• Akhirnya pada tahun 1870 didapatkanlah kohaku (merah dan putih), menyusul
pada tahun 1910 shiroutsiiri (putih dan hitam) dan kinutsuri (kuning dan hitam),
garis keturunan mulai tampak dan merupakan suatu yang tidak bisa di-
pungkiri. Tahun 1930, mulailah ditemukan karper warna dengan garis yang lain.
Jika pada awal mulanya hanya satu warna, kemudian menyusul penemuan koi
dua dan tiga warna.
Karakteristik Ikan Koi
• Koi mempunyai badan yang berbentuk seperti torpedo dengan perangkat
gerak berupa sirip. Ada-pun sirip-sirip yang melengkapi bentuk morfologi koi
adalah sebuah sirip punggung, sepasang sirip dada, sepasang sirip perut, sebuah
sirip anus, dan sebuah sirip ekor.
• Selain sirip sebagai sarana penggerak, koi juga mempunyai indera penciuman.
Indera pencium ini berupa sepasang sungut (kumis) pada sebelah atas
mulutnya, yang berguna untuk mencium makanan pada dasar kolam yang
berlumpur.
• Pada sisi badannya, dari pertengahan kepala hingga batang ekor, terdapat
gurat sisi (Linea lateralis) yang berguna untuk merasakan getaran suara. Badan
koi tertutup selaput yang terdiri dari dua lapisan. Lapisan pertama terletak di
luar, dikenal sebagai lapisan epidermis, sedang lapisan dalam disebut
endodermis.
• Sisik koi mempunyai pertumbuhan yang unik. Pada sisik akan tergambar garis-
garis yang bisa dijadikan patokan untuk memprediksi umur koi. Untuk
melihatnya, kita perlu merendam sisik tersebut dengan larutan Potasium
hidroksida dengan konsentrasi 1—5% selama 24 jam. Setelah itu sisik dibersihkan
dan dibasuh dengan air, dan dilihat di bawah mikroskop
Jenis-Jenis Ikan Koi
• 1. Ikan Koi Hariwake
• Hariwake adalah koi yang mempunyai pola emas
dan perak, dengan kepala jernih. Yamabuki-
Hariwake adalah koi yang mempunyai pola emas
murni dan platinum. Orange Hariwake mempunyai
warna emas oranye dan platinum, sedangkan yang
polanya seperti jarum cemara dinamakan Hariwake
Matsuba, dan yang keturunan koi jerman disebut
Hariwake Doitsu. Kikusui adalah sebutan untuk
Yamabuki Hariwake Doitsu yang badannya seperti
platinum dan mempunyai hiasan cantik pada sisi
badannya. Hyakunenzakura adalah sebutan untuk
Kikusui yang mempunyai hiasan berkilauan pada
punggungnya
• 2. Ikan Koi Platinum-Kohaku (Kin-Fuji)
Koi yang mempunyai kepala yang jernih dan sisiknya berkilauan dan warnanya
merah disebut Hi-Ogon. Perkawinan antara Matsuba dengan Ogon menghasilkan
Kin-Matsuba. Kin-Matsuba mempunyai sisik timbul yang sangat terang. Kin-
Matsuba yang mempunyai sisik seperti platinum dinamakan Gin-Matsuba.
Platinum-Doitsu adalah koi Jerman yang mempunyai sisik berkilauan seperti
platinum, sedangkan Orange-Doitsu mempunyai badan berwarna oranye.
• 6. Ikan koi Midorigoi
Ikan koi Midorigoi adalah nama yang diberikan untuk koi Jerman
yang mempunyai sisik berwarna hijau kekuningan. Ikan ini hasil
ternakan Tadao Yoshioka yang mengawinkan jantan Shusui dan
Yamabuki-Ogon. Itu terjadi pada tahun 1965.
• 7. Ikan Koi Shusui
Kohaku adalah varietas koi yang mempunyai badan putih dengan bercak
merah pada badannya. Kohaku boleh dikatakan paling populer di antara
varietas koi. Ini bisa dimaklumi sebab corak warna-nya langsung
mengingatkan orang pada bendera ke-bangsaan Jepang. Dan tidaklah
berlebihan bila Kohaku dianggap sebagai koi yang “pertama dan terakhir”,
karena umumnya pertama kali orang akan memilih Kohaku, lalu berpindah-
pindah varietas, lantas pada akhirnya kembali lagi pada Kohaku.
Teknik Budidaya Ikan Koi
• 1. Memilih indukan
• Memilih indukan memegang peranan penting dalam budidaya ikan koi.
Indukan yang bagus secara genetis akan menghasilkan keturunan yang bagus,
begitu kira-kira hukum umumnya.
• Selain keturunan atau sifat genetis, calon indukan ikan koi harus memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
1. Umur ikan sudah cukup matang, lebih dari 2 tahun
2. Memiliki jenis yang sama atau mendekati, misalnya kohaku dengan kohaku
3. Bentuk tubuh ideal, dari atas tampak seperti torpedo
4. Gaya berengang tenang dan seimbang
5. Warna cemerlang dan kontras
6. Sehat, gerakannya gesit tidak banyak diam di dasar kolam.
7. Indukan jantan dan betina telah matang gonad
• 2. Pemeliharaan indukan ikan koi
• Sebaiknya calon indukan ikan koi dipelihara dalam kolam khusus. Kedalaman
kolam setidaknya 150 cm, lebih dalam lebih baik. Kepadatan kolam juga harus
diperhatikan, kolam berukuran 4×5 meter maksimal diisi 20 ekor indukan
betina atau 40 ekor indukan jantan. Hal ini karena indukan betina biasanya
lebih besar dari indukan jantan.
• Indukan betina dan jantan dipelihara dikolam yang berbeda, manfaatnya agar
saat dipijahkan indukan tidak perlu mengalami pemberokan lagi. Secara
umum pemeliharaan kolam indukan sama saja dengan pemeliharaan kolam
pembesaran.
• Pakan yang diberikan berupa pelet berukuran 8 mm, asumsinya ikan koi yang
berumur lebih dari 2 tahun sudah berukuran minimal 60 cm. Jumlah pakan
yang diberikan sekitar 3-5% dari bobot tubuhnya dalam satu hari. Frekuensi
pemberian pakan 2-4 kali.
• 3. Pemijahan ikan koi
• a. Tempat pemijahan
• Sebaiknya kolam pemijahan terbuat dari semen dan permukaannya
diplester. Hal ini untuk menjaga agar sisik ikan tidak rusak bila terjadi
gesekan saat proses pemijahan. Ukuran kolam variatif, biasanya sekitar 3×6
meter dengan kedalaman 60 cm dan ketinggian air 40 cm. Kolam harus
memiliki saluran masuk dan keluar. Pada kedua saluran tersebut harus
dipasang saringan halus. Tujuannya agar tidak ada hama penganggu yang
masuk ke kolam dan telur atau larva hasil pemijahan tidak hanyut ke luar
kolam.
• b. Proses pemijahan
• Setelah kolam pemijahan siap, masukkan indukan ikan koi betina terlebih
dahulu. Pemijahan biasanya berlangsung malam hari, sehingga induk betina
bisa dimasukkan pada sore hari. Biarkan indukan betina beradaptasi dengan
kondisi kolam agar tidak stres. Pemijahan biasanya berlangsung sekitar pukul 11
malam hingga dini hari sebelum matahari terbit. Selama masa itu akan terjadi
aksi kejar-kejaran, dimana si betina akan menyemprotkan telurnya pada
kakaban. Setelah telur menempel indukan jantan akan menyemprotkan
spermanya untuk membuahi telur tersebut.
• Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat indukan-indukan tersebut dari
kolam pemijahan. Apabila induka dibiarkan di kolam dikhawatirkan akan
memakan telur-telur tersebut. Biarkan telur-telur yang ada di kolam untuk
menetas.
• c. Penetasan larva
• Telur-telur yang menempel pada kakaban atau tanaman air harus terendam
dalam air. Oleh karena itu berikan pemberat pada kakaban. Pada keadaan
normal, suhu sekitar 27-30 derajat celcius, telur akan menetas dalam waktu 48
jam. Setelah telur menetas kakaban bisa diangkat. Larva yang baru menetas
masih menyimpan persedian makanan yang bisa bertahan hingga 3-5 hari.
Apabila persediaan makanan sudah habis burayak ikan koi mulai
membutuhkan pakan.
• Bila sudah lebih besar bisa diberikan kutu yang tidak disaring atau udang
artemia. Cacing sutera bisa diberikan bila ukuran burayak sudah mencapai 1,5
cm. Pemberian pakan tersebut berlangsung hingga burayak berumur 3 minggu.
Setelah itu, ikan dipindahkan ke kolam pendederan.
• d. Pendederan
• Kolam pendederan adalah kolam untuk memelihara ikan koi hingga berumur 3
bulan. Pada umur ini biasanya ukuran ikan koi telah mencapai 15 cm. Ukuran
kolam 3×4 dengan kedalaman 40 cm bisa menampung 250-300 ekor anak ikan
koi.
• Pada fase ini, pelet sudah bisa diberikan sebagai pakan ikan. Berikan pelet
berukuran kecil berukuran 250 mikron. Pemberian pakan dilakukan 2 kali
sehari. Untuk membentuk warna berikan sesekali cacing sutera atau udang
artemia.
TERIMA KASIH