Anda di halaman 1dari 29

PRINCIPLES OF

EMERGENCY NURSING CARE PLAN

Ns. Paula Krisanty, S.Kep, MA


Kebijakan DEPKES dalam
Menangani Krisis Kesehatan
 Pelayanan kesehatan sesegera mungkin,
maksimal & manusiawi
 Prioritas tanggap darurat  penanganan
gawat darurat medik & identifikasi korban
meninggal
 Prioritas berikut  kegiatan kesehatan
mengurangi risiko lanjutan
 Penanganan krisis kesehatan 
Pemerintah dibantu berbagai pihak

Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 2
Lanjutan…
 Bantuan kesehatan (dalam & luar negeri) 
mengikuti standar & prosedur Depkes
 Pengaturan distribusi bantuan (bahan, obat,
perbekalan kes, SDM)  berjenjang
 Fungsi pelayanan kes tdk berjalan  kendali
operasi diambil alih secara berjenjang yang lebih
tinggi
 Informasi penanganan kes dikeluarkan oleh
DinKes setempat (selaku anggota Satkorlak /
Satlak)
 Mon-ev berkala oleh semua pihak terlibat

Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 3
Kebijakan Depkes dalam Penanganan
Bencana Terkait Pelayanan Keperawatan
 Keputusan MenKes RI No.066/Menkes/SK /II/2006 ttg
Pedoman Manajemen SDM Kes dlm Penanggulangan
bencana
• Perawat  anggota Tim Reaksi Cepat & Tim Bantuan Kes
• Perencanaan kebutuhan SDM kes  tahap pra bencana, saat
bencana & pasca bencana
 Keputusan Menkes RI No.763/Menkes/SK /X/2006 ttg
Regionalisasi Pusat Bantuan Penanganan Krisis Kes
Akibat Bencana  termasuk bantuan SDM Keperawatan
 KepMenkes RI No.1653/Menkes/SK/XII/2005 ttg
Pedoman Penanganan Bencana di Bidang Kesehatan

Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 4
SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT
DARURAT TERPADU( SPGDT )

SEHARI HARI ~ GADAR BENCANA ~ MASSAL


ADALAH

SUATU SISTEM NASIONAL PENANGGULANGAN


GAWAT DARURAT DAN BENCANA
YANG MELIPUTI PELAYANAN KESEHATAN
PRA RUMAH SAKIT, DI RUMAH SAKIT DAN
ANTAR RUMAH SAKIT
DENGAN MELIBATKAN
UNSUR PEMERINTAH DAN MASYARAKAT
Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 5
PENGERTIAN SPGDT
• Sistem yang merupakan koordinasi
berbagai unit kerja (multi sektor) dan
didukung berbagai kegiatan profesi (multi
disiplin dan multi profesi) untuk
menyelenggarakan pelayanan terpadu
bagi penderita gawat darurat dalam
keadaan sehari- hari maupun dalam
keadaan bencana
(Ditjen BinaPelayanan Medik Depkes RI, 2005)

Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 6
KOMPONEN SPGDT
SUBSISTEM PRA RUMAH SAKIT
KOMPONEN SUB SISTEM INTRA RUMAH SAKIT
UTAMA SUB SISTEM ANTAR RUMAH SAKIT

SUB SISTEM KOMUNIKASI


KOMPONEN SUB SISTEM TRANSPORTASI
PENUNJANG SUB SISTEM PENDANAAN

KOMPONEN
MULTI DISIPLIN
SUMBERDAYA MULTI PROFESI
MANUSIA MULTI SEKTOR
TERLATIH

Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 7
Safe Community
SPGDT

• Preparedness • Awam
Umum
• Prevention •Awam
Petugas
ambulans
Dokter
Perawat
Dokter Spesialis
Khusus Perawat Mahir/ Spes.
• Mitigation
Komunikasi
Transportasi
TKP ambulans Pusk RS RS
Klas C Klas A/B
Masyarakat
aman, sehat & Intra RS Intra RS
sejahtera Pra RS
Antar RS
PPGD
Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 8
PELAYANAN PRA RUMAH SAKIT

• Public Safety Center (PSC)


• Brigade Siaga Bencana (BSB)
• Pelayanan Ambulans (Ambulance
Service)

Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 9
PUBLIC SAFETY CENTER
• Ujung tombak ‘ safe community”
• Sarana publik/masyarakat yang merupakan
perpaduan unsur ambulans gawat darurat,
pengamanan (kepolisian) danunsur
penyelamatan ( mispemadam kebakaran)

Penanganan pertama kegawatdaruratan,


menjamin respons cepat dan tepat untuk
menyelamatkan nyawa & mencegah kecacatan
sebelum di rujuk29'10
Core_EN@Pro_Em/PK/May ke RS 10
PELAYANAN INTRA RS
• Hospital Disaster Plan ( intra hospital disaster maupun
extra hospital disaster)
• UGD  organisasi,pembiayaan, sdm terlatih, mengikuti
perkembangan iptek
• High Care Unit (HCU)
• Intensive care unit (ICU)
• Pelayanan kamar jenazah
• Penunjang diagnostik dan penunjang dalampengobatan
• Transport intra hospital (UGD-HCU-ICU-Kamar bedah)
 prosedur,peralatan,sdm profesional
• Pelatihan, simulasi,koordinasi
• Pembiayaan  menjamin pelayanan terstandar
Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 11
PELAYANAN ANTAR RS
• Jejaring rujukan
• Evakuasi  transportasi RS lapangan
RS rujukan; antar RS
• Sistem Informasi Manajemen
• Koordinasi dalam pelayanan rujukan (
pemberian informasi keadaan pasien dan
pelayanan yang dibutuhkan sebelum
pasien ditransportasi ke RS tujuan)
Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 12
KONSEP KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
APA PENTINGNYA?
PERAWAT MENGERTI
KARAKTERISTIK PELAYANAN
KEPERAWATAN DI GAWAT
DARURAT

PERAWAT MENGERTI TUGAS DAN


CARA BERSIKAP DI GAWAT
DARURAT

Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 13
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
(EMERGENCY NURSING)
Kegiatan pelayanan keperawatan yang
didasari ilmu dan kiat keperawatan,
secara sistematis, berdasar pada etika
dan legal keperawatan, ditujukan untuk
penyelamatan jiwa dan pencegahan
kecacatan. Asuhan dilakukan untuk
mengatasi masalah biologis-psikososial
klien dan keluarga
(draft PPNI, 2006)
Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 14
GAWAT DARURAT
1. KEJADIAN MENDADAK
2. POTENSIAL MENJADI ANCAMAN KEHIDUPAN
3. TERJADI KAPAN SAJA DAN DIMANA SAJA (PRE
dan INTRA dan POST HOSPITAL)
 DAILY EMERGENCY
 BENCANA
4. PENANGANAN HARUS CEPAT dan TEPAT
5. MEMERLUKAN MULTIPLE TREATMENTS in
MULTIPLE LOCATIONS by MULTIPLE
PROVIDERS

Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 15
KARAKTERISTIK
RUANG GAWAT DARURAT
1. KONDISI KLIEN TIDAK TERPREDIKSI
2. JUMLAH KLIEN TIDAK TERPREDIKSI
3. SEMUA RENTANG UMUR dan SEMUA
KASUS
4. KECEMASAN TINGGI
5. TINDAKAN LIFE SAVING: CEPAT DAN
TEPAT
6. KETERGANTUNGAN ANTARA
PROFESI
Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 16
PERAN PERAWAT
GAWAT DARURAT

• PELAKSANA ASUHAN
KEPERAWATAN
• PENDIDIK
• PENGELOLA
• PENELITI
Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 17
FUNGSI PERAWAT DI RUANG
GAWAT DARURAT
• INDEPENDEN
- Triage
- Asuhan keperawatan
- BHD
- Balut bidai
- Stabilisasi dan evaluasi
- Penanggung jawab kelengkapan prasarana dan sarana
IGD
• DEPENDEN
- Jahit luka
- Memberikan obat
• KOLABORASI
- Resusitasi cairan
- Intubasi/ett yang memerlukan obat-obat anastesi.

Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 18
Prinsip Kep Gadar
TRIAGE  berasal dari bhs Perancis “trier”
artinya “mengelompokkan” atau “memilih”
(Gilboy, 2003, in Ignatavicius, 2006,p.161)

Berdasarkan pengelompokkan atau


pengklasifikasian klien2 kedlm level2
prioritas tergantung pd keparahan penyakit
atau injuri

Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 19
Perawat Triage
“Gatekeeper” pd sistem pelayanan
emergensi
Standards of Emergency Nursing Practice
dg jelas m’gbrkan seorg registered nurse
(RN) sbg pemberi layanan yg hrs men-
triage setiap pasien (ENA, 2001, in
Ignatavicius, 2006, p.161)

Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 20
 Perawat triase harus
perawat yang
berpengetahuan,
berpengalaman, dan
memiliki kemampuan
pengkajian cepat
(rapid assessment)
untuk menentukan
tingkatan kegawatan
klien
Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 21
Prioritas Kegawatan di Gawat Darurat

1. Gawat Darurat (mengancam kehidupan)


• Kesulitan bernafas - cedera kepala berat
• Henti jantung (cardiac arrest) - keracunan
• Gangguan vertebrata - shok
• Nyeri dada - multipel injuri berat
• Luka terbuka dada - kelainan
dan abdomen persalinan
• Perdarahan tidak terkontrol - Kejang /mayor

2. Gawat tidak darurat


• Nyeri karena gangguan paru - luka bakar
• Multipel fraktur - penurunan kesadaran
• Diare, muntah terus menerus - panas tinggi

Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 22
ASUHAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
Kegiatan praktek keperawatan yang
diberikan oleh perawat yang
berkompeten untuk memberikan asuhan

TUJUAN:
1. PENYELAMATAN JIWA
2. STABILISASI
3. PENCEGAHAN KECACATAN
Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 23
Prinsip Proses Keperawatan
Pasien Gawat Darurat
1. Life support, perlu diprioritaskan kondisi yang
memerlukan tindakan segera. Terkadang tindakan
dilakukan bersamaan dengan pengkajian. Penulisan
dapat dilakukan setelah keselamatan terjamin atau
sudah teratasi.
2. Ringkas dan mudah dimengerti oleh karenanya harus
dibuat singkat dan jelas
3. Mayor kondisi dan holistik. Diprioritaskan pada kondisi-
kondisi utama yang mengganggu kehidupan atau
kebutuhan dasar pasien dan keluarga dari segi fisik-
psiko-sosial
4. Aktual atau benar. Keakuratan dalam pengkajian dan
perumusan diagnosa keperawatan dan tindakan
keperawatan merupakan hal utama yang harus diingat
Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 24
Pengkajian
• Pengkajian berdasarkan Triage.
• AMPLE mnemonic dapat digunakan sebagai pengingat
informasi komponen penting yang harus didata:
A Allergies (alergi)
M Medications (pengobatan: termasuk frekuensi,
dosis, dan rute)
P Past medical history (riwayat medis lalu seperti
diabetes, masalah kardiovaskuler atau
pernafasan)
L Last oral intake (obat terakhir yang dikonsumsi)
E Events (kejadian-kejadian)—keluhan utama,
deskripsi gejala, mekanisme trauma
• Setelah primary survey & riwayat pasien lengkap,
secondary survey (survey umum, tanda-tanda vital, dan
pengkajian fisik head-to-toe) harus dilakukan.
Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 25
Diagnosa Kep
(Burrel, 1997, hal. 2061):
• Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d obstruksi
trakeobronkial, sekret paru
• Kecemasan b.d penyakit yang mengancam jiwa atau trauma
seperti amputasi, laserasi berat
• Tidak efektifnya pola nafas b.d trauma dada, overdosis obat,
gangguan neurologis
• Penurunan curah jantung b.d penurunan aliran balik vena,
gangguan jantung disebabkan oleh listrik atau penyebab
mekanik seperti tamponade jantung
• Tidak efektifnya koping individu b.d amputasi tiba-tiba
• Keputusasaan b.d trauma tulang spinal menyebabkan
paraplegia
• Nyeri b.d trauma, iskemia
• Sindrom trauma perkosaan b.d penganiayaan seksual
menyebabkan penghinaan, marah, dan takut akan kehamilan
• Perubahan perfusi jaringan b.d interupsi aliran arteri dan vena
disebabkan oleh trauma

Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 26
Intervensi
• Intervensi sesuai protokol Triage
• Mengacu pada diagnosa keperawatan yg
telah ditetapkan berdasarkan hasil analisa
perawat yg ditemukan pada pasien gawat
darurat

Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 27
Evaluasi
Evaluasi di ruang gawat darurat
meliputi:
• Evaluasi ttg pelaksanaan triage,
keadaan & status kesehatan
pasien
• Dokumentasi dilakukan setiap
tindakan selesai atau selama
perawatan di unit gawat darurat
• Dengan cara: Subyektif,
Obyektif, Analisa, dan Planning
(SOAP).

Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 28
Thank you…

Core_EN@Pro_Em/PK/May 29'10 29

Anda mungkin juga menyukai