Anda di halaman 1dari 64

INSTALASI SISTEM KEAMANAN

KELOMPOK 14

Dewangga Wisnu Yudha P. 43357


Hanif Alfian A 43359
Ivan Muhammad Ihsan I. 43360
Nanda Adi S. 43361
Remi Syahdeni 43362
Tejo Alam 43363
1 SISTEM KEAMANAN VIDEO

2 SISTEM KEAMANAN NON-VIDEO

MATERI KUNCI ELEKTRONIS


3
HARI INI
4 PEMASANGAN CCTV

5 HOME ALARM SYSTEM


PENGANTAR BUILDING
6 AUTOMATIONI SYSTEM ( BAS )

MATERI
HARI INI
SISTEM KEAMANAN VIDEO
Sistem kemanan video ada berbagai macam, diantaranya adalah :
1. CCTV
2. Face Lock
3. 360 camera security
CCTV ( CLOSED CIRCUIT Tele-vision )
Apa itu CCTV ?
CCTV adalah suatu sistem yang mampu
mengawasi, mengamati, dan merekam suatu kejadian
di suatu tempat.
Komponen penyusun sistem keamanan video

KAMERA Monitor
Berfungsi untuk Untuk menampilkan dan
menangkap peristiwa yang mengawasi peristiwa yang
terjadi terjadi

Digital Video Recorder Kabel


Untuk merekam peristiwa Yang terdiri dari kabel
yang terjadi coaxial, connector BNC,
dan adaptor
kamera
Kamera pada sistem CCTV secara garis besar
dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
Jenis kamera
1. KAMERA ANALOG
2. KAMERA IP ( Internet Protocol )
PTZ CAMERA ( PAN-TILT-ZOOM )
Kelemahan kamera analog : kamera yang dapat bergerak
- Sering bercampurnya warna horizontal dan vertikal, serta dapat
- Resolusi rendah, maksimal 720 x 575 melakukan zoom
- Hasil rekaman buruk
- Pencahayaan buruk
BULLET CAMERA
jika dibandingkan dengan kamera IP, kamera yang tidak dapat bergerak
kamera ini memiliki keunggulan dalam setiap dan tidak dapat men-zoom object
aspek mulai dari warna, resolusi, dan kualitas
video. Kamera ini dapat di akses oleh
pengguna melalui internet
Kamera analog vs ip
Wiring diagram kamera analog
WIRING DIAGRAM KAMERA IP
KABEL , CONNECTOR DAN ADAPTOR
KABEL
kabel yang digunakan pada sistem CCTV di sini adalah kabel coaxial ,
Untuk melihat komponen coaxial lihat gambar di bawah ini :
CONNECTOR ATAU PENGHUBUNG
• Konektor BNC ( Bayonet Neill–Concelman )
konektor atau penghubung dari kabel ke DVR,
kamera, dan monitor menggunakan BNC connector.
Adaptor dan power supply
• Merupakan perangkat yang menyuplai tegangan ke kamera
CCTV, umumnya tegangan yang digunakan adalah 12 Volt DC
Sistem Keamanan Non-Video

Sistem Keamanan non-Video adalah sistem keamanan yang


digunakan pada Instalasi Sistem Keamanan namun tidak berbasis
video
Sistem Keamanan Non-Video

Contoh istem keamanan non-video antara lain :


• Lampu Teras otomatis
• Gembok dengan Alarm
• Dll
Lampu Teras Otomatis
Lampu teras yang digunakan adalah lampu teras yang
secara otomatis akan menyala saat senja/sore telah tiba,
dimana pada lampu tersebut kita berikan sensor berupa sensor
cahaya, sensor tersebut akan menyala saat hari sudah mulai
petang/gelap. Jadi hal ini akan membuat seakan-akan pemilik
rumah sedang dirumah.
Lampu Teras Otomatis

Komponen :
• Sensor LDR (Light Dependent Resistor) : Sensor utama untuk
mendeteksi tingkat cahaya, semakin terang cahaya maka resistor
akan bernilai besar, dan saat gelap maka nilai resistor kecil
sehingga lampu menyala terang.
Gembok Alarm
Gembok dengan alarm adalah gembok yang bekerja
dengan mekanisme saat gembok dibuka dengan paksa ataupun
menggunakan cara apapun selain dengan menggunakan kunci
gemboknya, alarm akan menyala dengan kencang. Jadi hal ini
akan menyebabkan orang yang hendak mencuri akan panik
karena adanya suara yang sangat mencuri perhatian tersebut.
Gembok Alarm

Komponen :
• Kunci Anti Duplikat
• Baterai : Sumber energi gembok
• Sensor Getar : Aktif saat gembok terguncang
kencang ataupun dipukul dll.
• Speaker : Suara akan keluar dari speaker saat
sensor getar ter-trigger
Kunci elektronis
Apakah Kunci Elektronis ?

Kunci Elektronis adalah kunci yang


dioperasikan secara elektronik dan
aksesnya dapat dilakukan dengan
menggunakan PIN, RFID, remote
control, biometrik, dan beberapa
tipe kunci pintu digital tetap memiliki
kunci mekanik untuk kondisi darurat.
Dari segi keamanan, kunci elektronis memiliki
beberapa keunggulan
Pick proof
kunci tidak bisa dibuka paksa dengan
peralatan lockpick maupun dihancurkan.
Pada tipe tertentu, terdapat sensor
pada tombol open di unit dalam yang
memastikan jari manusia yang menekan
tombol bukan benda mati. Hal ini bisa
mencegah membuka kunci pintu dari
luar dengan cara memancing tombol
open menggunakan kawat atau
sejenisnya.
Alarm

Alarm akan bunyi jika beberapa


kondisi terjadi pada alatnya,
diantaranya: salah akses, buka
paksa, perusakan, dan
kebakaran.
Kunci otomatis

Pintu akan langsung terkunci


begitu ditutup, hal ini bisa
mencegah lupa mengunci
pintu saat pergi
meninggalkan rumah atau
kembali setelah bepergian.
Kendali akses

Untuk membuka pintu,


diperlukan identifikasi
elektronik yang sangat aman
baik itu RFID maupun biometrik
yang harus didaftarkan oleh
pemilik property.
Kunci Elektronis dibagi menjadi 2
Outdoor unit
Outdoor unit adalah bagian yang terletak di luar rumah
(luar ruangan) dan terdapat panel akses
dipermukaannya. Umumnya terbuat dari reinforce fiber
glass. Semua kunci elektronis yang ada terdapat papan
input numerik untuk memasukkan PIN dan aktifasi
fungsi-fungsi lainnya.
indoor unit
Indoor unit tampilannya lebih sederhana dan biasanya
kontrol alat terdapat disini. Battery untuk menghidupkan
kunci pintu juga dipasang di dalam unit ini.
Model Design Kunci elektronis
Tipe tanpa gagang

Tipe tanpa gagang: Keunggulan tipe ini adalah mudah


dipasang dan dapat digunakan sebagai kunci
tambahan dari kunci mekanikal yang telah ada.
Tipe dengan gagang

Tipe dengan gagang: Tipe ini


dirancang untuk menggantikan
kunci pintu mekanis yang ada
gagangnya. Baiknya dipasang
pada pintu baru karena ukuran
mortisnya lebih kecil dari mortis
mekanik.
Pilihan Metode Akses
PIN

Semua model kunci elektronis


memiliki akses dengan PIN, hal ini
bertujuan untuk membuat kondisi
aman jika kunci di set pada mode
mengunci otomatis. Tak perlu
khawatir kartu RFID tertinggal di
dalam rumah, cukup masukkan PIN
dan pintu pun bisa dibuka kembali.
RFID
Radio Frequency Identification
merupakan perangkat identitas elektronik
yang sangat aman dan sudah umum kita
gunakan. Setiap model yang support RFID
akan disediakan RFID berbentuk key tag,
smart tag, maupun kartu, namun tidak
terbatas pada itu saja untuk masuk ke
rumah. Berbagai kartu RFID bisa
didaftarkan ke perangkat kunci elektronis
Anda sebagai kunci rumah seperti: kartu
badge, dan lainnya.
Pemasangan CCTV
LANGKAH PEMASANGAN
1. Tentukan kabel yang sesuai
• Dengan melihat tabel spesifikasi, kita dapat memilih
kabel yang sesuai. Biasanya untuk kabel CCTV adalah RG 59,
RG 6, dan RG 11, dimana ke-3 kabel RG tersebut mempunyai
impedansi sebesar 75 ohm. RG merupakan singkatan dari
Radio Guide.

• Penomoran pada klasifikasi RG menunjukan urutan


pendaftaran tipe kabel bukan merujuk pada jenis ataupun
ukuran kabel secara langsung.. RG 59 merupakan kabel
coaxial yang paling ideal digunakan karena selain
spesifikasinya yang tepat untuk sistem CCTV juga mudah
dalam pengerjaan (tarik kabel dan pemasangan konektor
BNC) karena ukuran kabel yang relatif kecil dan fleksibel. RG
11 adalah kabel yang paling besar ukurannya dan relatif sulit
dalam pengerjaan. Ukuran kabel RG 6 lebih besar dari RG 59
dan lebih kecil dari RG 11.
Tipe Kabel RG Jarak Maximum Diameter

230 meter s/d 300


RG-59 6.35 mm
meter
300 meter s/d 450
RG-6 7 mm
meter
450 meter s/d 600
RG-11 10 mm
meter

• Kabel RG 59 memiliki atenuasi (pelemahan sinyal) yang


paling tinggi, sehingga berpengaruh terhadap jarak
maksimal. Atenuasi yang paling rendah dimiliki oleh
kabel RG 11 sehingga memiliki jarak maximum yang
labih panjang. Berikut tabel jarak dari masing-masing
tipe.
LANGKAH PEMASANGAN
2. Tentukan lokasi dan area pantauan CCTV
• Jangan menempatkan kamera indoor pada ruangan outdoor, hal ini
disebabkan karena spesifikasi dan fungsi produk kamera indoor sangat
berbeda dengan kamera outdor.
• Kamera outdoor yang dipasang pada tempat terbuka, harus dilindungi dengan
housing (rumah kamera) dan celah untuk jalur keluar kabel yang ada pada
housing tersebut sebaiknya ditutupi.
• Tentukan jarak pandang yang hendak dimonitoring (apakah dekat atau jauh)
• Upayakan kamera dipasang pada ketinggian yang tidak mudah dijangkau.
• Hindari penempatan kamera pada spot yang dekat / langsung terkena oleh
cahaya lampu.
• Hindari menempatkan kamera pada ruangan yang bersuhu terlalu panas
(ruanga dengan suhu diatas 40°C).
• Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebelum kamera terpasang, diuji
coba terlebih dahulu dengan menghubungkan kamera pada input TV atau
monitor, guna melihat secara langsung view kamera dengan meletakkan
kamera pada posisi yang direncanakan.
LANGKAH PEMASANGAN
3. Prioritaskan penempatan kamera CCTV di bawah atap/ tempat
terlindung. Terutama untuk pemasangan CCTV di rumah,
prioritaskan letak posisi kamera CCTV dibawah atap karena
bisa melindungi kamera CCTV dari hujan, angin, dan
sebagainya. Selain itu, penempatan di bawah atap juga
biasanya memberikan tampilan view yang lebih baik dan
mudah untuk menarik kabel jaringan.

4. Cari titik untuk mulai menarik kabel dari luar ke dalam


Setelah menentukan titik pemasangan CCTV, berikutnya adalah
mencari titik masuk untuk menarik kabel dari luar ke dalam.
LANGKAH PEMASANGAN
5.Penempatan monitor dan DVR
Monitor dan DVR adalah alat-alat yang melengkapi sistem CCTV
Anda. Jika kamera CCTV biasanya ditempatkan diluar, maka DVR
dan monitor digunakan untuk membantu pemantauan dari
dalam ruangan. Tentukan tempat dimana monitor dan DVR akan
diletakkan.

6.Memulai penarikan kabel


Setelah didapatkan titik kamera CCTV dan lokasi penempatan
monitor dan DVR, maka berikutnya adalah menarik kabel yang
menghubungkan antara CCTV dengan monitor dan DVR.
Home Alarm System
atau
Burglar Alarm System
1.Identifikasi
kebutuhan pemilik
rumah terkait
bentuk rumah dan
kebiasaan

2.Buat planning
Instalasi Sketch
Sistem 3.Membeli komponen
Alarm alarm system

4.Install alarm
system
1. Identifikasi Kebutuhan Pemilik

Mulailah dengan membuat rencana berapa


banyak alarm dan tipe apa saja yang akan
digunakan.

Sebagian orang perlu alarm sebanyak mungkin


untuk menjamin keamanan mereka, sedangkan
sebagian lagi hanya butuh sedikit alarm
menyesuaikan dengan budget mereka.
1. Bell Only Alarm 2. Speech dialer system 3. Monitored Alarm system
“ When you are sleeping in your home
but are startled awake, what part of
your home concerns you most for risk
of an intruder?
2. Buat Planning Sketch
3. Membeli Komponen Alarm System

Biasanya komponen alarm system sudah dikemas


menjadi 1 set dalam sebuah produk

Komponen dasar: control panel, keypad, motion


sensor, alarm siren dan battery backup

Komponen-komponen tersebut biasanya tersedia


untuk alarm jenis hardwired ataupun wireless
4. Instalasi Alarm System
BAS ( BUILDING AUTOMATION SYSTEM )

BAS
Proporsi konsumsi energi listrik di sebuah gedung
• Dalam sebuah gedung ada banyak fasilitas yang menunjang kenyamanan
para penghuni gedung seperti toilet, penerangan, AC, dan lainnya. Dari
sekian banyak fasilitas yang terpasang di dalam gedung, muncul sebuah
pertanyaan , “siapa yang menyalakan dan mematikan semua fasilitas
tersebut?”
• Jika hanya mengandalkan pekerja tentunya akan kesulitan, mulai dari
mengontrol air yang keluar di setiap toilet, menyalakan lampu, hingga
menyalakan alarm kebakaran. Selain itu, pihak gedung juga
membutuhkan biaya yang cukup besar untuk menggaji pekerja, karena
sudah pasti dibutuhkan banyak pekerja untuk mengontrol semua fasilitas
tersebut.
• Seiring perkembangan teknologi semua permasalahan tersebut dapat
diatasi yaitu dengan menggunakan sistem yang disebut Building
Automation System. Sistem ini bisa dibilang untuk menjalankan semua
fungsi yang ada di dalam gedung secara otomatis tanpa ada campur
tangan manusia di dalamnya. Sistem ini menggunakan komputer dan juga
teknologi informasi untuk mengontrol semua kegiatan fasilitas gedung.
• Building Automation System akan mengoptimasi beberapa sistem di
dalam gedung seperti sistem keamanan, lift, lampu, dan lainnya. Fungsi
dari system ini sangat bermanfaat untuk menekan biaya atau efesiensi
cost yang dikeluarkan oleh management gedung. Adapun beberapa
bagian yang termasuk dalam teknologi Building Automation System (BAS) :
Pengertian
• Building automation system adalah sebuah pemrograman,
komputerisasi, intelligent network dari peralatan elektronik
yang memonitor dan mengontrol sistem mekanis dan sistem
penerangan dalam sebuah gedung.
Tujuan
• Mengoptimasi start-up dan performansi dari peralatan HVAC
dan sistem alarm.
• Menambah interaksi dari mekanikal subsistem dalam gedung
• Meningkatkan kenyamanan pemilik
• Minimasi energi yang digunakan
• Menyediakan off-site kontrol gedung.
• BAS berbasis kontrol komputer untuk mengkoordinasi,
mengorganisasi, dan mengoptimasi kontrol subsistem pada gedung
seperti keamanan, kebakaran/keselamatan, elevator, dan lain-lain.
Bagian-bagian BAS
1. Controller
Controller yang digunakan biasanya terdiri dari satu atau
lebih PLC (Programmable Logic Controllers), dengan pemrograman tertentu.
PLC dalam BAS digunakan untuk mengontrol peralatan yang biasanya
digunakan dalam sebuah gedung.

2. Occupancy Sensor
Sensor ini pada umumnya disesuaikan dengan schedule harian pada
gedung. Fungsinya, sensor ini dapat digunakan untuk memantau kondisi
yang ada di dalam gedung.
Bagian-bagian BAS
3. Lighting
Lighting dapat dinyalakan maupun dimatikan dengan Building Automation System berdasarkan
waktu harian, atau pengatur waktu dan sensor. Contoh sederhana sistem tersebut adalah
menyalanya lampu pada suatu ruangan setelah setengah jam orang terakhir keluar dari
ruangan tersebut.

4. Air Handler
Air handler digunakan untuk mengatur keluar masuknya udara dalam gedung. Pengaturan ini
dilakukan untuk menjaga agar udara tetap sesuai dengan kebutuhan serta kesehatan manusia
yang ada dalam gedung tersebut.

5. Central Plant
Fungsi dari sistem ini untuk memberikan suplai pada Air Handler.
Bagian-bagian BAS
6. Alarms and Security

Banyak Building Automation System memiliki kemampuan alarm. Jika sebuah alarm
dideteksi, alarm tersebut dapat diprogram untuk memberitahukan seseorang.
Pemberitahuan dapat dilakukan melalui komputer, pager maupun suara alarm.
Sistem sekuriti dapat disambungkan pada building automation system. Jika occupancy
sensor ada, maka sensor tersebut dapat juga digunakan sebagai alarm pencuri.
TOPOLOGI
Jaringan otomatis gedung terdiri dari primary dan secondary bus
yang terdiri dari Programmable Logic Controllers, input / output
dan sebuah user interface (human interface device).

Primary dan secondary bus dapat berupa kabel fiber optik,


ethernet, ARCNET, RS-232, RS-485 atau wireless network.
Controller digunakan dengan software yang akan bekerja dengan
standar BACnet, LanTalk, dan ASHRAE.
TOPOLOGI
Input dan output berupa analog dan digital (binary).
Input analog digunakan untuk membaca pengukuran variabel.
Input digital mengindikasikan apabila device menyala atau tidak.
Output analog mengontrol kecepatan atau posisi dari peralatan,
seperti variable frequency drive, sebuah I-P transducer, atau
sebuah aktuator.
Output digital digunakan untuk membuka dan menutup relay
dan switch.
TOPOLOGI

Dengan teknologi building automation system maka terciptalah


sebuah hunian pintar yang disebut smart building. Memang
harus diakui jika kehadiran sistem ini sangat membantu semua
pengelola gedung untuk meminimalisir biaya dan menjaga
keamanan gedung.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai