Seminar Proposal
Kepadatan
Jumlah Luas
Tahun Penduduk per
Penduduk Wilayah(km2)
(km2 )
1. 2010 27.788
2. 2011 25.477
3. 2012 26.476
4. 2013 30.744
5. 2014 32.161
Sumber : UP3AD Kota Surakarta.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pertumbuhan kendaraan bermotorbaru di Kota Surakarta
setiap tahunnya mengalami kenaikan dengan jumlah rata rata 2.248 kendaraan bermotor pertahun,
dapat dilihat pertumbuhan yang signifikan terjadi pada tahun 2012 - 2013 yang mencapai 4.268, angka
yang cukup tinggi mengingat rata-rata 4 tahun terakhir 2010-2014 terlampau rendah bahkan setengah
dari populasi kendaraan bermotor ditahun 2013.
Tabel 1.3
Data Halte Batik Solo Trans
Th
No Jml (unit) Sumber Dana Koridor Keterangan
Anggaran
Jumlah 187
Sumber : UPT Transportasi Dinas Perhubungan Surakarta
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah Efektivitas Pelayanan Transportasi
Publik Bus Rapid Transit di Kota Surakarta?
KONSEP EFEKTIVITAS
Harbani Pasolong (2007:04) Efektivitas pada dasarnya berasal dari kata “efek” dan digunakan
istilah ini sebagai hubungan sebab akibat. Efektivitas dapat dipandang sebagai suatu sebab
dari variabel ini. Efektivitas berarti bahwa tujuan yang telah direncanakan sebelumnya dapat
tercapai atau dengan kata sasaran tercapai karena adanya proses kegiatan.
R.M Steers (1985:07) mengemukakan efektivitas adalah jangkauan usaha atau program
sebagai suatu system dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan
sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta tanpa memberi tekanan yang
tidak wajar terhadap pelaksananya.
The Liang Gie, (2004:166) Efektivitas merupakan suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat yang dikehendaki
kalau seseorang melakukan sesuatu perbuatan dengan maksud tertentu dan menghendakinya, maka orang itu
dikatakan efektif bila menimbulkan akibat atau mempunyai maksud sebagaimana yang dikehendakitnya
Menurut Steers (1985) pengukuran efektivitas digolongkan
dalam 3 (tiga) pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan optimasi tujuan, penggunaan model optimasi bertujuan
terhadap efektivitas organisasi memungkinkan diakuinya bahwa
organisasi yang berbeda mengejar tujuan yang berbeda pula.
Dengan demikian nilai keberhasilan atau kegagalan relatif dari
organisasi tertentu harus ditentukan dengan membandingkan hasil-
hasil dengan tujuan organisasi.
2. Pendekatan sistem, memusatkan perhatiannya pada hubungan
antara komponen-komponen baik yang berada didalam maupun
yang berada diluar organisasi. Sementara komponen ini secara
bersama-sama mempengaruhi keberhasilan atau keberhasilan
organisasi. Jadi model ini memusatkan perhatiannya pada hubungan
sosial organisasi lingkungan.
3. Pendekatan perilaku, dalam model ini efektivitas organisasi dilihat dari
hubungan antara apa yang diinginkan organisasi perilaku orang-orang
berada di dalamnya. Jika keduanya relatif homogen, kemungkinan
untuk meningkatkan prestasi keseluruhan organisasi sangat besar.
MODEL KERANGKA BERFIKIR
1. Peningkatan Jumlah Penduduk
2. Peningkatan Jumlah Kendaraan Bermotor
3. Peningkatan Kepadatan Lalu-Lintas
4. Infrastruktur kota yang kurang memadai
transportasi publik
5. Masyarakat belum sadar untuk menggunakan
transportasi publik