STANDAR
IZIN USAHA SIMPAN PINJAM
1. FORMAT SURAT PERNYATAAN PENGURUS DAN PENGAWAS
Kepada
Yth. Menteri, Gubernur, atau Bupati/Wali Kota
Merujuk Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 8 Tahun 2023 tentang Usaha Simpan
Pinjam oleh Koperasi, bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin usaha
KSP/KSPPS dan USP/USPPS Koperasi:
Untuk melengkapi permohonan dimaksud, bersama ini kami sampaikan sebagai berikut:
1) Data daftar riwayat hidup Pengurus dan Pengawas Koperasi meliputi:
a. Tidak tercatat dalam daftar kredit macet di sektor jasa keuangan;
b. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana di bidang usaha jasa keuangan
dan/atau perekonomian berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap; dan
c. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menyebabkan suatu badan usaha dinyatakan pailit
berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir.
2) Surat keterangan lulus uji kelayakan dan kepatutan untuk Pengurus dan Pengawas yang
dikeluarkan oleh Menteri, Gubernur, atau Bupati/Wali Kota sesuai dengan kewenangannya.
3) Surat pernyataan bermeterai yang ditandatangani oleh pengurus yang berisi komitmen dalam hal
terdapat kelebihan dana maka hanya dapat menempatkannya dalam bentuk:
a. Giro, deposito berjangka, tabungan, sertifikat deposito pada bank dan lembaga keuangan
lainnya;
b. Simpanan dan Simpanan Berjangka pada KSP/KSPPS dan lembaga keuanganlainnya;
c. Pembelian instrument saham dan obligasi di pasar modal; dan
d. Pengembangan dana tabungan melalui sarana investasi lainnya berupa:
1) Investasi langsung, dalam bentuk penyertaan modal dan pemberian pinjaman kepada
koperasi lain melalui kerjasama antar-koperasi; dan
2) Pembiayaan sindikasi untuk suatu proyek jangka pendek dengan risiko rendah dan
memiliki pendapatan yang tinggi atau moderat.
4) Surat pernyataan mengenai informasi Penerima Manfaat (Beneficial Owner) di Koperasi yang
ditandatangani oleh Pengurus.
Demikian permohonan kami dan atas perhatian Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih.
B. Misi Organisasi :
1) Menerapkan Prinsif – Prinsif Syariah dalam kegiatan ekonomi, perbankan, memberdayakan
masyarakat kecil / lemah beserta pengusaha Mikro.
2) Memberdayakan potensi Angkatan kerja di wilayah Kabuapten Sumedang yang belum
terserap.
3) Menggali potensi daya alam yang ada di wilayah Kabupaten Sumedang.
4) Membina kepedulian Agnia Kepada Dhuafa secara terpola dan berkesinambungan.
5) Meningkatkan status social Mustahik ( Fakir Miskin ) menjadi Mudzaki.
C. Program/Kegiatan
Tahun Tahun Tahun
No Program/Kegiatan Sasaran Ke-1 Ke-2 Ke-3
D. Rencana Permodalan
URAIAN Nominal (Rp.)
No. Tahun Ke-1 Tahun Ke-2 Tahun Ke-3
1. Modal Sendiri : 1.218.575.550,00 1.827.863.325,00 2.741.794.987,50
a. Simpanan Pokok 43.491.000,00 65.236.500,00 97.854.750,00
b. Simpanan Wajib 55.429.500,00 83.144.250,00 124.716.375,00
c. Hibah 106.056.000,00 159.084.000,00 238.626.000,00
d. Dana Cadangan 122.377.500,00 183.566.250,00 275.349.375,00
2. Modal Pinjaman :
a. Anggota 43.491.000,00 65.236.500,00 97.854.750,00
b. Calon Anggota 1.545.929.550,00 2.318.894.325,00 3.478.341.487,50
c. Koperasi Lain/Anggotanya
d. Lembaga Keuangan
1) Bank Umum (Konven/Syariah
) *)
2) BPR (Konven/Syariah ) *)
3) Non Bank (Konven/Syariah )
e. Penerbitan Obligasi
f. Surat Utang Lainnya
g. Sumber lain yang sah
1. Pinjaman Perorangan
/Lembaga
3. Modal Penyertaan 1.154.980.500,00 1.732.470.750,00 2.598.706.125,00
1. Modal Koperasi (SIMWAKU ) 1.119.655.500,00 1.679.483.250,00 2.519.224.875,00
2. Dana Abadi Ummat 35.325.000,00 52.987.500,00 79.481.250,00
*) Bank Konven dan BPR untuk KSP | Bank Syariah dan BPRS untuk KSPPS
E. Rencana Kegiatan Usaha
Dewan Pengawas
Pengurus Pengawas Syariah *
Melakukan Kontrol / Melakukan Melakukan
Pengawaan secara Pengawasan Pengawasan terhadap
keseluruhan atas aktivitas terhadap keseluruhan aspek
lembaga dalam rangka keseluruhan aspek organisasi dan usaha
menjaga kekayaan KSPPS organisasi dan KSPPS BMT
BMT Al Marzuqiyyah dan usaha KSPPS BMT Almarzuqiyyah
memberikan arahan dalam Almarzuqiyyah sehingga benar –
upaya lebing sehingga benar – benar sesuai denga
mengembangkan dan benar sesuai denga Prinsif Syariat Islam
meningkatkan kualitas Prinsif Syariat Islam
KSPPS BMT Al
Marzuqiyyah.
Bertanggung jawab atas Memastikan Produk Memastikan Produk
aktivitas BMT dan dan jasa KSPPS dan jasa KSPPS BMT
melaporkan perkembangan BMT Al Al Marzuqiyyah Sesuai
BMT kepada seluruh Marzuqiyyah dengan Syariat
anggota melalui RAT Sesuai dengan
Syariat
Terseleksinya calon Memastikan Tata Memastikan Tata
karyawan sesuai dengan Laksanan Laksanan managemen
formasi yang di butuhkan managemen dan dan pelayanan sesuai
dan mengeluarkan surat pelayanan sesuai dengan Syariah
keputusan pengangkatan dengan Syariah
dan pemberhentian
karyawan.
Terkendalinya aktivitas Terselenggaranya Terselenggaranya
Simpan Pinjan di BMT pembinaan anggota pembinaan anggota
Terjaganya Kondusifitas yang dapat yang dapat
Karyawan mencerahkan dan mencerahkan dan
Terbunkanya hubungan membangun membangun
Tugas dan Fungsi
Rencana Rencana
Kantor Jumlah Jumlah Pembukaan Pengadaan
Kantor Karyawan Kantor Karyawan
(Unit) (3 Tahun (3 Tahun kedepan)
kedepan)
I II III I II III
Kantor Pusat 1 4 - - - 2 2 2
Kantor Cabang 0 0 0 0 0 0 0 0
Kantor Cabang 0 0 0 0 0 0 0 0
Pembantu
Kantor Kas 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 1 4 0 0 0 2 2 2
Daftar Riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagai bukti pemenuhan
persyaratan memperoleh persetujuan izin pembukaan kantor cabang Koperasi, sebagaimana
dimaksud Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 08 tahun 2023 tentang Usaha Simpan
Pinjam Oleh Koperasi.
Sumedang, 23 Januari 2024
Yang membuat pernyataan
Daftar Riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagai bukti pemenuhan
persyaratan memperoleh persetujuan izin pembukaan kantor cabang Koperasi, sebagaimana
dimaksud Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 08 tahun 2023 tentang Usaha Simpan
Pinjam Oleh Koperasi.
Sumedang, 24 Januari 2024.
Yang membuat pernyataan
( Dadang Lesmana)
*) coret yang tidak diperlukan
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Daftar Riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagai bukti pemenuhan
persyaratan memperoleh persetujuan izin pembukaan kantor cabang Koperasi, sebagaimana
dimaksud Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 08 tahun 2023 tentang Usaha Simpan
Pinjam Oleh Koperasi.
Sumedang, 24 Januari 2024.
Yang membuat pernyataan
Daftar Riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagai bukti pemenuhan
persyaratan memperoleh persetujuan izin pembukaan kantor cabang Koperasi, sebagaimana
dimaksud Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 08 tahun 2023 tentang Usaha Simpan
Pinjam Oleh Koperasi.
Sumedang, 24 Januari 2024.
Yang membuat pernyataan
Daftar Riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagai bukti pemenuhan
persyaratan memperoleh persetujuan izin pembukaan kantor cabang Koperasi, sebagaimana
dimaksud Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 08 tahun 2023 tentang Usaha Simpan
Pinjam Oleh Koperasi.
Sumedang, 24 Januari 2024.
Yang membuat pernyataan
( Maman, S.Pdi )
*) coret yang tidak diperlukan
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Daftar Riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagai bukti pemenuhan
persyaratan memperoleh persetujuan izin pembukaan kantor cabang Koperasi, sebagaimana
dimaksud Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 08 tahun 2023 tentang Usaha Simpan
Pinjam Oleh Koperasi.
Sumedang, 24 Januari 2024.
Yang membuat pernyataan
Menyatakan bahwa:
a. Tidak tercatat dalam daftar kredit macet di sektor jasa keuangan
b. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana di bidang usaha jasa keuangan
dan/atau perekonomian berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap; dan
c. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menyebabKan suatu badan usaha dinyatakan pailit
berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam
waktu 5 (lima) tahun terakhir
d.
Sumedang, 24 Januari 2024
Yang menyatakan,
Meterai
10.000
(H. Luki Lukman Hakim, S.Hi) (Rully Nurlaily,S. Hut) (Dadang Lesmana )
(H. Kurnia Trisna Somatri, S.T, M.Kom) (Maman, S.Pdi) (Dewi Sinta Rahayu, S.Pdi)
7. SURAT KETERANGAN LULUS UJI KELAYAKAN DAN KEPATUTAN
Yang bertanda tangan dibawah ini Pengurus Koperasi KSPPS BMT AL MARZUQIYYAH :
Menyatakan bahwa Pengurus Koperasi berkomitmen dalam hal terdapat kelebihan dana maka
hanya dapat menempatkan dalam bentuk:
a. Giro, deposito berjangka, tabungan, sertifikat deposito pada Bank;
b. Simpanan dan simpanan berjangka pada KSP/KSPPS dan Lembaga Keuangan lainnya;
c. Pembelian instrument saham dan obligasi di pasar modal; dan
d. Pengembangan dana tabungan melalui sarana investasi lainnya berupa:
1) Investasi langsung, dalam bentuk penyertaan modal dan pemberian pinjaman kepada
Koperasi lain melalui kerjasama antar-koperasi;
2) Pembiayaan sindikasi untuk suatu proyek jangka pendek dengan Risiko rendah dan
memiliki pendapatan yang tinggi atau moderat.
Meterai
Pembuat Pernyataan
KSPPS BMT AL MARZUQIYYAH
Materai
(H. Luki Lukman Hakim, S.Hi) 10.000 (Dadang Lesmana)
Ketua Sekretaris
Mengetahui
PEMILIK MANFAAT
( Ida Parida )
10. PERATURAN TENTANG PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA
PERATURAN KHUSUS KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH
BMT AL MARZUQIYYAH
NOMOR :003/01.BMT-MZQH/I/2024
TENTANG
PENERAPAN PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA (PMPJ) BAGI
KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH
BMT AL MARZUQIYYAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KETUA PENGURUS KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH
BMT AL MARZUQIYYAH
MEMUTUSKAN
PERATURAN KHUSUS TENTANG PENERAPAN PRINSIP
MENGENALI PENGGUNA JASA BAGI KOPERASI SIMPAN
PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH BMT AL MARZUQIYYAH
BAB I
KETENTUAN UMUM
Berdasarkan Pasal 76 angka 1 Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Nomor 8 Tahun 2023 tentang Usaha Simpan Pinjam oleh
Koperasi bahwa KSP/KSPPS dan USP/USPPS Koperasi wajib menerapkan
PMPJ.
Sebagai Koperasi Simpan Pinjam juga dapat digunakan oleh para kriminal
sebagai sarana tindak pidana pencucian uang baik secara langsung maupun
tidak langsung. Salah satu upaya untuk mencegah hal tersebut, Koperasi
perlu mengenal pengguna jasa dan kegiatannya dalam memanfaatkan jasa
simpan pinjam yang disediakan oleh koperasi. Hal ini pada gilirannya dapat
membantu Koperasi Simpan Pinjam dalam mengidentifikasikan Transaksi
Keuangan Mencurigakan.
Dalam menerapkan PMPJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KSP/KSPPS
dan USP/USPPS Koperasi wajib menetapkan kebijakan dan prosedur
dalam mengidentifikasi anggota dan Koperasi lain, menetapkan kebijakan
dan prosedur pemantauan terhadap rekening dan transaksi anggota dan
Koperasi lain dan menetapkan kebijakan dan prosedur manajemen Risiko
yang berkaitan dengan penerapan PMPJ.
Pengurus KSP/KSPPS dan Pengurus Koperasi yang memiliki
USP/USPPS wajib bertanggung jawab atas penerapan dan pengawasan
pelaksanaan PMPJ, Pengurus KSP/ KSPPS dan Pengurus Koperasi
yang memiliki USP/USPPS bertanggung jawab atas pemberian pengetahuan
dan/atau pelatihan bagi Pengelola mengenai penerapan PMPJ,
Pengurus KSP/KSPPS dan Pengurus Koperasi yang memiliki
USP/USPPS bertanggung jawab untuk menangani anggota dan
Koperasi lain yang diestimasikan mempunyai Risiko tinggi dan/ atau
transaksi yang dapat dikategorikan sebagai transaksi keuangan
mencurigakan ( suspicious transactions).
Selanjutnya pada Pasal 78 KSP/KSPPS dan USP/USPPS Koperasi wajib
membentuk unit satuan tugas pengawasan dan pelaporan transaksi
mencurigakan.
BAB II
MAKSUD, TUJUAN, RUANG LINGKUP, DAN SASARAN
Pasal 2
Maksud dari Peraturan ini untuk memberikan pedoman kepada Pengurus,
Pengawas dan Pengelola untuk menerapkan PMPJ dalam melakukan kegiatan
Usaha Simpan Pinjam.
Pasal 3
Peraturan ini bertujuan untuk mencegah dan melindungi Koperasi Simpan
Pinjam dan Pembiayaan Syariah ( KSPPS ) BMT Al Marzuqiyyah dari upaya
penyembunyian dan penyamaran asal-usul harta kekayaan yang berasal dari
tindak pidana
Pasal 4
Ruang lingkup Peraturan ini meliputi:
a. pengawasan aktif Pengurus dan/atau Pengelola dan Pengawas;
b. kebijakan dan prosedur;
c. pengendalian intern;
d. sistem informasi dan pelaporan; dan
e. sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas.
Pasal 5
Sasaran dari Peraturan ini yaitu Anggota Koperasi
BAB III
PELAKSANAAN PENERAPAN PMPJ
Pasal 6
Pelaksanaan Penerapan PMPJ bagi Anggota Koperasi menjadi tanggung jawab
Pengurus berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V
PENANGGUNG JAWAB PENERAPAN PMPJ
Pasal 7
1. Pengurus bertanggung jawab atas pelaksanaan penerapan PMPJ.
2. Untuk penerapan PMPJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dibentuk unit kerja khusus yang menangani PMPJ.
3. Dalam hal belum dibentuk unit kerja khusus sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), penerapan PMPJ dilaksanakan oleh unit satuan
pengendalian intern.
Pasal 8
Pengurus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 mempunyai tugas paling
sedikit:
1. memelihara pedoman penerapan PMPJ;
2. memastikan bahwa prosedur identifikasi, verifikasi dan pemantauan
pengguna jasa masih memadai;
3. memastikan formulir yang berkaitan dengan Penguna Jasa telah
mengakomodasi data yang diperlukan dalam pelaksanaan PMPJ;
4. melakukan pemutakhiran data Pengguna Jasa dan transaksi
Pengguna
5. menganalisis laporan transaksi keuangan yang berindikasi
mencurigakan (red flag) yang diterima dari unit kerja terkait;
6. melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan PMPJ;
7. melaporkan TKM yang dilakukan oleh Pengurus, pengawas atau
pihak terafiliasi dengan Pengurus atau Pengawas secara langsung
kepada PPATK;
8. melakukan evaluasi terhadap hasil pemantauan sebagaimana
dimaksud dalam huruf f; dan
9. menyusun dan melaporkan TKM dan TKT kepada PPATK.
Pasal 9
Pengurus mempunyai wewenang paling sedikit:
1. memperoleh akses terhadap informasi yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan PMPJ;
2. menunjuk Petugas dan/atau Karyawan untuk membantu
pelaksanaan PMPJ; dan
3. menolak transaksi, membatalkan transaksi, dan/atau menutup
hubungan usaha dengan Pengguna Jasa.
Pasal 10
Pengurus mempunyai tanggung jawab paling sedikit:
1. memastikan seluruh kegiatan dalam penerapan PMPJ terlaksana
sesuai dengan pedoman; dan
2. menjaga kerahasiaan informasi terkait penerapan PMPJ.
3. wajib membentuk unit satuan tugas pengawasan dan
pelaporan transaksi mencurigakan.
4.
BAB VI
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR DALAM MENGIDENTIFIKASI ANGGOTA
Pasal 11
1. Dalam melakukan kegiatan usahanya, Pengurus atau Pengelola
harus meneliti identitas setiap anggota yang melakukan transaksi
sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) atau lebih dalam
satu kali transaksi dalam 1 (satu) hari
2. Sebelum Pengurus atau Pengelola melakukan transaksi dengan
anggota, wajib meminta data dan informasi mengenai:
a. Identitas anggota
b. Profil anggota
3. Identitas anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a harus dibuktikan dengan dokumen pendukung.
4. wajib meneliti kebenaran dokumen pendukung identitas anggota
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
.
Pasal 12
Dokumen pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) bagi:
a. anggota paling sedikit terdiri atas:
1. nama lengkap;
2. tempat dan tanggal lahir;
3. nomor identitas kependudukan, surat izin mengemudi, atau paspor;
4. alamat tempat tinggal yang tercantum dalam kartu identitas;dan
5. alamat tempat tinggal terkini termasuk nomor telepon bila ada;
b. sumber dana;
c. tujuan Transaksi; dan
d. pekerjaan dan penghasilan.
Pasal 13
(1) Pengurus dan/atau Pengelola wajib mengelompokkan Pengguna Jasa.
(2) Pengelompokan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada:
1. analisis terhadap tingkat risiko terjadinya Tindak Pidana
Pencucian Uang dan/atau Pendanaan Terorisme; dan
2. jenis Pengguna Jasa.
Pasal 14
1. Pengelompokan Pengguna Jasa berdasarkan analisis terhadap
tingkat risiko terjadinya Tindak Pidana Pencucian Uang dan/atau
Pendanaan Terorisme sebagaimana dimaksud dalam Pasal13 ayat (2)
huruf a meliputi:
a. nomor anggota;
b. identitas;
c. kategori;
d. lokasi usaha;
e. jumlah transaksi;
f. kegiatan usaha; dan
g. penghasilan.
BAB VII
PEMANTAUAN REKENING DAN TRANSAKSI
Pasal 15
1. Pengurus dan Pengelola wajib melakukan pemantauan rekening
dan transaksi dengan anggota.
2. Pengurus dan Pengelola Koperasi dilarang melakukan
transaksi dengan anggota lain yang tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14.
BAB VIII
PEMBARUAN DAN PENCATATAN DATA
Pasal 16
(1) Pengurus dan Pengelola Koperasi wajib melakukan pembaruan
data dalam hal terdapat perubahan terhadap dokumen
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12.
(2) Pengurus dan Pengelola Koperasi wajib mencatat dan
menyimpan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak
anggota dan Koperasi lain menutup rekening Simpanan.
Pasal 17
Pengurus dan Pengelola Koperasi harus memiliki sistem pencatatan
yang dapat mengidentifikasi, menganalisa, memantau, dan
menyediakan laporan secara efektif mengenai karakteristik transaksi
yang dilakukan oleh anggota
Pasal 18
Pengurus dan Pengelola Koperasi wajib mengelola profil anggota dan
Koperasi lain paling sedikit meliputi informasi mengenai:
a. pekerjaan atau bidang usaha;
b. jumlah penghasilan;
c. rekening lain yang dimiliki;
d. aktivitas transaksi normal; dan
e. tujuan pembukaan rekening Simpanan.
Pasal 19
(1) Pengurus dan Pengelola Koperasi wajib menyampaikan laporan
transaksi keuangan mencurigakan kepada lembaga yang
mempunyai fungsi pencegahan dan pemberantasan tindak
pidana pencucian uang paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah
diketahui adanya unsur transaksi keuangan mencurigakan.
(2) Penyampaian laporan transaksi keuangan mencurigakan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VIII
PEMBARUAN DAN PENCATATAN DATA
Pasal 20
(1) Pengurus dan Pengelola wajib menyampaikan laporan transaksi
keuangan tunai yang melebihi Rp500.000.000 (lima ratus juta
rupiah kepada lembaga yang mempunyai fungsi pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana pencucian uang.
(2) Pengurus dan Pengelola wajib menyampaikan laporan transaksi
keuangan mencurigakan kepada lembaga yang mempunyai fungsi
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana
pencucian uang.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan menjadi
pedoman bagi Pengurus dan Pengelola dalam Menerapkan Prinsip
Mengenali Pengguna Jasa bagi Anggota Koperasi.
Ditetapkan di : Sumedang
pada tanggal :23 Januari 2024
Ketua Koperasi
b. Sarana kerja
1 Meja Kerja v
2 Kursi Kerja v
3 Alat Hitung v
Alat Tulis dan pengolah
4 data manual dan/elektronik v
Tempat Penyimpanan
5 Uang/Brankas v
Tempat Penyimpanan Buku
6 Administrasi dan Pembukuan v
Buku Pedoman dan Peraturan
7 di bidang simpan pinjam v
koperasi
8 Lainnya, dst
MEJA KERJA
KURSI MEJA ALAT HITUNG
Yang bertanda tangan dibawah ini pengurus Koperasi KSPPS BMT AL MARZUQIYYAH
Menyatakan bahwa setelah pengurusan izin usaha simpan pinjam diterbitkan maka akan mendaftarkan
pelaporan Go Anti Money Laundering (goAML) dari Pusat Pelaporan Dan Analis Transaksi Keuangan.
Mater
ai
(H. Luki Lukman Hakim, S.Hi