinerja tinggi-produktivitas tingg
Pertemuan : Keenam
Kerugian
Kelemahan:
a. Perawata yang belum terampil dan belum berpengalaman cenderung
bergantung atau berlindung pada anggota tim lainnya
b. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim
ditiadakan atau terburu-buru
3. Model Asuhan Keperawatan Alokasi Klien
24
Pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk 1 orang atau
beberapa klien oleh 1 perawat pada saat tugas selama periode waktu tertentu
sampai klien pulang.
Keuntungan:
a. Memberikan kesempatan untuk melakukan perawatan yang komprehensif
b. Fokus perawatan sesuai dengan kebutuhan klien
Kelemahan;
a. Beban kerja tinggi terutama jika klien banyak sehingga tugas yang
sederhana terlewatkan
b. Perawatan klien hanya sebagian selam perawat penanggung jawab klien
bertugas
4. Model Asuhan Keperawatan Primer
Keperawatan primer akan menciptakan kesempatan untuk memberikan asuhan
keperawatan yang komprehensif. Pengkajian dan menyusun rencana asuhan
keperawatan pasien di bawah tanggung jawab perawat primer, dan perawat
assosiet yang akan melaksanakan rencana asuhan keperawatan dalam tindakan
keperawatan Keuntungan:
a. Terciptanya kolaborasi yang baik
b. Meningkatnya hubungan antara perawat dan klien
Kelemahan:
25
provider) yang dapat memberikan kepuasan bagi pasien sebagai penerima
layanan keperawatan (care receiivers)
B. Dasar Pertimbangan Pemilihan Model, Metode, Asuhan Keperawatan (MAKP)
1. Sesuai dengan visi misi institusi
2. Efesien dan efektif dalam penggunaan biaya
3. Kepuasan dan kinerja perawat
4. Terlaksananya komunikasi yang adekuat
26
Pertemuan : Ketujuh
Tanggal : 2 November
27
3. Proses pelimpahan membuat seseorang melaksanakan tanggung jawabnya,
mengembangkan wewenang yang dilimpahkan, dan mengembangkan kemampuan
dalam mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan pelimpahan ditentukan oleh:
• Intervensi keperawatan yang diperlukan
• Siapa yang siap dan sesuai dalam melaksanakan tugas
• Bantuan apa yg diperlukand. Hasil apa yang diharapkan
4. Konsep tentang dukungan perlu diberikan kepada semua anggota. Dukungan yang
penting adalah menciptakan suasana yang asertif.
5. Seorang delegasi harus terlibat aktif.
Ia harus dapat menganalisis otonomi yang dilimpahkan untuk dapat terlibat aktif.
D. Pedoman Pelimpahan Wewenang yang efektif
Proses pendelegasian harus didahului dengan informasi yang jelas. Pendelegasian yang
jelas harus mengandung informasi mengenai tujuan spesifik, target waktu, dan
pelaksanaan tindakan keperawatan
E. Prinsip Utama Pendelegasian
a. Seleksi dan susun tugas
Menyusun suatu daftar secara berurutan dengan dua kriteria yaitu waktu yang
diperlukan dan pentingnya bagi institusi
b. Seleksi orang yang tepat
Pilih orang yang sesuai untuk melaksanakan tugas tersebut
c. Berikan arahan dan motivasi kepada staf
Salah satu kesalahan dalam pendelegasian adalah ketiadaan arahan yang jelas dan
lebih baik
d. Lakukan supervise yang tepat
1. a. Overcontrol Kontrol yang berlebihan akan merusak pendelegasian yang
diberikan.
2. b. UndercontrolKontrol yang kurang juga akan berdampak buruk terhadap
pendelegasian,
F. Tempat dan Waktu Pendelegasian
1. Tugas rutin
2. Tugas yang tidak mencukupi waktunya
3. Penyelesaian masalah
4. Peningkatan kemampuan
5. Kapan Pendelegasian tidak diperlukan
28
G. Kegagalan Manajer dalam Pendelegasian dan mengapa staf menjadi resistan
a. Mengapa menajer gagal?
1. Mereka pekerja keras atau perfeksionis
2. Mereka tidak senang terhadap pendelegasiannya
b. Mengapa staf resistan?
1. Upaya pertama telah gagal
2. Aktvitasnya mungkin tidak disetujui manajer
c. Kegiatan yang tidak boleh didelegasikan
1. Aktivitas yang memerlukan pengkajian dan keputusan selama pelaksanaan
H. Keberhasilan Pendelegasian
a. Komunikasi yang jelas dan lengkap
b. Ketersediaan sumber dan sarana
c. Mentoring
d. Pelaporan kemajuan tugas limpah
29