negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Dari sisi obyek, meliputi semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Dari sisi subyek, meliputi seluruh obyek sebagaimana tersebut di atas yang dimiliki negara, dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perusahaan Negara/Daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara. Dari sisi proses, mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obyek sebagaimana tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai dengan pertanggunggjawaban. Dari sisi tujuan, meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan obyek sebagaimana tersebut di atas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara. Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan; Menteri Keuangan selaku Pengelola Fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan; Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya Uraian Outlook 2018 APBN 2019 A. Penerimaan Perpajakan 1.548.485,0 1.786.378,6 l. PPh 761.200,3 894.448,70 2. PPN 564.682,4 655.394,90 3. PBB 17.433,90 19.103,6 4. Pajak Lainnya 7.614,90 8.608,7 5. Cukai 155.504,8 165.501,0 6. Bea Masuk 37.600,4 38.899,3 7. Bea Keluar 4448,4 4.422,50 B. Penerimaan Negara Bukan Pajak 349.158,3 378.297,9 1. Penerimaan SDA 169.196,3 190.754,8 2. Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan 44.695,40 45589,3 3. PNBP Lainnya 91.962,1 94.069,3 4. Penerimaan BLU 43.304,60 47.884,50 C. Penerimaan Hibah 5.383,20 435,3 Total (dalam miliar rupiah) 1.903.026,5 2.165.111,8 PENDAPATAN NEGARA (ribuan rupiah) 2.165.111.815.814 A. Defisit anggaran sebesar I. PENERIMAAN DALAM NEGERI 2.164.676.505.814 Rp296 triliun terbanyak 1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.786.378.650.376 dihasilkan dari biaya 2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 378.297.855.438 investasi sebesar Rp75,9 II. PENERIMAAN HIBAH 435.310.000 triliun lalu dari pinjaman luar B. BELANJA NEGARA 2.461.112.052.481 negeri sebesar Rp30,189 I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.634.339.518.949 II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 826.772.533.532 triliun. Hal ini terlihat pada C. KESEIMBANGAN PRIMER -20.114.968.787 tabel 3 tentang perbandingan D. SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (A - B) -296.000.236.667 pembiayaan anggaran dari % Defisit Anggaran terhadap PDB -1,84 tahun 2014-2019. E. PEMBIAYAAN ANGGARAN (I + II + III + IV) 296.000.236.667 I. PEMBIAYAAN UTANG 359.250.583.103 II. PEMBIAYAAN INVESTASI -75.900.341.459 III. PEMBERIAN PINJAMAN -2.350.004.977 IV. PEMBIAYAAN LAINNYA 15.000.000.000 Pengelolaan Utang Luar Negeri 2018-2019 (miliar rupiah) 2018 2019 Uraian Outlook APBN a. Pembayaran Bunga Utang Dalam Negeri 232.017,4 255.844,9 b. Pembayaran Bunga Utang Luar Negeri 17.387,6 20.040,4 Jumlah 249.405,0 275885,3 Keterangan: Tingkat bunga SPN-3 bulan (%) Rata- rata nilai tukar (Rp/USD) 5,0 13.973,0 5,3 15.000,0 (sumber: Kementerian Keuangan, 2019) Selain informasi anggaran yang cukup transparan dan akuntabel, kementerian keuangan juga memberikan akses seluas- luasnya kepada masyarakat yang membutuhkan informasi atau data mengenai keuangan negara dengan menyediakan portal- portal digital