T. Geodesi
rudianto@itenas.ac.id
Dalil perambatan kesalahan acak
T. Geodesi
rudianto@itenas.ac.id
Kemiringan Sumbu. I
Disebabkan kerena keterbatasan kemampuan pengukur dalam
melakukan pengaturan alat, selain itu juga dipengaruhi oleh
tingkat kepekaan nivo yang dimiliki alat
L L (tg 2 m 1 tg 2 m 2 )
m1 , m2 = sudut miring
L = kepekaan nivo tabung
= 0,2 x skala satuan nivo (untuk T-2 = 0,2 x 20” = 4”)
L = besarnya pengaruh kesalahan karena miringnya
sb. I terhadap ukuran sudut horisontal
T. Geodesi
rudianto@itenas.ac.id
Pembacaan (reading error)
dipengaruhi oleh sistem pembagian lingkaran skala
horisontal pada alat, sistem optik, dan sistem
pembacaan skala
T. Geodesi
rudianto@itenas.ac.id
Penempatan target (target aligment)
Karena tidak tepatnya penempatan target sehingga
sumbu tegak target tidak berimpit dengan arah garis
unting-unting
T. Geodesi
rudianto@itenas.ac.id
Refraksi atmosfir
Untuk menentukan besarnya kesalahan refraksi perlu
diamati gradien temperatur sepanjang arah pengukuran
(Blachut, 1981) :
P.S dT
8,0" 2
T dx
760 x 1000
8,0" 2
x 0,001 0,07"
( 303)
T. Geodesi
rudianto@itenas.ac.id
Pengarahan (pointing error)
Penyebab :
Karena terbatasnya kemampuan daya pisah (resolving power)
sstem optik untuk menghasilkan ketelitian pengarahan
T. Geodesi
rudianto@itenas.ac.id
perkembangan satelit navigasi
Prinsip Dasar :
(1)
bila ρ dapat
diukur,Rmaka
ρ
dapat ditentukan :
Rρ r 0
R r
R r ρ
pusat
bumi
vektor posisi geosentrik receiver (dicari/sought)
R
r vektor posisi geosentrik dari satelit (diketahui/known)
ρ vektor posisi toposentrik suatu titik (diperlukan/required)
penentuan posisi menggunakan satelit
Prinsip Dasar :
Permasalahannya
(2)
s2 s3 adalah yang dapat
diukur oleh satelit
s1 s4 ke receiver adalah
jarak bukan
vektor,
d2 d3 R : r ρ
jadi rumus
d1 d4 tidak dapat
diterapkan.
receive
r
penentuan posisi menggunakan satelit
Prinsip Dasar :
(3)
diketahui (known) posisi satelit (x,y)
(x,y)2 (x,y)3 diketahui, jarak dari
satelit ke titik (receiver)
(x,y)1 diukur, koordinat titik
diukur (required)
d2 dihitung menggunakan
d1 d3
prinsip reseksi jarak
Karena jam receiver tidak sinkron dengan jam satelit maka jarak di atas masih
terkontaminasi oleh kesalahan wakti, jarak yang dihasilkan dinamakan jarak
pengukuran jarak dari satelit ke receiver