EDUKASI DIET RENDAH PURIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER I
DISUSUN OLEH : NURYATI P1337420116157
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2018 BAB I PENDAHULUAN World Health Organization (WHO) menyatakan pada tahun 2013 terdapat 13,6 % kasus asam urat terjadi pada laki-laki di amerika serikat. Kemudian di eropa terdapat 2- 2.6 per 1000 penduduk kasus asam urat. Prevalensi gout di seluruh populasi Inggris mencapai perkiraan prevalensi 2,5% pada tahun 2012 (Roddy & Coy, 2014). Di Indonesia, penyakit sendi berdasarkan gambaran kesehatan pada lanjut usia di Indonesia terdapat 32.99% kasus gout atritis (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Di Provinsi Jawa Tengah, prevalensi kejadian gout artritis terjadi dengan prosentase 25,5 % (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2015). Di Puskesmas Geyer 1 terdapat 31.86% kasus gout atritis di tahun 2017 (Data Laborat Puskesmas Geyer 1, 2017) Tujuan Tujuan Umum Menggambarkan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga pasien dengan gout atritis dengan fokus studi edukasi diet rendah purin di Wilayah Kerja Puskesmas Geyer Tujuan Khusus 1. Melakukan pengkajian askep keluarga pada pasien dengan gout atritis fokus studi edukasi diet rendah purin di Wilayah Kerja Puskesmas Geyer 2. Menyusun diagnosis keperawatan keluarga dengan gout atritis fokus studi edukasi diet rendah purin 3. Menyusun perencanaan untuk menggatasi fokus studi edukasi diet rendah purin 4. Melakukan tindakan keperawatan keluarga pada keluarga pasien dengan gout atritis 5. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan keluarga pada keluarga pasien dengan gout atritis Bab II Tinjaun Teori Gout Artritis (Asam Urat) Asam urat merupakan penyakit yang menyerang persendian- persendian tubuh (Maya, 2016). Asam bisa membentuk kristal seperti jarum di sendi dan menyebabkan episode nyeri, kelembutan, kemerahan, kehangatan, dan pembengkakan yang tiba-tiba dan parah (Artritis Foundation, 2017). Diet rendah purin Diet rendah purin merupakan diet yang bertujuan untuk mengurangi makanan yang kaya akan kandungan purin seperti sarden, kangkung, jeroan, dan bayam. Jika pada kadar normal makanan sehari – hari ambang kandungan purin yang bisa ditoleransi adalah 600 – 1000 mg, maka pada program diet ini dibatasi berkisar pada 120 – 150 mg, selain itu diet dari asam urat juga bertujuan untuk mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin untuk selalu dalam keadaan normal (Ahmad, 2011) Lima tugas kesehatan keluarga 1. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, data yang perlu dikaji, pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan asam urat yang meliputi pengertian, faktor penyebab, tanda dan gejala dan persepsi keluarga terhadap masalah. 2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah asam urat, hal yang perlu dikaji adalah kemampuan keluarga tentang pengertian, sifat dan luasnya masalah asam urat, apakah masalah dirasakan keluarga. apakah keluarga pasrah terhadap masalah, apakah keluarga akut dan akibat tindakan penyakitnya, apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan, apakah ada informasi yang salah terhadap tindakan dalam menghadapi masalah. 3. Untuk mengetahui kemampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan asam urat, data yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakit, bagaimana sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan, bagaimana pengetahuan keluarga tentang fasilitas yang diperlukan untuk perawatan, apakah keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada, sikap keluarga terhadap sakit. 4. Kemampuan keluarga untuk memelihara lingkungan rumah yang sehat, hal yang perlu dikaji adalah pengetahuan keluarga tentang sumber-sumber yang dimiliki keluarga, bagaimana keluarga melihat keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan, sejauh mana keluarga mengetahui pentingnya hygiene sanitasi, keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit, bagaimana sikap atau pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi, sejauh mana kekompakan keluarga. 5. Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan, hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan, keuntungan-keuntungan dari fasilitas kesehatan, tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan atau fasilitas kesehatan, ada pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan, fasilitas kesehatan yang terjangkau oleh keluarga BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain Penelitian adalah deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dimasa kini. Jenis rancangan penelitian deskriptif yang dipakai yaitu rancangan penelitian studi kasus. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Penelitian yang akan dilakukan oleh penelitian dilakukan pada 2 pasien yang berbeda sesuai dengan tekhnik pengambilan sampel dan kriteria yang di tetapkan Fokus Studi Asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan gout artritis dengan fokus studi edukasi diet rendah purin di wilayah kerja Puskesmas Geyer I Grobogan Definisi Operasional Asuhan keperawatan keluarga dengan Gout Atritis (Asam Urat) adalah tindakan yang dilakukan pada 2 keluarga dengan gout atritis dengan memberikan edukasi diet rendah purin dengan alat atau media SAP dan Leaflet. Analisa Data Pada karya tulis ilmiah ini, analisis yang dilakukan adalah untuk mengetahui hasil tindakan pengelolaan kasus serta respon dari pasien untuk menilai apakah konsep atau teori ilmiah yang telah ada dengan pengelolaan kasus yang telah dilakukan yaitu pemberian informasi tentang edukasi diet rendah purin sehingga diharapkan nantinya akan ada pemecahan masalah berupa inovasi baru yang dapat diterapkan pada kasus gout artritis fokus studi edukasi diet rendah purin di wilayah kerja Puskesmas Geyer I Grobogan