Anda di halaman 1dari 19

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SAMBAS

1. WHO, Kesepakatan Global Eliminasi Filariasis Tahun 2020.


2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Presiden RI. Tahun 2015, tentang RPJMN Tahun 2015-2019. 
Filariasis sebagai salah satu program prioritas
5. Permenkes Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular.
6. Permenkes Nomor 374 Tahun 2010 tentang Pengendalian Vektor.
7. Kepmenkes Nomor 1582 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengendalian Filariasis
(penyakit kaki gajah).
8. Kepmenkes Nomor 893 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanggulangan
Kejadian Ikutan Paska Pengobatan Filariasis.
9. Permenkes Nomor 94 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Filariasis.
10. Surat Edaran Kemendagri Nomor 443/4499/8/SJ tanggal 13 Agustus 2015
tentang Program Percepatan Penanggulangan Penyakit Menular Topik
Terabaikan (Ditujukan kepada Gubernur dan Bupati se Indonesia).
2
VISI DAN MISI PRESIDEN

TRISAKTI:
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR

Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang


politik; Berkepribadian dlm budaya
UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup
Manusia Indonesia

PROGRAM
PROGRAM PROGRAM INDONESIA KERJA
INDONESIA PROGRAM INDONESIA
INDONESIA SEHAT SEJAHTERA
PINTAR
RENSTRA
2015-2019

PARADIGMA PENGUATAN
JKN
SEHAT YANKES

D
T
KELUARGA SEHAT P
K
Priotitas Pengendalian Penyakit Menular
Tropik Terabaikan (NTDs) 2015-2020
 Ada 30 penyakit menular yang menjadi prioritas pengendalian
dalam Pembangunan Kesehatan
 5 di antaranya adalah:
 Penyakit Kaki Gajah ( Filariasis)
 Penyakit Cacingan (Soil Transmitted Helmintiasis)
 Penyakit Demam Keong (Schistosomiasis)
 Penyakit Kusta (Lepra)
 Penyakit Patek ( Frambusia)
 Ke 5 penyakit ini oleh WHO disebut Neglected Tropical Diseases
(NTD). Istilah ini tidak tepat digunakan di Indonesia, karena ke 5
penyakit ini tidak pernah diabaikan oleh pemerintah, bahkan
selalu menjadi prioritas Pembangunan Kesehatan

4
PROGRAM UNGGULAN TEROBOSAN Intervensi

1. Eliminasi 1.Akselerasi, 1. Kampanye kelambu massal,


intensifikasi pengendalian, surveilans
Malaria 2030 Intensifikasi dan
migrasi .
Eliminasi
2. Eliminasi 2.Pelaksanaan Bulan
2. Pemberian Obat Massal Pencegahan
Filariasis 2020 (POPM) Filariasis serentak pada total
Eliminasi Kaki Gajah penduduk di daerah endemis.
3. Penurunan (BELKAGA) 3. Petugas pemantau jentik di Rumah
Insidens DBD 3.Gerakan “1 rumah 1 Tangga, Instansi Pemerintah /
Jumantik” untuk Swasta, Sekolah & Tempat-tempat
4. Eliminasi Rabies mencegah demam Umum
2020 berdarah 4. Pengendalian zoonosis multi sektor
mulai dari perencanaan, pelaksanaan
5. Pengendalian 4.Pendekatan “One sampai evaluasi
Health”
Vektor Terpadu 5. Peningkatan kapasitas SDM dan
5.Intensifikasi surveilans kualitas surveilans vektor.
(IVM) vektor

Seluruh program ini berdampak pada penurunan AKI, AKB,


Stunting, kejadian penyakit menular dan penyakit tidak menular
Pemetaan POMPF Gagal Surveilans

Ya Lulus
Mf atau Ag≥1% TAS

Baseline Mid-term Follow-up


(optional) [Eligibilitas]
M&E

 Prevalensi Mf atau Ag dapat digunakan dalam pemetaan.


 Cakupan dimonitor pada setiap putaran POMPF untuk menentukan apakah
sasaran sedikitnya 65% dari populasi penduduk yang minum obat telah
tercapai.
 Setelah sedikitnya 5 putaran POMPF yang efektif selesai dilaksanakan,
pengaruh pemberian obat dievaluasi di daerah yang ditunjuk sebagai sentinel
dan spot-check sites.
 Jika semua kriteria eligibilitas dapat dipenuhi, maka survei penilaian transmisi
(transmission assessment survey (TAS)) dapat dilaksanakan sebelum
keputusan untuk menghentikan POMPF diambil.
 TAS diulangi 2 kali selama periode surveilans pasca POMPF.
6
Memutus mata rantai penularan filariasis dengan cara
1 Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) filariais di daerah
endemis

Mencegah dan membatasi kecacatan dengan cara


2
penatalaksanaan kasus filariasis

3
Memperkuat Surveilanas (pengamatan
penderita filariasis)

4 Pengamatan Vektor (surveilans vektor)

5 Pengendalian vektor terpadu


1.Cakupan Geografis :
adalah persentase desa atau kelurahan yang
di obati dalam satu kabupaten/kota setiap
tahun kegiatan POPMF dengan perhitungan
:
Angka cakupan Desa POPMF =
Jumlah desa/kelurahan yang
melaksanakan POPMF
x 100
Jumlah seluruh desa/kelurahan
2. Cakupan Pengobatan
Dua pengukuran cakupan pengobatan yaitu
angka Pencapaian Pengobatan dan Angka
Keberhasilan Pengobatan
Angka Pencapaian Pengobatan (>65%) =
Jlh penduduk minum obat POPMF
x 100
Jlh seluruh penduduk kab/kota

Angka Keberhasilan Pengobatan (> 85%) =


Jlh penduduk minum obat POPMF
x 100
Jlh penduduk sasaran POPMF
100
90 90
88 89 88 88
90 87 88 87 87
85
83 82
81 81
80 80 80 80 79 7978
80 78 78 78 77 77
76 75 76 77 76 75 76
74 73 74 7574 74
73 73 72 73
69 70 71 70 70
68 68 68
70 67 66
64 64

60 57

50
43

40

30

20

10

2016 2017
120

99
100 95 96
94 93 94
92 91 92 92
91
89 9090 91 90 89 8990
91
89 90
88 88 88 88 88 88 87
85 86 86 8685
84 8484 84 83 83 83
81 80 81
78 78 79 79 78
80 75
74 74
72 70
69 70 68
63

60

40

20

2016 2017
Penduduk 2018 Usia Lanjut Resiko
Anak Balita 2-4 tahun Prasekolah usia 15 - 19 tahun usia 20 - 59 tahun Usia Lanjut ( 60 +)
No. Puskesmas Tinggi (70+)
LK PR Total LK PR Total LK PR Total LK PR Total LK PR Total LK PR Total LK PR Total
1 Selakau 16185 16146 32331 1095 1002 2097 703 651 1354 1257 1189 2446 8364 8587 16951 1480 1679 3159 481 621 1102
2 Selakau Timur 5643 5660 11303 382 351 733 245 228 473 438 417 855 2916 3010 5926 516 589 1105 168 217 385
3 Pemangkat 19755 20009 39764 1192 1106 2298 857 807 1664 1534 1474 3008 10208 10642 20850 1807 2080 3887 587 770 1357
4 Sebangkau 3600 3686 7286 396 375 771 156 149 305 279 271 550 1860 1960 3820 329 383 712 107 142 249
5 Semparuk 12382 13141 25523 836 816 1652 537 530 1067 962 967 1929 6398 6989 13387 1133 1367 2500 367 505 872
6 Salatiga 7643 7893 15536 516 489 1005 332 318 650 593 582 1175 3950 4198 8148 699 821 1520 228 303 531
7 Tebas 23894 24521 48415 1614 1520 3134 1037 989 2026 1854 1805 3659 12347 13041 25388 2186 2548 4734 710 944 1654
8 Sungai Kelambu 7857 8021 15878 529 497 1026 342 323 665 610 591 1201 4060 4266 8326 719 833 1552 234 308 542
9 Segarau 1880 1978 3858 127 122 249 82 80 162 146 146 292 971 1052 2023 172 205 377 56 76 132
10 Tekarang 6952 7608 14560 469 472 941 302 307 609 539 560 1099 3592 4046 7638 636 790 1426 206 292 498
11 Sambas 11178 11697 22875 755 726 1481 484 473 957 868 861 1729 5776 6221 11997 1022 1216 2238 332 451 783
12 Semberang 1283 1381 2664 86 85 171 56 56 112 100 102 202 663 734 1397 117 144 261 38 53 91
13 Terigas 12191 12286 24477 824 762 1586 528 497 1025 946 905 1851 6300 6534 12834 1115 1277 2392 363 472 835
14 Subah 3330 3056 6386 224 190 414 146 122 268 259 225 484 1721 1625 3346 305 317 622 100 116 216
15 Satai 6200 5748 11948 417 357 774 269 232 501 482 423 905 3204 3057 6261 567 598 1165 184 222 406
16 Sebawi 8261 8666 16927 557 538 1095 358 349 707 642 638 1280 4269 4610 8879 755 902 1657 245 332 577
17 Sajad 5007 5479 10486 338 340 678 217 220 437 389 403 792 2587 2914 5501 457 570 1027 149 210 359
18 Sentebang 17138 19443 36581 1158 1207 2365 743 784 1527 1331 1430 2761 8856 10340 19196 1568 2020 3588 509 748 1257
19 Matang Suri 8959 9288 18247 605 576 1181 389 375 764 697 683 1380 4630 4940 9570 818 966 1784 266 357 623
20 Sekura 12080 13440 25520 815 835 1650 525 542 1067 939 989 1928 6243 7148 13391 1105 1397 2502 359 517 876
21 Sei Baru 5843 6189 12032 396 385 781 254 249 503 454 456 910 3019 3292 6311 534 643 1177 173 239 412
22 Pimpinan 11222 12545 23767 757 780 1537 487 506 993 872 924 1796 5799 6672 12471 1026 1304 2330 333 482 815
23 Galing 10379 10260 20639 701 636 1337 450 414 864 807 755 1562 5365 5456 10821 951 1065 2016 308 395 703
24 Simpang Empat 11171 12693 23864 756 788 1544 485 512 997 867 935 1802 5774 6751 12525 1021 1320 2341 332 488 820
25 Sejangkung 12449 12377 24826 841 768 1609 540 498 1038 968 911 1879 6434 6582 13016 1139 1287 2426 370 475 845
26 Sajingan Bear 6119 5195 11314 413 323 736 265 210 475 476 383 859 3160 2763 5923 560 540 1100 182 200 382
27 Paloh 11769 11902 23671 796 739 1535 511 481 992 914 876 1790 6081 6330 12411 1076 1238 2314 350 457 807
28 Temajok 943 988 1931 61 61 122 41 40 81 73 73 146 487 525 1012 86 103 189 28 38 66

TOTAL 261313 271296 532609 17656 16846 34502 11341 10942 22283 20296 19974 40270 135034 144285 279319 23899 28202 52101 7765 10430 18195
Semua penduduk dalam wilayah
kabupaten/kota yang dilaksanakan
secara massal
Anak berusia kurang dari 2 tahun atau tdk diberikan pada orangtua berusia
lebih dari 70 tahun

Ibu hamil

Penderita gagal ginjal/cuci darah

Penderita epilepsi atau anak berusia lebih dari 6 tahun dengan


riwayat sering mengalami kejang

Penderita sakit berat sehingga mengharuskan ditempat tidur, demam


tinggi, batuk darah, kanker, anak marasmus atau kwasiorkor;

Penderita filariasis klinis kronis sedang mengalami serangan akut


(demam tinggi)
1. Dosis : DEC 6 mg/kgBB, Albendazole 400 mg semua umur,
sekali pemberian
2. Cara : diberikan sekali setahun selama minimal 5 tahun
berturut-turut
3. Perhitungan dosis obat berdasarkan umur.
UMUR DEC (100 mg) Tablet Abendazole (400 mg)
(Tahun) Tablet

2–5 1 1

6 - 14 2 1

> 14 3 1

17
1. Masih ada masyarakat yang menolak minum obat
karena efek samping yang ditimbulkan.
2. Tingginya mobilitas masyarakat sehingga pada
saat pelaksanaan pengobatan tidak berada
ditempat.
3. Letak geografis yang sulit dan memerlukan
pembiayaan maksimal.

Anda mungkin juga menyukai