Anda di halaman 1dari 21

INSTALASI PENERANGAN

IKRIMA ALFI,S.T.
PERATURAN INSTALASI PENERANGAN
1. Lampu-lampu, kontak-kontak tusuk, dan pesawat-
pesawat pemakai daya listriK perlu diberi pengaman
sendiri, akan tetapi boleh disatukan menjadi golongan-
golongan
2. Instalasi-instalasi yang mempunyai lebih dari 6 titik
hubungan diharuskan terdiri paling sedikit dua golongan
dan banyaknya titik hubung dalam satu golongan tidak
lebih dari 12(duabelas) dan untuk pemasangan baru
tidak lebih dari 10 (sepuluh). Peraturan ini tidak berlaku
untuk instalasi penerangan reklame dan penerangan
pesta dan instalasi-instalasi lain yang bersifat luar biasa.
PERATURAN INSTALASI PENERANGAN
Untuk pabrik dan bengkel-bengkel, banyaknya titik
hubungan ini dipertinggi menjadi 12 sampai 24, dengan
pengertian bahwa dalam ruangan-ruangan dengan lebih
dari 12 lampu harus dibagi atas paling sedikit dua golongan.
Dengan titik hubungan dimaksudkan tempat-tempat
hubungan untuk titik-titik penerangan dan kontak-kontak
yang dipasang tetap, kotak-kotak gulungan atau tusuk-
tusuk kontak gulungan’ alat-alat pemakai atrrs Oan motor-
motor listrik. Suatu hiasan lebih dari satu lampu dapat
dianggap satu titik penerangan dan suatu kontak-kontak
berlipat ganda sebagai satu titik hubungan.
PERATURAN INSTALASI PENERANGAN
Golongan normal dalam instalasi-instalasi penerangan
(instalasi-instalasi rumah) adalah golongan saluran dua
dimana saluran yang satu dihubungkan pada suatu kutub
atau fase dari jala-jala arus tiga fase atau arus searah,
sedangkan saluran yang lain dihubungkan pada kawat
nol atau pada sistem-sistem yang tidak dengan kawat
nol, dihubungkan dengan kutub atau fase yang lain.
Besarnya kerugian tegangan pada instalasi penerangan
harus dijaga jangan sampai lebih dari 1,5 – 2% dari
tegangan jala-jala (Pada instalasi tenaga diperbolehkan
sampai 5%)
PERATURAN INSTALASI PENERANGAN
Dalam instalasi-instalasi rumah, biasanya dipakai kawat
berisolasi karet (RD), atau NGA (Normaal Gummi Ader) atau
NYA.
Kawat-kawat saluran tersebut berada dalam pipa.
penampang saluran utama untuk suatu golongan paling
sedikit 2 ½ mm2.
Saluran dengan penampang lebih besar diperbolehkan
mengingat kerugian pada tegangan atau pada pemanasan.
Kawat dari skakelar ke lampu-lampu yang selanjutnya
dinamai kawat penghubung dan kawat antara dua skakelar
tukar, diperbolehkan mempunyai penampang 1 ½ mm2.
PERATURAN INSTALASI PENERANGAN
9. Warna bungkusan dari saluran nol adalah merah.
Warna kawat-kawat penghubung atau kawat antara dari 1 ½
mm2 adalah hitam.
Warna saluran kutub atau fase dari 2 ½ mm2 adalah hijau, dan
Saluran dari 4 mm2 atau lebih adalah hitam.
10. Warna kawat tanah yang ada dalam pipa ialah abu-abu dan
penampang paling kecil 2 ½ mm2.
Apabila saluran tanah diletakkan terpisah, kita dapat gunakan
saluran tembaga tidak terbungkus dengan penampang paling
kecil 6 mm2 untuk yang berada di atas tanah, dan paling kecil 25
mm2 untuk yang berada di dalam tanah.
PERATURAN INSTALASI PENERANGAN
11. Saluran tanah sedapat-dapatnya diletakkan di tempat
yang mudah dilihat dan diberi perlindungan terhadap
kerusakan mekanis.
Untuk tempat yang tak mudah dilihat, saluran tanah
harus berada dalam pipa.
 Untuk instalasi-instalasi rumah tinggal, tak
diperkenankan penggunaan saluran tanah tak
terbungkus
12. Untuk golongan-golongan penerangan dalam pabrik
dan bengkel-bengkel, dengan saluran utama 1 ½ mm2
dan pengamanan 15A diperkenankan
PERATURAN INSTALASI PENERANGAN
13. Untuk jumlah maksimum dari kawat-kawat urat
karet yang diperkenankan dalam satu pipa dengan
tegangan nominal sampai 750 volt berlaku daftar
seperti di bawah (daftar 2.1.).
Bagi pelaksanaan dari kawat-kawat urat karet
dengan tegangan nominal sampai 1500 volt, ukuran-
ukuran pipa diharuskan mengambil satu tingkat
lebih tinggi.
Angka-angka yang ditempatkan di antara tanda
kurung berlaku pipa lurus.
PERENCANAAN INSTALASI PENERANGAN
DALAM RUMAH/GEDUNG
Instalasi listrik untuk penerangan atau biasa disebut instalasi penerangan adalah
instalasi listrik yang memberi tenaga listrik untuk keperluan penerangan (lampu)
dan alat-alat rumah tangga
Biasanya instalasi penerangan di dalam rumah-rumah/gedung-gedung
mempergunakan sistem radial, karena
sederhana
murah dan
mudah pengamanannya.
Beban, yaitu lampu-lampu dan alat-alat rumah tangga, dibagi menjadi kelompok-
kelompok.
Maksud pembagian kelompok ini ialah untuk mempertinggi keandalan dari sistem
itu.
Apabila salah satu kelompok mendapat gangguan hubung singkat, maka hanya
kelompok itu yang mendapat gangguan (mati), sedang kelompok yang lain tak
terganggu.
BAGAN PEMASANGAN INSTALASI PENERANGAN
Keterangan Gambar
a) Jala-jala distribusi milik PLN (3 fase; 4 kawat, tegangan 220/110 volt), atau
sumber arus tersendiri.
b) Sekering pengaman feeder (pengisi), biasanya letaknya pada tiang (bila
disambung dengan jala-jala distribusi PLN).
c) Hantaran pengisi (feeder), untuk gedung-gedung besar, 3 fase, 4 kawat
(dengan hantaran di atas tanah atau juga dengan kabel-kabel tanah),
untuk rumah biasa mempergunakan I fase, 2 kawat.
d) Lemari hubung, berisi skakelar dan sekering utama untuk melindungi
instalasi penerangan seluruhnya di dalam rumah/gedung. Lemari hubung
ini letaknya di dalam rumah,/gedung.
e) KWH-meter untuk mengukur tenaga listrik yang dipakai.Untuk instalasi
yang kecil dipakai otomat pembatas arus listrik.
f) Lemari bagi' yang berisi skakelar-skakelar dan sekering-sekering untuk
melindungi tiap-tiap kelompok
Penentuan Banyak dan Kekuatan
Lampu (lihat bab Iluminasi)
Jumlah dan kekuatan lampu yang dibutuhkan oleh suatu
ruangan tergantung pada:
1. Macam penggunaan dari ruang tersebut. Setiap macam
penggunaan ruang mempunyai kebutuhan kuat penerangan
(lumen per meter persegi atau lux) yang berbeda-beda.
2. Luas dan ukuran dari ruang tersebut, makin luas makin
banyak penggunaan lampu.
3. Keadaan dinding dari ruang tersebut, apa menyerap cahaya
atau memantulkan cahaya
4. Macam atau jenis lampu yang dipakai dan sistem
penerangannya.
Penentuan Banyak Kelompok Beban
Menurut Peraturan Instalasi Listrik di Indonesia
(PUIL 661 c.l), instalasi penerangan harus dibagi
dalam kelompok dan setiap kelompok harus
diamankan sendiri-sendiri dengan pengaman arus
lebih (sekering) dan skakelar.
Banyaknya titik-titik pengambil arus untuk setiap
kelompok paling banyak 10 titik (untuk pemasangan
pertama).
 Yang dimaksud titik-titik pengambilan arus adalah
titik-titik lampu dan stop kontak.
Penentuan Banyak Kelompok Beban
Untuk menentukan kelompok perlu diperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut:
Sebaiknya jarak tiap-tiap pengambilan arus untuk seriap kelompok
jangan terlalu jauh atau menyebar, sehingga hantaran-
hantaran/kawat-kawat yang dipakai tak terlalu panjang (ingat rugi-
rugi tegangan dan harga kawat).
Sedapat mungkin/sebaiknya setiap kelompok memerlukan daya
listrik yang sama/hampir sama, sehingga penentuan /perencanaan
keseimbangan beban akan mudah.
Dan juga kalau setiap kelompok bebannya sama/hampir sama, maka
ukuran sekeringnya akan sama, sehingga tidak mudah keliru
memasang sekering (ingat biasanya sekering-sekering dari
kelompok ditempatkan dalam satu kotak/lemari bagi).
Penentuan Banyak Kelompok Beban
Ruangan yang apabila lampu mati serempak mungkin
akan mengakibatkan kecelakaan atau menyebabkan
hal-hal yang tidak diinginkan, penerangannya harus
dibagi dalam beberapa kelompok dan sebaiknya setiap
kelompok berlainan fasenya.
Untuk gedung-gedung yang besar, misalnya gedung
kuliah, gedung pertemuan, gedung pertunjukkan dan
sebagainya, penerangannya harus dibagi atas
sekurang-kurangnya dua kelompok dan sebaiknya
setiap kelompok tersebut berlainan fasenya.
Penentuan Keseimbangan Beban
Pada rumah-rumah/gedung-gedung yang besar,
dimana tenaga listrik yang tersedia terdiri dari 3 fase,
maka harus dihitung/direncanakan agar beban tiap-
tiap fasenya sama atau berbeda sedikit sekali, sehingga
ketiga fasenya akan setimbang.
Cara menentukan/merencanakan keseimbangan
beban ini dilakukan dengan jalan coba-coba
Penentuan Ukuran Penghantar
Faktor-faktor yang menentukan besarnya ukuran kawat penghantar
yang dipergunakan untuk suatu instalasi adalah sebagai berikut:
i) Kuat arus yang dibutuhkan beban, yang mengalir pada kawat
penghantar tersebut.
ii) Jenis kawat,/macam isolasi kawat yang dipakai. Kemampuan
mengalirkan arus (current carrying capacity), besarnya tergantung
dari jenis kawat,/macam isolasi kawat yang dipakai dan ukuran
kawat.
iii) Kerugian tenaga dan kerugian tegangan (voltage drop) maksimum
yang diperkenankan. Makin besar ukuran kawat penghantar makin
kecil rugi.
iv) Ukuran minimum kawat penghantar yang diperkenankan dipasang
menurut peraturan-peraturan dalam keselamatan.
Penentuan Ukuran Sekering
Cara menentukan ukuran sekering dan kawat
penghantar yang dipakai untuk pemasangan suatu
instalasi penerangan adalah sebagai berikut:
l. Dihitung/dijumlahkan lebih dulu berapa watt seluruh
muatan kawat penghantar tersebut. Berdasarkan besar
muatan itu, dihitung besar arus listrik ampere yang
mengalir pada kawat, yaitu dengan menggunakan
rumus:

Anda mungkin juga menyukai