Anda di halaman 1dari 11

EFEKTIVITAS PELAYANAN TRANSPORTASI

PUBLIK BUS RAPID TRANSIT DI KOTA


SURAKARTA

Seminar Proposal

EKO RIZKI SUSENO


D1116006
LATAR BELAKANG

 Penggunaan transportasi perkotaan merupakan bagian


tak terpisahkan dari perkembangan kota seiring dengan
meningkatnya kebutuhan penduduk terhadap jasa
pelayanan angkutan umum.
 Peningkatan penduduk yang tidak diikuti dengan
pertambahan luas kota, mengakibatkan kepadatan lalu
lintas yang meningkat.
 Infrastruktur kota yang kurang memadai transportasi
publik.
 Masyarakat belum sadar untuk menggunakan
transportasi publik.
Tabel.1.1
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kota Surakarta (2015-2017)

Kepadatan
Jumlah Luas
Tahun Penduduk per
Penduduk Wilayah(km2)
(km2 )

2015 512,226 44,04 62.212

2016 514,171 44,04 11.674,93

2017 516,102 44,04 11.718,78


Sumber : Kota Surakarta dalam angka 2015-2018

Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa jumlah penduduk Kota Surakarta


mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, dan dapat
dihitung laju pertumbuhan jumlah penduduknya, demikian
juga dengan kepadatan penduduk juga bertambah.
TABEL 1.2
PERTUMBUHAN KENDARAAN BERMOTOR BARU KOTA SURAKARTA TAHUN 2010-2014

No. Tahun Jumlah Kendaraan

1. 2010 27.788

2. 2011 25.477

3. 2012 26.476

4. 2013 30.744

5. 2014 32.161
Sumber : UP3AD Kota Surakarta.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pertumbuhan kendaraan bermotorbaru di Kota Surakarta
setiap tahunnya mengalami kenaikan dengan jumlah rata rata 2.248 kendaraan bermotor pertahun,
dapat dilihat pertumbuhan yang signifikan terjadi pada tahun 2012 - 2013 yang mencapai 4.268, angka
yang cukup tinggi mengingat rata-rata 4 tahun terakhir 2010-2014 terlampau rendah bahkan setengah
dari populasi kendaraan bermotor ditahun 2013.
Tabel 1.3
Data Halte Batik Solo Trans

Th
No Jml (unit) Sumber Dana Koridor Keterangan
Anggaran

1 2010 23 Kerjasama Deras 1 Permanen

2 2011 10 Bantuan Indii 1 Permanen


Data halte tersebut menunjukan data
3 2012 65 APBD 2 Portabel halte batik solo trans mulai dari awal
4 2013 2
APBD 2
Permanen
tahun 2010 hingga 2015 yang
mengalami ketidakpastian akan jumah
APBD 2
5 2014 5 Permanen halte pada pertahunnya ini merupakan
APBD 1 dan 2 permasalahan yang di hadapi
6 2014 10 Portabel
pemerintah selaku regulator yang
APBD
7 2014 30 Portabel mempersiapkan prasarana untuk
APBD menunjang aktivitas pengoperasian bus
8 2015 31 Portabel batik solo trans
9 2015 5 APBD-Prop Portabel

10 2015 6 APBD-Prop Portabel

Jumlah 187
Sumber : UPT Transportasi Dinas Perhubungan Surakarta
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah Efektivitas Pelayanan Transportasi
Publik Bus Rapid Transit di Kota Surakarta?
KONSEP EFEKTIVITAS

Harbani Pasolong (2007:04) Efektivitas pada dasarnya berasal dari kata “efek” dan digunakan
istilah ini sebagai hubungan sebab akibat. Efektivitas dapat dipandang sebagai suatu sebab
dari variabel ini. Efektivitas berarti bahwa tujuan yang telah direncanakan sebelumnya dapat
tercapai atau dengan kata sasaran tercapai karena adanya proses kegiatan.

R.M Steers (1985:07) mengemukakan efektivitas adalah jangkauan usaha atau program
sebagai suatu system dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan
sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta tanpa memberi tekanan yang
tidak wajar terhadap pelaksananya.

The Liang Gie, (2004:166) Efektivitas merupakan suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat yang dikehendaki
kalau seseorang melakukan sesuatu perbuatan dengan maksud tertentu dan menghendakinya, maka orang itu
dikatakan efektif bila menimbulkan akibat atau mempunyai maksud sebagaimana yang dikehendakitnya
Menurut Steers (1985) pengukuran efektivitas digolongkan
dalam 3 (tiga) pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan optimasi tujuan, penggunaan model optimasi bertujuan
terhadap efektivitas organisasi memungkinkan diakuinya bahwa
organisasi yang berbeda mengejar tujuan yang berbeda pula.
Dengan demikian nilai keberhasilan atau kegagalan relatif dari
organisasi tertentu harus ditentukan dengan membandingkan hasil-
hasil dengan tujuan organisasi.
2. Pendekatan sistem, memusatkan perhatiannya pada hubungan
antara komponen-komponen baik yang berada didalam maupun
yang berada diluar organisasi. Sementara komponen ini secara
bersama-sama mempengaruhi keberhasilan atau keberhasilan
organisasi. Jadi model ini memusatkan perhatiannya pada hubungan
sosial organisasi lingkungan.
3. Pendekatan perilaku, dalam model ini efektivitas organisasi dilihat dari
hubungan antara apa yang diinginkan organisasi perilaku orang-orang
berada di dalamnya. Jika keduanya relatif homogen, kemungkinan
untuk meningkatkan prestasi keseluruhan organisasi sangat besar.
MODEL KERANGKA BERFIKIR
1. Peningkatan Jumlah Penduduk
2. Peningkatan Jumlah Kendaraan Bermotor
3. Peningkatan Kepadatan Lalu-Lintas
4. Infrastruktur kota yang kurang memadai
transportasi publik
5. Masyarakat belum sadar untuk menggunakan
transportasi publik

Tercapainya Efektivitas Pelayanan


Dinas Perhubungan mengoperasikan Bus
Transportasi Bus Rapid Transit (Bus
Rapid Transit (Bus Batik Solo Trans)
Batik Solo Trans) di Kota Surakarta.

Pengukuran Efektivitas Pelayanan STEERS (1985):

1. Pendekatan Optimasi tujuan


2. Pendekatan Sistem
3. Pendekatan Perilaku
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian : Kualitatif

Lokasi Penelitian : Dinas Perhubungan Kota Surakarta

Sumber Data  Data Primer : informan;


Data Sekunder: dokumen, gambar, arsip, laporan data

Teknik Pengumpulan Data : Wawancara, Observasi,


Dokumentasi

Teknik Pengambilan Sample : Purposive Sampling

Validitas Data: Triangulasi Sumber dan Triangulasi Metode

Teknik Analisis Data: Analisis Interaktif


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai