A. DEFINISI
1. Koi
Koi berasal dari kata „Ni shikigoi‟ atau „Ni shikiKoi‟, yang terdiri dari 2
kata yaitu „Ni shiki’ yang artiny a „kain bersulam emas/perak‟ dan „Koi’
yaitu „Ikan Mas/Ikan karper‟. Koi dalam bahasa Jepang bisa berarti „cinta‟
atau „percintaan‟.
Orang Jepang lebih mengenal Nis hikigoi ketimbang Koi. Bila anda
bertanya tentang K oi kepada orang Jepang, maka yang ditunjuk adalah
ikan mas untuk dikonsumsi.
1
Kata „Koi‟. pertama kali dipakai sekitar 2.500 tahun yang lalu di Cina, yaitu
pada tahun 533 SM ketika anak laki-laki dari Confucius (Kong-Zi) lahir,
Raja S hook o dari kerajaan Ro (Lu) memberinya hadiah berupa ikan yang
diberi nama Koi.
Koi akhirnya dikenal sebagai sebutan singkat dari Nishikigoi dan berlaku
universal unt uk memberi nama ikan sejenis ikan mas yang memiliki
berbagai pola dan warna yang indah di punggungnya.
Di Jepang, Koi telah mendapat berbagai julukan ant ara lain, „Samurai
Fish‟, „Kokugyo‟ dan „National Fish‟. Ada juga yang menjulukinya
dengan “The Living Jewels”, “Swimming Jewels”, “King Of
Ornamental Fish” dll.
2. Sejarah Koi.
2
Menjelang akhir musim gugur, ikan karper tersebut ditangkap dan
diasinkan sebagai tambahan lauk selama musim dingin. Tetapi pada
sekitar tahun 1.800 M, sebagian petani padi di Niigata t epat nya di desa
Yamakoshi, Prefektur Ojiya dekat pantai barat laut Jepang, menemukan
ikan karper yang berwarna merah dan putih. Kemudian mereka
memutuskan untuk membudidayakan ikan-ikan tersebut.
Dalam Buku Nishonsoki dipetik sebuah kisah, konon pada suatu hari,
Kaisar Kejkou mengunjungi propinsi Mino pada bulan Februari tahun 94
M.
Kaisar tak kekurangan akal. Agar s ang putri tertarik, Kaisar mengambil
sepasang ikan Koi yang baru saja didat angk an dari Cina. Mendengar
kabar tersebut sang put ri penasaran dan ingin sekali melihatnya.
Aneh bin ajaib, sang putri akhirnya bersedia keluar hutan dan memenuhi
undangan mak an malam Kaisar sekaligus melihat keindahan ikan Koi.
Sang putri yang semula menolak cinta sang Kaisar akhirnya dapat
menerima dan merek a saling jatuh cinta atau dalam bahasa Jepang
disebut „K oi‟. Mungkin dari cerita inilah kata K oi makin berkembang untuk
menyebut ikan yang dapat membuat jatuh hati.
3
Pengembangan Nishikigoi di Jepang
Melalui persilangan dengan Koi yang sudah ada, maka lahirlah Doitsu
Ni shikigoi. „Doi tsu‟ (baca doits) dalam bahasa Jepang artinya „Jerman‟
(Deutche).
4
Koi pert ama kali diekspor keluar Jepang pada tahun 1938 ke San
Fransisco AS. Kemudian ke Hawai (1947), Kanada (1949) dan B rasil
(1953). Koi kemudian dipelihara di seluruh dunia sejak awal tahun 1980
dan kini budidaya Koi telah menjadi industri besar di Jepang.
. Koi di Indonesia
.
Koi pertama kali mas uk ke
Indonesia sekitar tahun 1981 -
1982 yang kala itu didatangkan
oleh Dragon Feng dan Hani
Moniaga, langsung dari Jepang.
Sejak saat itu, Koi mulai
dipelihara dan makin populer di
Indonesia.
5
Popularitas Koi sebagai ikan penghias kolam membuat harganya menjadi
makin mahal, sempat menggeser ikan Mas dan ikan Gurami sebagai
produk ut ama perikanan air tawar. Para petani ikan konsumsi kemudian
beralih membudiday akan Koi sebagai sumber penghasilan merek a.
Hingga saat ini, sentra budidaya Koi terutama berada di Blitar dan
Sukabumi, juga daerah lainnya seperti Banjarnegara, Cianjur, B andung
(Jawa Barat), Klaten, Magelang (Jawa tengah), Magetan, Kediri, Tulung
Agung (Jawa Timur) dan daerah lainnya di pulau Jawa.
Kian hari, kualitas Koi yang diproduksi oleh para pembudidaya Koi di
daerah tersebut makin meningkat, terutama Koi yang berasal dari daerah
Blitar yang telah mampu bersaing dengan Nishikigoi (Koi eks impor
Jepang) pada berbagai acara Kontes Koi (Koi Show)
3. Keistimewaan Koi
Pertumbuhan Koi cukup pes at, sejak burayak s/d 1 tahun Koi bisa
mencapai panjang 40 cm, bertambah menjadi 50 cm pada tahun ke-2,
pada tahun ke-3 menc apai 60 cm, tahun ke-5 bisa mencapai 70 cm dan
sampai tahun ke-10 bisa lebih 100 cm. Rekor Koi terpanjang adalah 153
cm dengan berat 45 kg.
6
Umur Panjang dan Ikan Pemberani
Koi adalah ikan yang berani dan pantang menyerah, meski terluka
sekalipun. Maka dari itu ada yang menyebutnya Ikan Samurai. Rata-rat a
umur Koi 70 tahun, tetapi ada yang sampai ratusan tahun.
7
menyent uh bahkan mengangkat tubuhnya dari dalam air. Uniknya, Koi
terkadang menghampiri orang yang memanggil namanya. Saking
jinaknya, ada pula Koi yang mau minum kopi langsung dari cangkir
pemiliknya. Bila anda merasa letih dan stres sepulang kerja, cukup
memandang Koi di dalam kolam anda, niscaya akan lupa segala
persoalan yang dihadapi dan anda akan meras a senang.
Koi sebenarnya bisa makan apa saja ; daging, ikan, roti, mi, s ayuran,
buah-buahan dll. Koi mau makan hampir semua makanan manusia. Anda
bisa saja memberi makan Koi dari sisa piring makan anda, tetapi demi
keindahan warna dan bentuk tubuhnya, anda harus memberiny a pakan
yang mengandung vitamin, mineral dan bahan-bahan lain yang
dibutuhkannya.
Pakan alami seperti kepompong ulat, cacing tanah, udang dan kepiting
juga baik untuknya. Proporsi sayuran/buah -buahan dari pakan lainnya
8
adalah 6 banding 4. Dari pada repot, anda dapat dengan mudah membeli
pakan buatan (pelet ) yang mengandung komposisi terbaik untuk Koi. Bila
anda bepergian dalam waktu lama, Koi juga bisa dipuasakan (tidak di beri
pakan) sampai berhari-hari, tanpa mengganggu kesehatanny a.
Anda dapat membeli Koi dengan harga murah bila anda jeli
Dengan umurnya yang panjang, Koi bisa menjadi teman seumur hidup
bagi pemeliharanya. Tidaklah berat memeliharanya, asal tekun, sabar
dan berkesinambungan, terutama dalam pemeliharaan kolam.
Membersihkan kolam juga dapat menjadi sebuah olahraga.
9
4. Tipe Pecinta Koi
Para pecinta Koi (Koi Lover) dalam memelihara Koi tentu mempunyai
keinginan masing-masing, namun semuanya memiliki perasaan cint a
yang sama terhadap Koi, yang membedakan adalah int ensitasnya.
Memelihara Koi, pada kondisi tertentu buk anlah sekadar hobi, namun
memerlukan perhatian dan biaya yang bes ar dalam perawat anny a.
1) Pembudidaya Koi
Ada pula pecinta Koi yang tak mau repot dengan urusan pemijahan.
Mungkin saja k arena keterbatasan lahan, waktu dan dana. Mereka
lebih suka membesarkan K oi kecil yang dibeli langsung dari petani
atau pedagang Koi (Koi Dealer). Sekitar 70% pecinta Koi adalah
termasuk tipe ini. Ada yang bertujuan bisnis dan ada pula yang
sekadar untuk dipelihara di rumah sebagai penghias kolam.
Pecinta Koi tipe ini hanya ingin memelihara Koi yang sudah „finish‟
yaitu Koi yang pola dan warnanya relatip tetap (tidak berubah).
Biasanya koi yang s udah „finish‟ berumur lebih dari 3 tahun dengan
panjang diatas 50 cm.
11
12
B. VARITAS DAN KARAKTERISTIK
Sejak pertama kali Koi diket emukan oleh petani ikan di Jepang, budidaya
Koi terus dikembangk an. Bukan lagi sebagai ikan konsumsi melainkan
untuk dipelihara sebagai penghias kolam. Setelah melalui berbagai macam
uji coba kawin-silang (crosss breeding), kini Koi telah memiliki aneka
macam pola dan warna yang dikelompokkan di dalam berbagai varitas.
1. Kohaku 8. Kawarimono
2. Taisho Sans hoku 9. Ogon
3. Showa Sanshoku 10. Hikarimoyo – Mono
4. Utsurimono 11. Hikari – Utsurimono
5. Bekko 12. Kin-ginrin
6. Asagi - Shusui 13. Tancho
7. Koromo
13
Kohaku 94 cm
Grand Champion
ALL JAPAN KOI SHOW 2016
14
1. KOHAKU
Dari asal kata „kohaku’ yang berarti „merah dan putih‟, Kohaku adalah salah
satu varit as Koi yang selalu dibicarakan terlebih dulu dibandingkan dengan
yang lainny a. Bukan hanya k arena Kohaku yang diketemukan pertama kali,
tetapi karena sosok Kohaku memang istimewa. Dengan hanya dua warna
saja, Kohaku terkesan sangat elegan. Justru dengan kesederhanaan warna
yang ada pada punggungnya, maka Kohaku tampak kontras bila berada di
antara kerumunan Koi lainnya. Oleh sebab itulah maka di dunia Koi terdapat
perumpamaan “Keeping Koi Begins And Ends With The Kohaku”
Awal mula
Pada sekitar tahun 1820, ikan karper yang berwarna merah dan putih
diketemukan di Jepang. Melalui proses mutasi, Koi yang berwarna merah
dileherny a kala itu dikenal dengan „ Hookazuki‟ („Kazuku’ yang artinya
„keluarga‟) dari induk ikan karper hitam. Kemudian Koi berwarna putih lahir
dari Hookazuki. Koi putih tersebut kemudian dikawink an dengan Koi yang
berwarna merah (Higoi ). Dari perkawinan tersebut lahirlah Koi putih dengan
bercak warna merah di perutnya yang disebut „Haraka‟ (Red Belly). „Hara’
artinya „datar‟ dan „Aka’ yang artiny a „merah‟. Kemudian dihasilkan pula Koi
dengan berc ak warna merah di penutup insang (pipi) yaitu „Hoo Aka‟ (Red
Cheek s/pipi merah) atau dikenal dengan „Era Hi‟ (Red Gill). „Hi’ artinya
„merah api‟.
15
atau „topeng‟) y aitu terdapat warna merah yang menutupi s eluruh bagian
kepala dan „ Kuchibeni‟ („Kuchi’ artiny a „bibir‟ dan ‘Beni’ arinya „merah‟)
yaitu Koi dengan warna merah pada bibirnya seperti memakai lipstik.
Ada pula yang mengenal Kohaku dengan nama „Sarasa‟ yang artinya kain
batik atau kain c etak yaitu Koi dengan warna merah dan putih di
punggungnya.
Pola merah yang besar atau melebar (Omoyo) lebih banyak disukai
daripada yang tampak kecil-kecil (Komoyo).
Bagian Kepala
Pola warna merah (hi) harus ada di bagian
kepala Kohaku. Idealnya, membentuk pola
yang cukup lebar tetapi tidak sampai
mengenai mulut dan kedua mata. Namun
bila menyent uh salah sat u mata, masih
dapat diterima. Pola hi sebaiknya berbentuk
bulat / oval dan tidak lancip seperti pisau.
17
Kuchibeni
Untuk memperoleh keseimbangan pola Hi di kepala, „Kuchibeni’ mutlak
diperlukan. Dengan tambahan sedikit warna merah di bibir, maka pola
Kohaku menjadi tampak lebih seimbang.
Hanatsuki
Pola merah pada kepala Koi yang mengerucut kearah mulut.
18
Bagian Punggung
Marute
Pola merah yang lebar pada bagian punggung lebih banyak diminati. .
Diant ara kedua pola merah sebaiknya terdapat w arna putih yang t erlihat
cukup jelas di bagian pundak Kohaku.
Bagian ekor
Pola warna merah terakhir sebelum menyentuh ekor disebut „Ojime’ atau
ada pula yang menyebutnya ‘Odom e’ atau ‘Odom ari’. Pola warna merah
terakhir pada Kohaku sebaiknya tidak sampai melintas ke bagian ek or atau
dengan kata lain terdapat jarak antara pola merah terakhir dengan ekor.
19
Kire-Agari
Jarak antara pola terak hir dan ekor (area putih) disebut dengan "Kire-
Agari". Jika jarak tersebut cukup jelas terlihat maka dikatakan bahwa Koi
memiliki Kire-A gari yang baik. Sedangkan bila jaraknya terlalu jauh maka
dinilai kurang.
A B
20
Jenis Pola
Yang dimaksud pola adalah bentuk penyebaran warna merah (Hi) yang ada
di punggung Koi, yaitu berupa blok-blok warna merah yang terpisah oleh
warna putih.
Tipe Pola
Ada beberapa model pola (blok) pada Kohaku ant ara lain :
- Nidan dari kata ‘Ni’ artinya „dua‟ (kata „dan’ artinya „tingkatan‟ atau
„step‟ atau „blok‟)
- Sandan, ‘S an’ artinya tiga
- Yondan, „Yo’ artinya empat
- Godan, ‘Go’ artinya lima
21
Jenis pola lainnya yang masih termasuk dalam tipe Straight Hi yaitu
Inazuma (Lightning Hi).
Inazuma artinya „petir‟ atau „halilintar‟ adalah Kohaku y ang memiliki pola
berbentuk zig zag dan tak terputus seperti gambar halilint ar. Pola Inazuma
yang seimbang, sangat jarang ditemui. Apabila ada, maka harga Koi
tersebut tent u akan sangat mahal.
Tipe Inazuma
Tipe Tancho
Pola Tancho K ohaku, terdapat satu-sat unya pola bulat di bagian kepala.
Bentuk pola yang t ampak bulat dan berada tepat di t engah area kepala,
sangat digemari oleh para pehobi Koi.
22
Tipe Pola Lainnya
Pola Kanoko, yaitu tampak seperti biji tumpah. Pola dasarnya tetap sesuai
pola Kohaku, tetapi di antara blok satu dengan yang lainnya terdapat bintik -
bintik seperti biji-biji bertebaran.
Kanoko Kohaku
Napoleon
23
Ginrin
Sisik Ginrin tampak seperti butiran perak yang t ertata rapi dan padat di
sepanjang punggung Kohaku. Apabila berada di atas warna merah maka
warna Ginrin menjadi t erlihat agak kekuningan dan berkilauan jika terk ena
cahaya matahari.
Kohaku Ginrin
Bagian Sirip
Tidak hanya Kohaku, secara umum bentuk badan Koi yang ideal adalah
bulat panjang seperti torpedo. Tidak terlalu gemuk atau kurus dan bagian
kepala berbentuk oval seperti telur, tidak persegi dan tidak menyerupai
segitiga (tirus). Apabila dilihat dari atas, punggung Kohaku tampak lurus dan
dari samping terlihat melengkung rat a. Bent uk badan K oi yang baik yaitu
panjang dan lebar adalah 3 berbanding 1.
24
TIPS MEMILIH KOHAKU
Sebagai rangkuman, berikut ini adalah h al-hal penting yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih Kohaku :
1) Bentuk badan
2) Warna
3) Kualitas warna
Kohaku yang baik, warna merahnya pekat, tidak oranye dan merata
(tidak berbintik-bintik). Sedangkan warna putihnya seputih salju. Namun
demikian, kualitas warna merah dan putih yang bagus kualitasnya,
sangat jarang ditemui, bilapun ada mak a pastilah mahal harganya.
Namun demikian, pilihlah Kohaku yang memiliki warna merah y ang
cenderung pekat.
Pola merah (hi) yang baik berbentuk crispy (seperti keripik kentang)
atau oval (seperti letter U), tidak menyentuh kedua mata dan mulut.
Jika pola Hi menyentuh salah satu mat a, masih dapat diterima.
25
Pada pundak Kohaku terdapat warna putih yang memisahkan pola
merah.
Pola keseluruhan tampak seimbang di kedua sisi (well balance).
Pastikan tidak ada warna hitam sama sek ali. Walaupun ada warna
hitam hanya s ebes ar kerikilpun, maka kohaku akan kehilangan
keindahannya.
Seluruh sirip Kohaku berwarna putih bersih.
Terdapat jarak yang cukup ant ara Ojime dan pangkal ek or.
Pilihlah K ohaku dengan pola yang lebar (Omoyo), dengan tiga blok
(Sandan) atau 4 blok (Yondan). Jangan membeli Kohaku y ang
banyak terdapat bercak-bercak (spot) warna merah.
Berikut ini adalah contoh Kohaku yang memiliki kualitas pola yang baik.
26
KOHAKU YANG TI DAK DISUKAI
Berikut ini adalah contoh Kohaku yang tidak disukai oleh para pehobi Koi
Gb. 1 Gb. 2
Kohaku yang banyak terdapat bintik- Sama sekali tidak tampak
bintik merah (red spots) adanya blok/step
Gb. 3 Gb. 4
Seluruh bagian kepala tertutup warna Bagian mata terkena warna merah
merah (Menkaburi)
27
Gb. 5 Gb. 6
Jarak antar pola terlalu jauh Terdapat bintik hitam (black spot)
Gb. 7 Gb. 8
Pada bagian ekor terdapat spot merah Kepala botak (Bozu)
Gb. 9
Bagian sirip tidak bersih (terdapat warna merah)
28
Kohaku Maruten
29
Sanke 70 bu
Mature Champion
ALL JAPAN KOI SHOW
30 2016
2. TAISHO SANSHOKU
Koi yang memiliki warna merah dan hitam dengan dasar putih dikenal
dengan Taisho Sanshoku atau popular dengan sebut an singkat Sanke.
Kata „Sanshok u‟ artinya „3 warna‟, dan „Taisho‟ diambil dari nama Kaisar
Jepang ketika Koi ini mulai popular yaitu pada E ra Taisho (1912 – 1926).
Tidak diketahui secara pasti bagaimana awal diket emukannya, namun
diperkirakan pada pertengahan Era Meiji yaitu sekitar tahun 1900-an.
Pada awal nya, kombinasi pola warna merah, hitam maupun putih pada
Sanke masih tampak terpisah-pisah, tidak seperti yang ada sekarang.
Kemudian Eizaburo Hoshino dari daerah Takezawa yang pertama kali
membudidayakan Sanke hingga menjadi lebih baik. Sanke dikembangkan
lebih serius dengan menggunakan beberapa induk pilihan untuk
menghasilkan garis keturunan (blood line) Jinbei, Torazo dan Sadazo.
31
Warna Putih
Ibarat s ebuah lukisan, warna putih pada Sanke sebagai dasar. Warna putih
yang seputih salju (snow white) adalah salah satu faktor dominan untuk
menentukan kualitas Sanke. Di berbagai kontes Koi, Sanke dengan warna
putih seputih salju, seringkali tampil sebagai pemenang.
Memang tak mudah untuk menemukan Sanke dengan kualitas warna putih
yang seputih salju, namun hal ini sebagai pertimbangan utama dalam
memilih Sanke yang berkualitas.
Kombinasi warna
Bila ketiga warna tersebut berbaur di bagian kepala hingga menjelang ekor,
maka akan tampak seperti pola K ohaku dengan warna hitam sebagai aksen
atau penyeimbangnya
Misalnya saja, jika terdapat pola merah yang melebar ke sisi sebelah kiri
pada area punggung K oi, maka warna hitamlah sebagai penyeimbangnya.
Kadangkala perlu pola hitam seperti gambar bekas tapak kaki yang
membuat penampilan Sanke semakin elegan.
32
Tejima
Pada umumnya, Tejima terdapat pada salah satu sirip Sanke, namun bukan
berarti bahwa setiap Sanke selalu memiliki Tejima.
33
Ciri-ciri Sanke yang kurang disukai
1. Warna Merah bersifat minor atau berupa bintik-bintik (spots) dan tidak
membentuk pola yang cukup lebar.
2. Terdapat banyak bintik-bintik (spots) warna hitam dan terkesan kotor.
3. Warna putih tidak bersih atau berwarna kekuning-kuningan.
35
JENIS SANKE LAI NNYA
36
Sanke
37
Showa 63 bu
Adult Champion
ALL JAPAN KOI SHOW
38 2017
3. SHOWA SANSHOKU
Koi yang memiliki pola warna merah dan putih dengan warna dasar hitam
dikenal dengan “Showa Sanshoku ”.
Pada tahun 1927, Showa S anshoku pertama kali dibudiday akan oleh
seorang petani Koi di Jepang Juki shi Hoshino, yaitu dengan
menggunakan pasangan Induk Ki Utsuri dan Kohaku.
Showa yang bagus menurut para pakar atau yang telah berpengalaman
dalam mengapresiasi Koi, bolehlah dipakai sebagai acuan dalam memilih
Showa, baik untuk dipelihara sendiri di rumah, apalagi jika untuk mengikuti
kompetisi Koi atau yang biasa dikenal dengan Kontes Koi atau Koi Show.
39
1. Pola hitam di bagian kepala
Hindari membeli Showa, tanpa ada pola warna hitam di bagian mulut,
apalagi sama sekali tak ada warna hitam di kepalanya, kecuali untuk jenis
Kindai Showa.
40
2. Motoguro
41
Perkembangan pola motoguro pada Showa
3. Komposi si Pola
Kindai Showa
42
Kualitas warna hitam yang pekat dan mengkilat. Pola hitam lebih
dominan bila dibanding warna lain. Warna merah sebaiknya pekat
(tidak kekuning-kuningan/oranye) dan warna putih seputih salju.
43
JENIS SHOW A LAINNYA
44
Tentang Kindai Showa
Selain itu, Showa juga dapat dihasilkan dari persilangan antara pasangan Hi
Utsuri.
Tak ada breeder (petani K oi) yang dapat menghasilkan khusus Kindai
Showa, meskipun yang diambil sebagai induk adalah dari pasangan Kindai
Showa sekalipun. Justru dari hasil pemijahan tersebut akan diperoleh Kindai
Showa dalam jumlah yang relatif sedikit (minoritas), sebab karakteristik
Kindai S howa s ecara genetik kurang dominan atau dengan kata lain bahwa
Kindai Showa diperoleh secara tidak disengaja dari sebuah proses
pemijahan Koi.
45
Untuk memperoleh Kindai S howa berkualitas baik, cukup dengan
menggunakan pasangan induk Showa dengan kualitas yang baik pula.
Sebab secara tidak langsung dari keturunannya nanti akan dapat diperoleh
Kindai Showa yang berkualitas.
Selain itu jika ditelaah lebih jauh, Kindai Showa bahkan tidak ada pakem
yang jelas. Artinya, untuk menilai Kindai Showa menjadi sangat relatip,
tergantung selera atau kesukaan masing-masing individu.
46
Meski demikian untuk menilai kualitas, maka Kindai Showa tetap harus
memiliki salah satu dari 3 ciri khas Showa yaitu :
a. Motoguro
b. Terdapat warna hitam di kepala atau mulut
c. Pola hitam yang lebar di punggung
Namun demikian bukan berarti Kindai Showa tidak pernah menang di dalam
acara kont es Koi, sebab sangat tergantung dari kondisi peserta lain
(competitor) pada kelas yang sama.
47
Hi Utsuri 80 bu
Botan Prize Winner
ALL JAPAN KOI SHOW 2016
48
49