Anda di halaman 1dari 41

KEBIJAKAN K3 LISTRIK

Pembinaan K3 Listrik
Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan
Sudin Nakertrans Kota Adm. Jakarta Pusat

Jakarta, 16 Maret 2017


Definisi K3
• FILOSOFI MANGKUNEGARA
Pemikiran & upaya untuk menjamin keutuhan & kesempurnaan
jasmani maupun rohani TK khususnya dan manusia pada
umumnya serta hasil karya & budaya menuju masyarakat adil
dan makmur
• KEILMUAN
Semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran,
peledakan dan pencemaran lingkungan.
• OHSAS 18001:2007
semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada
keselamatan dan kesehatan kerja TK maupun orang lain
(kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.

sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.co.id
Arti dan Makna Logo K3
1 Palang : :2Roda Gigi
bebas dari bekerja
kecelakaan dengan
dan penyakit kesegaran
akibat jasmani
kerja (PAK). dan rohani
.
Warna Putih :
3 : 4Warna Hijau
bersih dan suci. selamat, sehat
dan sejahtera.
5Sebelas gerigi roda :
sebelas bab dalam UU No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.

Kepmenaker RI 1135/MEN/1987
Regulasi K3 Nasional
•Pasal 27 ayat (2)
UUD •Pasal 28D ayat (2) **)
1945

•Pasal 86
UU No. •Pasal 87
13/2003

•Substansi
UU No. •Peraturan Pelaksananya
1/1970
Tujuan Utama Penerapan K3
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.

2. Menjamin setiap sumber produksi dapat


digunakan secara aman dan efisien.

3. Meningkatkan kesejahteraan dan


produktivitas Nasional.
Hak dan kewajiban Pekerja dalam Penerapan K3

1. Memberi keterangan yang benar bila diminta Pegawai


pengawas/Ahli K3
2. Memakai APD
3. Memenuhi dan mentaati syarat2 K3
4. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syarat2 K3
5. Menyatakan keberatan kerja dimana syarat2 K3 dan
APD diragukan, kecuali telah ditentukan dan
dipertanggungjawabkan oleh Pegawai Pengawas

Pasal 12 UU No. 1/1970


Kewajiban Pengurus
1. Menempatkan Syarat2 K3 , UU K3 beserta Peraturan
Pelaksananya pada tempat kerja yang mudah dilihat&dibaca
sesuai petunjuk pegawai pengawas/ahli K3
2. Memasang Gambar2 Keselamatan Kerja dan bahan
pembinaan pada tempat kerja yang mudah dilihat&dibaca
sesuai petunjuk pegawai pengawas/ahli K3
3. Menyediakan APD secara cuma2 kepada pekerja dibawah
pimpinannya dan menyediakan APD kepada setiap orang
yang memasuki tempat kerja yang dilengkapi dengan
petunjuk2 sesuai dengan petunjuk pegawai pengawas/ahli
K3

Pasal 14 UU No. 1/1970


Dasar Hukum K3 Listrik
• Pengawasan dan Pengendalian
- UU No. 1/1970 ttg Keselamatan Kerja
- Permenaker RI No. 12/2015 ttg K3 Listrik di Tempat Kerja
sbgmana diubah dg Permenaker RI No. 33 Tahun 2015
- Permenaker No. 02/MEN/1989 ttg Pengawasan Inst. Penyalur
Petir sbgmana diubah dg Permenaker RI No. 31/2015
- Permenaker No. 3/MEN/1999 ttg Syarat2 K3 Lift Pengangkutan
Orang dan Barang sbgmana diubah dg Permenaker No.32/2015
• Manajemen dan kelembagaan
- PP 50/2012 ttg SMK3
- Permenaker 04/MEN/1987 ttg P2K3 dan Tata Cara Penunjukan AK3
- Kepmenaker 186/1999 ttg Unit Penangg. Kebakaran di Tempat Kerja
Regulasi lainnya
• SNI tentang PUIL 2000, 2011 (SNI 0225:2011)

• UU No. 18/1999 ttg Jasa Konstruksi

• UU No. 28/2002 ttg Bangunan Gedung

• UU N. 30/2009 ttg Ketenagalistrikan

• Dan Peraturan perundang-undangan lainnya (Permen, Perda,


Pergub)
Kebijakan K3 Sudin Nakertrans
Jakarta Pusat
• Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan
• Sosialisasi peraturan Norma Ketenagakerjaan dan
Kecelakaan Kerja di perusahaan atau tempat kerja
• Riksa Uji terhadap permohonan pemenuhan
syarat-syarat K3 pada obyek K3
• Menyusun Laporan Kejadian terhadap dugaan
pelanggaran tindak pidana ketenagakerjaan
• Koordinasi Penyidikan dengan PPNS

Pergub 271/2016 ttg OTK Disnakertrans


Obyek K3 Listrik
•K3 Listrik di tempat Kerja
•K3 Pengawasan Inst. Penyalur Petir
•K3 Lift
K3 LISTRIK DI
TEMPAT KERJA
K3 LISTRIK
Dasar Hukum
- UU No. 1/1970
- Permenaker No. 12/2015
- Permenaker No. 33/2015 (Perubahan)
- Kepdirjen Binwasnaker & K3 No. 47 Th 2015 – Ahli K3
Bidang Listrik
- Kepdirjen Binwasnaker & K3 No. 48 Th 2015 – Teknisi
K3 Listrik
UU No. 1 Tahun 1970

Pasal 2 ayat (2) huruf q Pasal 3 ayat (1) huruf q


(Ruang lingkup) (Objective)
Dengan peraturan perundangan
Setiap tempat dimana listrik
dibangkitkan, ditransmisikan, ditetapkan syarat-syarat
dibagi-bagikan, disalurkan dan keselamatan
digunakan kerja untuk:
q. mencegah terkena aliran
listrik berbahaya
Pasal 15 (Sanksi)

(1) Pelaksanaan ketentuan tsb pada pasal-pasal di atas diatur lebih lanjut dengan
peraturan perundangan.
(2) Peraturan perundangan tsb pada ayat (1) dapat memberikan ancaman pidana
atas pelanggaran peraturannya dg hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga)
bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 100.000,- (Seratus ribu rupiah).
(3) Tindak pidana tersebut adalah pelanggaran.
Tujuan K3 Listrik di Tempat Kerja

1. Melindungi keselamatan&kesehatan TK dan


orang lain yang berada di temapt kerja dari
potensi bahaya listrik

2. Menciptakan instalasi listrik yang aman,


handal dan memberikan keselamatan
bangunan beserta isinya

3. Menciptakan tempat kerja yang selamat dan


sehat untuk mendorong produktivitas
Kewajiban
Pengusaha dan/atau Pengurus
KEWAJIBAN
SANKSI

Pasal 2
Permenaker No. 12/2015 Pasal 14
Permenaker No. 12/2015
Pengusaha dan/atau Pengurus
wajib melaksanakan K3 Listrik Pengusaha dan/atau Pengurus
di tempat kerja Yang tidak memenuhi ketentuan
Permen ini dikenakan sanksi
Sesuai UU No. 1 /1970 dan
UU No. 13/2003
RUANG LINGKUP
PERATURAN K3 LISTRIK (A)
Tahapan SNI , SI , S.Neg Lain (Pengawas KK)
I II III IV V

Obyek Rencana Pasang Guna Ubah Pelihara

A Pembangkitan IA IIA IIIA IVA VA

B Transmisi IB IIB IIIB IVB VB

C Distribusi IC IIC IIIC IVC VC

D Pemanfaatan ID IID IIID IVD VD

INSTALASI
PERLENGKAPAN PERALATAN

Opersional : > 50 V a.b / 120 V a.s


RUANG LINGKUP
PERATURAN K3 LISTRIK (B)

Riksa & Uji

Obyek

A Pembangkitan
B Transmisi
C Distribusi
D Pemanfaatan

Opersional : > 50 V a.b / 120 V a.s


Kewenangan Petugas K3 Listrik

Kegiatan
Rencana Pasang Ubah Pelihara

Petugas

A Ahli K3 Bid. Listrik ( Prsh) √ √ √ √

B Ahli K3 Bid. Listrik (PJK3) √ √ √ √

C Teknisi K3 Listrik (Prsh) - √ - √

D Teknisi K3 Listrik (PJK3) - √ - √

Pasal 7 Permenaker 12/2015


Perusahaan yg memiliki pembangkitan listrik > 200 kVA
Wajib mempunyai Ahli K3 Bid. Listrik
Pelaksanaan Riksa Uji
K3 Listrik
Riksa (1 th sekali)
Sebelum Perubahan/
Berkala
penyerahan Perbaikan
Uji (5 th sekali)

A Pengawas Sps K3 Listrik √ √ √

B Ahli K3 Bid. Listrik (Prsh) √ √ √

C Ahli K3 Bid Listrik (PJK3) √ √ √

Pasal 9 ayat (3) Permenaker 12/2015


Riksa Uji wajib dilaksanakan pada rencana, pasang, guna,
ubah, pelihara utk kgtn pembangkitan, transmisi,
distribusi, pemanfaatan listrik
Contoh SKP AK3 Bidang Listrik
Pengesahan K3 Listrik
Pengesahan : Pasal 10 ayat (5) Permenaker No. 12/2015

(5) Pengesahan sebagaimana dimaksud pada


ayat (3) diterbitkan oleh Kepala Dinas Provinsi.

DIHAPUS DENGAN : Pasal I Permenaker 33/2015


(Perubahan Pasal 10 Permenaker 12/2015)

Pasal 10 ayat (5)


(5) Dihapus
K3 Listrik (UU 1/1970)
vs
Keselamatan ketenagalistrikan (UU 30/2009)
• UU 1/1970 : Upaya menjamin keselamatan tenaga kerja dan
orang lain, Lingkungan yang sehat, serta tempat kerja yang
aman dari potensi bahaya listrik
vs
• UU 30/2009 : Upaya Penyediaan Tenaga listrik yang aman,
andal dan ramah lingkungan yang memenuhi keselamatan
ketenagalistrikan antara lain :
a. pemenuhan standardisasi peralatan dan pemanfaat tenaga
listrik;
b. pengamanan instalasi tenaga listrik; dan
c. pengamanan pemanfaat tenaga listrik.
Ketentuan SLO
• Kewajiban (Pasal 44 ayat (4) UU 30/2009)
Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki
sertifikat laik operasi.

• Ketentuan Pidana (Pasal 54 ayat (1) UU 30/2009)


Setiap orang yang mengoperasikan instalasi tenaga listrik
tanpa sertifikat laik operasi sebagaimana dimaksud dalarn
Pasal 44 ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dart denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Contoh SLO Inst. Ketenagalistrikan
Contoh SLO Inst Ketenagalistrikan
Pengawasan Inst Penyalur Petir
• Dasar Hukum
1. Permenaker No. PER.02/MEN/1989
2. Permenaker 31/2015 (Perubahan Permenaker 02/1989)
Pengawasan Inst Penyalur Petir
Ruang Lingkup

Pasal 2 ayat (2) huruf a UU No. 1/1970

Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut


berlaku dalam tempat kerja di mana :
dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin,
pesawat, alat perkakas, peralatan atau instalasi yang
berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan,
kebakaran atau peledakan.
Pengawasan Inst Penyalur Petir

• Instalasi penyalur petir secara umum harus memenuhi


persyaratan sebagai berikut:
a. kemampuan perlindungan secara teknis;
b. ketahanan mekanis;
c. ketahanan terhadap korosi,
Pengawasan Inst Penyalur Petir

• Metode/sistem instalasi penyalur petir yang telah


dikembangkan antara lain :
a. Sistem Konvensional/Franklin/Faraday;
b. Sistem Radioaktif (Dilarang);
c. Sistem Electrostatic,

Pasal 8
Yang diatur oleh Pemenaker 02/1989 adalah
Instalasi Penyalur Petir non radioaktif di tempat
kerja.
Pengawasan Inst Penyalur Petir
• Tempat Kerja yang perlu dipasang Inst. Penyalur Petir
a. Bangunan yang terpencil atau tinggi dan lebih tinggi dari
pada bangunan sekitarnya seperti: menara-menara,
cerobong, silo, antena pemancar, monumen dan lain-lain;
b. Bangunan dimana disimpan, diolah atau digunakan bahan
yang mudah meledak atau terbakar seperti pabrik-pabrik
amunisi, gudang penyimpanan bahan peledak dan lain-
lain
c. Bangunan untuk kepentingan umum seperti: tempat
ibadah, rumah sakit, sekolah, gedung pertunjukan, hotel,
pasar, stasiun, candi dan lain-lain
d. Bangunan untuk menyimpan barang-barang yang sukar
diganti seperti: museum,perpustakaan, tempat
penyimpanan arsip dan lain-lain;
e. Daerah-daerah terbuka seperti: daerah perkebunan,
Padang Golf, Stadion Olah Raga dan tempat-tempat
lainnya.
Pengawasan Inst Penyalur Petir
Pengawasan Inst Penyalur Petir
Pengawasan Inst Penyalur Petir
Pengawasan Inst Penyalur Petir
• Pengesahan Pemakaian
Pengesahan :
BAB X Pasal 55 s.d 58 Permenaker 02/1989

Dihapus dengan :
Pasal I angka 2 Permenaker 31/2015 (Perubahan Permenaker
02/1989)
2. BAB X DIHAPUS
Pengawasan Inst Penyalur Petir

Riksa Uji
• Pasal 49A Permenaker 31/2015
Pembuatan, pemasangan, dan/atau perubahan instalasi
penyalur petir harus dilakukan pemeriksaan
dan pengujian oleh Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis
K3 Listrik dan/atau Ahli K3 bidang Listrik.
Pengawasan Inst Penyalur Petir
Riksa Uji Berkala
K3 Lift
Dasar Hukum
1. Permenaker No. PER.3/MEN/1999
2. Permenaker 32/2015 (Perubahan Permenaker 3/1999)
K3 Lift
Ruang Lingkup
UU 1/70 Bab II Psl 2 (2) - f
……… tempat kerja dimana :
f. Dilakukan pengangkutan barang,
binatang, atau manusia, baik
didarat, melalui terowongan,
dipermukaan air, dalam air maupun
di udara
K3 Lift
Syarat-syarat K3
UU 1/70 (Bab III Psl 3 (1) - n
Dengan peraturan perundangan
ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja untuk :
n. “Mengamankan dan memperlancar
pengangkutan orang, binatang,
tanaman atang barang”.

Anda mungkin juga menyukai