5 Elektronika Digital
5 Elektronika Digital
kombinasi
Gerbang Logika Dasar
AND
OR
NOT
AND
Pengertian : gerbang AND memiliki dua atau
lebih saluran masukan dan satu saluran
keluaran
Keluaran AND akan bernilai satu jika dan
hanya bila masukannya bernilai satu
Hubungan antara masukan dan keluaran pada
gerbang AND tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut:
AND : Y= A.B = AB
Simbol Gerbang AND
Animasi
Tabel kebenaran gerbang AND
DUA MASUKAN
A B O
0 0 o
0 1 o
1 0 o
1 1 1
Tabel kebenaran gerbang AND
UNTUK 3 MASUKAN 1 KELUARAN
AYO DICOBA
A B C O
0 0 0 o
0 0 1 o
0 1 0 o
0 1 1 o
1 0 0 o
1 0 1 o
1 1 0 o
1 1 1 1
Hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan gerbang AND
BACK
GERBANG OR
Pengertian memiliki dua atau lebih saluran
masukan dan hanya memiliki satu saluran
keluaran.
Keluaran dari OR akan bernilai 1 bila satu
masukan ATAU lebih masukannya bernilai 1
Hubungan antara masukan dan keluaran pada
gerbang OR tersebut dapat dituliskan sebagai
berikut:
OR : Y = A+B
Simbol Gerbang OR
animasi
TABEL KEBENARAN GERBANG OR
DUA MASUKAN SATU INPUT
A B O
0 0 0
0 1 1
1 0
1
1 1 1
TABEL KEBENARAN GERBANG OR
3-MASUKAN
A B C O
0 0 0 o
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1
Hal yang perlu diperhatikan
berkaitan dengan gerbang OR
Keluaran gerbang OR bernilai 1 jika ada
masukan bernilai 1.
Keluaran gerbang OR bernilai 0 jika dan
hanya jika masukan bernilai 0.
Pada operasi OR berlaku antara lain 1+1 =
1, 1+1+1= 1, dan seterusnya; 1+ 0 = 1+0
= 1, 1+0+0 = 0+0+1 = 1, dan seterusnya
BACK
NOT (inverter)
Memiliki satu saluran masukan dan satu
saluran keluaran . NOT artinya tidak
Sehingga gerbang ini memiliki arti tidak /
sebaliknya
Jika masukannya satu maka keluarannya nol
Dan jika masukannya nol maka keluarannya
satu
TABEL KEBENARAN NOT
A O
0 1
1 0
BACK
GERBANG LOGIKA KOMBINASI
NOR (NOT OR)
NAND (NOT AND)
EX-OR (EXCLUSIVE OR)
EX-NOR (EXCLUSIVE NOT
OR)
NOR (NOT OR)
Yakni gerbang OR yang di ikuti gerbang NOT
Memiliki dua atau lebih saluran masukan dan
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
TABEL KEBENARAN N0R
3-masukan
A B C O
0 0 0 1
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 0
Dengan memperhatikan tabel kebenaran
diatas dapat disimpulkan bahwa
A B O
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
TABEL KEBENARAN NAND
3MASUKAN
A B C 0
0 0 0 1
1
0 0 1
1
0 1 0
1
0 1 1
1
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 1
Dengan memperhatikan
tabel kebenaran diatas dapat
disimpulkan bahwa
animasi
TABEL KEBENARAN EXOR
A B 0
0 0
0
0 1
1
1 0 1
1 1
0
Untuak gerbang EX-OR dapat
dikemukakan bahwa:
a. Gerbang EX-OR pada mulanya hanya
memiliki dua masukan dan satu keluaran
yang dinyatakan sebagai
b.
Y=A + B =AB +AB
Keluaran gerbang EX-OR akan bernilai 1
apabila inputnya berlainan dan bernilai 0
jika inputnya sama
EX-NOR
Hasil keluarannya akan tinggi atau akan
bernilai satu jika dari gerbang masukannya
barnilai sama
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
ALJABAR BOOLE
Hukum-Hukum Aljabar Boole
1. Hukum Komutatif
a) Untuk Gerbang Logika OR
Gerbang OR dengan 2 masukan tertentu,
yaitu A dan B dapat dipertukarkan
tempatnya dengan mengubah urutan sinyal-
sinyal masukan.
A+B=B+A=Y
A
A B Y B A Y
0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 1 0
1 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1
b) Untuk Gerbang Logika AND
Gerbang AND dengan 2 masukan tertentu,
yaitu A dan B dapat ditukar tempatnya dan
dapat diubah urutan sinyal-sinyal
masukannya.
A.B=B.A=Y
Contoh :
B
A
A B Y B A Y
0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 1 0
1 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1
2. Hukum Asosiatif
a) Untuk Gerbang Logika OR
Gerbang OR dengan 2 masukan tertentu,
yaitu A dan B, dapat dikelompokkan
tempatnya dan dapat diubah urutan sinyal-
sinyal masukannya.
A + (B + C) = (A + B) + C
Keluarannya akan tetap sama dengan
Y=A+B+C
Contoh :
A
B
C C
A B C Y A B C Y
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 0 1 0 1 1 1
0 1 1 1 1 0 0 1
1 0 0 1 1 0 1 1
1 1 0 1
1 0 1 1
1 1 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1
b) Untuk Gerbang Logika AND
Gerbang AND dengan 3 masukan tertentu, A,
B, dan C, dapat dikelompokkan tempatnya
dan dapat diubah urutan sinyal-sinyal
masukannya.
A . (B . C) = (A . B) . C
Artinya keluarannya akan tetap sama dengan
Y=A.B.C
A
A
B
B Y
C
C
A B C Y A B C Y
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 1 1
0 1 0 1 0 1 0 1
0 1 1 1 0 1 1 1
1 0 0 1 1 0 0 1
1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1
Contoh dan Penerapan Aljabar Boole dalam
Teknik Digital
1. Diketahui satu persamaan aljabar Boole, yaitu Y = AB + AC
+ BD + CD
Sederhanakan persamaan tersebut dengan cara faktorisasi!
Jawab :
Y = AB + AC + BD + CD
(A + D)(B + C)
A
D
B
C
2. Perhatikan rangkaian logika dibawah ini
X
A
B A+
B
(A+B) BC
C BC
B
C
X = BC + A
A
Fungsi – Fungsi Khusus
Aljabar Boole
TEOREMA
DUALISME
A+0=A
A.1=A
Menghasilkan hubungan
Manfaat teorema dualitas Boole yang baru
Contoh persamaan
A+B.C=(A+B).
A.(B+C)=A.B+A.C (A+C)
B
C
HUKUM DE MORGAN
Hubungan antara gerbang logika
TEOREMA PERTAMA kombinasional NOR dengan
gerbang logika dasar AND dan
inverternya
HASILNYA
SETARA(EKIVALEN)
2.TEOREMA KEDUA
Gerbang logika NAND dapat digantikan
0 0 1 0 0 1
1 0 1 1 0 1
0 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 0
B
C
Perhatikan rangkaian logika dibawah ini
X
A
B A+
B (A+B) BC
C BC
Persamaan Aljabar Boolenya untuk X adalah,
X = (A+B) BC + A
Maka proses penyederhanaan dapat dilakukan sebagai berikut
X = (A+B)BC + A
Karena (A+B)BC = ABC, maka
X = ABC + BBC + A
Karena B.B = B maka
X = ABC + BC + A
= BC (A+1) + A
Karena (A+1) = 1 maka
X = BC + A
Bentuk BC + A atau CB + A adalah
persamaan yang lebih sederhana.
Sedangkan rangkaian logikanya adaalah
sebagai berikut
B
C
X = BC + A
A
Sifat-Sifat Khusus Aljabar
Boole
Secara umum aturan aljabar biasa dengan
aljabar Boole adalah sama.
Tetapi ada beberapa aturan atau kaidah aljabar
Boole yang mempunyai sifat khusus yang perlu
kita ketahui.
Sifat khusus dari aljabar Boole tsb membuatnya
berguna dalam proses penyederhanaan
rangkaian logika.
Sifat-Sifat Khusus Aljabar
Boole
Dalam Operasi Gerbang
OR
Dalam operasi gerbang OR
Kaidah Pertama:
A+0=A
Sebuah gerbang OR dengan 2 masukan, jika
sebuah keadaan masukannya adalah A dan
yang lainnya adalah 0, akan menghasilkan
kembali masukan yang semula, yaitu A.
Dalam operasi gerbang OR
Hal ini dinyatakan dengan:
A 0 Y
0 0 0
A + 0 =A 1 0 1
Dalam operasi gerbang OR
Contoh : Rangkaian logika yang terdiri dari
sebuah gerbang OR dua masukan. Salah
satu masukan nya A dan yang lain 0 atau
1, hasilnya akan tetap A.
1+0=1 0+0=0
Dalam operasi gerbang OR
Kaidah Kedua :
A +1= 1
Suatu gerbang OR dengan 2 masukan, jika
salah satu masukannya aktif, yang
dinyatakan dengan 1 sedangkan masukan
yang lainnya A, maka hasil keluarannya
akan tetap 1.
Dalam operasi gerbang OR
Hal ini dinyatakan dengan :
A 1 Y
0 1 1
A+1=1 1 1 1
Dalam operasi gerbang OR
Contoh : Rangkaian logika yang terdiri dari
sebuah gerbang OR dua masukan.
Salah satu masukannya adalah 1,
sedang yang lain adalah 0 atau 1,
hasilnya akan tetap 1
0+1=1 1+1=1
Dalam operasi gerbang OR
Kaidah Ketiga :
A +A =A
Jika suatu gerbang OR memiliki 2 masukan
yang sama, keaadan A misalnya, maka
hasilnya adalah masukan tersebut.
Dalam operasi gerbang OR
Hal ini dinyatakan dengan :
A A Y
0 0 0
A+A=A 1 1 1
Dalam operasi gerbang OR
Contoh : Rangkaian logika yang terdiri dari
sebuah gerbang OR dua masukan.
Salah satu masukannya adalah 0
atau 1, sedang yang lain juga sama,
maka hasilnya akan tetap sama.
1+1=1 0+0=0
Dalam operasi gerbang OR
Kaidah Keempat :
Ā +A =1
Suatu gerbang OR dengan 2 masukan, jika
salah satu masukannya dinyatakan dengan
A, sedangkan masukan yang lainnya
Dalam operasi gerbang OR
Hal ini dinyatakan dengan :
Ā A Y
0 1 1
1 0 1
Ā+A=1
Dalam operasi gerbang OR
Contoh : Rangkaian logika yang terdiri
dari sebuah gerbang OR dua
masukan. Salah satu masukan nya
adalah 0 atau 1, sedang yang lain
adalah kebalikannya, maka hasilnya
tetap 1.
Sifat-Sifat Khusus Aljabar Boole
Dalam Operasi Gerbang
AND
Dalam operasi gerbang AND
Kaidah Pertama:
A .0=0
Sebuah gerbang AND dengan 2 masukan,
jika keadaan sebuah masukannya adalah A,
sedangkan keadaan masukan yang lainnya
adalah 0, maka keluarannya dinyatakan
dengan 0.
Dalam operasi gerbang AND
Hal ini dinyatakan dengan :
A 0 Y
0 0 0
A.0=0 1 0 0
Dalam operasi gerbang AND
Contoh : Rangkaian logika yang terdiri dari
sebuah gerbang AND dua masukan. Salah
satu masukan nya adalah 0 atau 1,
sedangkan yg lain adalah 0,maka keluaran
nya sama dengan 0.
1.0=0 0.0=0
Dalam operasi gerbang AND
Kaidah Kedua :
A.1=A
Sebuah gerbang AND dengan 2 masukan,
jika keadaan sebuah masukannya adalah A,
sedangkan keadaan masukan yang lainnya
adalah 1, maka keluarannya dinyatakan
dengan A.
Dalam operasi gerbang AND
Hal ini dinyatakan dengan :
A 1 Y
0 1 0
A.1=A 1 1 1
Dalam operasi gerbang AND
Contoh : Rangkaian logika yang terdiri dari
sebuah gerbang AND dua masukan.
Salah satu masukannya adalah 0 atau 1,
sedangkan yg lain adalah 1, maka
keluarannya sama dengan 0 atau 1 juga.
1.1=1 0.0=0
Dalam operasi gerbang AND
Kaidah Ketiga :
A .A =A
Sebuah gerbang AND dengan 2 masukan,
jika keadaan sebuah masukannya adalah A,
sedangkan keadaan masukan yang lainnya
adalah A juga, maka keluarannya
dinyatakan tetap A.
Dalam operasi gerbang AND
Hal ini dinyatakan dengan :
A A Y
0 0 0
A.A=A 1 1 1
Dalam operasi gerbang AND
Contoh : Rangkaian logika yang terdiri dari
sebuah gerbang AND dua masukan. Salah
satu masukan nya adalah 0 atau 1,
sedangkan yg lain sama dengan masukan
nya, maka keluarannya sama dengan 0
atau 1 juga.
0.0=0 1.1=1
Dalam operasi gerbang AND
Kaidah Keempat :
Ā.A =0
Sebuah gerbang AND dengan 2 masukan,
jika keadaan sebuah masukannya adalah A,
sedangkan keadaan masukan yang lainnya
adalah kebalikan dari A , maka keluarannya
dinyatakan tetap 0.
Dalam operasi gerbang AND
Hal ini dinyatakan dengan :
Ā A Y
0 1 0
Ā.A=0 1 0 0
Dalam operasi gerbang AND
Contoh : Rangkaian logika yang terdiri dari
sebuah gerbang AND dua masukan.
Salah satu masukannya adalah 0 atau 1,
sedangkan yang lain kebalikan dengan
masukannya, maka keluarannya sama
dengan 0.
1 . 1’ = 0 0 . 0’ = 0
Ringkasan Sifat
Khusus Aljabar
Boole
Tabel Ringkasan Perbedaan Aljabar
Biasa dengan Aljabar Boole
TEOREMA DE MORGAN
Kedua gerbang logika adalah ekuivalen
walaupun gerbang berbeda tetapi fungsi
logika sama.
Perhatikan tabel kebenaran
Manfaat dari teorema De morgan =mereduksi
rangkaian-rangkaian logika yang rumit
menjadi rangkaian logika yang lebih
sederhana.
Teorema kedua ;”hubungan antara gerbang
logika kombinasional NAND dengan gerbang
logika kombinasi OR dan inverternya.
Gerbang logika NAND dapat digantikan
10 Inverter ganda
11 Hukum de morgan
Y = Σm (1,2,3,6)
m = minterm Mau lihat tabel kebenaran
Contoh Soal:
Baris A B C
ke
0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 0 0 0
2 0 1 0 1 0 1
3 0 1 1 1 0 1
4 1 0 0 0 1 1
5 1 0 1 0 0 0
6 1 1 0 0 1 1
Y =1 7 1 1 1 0 0 0
Y = baris 2 atau baris 3 atau baris 4 atau baris 6
= 010 + 011 + 100 + 110
Product of Sum
Y = f(A,B,C) =
Tabel kebenaran dari persamaan di atas yaitu:
Baris A B C
ke
0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 0 1
2 0 1 0 0 1 1
3 0 1 1 1 0 1
4 1 0 0 0 0 0
5 1 0 1 0 0 0
6 1 1 0 0 1 1
7 1 1 1 0 0 0
Sifat-sifat Product of Sum
Y = Π M (0,4,5,7)
M = maxterm
Peta Karnough
Peta Karnough dengan Dua Variabel
• Misalkan kedua Variabel tersebut adalah:
A dan B
( Variabel A dapat berupa A=1 atau =0,
sedangkan variabel B dapat berupa B=1
atau =0 )
0
1 1 1
3. Peta Karnough :
A
0 1
B
Fungsi boole:
0 1
1 1
Cara singkat:
Dua logika yang berdekatan pada peta
dikombinasikan menjadi sebuah variabel
tunggal
Jadi fungsinya :
Peta Karnough Tiga Variabel
Contoh:
AB 00 01 11 10
C
0 1 1
1 1 1
Cara singkat :
kelompok yang terdiri 4 kotak/sel yang
AB 00 01 11 10
CD
00 1 1 1 1
01 1 1 1 1
11 1 1
10 1 1 1 1
Rumus Singkat:
Kelompok yang terdiri 8 kotak/sel yang
variabel
AB 00 01 11 10
CD
00 1 1 1 1
01 1 1 1 1
11 1 1
10 1 1 1 1
Hubungan Antara Peta
Karnough dengan Tabel
Kebenaran A B C Y
0 0 0 0
Isi dari tabel kebenaran di 0 0 1 1
samping, dapat dituangkan 0 1 0 1
0 1 1 1
dalam Peta Karnough dengan
1 0 0 0
catatan sebagai berikut: 1 0 1 0
1 1 0 1
1.Nilai dari kombinasi variabel pada setiap1 sel digunakan
1 1 untuk
0
memberikan nomor sel yang bersangkutan. Nilai tersebut
menunjukan nomor baris pada tabel kebenaran.
2.Sel-sel pada peta karnough digunakan untuk meletakkan suku
minterm atau faktor maksterm yang sesuai.
3.Tanda 1 digunakan untuk menyatakan bahwa suatu sel berisi
minterm, sedangkan tanda 0 menyatakan bahwa sel itu
maksterm.
AB 00 01 11 10
C
0 1 1
1 1 1
MULTIVIBRATOR
A. Definisi
Rangkaian elektronik yang menghasilkan
gelombang kotak, atau gelombang lain yang
bukan sinusoida seperti gelombang segi empat
dan gelombang gigi gergaji.
1. Monostabil
2. Astabil
3. Picu Schmitt
(Schmitt Trigger)
1. Monostabil
Karakteristik:
Rangkaian yang mempunyai keluaran dengan
Next
a. Monostabil Terpicu Positif
Next
b. Monostabil Terpicu Negatif
2. Astabil
Karakteristik:
Rangkaian yang keadaan pada keluarannya
Rangkaian
C. Rangkaian Terpadu Monostabil,
Astabil, dan Picu Schmitt
Penggabungan rangkaian monostabil, astabil,
dan picu Scmitt dapat disusun melalui gerbang
logika dengan menambahkan beberapa
komponen diskrit resistor maupun kapasitor.
keluaran)
Pengoperasian:
1. Memicu IC dengan memberikan pulsa transisi
dari rendah ke tinggi pada masukan +Trigger
(kaki 8) atau dengan transisi dari tinggi ke
rendah pada masukan -Trigger (kaki 6).
2. Memicu IC dengan memberikan pulsa transisi
dari tinggi ke rendah secara bersamaan pada
dua masukan yaitu +Trigger (kaki 8) dan
Retrigger (kaki 12).
Astabil (frekuensi keluaran)
Pengoperasian:
Memberikan tegangan tinggi pada masukan
Astable (kaki 5) atau keadaan rendah pada
Astable (kaki 4).
Hasil:
Frekuensi keluaran pada Q (kaki 10), Q (kaki 11),
dan ferkuensi 2 kali keluaran Q (kaki 13).
Untuk mendapatkan hasil operasi rangkaian
digital yang terpercaya diperlukan pulsa masukan
dengan waktu transisi yang sangat cepat.
Pada daerah transisi tersebut sangat potensial
untuk terjadinya gangguan ataupun keadaan
tidak stabil, sehingga daerah transisi merupakan
daerah yang kritis.
Salah satu penyelesaiannya adalah dengan
menggunakan komparator.
Jenis-jenis flip-flop :
1. FLIP-FLOP SET RESET ( FF – SR )
2. FLIP-FLOP TOGGLE ( FF – T )
3. FLIP-FLOP J&K ( FF – JK )
4. FLIP-FLOP DELAY ( FF – D )
FLIP-FLOP
SR
Nand dulu ya
Coba kita liad gambarnya
S
Q
Q
R
Unk S=R=0
S 0
0/ Q
1/ 0 1/
0 1
1/
0
0/ Q1
/
R 0 0 1
terlarang
Unk S=0 & R=1
S 0
0/ Q
1/ 0 1/
0 1
1/
0
1/ Q0
/
R 1 0 1
0
0 Q 1
R1
Untuk S=1 dan R=0
S 1
1/ Q
1/ 0 0/
0 1
1/
0
0/ Q 1/
R0
0 1
1
Q
R1
1 0
Kesimpulan untuk NAND
S R Q Q
1 1 Q- Q- Hold
0 1 0 1 Set
1 0 1 0 Reset
0 0 - - Forbidden
Yang dari NOR
Gambarnya
Untuk S=R=0
S
0
1/ 0 1/ Q0
0 /
1
0/ 0/
0 1 1 Q1
R /0
Untuk S=1 dan R=0
S1
1/ 0 1/ Q0
1 /
0
1/ 1/
0 0 0 Q0
R /1
Untuk S=0 dan R=1
S0
1/ 0 1/ Q0
0 /
1
1/ 1/
1 0 1 Q0
R /0
Untuk S=R=1
S1
1/ 0 1/ Q0
1 /
0
1/ 1/
1 0 1 Q0
R /0
Kesimpulan untuk NOR
A B Q Q
0 0 Q- Q- Hold
0 1 0 1 Set
1 0 1 0 Reset
1 1 - - Forbidden
FLIP-FLOP
SR-CLOCKED
Flip-flop SR berdetak
Flip-flop S-R pada dasarnya merupakan piranti asinkron,
artinya tidak beroperasi serempak dengan detak (clock)
atau piranti pewaktu. Bila flip-flop dioperasikan secara
serempak dengan detak (clock), maka flip-flop jenis ini
disebut sebagai piranti sinkron.
Reset 0 1 0 1
Set 1 0 1 0
Terlarang 1 1 1 1
Clock (penabuh)
Pada garis bc, pulsa berada pada level tinggi. Keadaan ini
disebut logis 1 / pulsa positif
Pada titik c, level pulsa berubah dari tinggi ke rendah. Titik c
menunjukkan ujung negatif dari pulsa 1.
Pemacuan (trigger)
Untuk memindahkan data dari masukan menuju ke
keluaran pada flip-flop perlu adanya pemacuan.
Jenis-jenis pemacuan (trigger) pada flip-flop:
Pemacuan ujung positif ( positive – edge – triggered )
triggered )
Pemacuan pulsa positif
Titik S R Q Mode
b 1 0 1 Set
d 0 0 1 Tetap
flip-flop yang dipacu ujung positif,
f 0 1 0 Reset
pemindahan data dari masukan (R dan
S) menuju ke keluaran (Q dan Q* ) h 0 0 1 Tetap
Titik S R Q Mode
c 1 0 1 Set
e 0 1 0 Reset
g 0 1 0 Reset
Titik-titik ujung negatif adalah: i 1 0 1 Set
c, e, g, i, k, m, o, q, k 0 1 0 Reset
semula Qn = 0, maka pada garis ab m 0 0 0 Tetap
setelah ada clock; Q = 0, o 1 1 1 Larangan
untuk titik-titik ujung negatif dapat q 1 0 1 Set
dilihat pada daftar berikut.
Flip-flop SR dipicu PULSA POSITIF
Pulsa S R Q Mode
1 1 0 1 Set
2 0 0 1 Tetap
3 0 1 0 Reset
4 0 0 0 Tetap
1 0 1 Set
Bila flip – flop RS dipacu 5 0 0 1 Tetap
0 1 0 Reset
pulsa positif, pemindahan data 6 0 0 0 Tetap
terjadi selama 7 1 1 1 Larangan
selang satu pulsa positif. 8 1 0 1 Set
Flip-flop SR dipicu PULSA NEGATIF
Pulsa S R Q Mode
1 1 0 1 Set
2 0 0 1 Tetap
3 0 1 0 Reset
4 0 0 0 Tetap
Bila flip-flop S-R dipacu 1 0 1 Set
Data harus berada pada masukan flip-flop minimal 10 ns sebelum sinyal clock
datang.
Saat sinyal clock datang memicu flip-flop, dibutuhkan waktu selama 4 ns
untuk memproses data masukan menjadi data keluaran.
Setelah dihasilkan data keluaran, data ini harus bertahan (berada) pada
keluaran minimal selama 8 ns setelah pulsa clock berlalu.
FLIP-FLOP
JK
FLIP FLOP JK
Kelemahan flip flop SR adalah terjadinya keadaan
terlarang dimana melarang kedua input berlogika
1. Untuk menghindari kelemahan ini disusunlah
jenis flip-flop baru yang dikenal sebagai flip-flop
JK. FF-JK dapat disusun dari FF-SR berdetak
dengan konfigurasi susunan seperti di bawah ini :
J Q
S Q
J Ck
Ck
K K Q
R Q
Simbol
FLIP FLOP JK
Tabel Kebenaran untuk FF-JK :
J K Qn Qn+1
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 0
FLIP FLOP JK MASTER SLAVE
J K Qn Qn+1
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 0
FLIP-FLOP-D
(DELAYED)
FLIP FLOP D
Qn+1 D Qn Qn+1
D Q
0 0 0
Qn
0 1 0
CK Q 1 0 1
1 1 1
FLIP-FLOP D
Qn+1
0/1
1/0
1/0
1
Qn
0/1
0/1
FLIP-FLOP-T
(TOGGLE)
Flip-flop T
TOGGLE
S Q
T
# Flipflop –T merupakan flipflop
berdetak yang bekerja hanya R Q
dengan 1 masukan
1 Togel
0 Tetap
Rangkuman Flip-flop:
Q Q+ R S Q Q+ J K Q Q+ D
Q Q+ T
0 0 x 0 0 0 0 x 0 0 0
0 0 0
0 1 0 1 0 1 1 x 0 1 1
0 1 1
1 0 1 0 1 0 x 1 1 0 1 1 0 0
1 1 0 x 1 1 x 0 1 1 1
1 1 0
Q+= S + RQ Q+= JQ + KQ Q+= T + Q Q+= D
RS= 0
Daftar Pustaka
Saludin Muis. 2007. Teknik Digital Dasar
Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumarna. 2012. Elektronika Digital Konsep Dasar
& Aplikasinya. Yogyakarta : Graha Ilmu.
S. Indriani Lestariningati. Gerbang Logika. Pdf
Slamet Dodik Eko Setyawan. Sistem Digital Gerbang
logika. Universitas Turnojoyo. Ppt
http://afiffadilaeni.wordpress.com/2012/12/26/do
wnload-ppt-materi-elektronika-digital/