Anda di halaman 1dari 42

1

2
Capaian Pembelajaran:

Mahasiswa mampu mengerjakan

soal siklus akuntansi PPKD

Latihan Soal Siklus Akuntansi PPKD


Data-data yang tersedia untuk pelaksanaan akuntansi PPKD adalah sbb:
1. Data Neraca PPKn per 31 Desember 2012

Keterangan mengenai neraca saldo di atas:


- Akun Ekuitas dalam SAP akrual tidak dibagi lagi ke dalam Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas
Dana Diinvestasikan, Ekuitas Dana Cadangan, karena akun Ekuitas di sini sudah
merupakan Ekuitas yang bersifat full accrual.
- Saldo Kas di Kasda merupakan SiLPA awal tahun 2013 karena semua SKPD penerimaan.
Di samping itu, PPKD selaku BUD tidak memiliki utang PFK (Perhitungan Fihak Ketiga),
seperti utang PPh/PPN, iuran taspen, iuran askes.
- PPKD tidak memiliki utang jangka panjang

3
2. Ringkasan DPA PPKD T.A. 2013
Pemerintah Kabupaten Makmur Jaya
Dokumen Pelaksanaan Anggaran PPKD
Tahun Anggaran 2013
No Urut Uraian Anggaran (Perubahan)

1 PENDAPATAN

1.2 Pendapatan Dana Perimbangan

1.2.1 Pendapatan Dana Bagi Hasil 54.350.000.000

1.2.2 Pendapatan Dana Alokasi Umum 255.000.000.000

1.2.3 Pendapatan Dana Alokasi Khusus 45.500.000.000

Jumlah Dana Perimbangan

1.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

1.3.1 Pendapatan Hibah -

Jumlah Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah -

Jumlah Pendapatan 354.850.000.000

2 BELANJA

2.2 Belanja Tidak Langsung

2.2.1 Belanja Bunga -

2.2.2 Belanja Subsidi -

2.2.3 Belanja Hibah -

2.2.4 Belanja Bantuan Sosial 3.500.000.000

2.2.5 Belanja Bagi Hasil -

2.2.6 Belanja Bantuan Keuangan 2.000.000.000

4
2.2.7 Belanja Tak Terduga 2.500.000.000

Jumlah Belanja 8.000.000.000

Surplus/Defisit 346.850.000.000

3 PEMBIAYAAN

3.1 Penerimaan Pembiayaan

3.1.1 SiLPA awal tahun anggaran 35.750.654.000

3.1.2 Pencairam Dana Cadangan -

3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang -


Dipisahkan
3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah 25.000.000.000

3.1.5 Penerimaan Piutang Daerah

Jumlah Penerimaan Pembiayaan 60.750.654.000

3.2 Pengeluaran Pembiayaan

3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 5.000.000.000

3.2.2 Penyertaan Modal Daerah 2.500.000.000

3.2.3 Pembayaran Pokok Utang

3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 7.500.000.000

Pembiayaan Netto 53.250.654.000

SILPA Akhir Tahun Anggaran 400.100.654.000

*) SILPA pada DPA PPKD belum mencerminkan SILPA di tingkat Pemda, karena SILPA
pada DIPA PPKD tersebut belum digabung dengan surplus/defisit dari seluruh SKPD.

5
3. Ringkasan Transaksi PPKD selama T.A. 2013 adalah sbb:
a) Jumlah total realisasi pendapatan dana perimbangan T.A. 2013 berdasarkan Nota Kredit
Rekening Koran Bank adalah sbb:
No. Rek Uraian Jumlah (Rp)

Pendapatan DBH 55.850.000.000

Pendapatan DAU 250.000.000.000

Pendapatan DAK 45.500.000.000

Jumlah 351.350.000.000

b) Jumlah total pendapatan SKPD yang telah disetorkan ke rekening Kasda berdasarkan
STS dan Nota Kredit Rekening Koran Bank adalah Rp. 35.467.546.000
c) Jumlah total SP2D LS yang diterbitkan kepada seluruh SKPD adalah Rp.
390.756.540.000
d) Jumlah potongan dan penyetoran PFK yang dilakukan oleh BUD atas SP2D LS yang
diterbitkan kepada seluruh SKPD adalah sbb:
No. Rek Uraian Jumlah Dipungut Jumlah Disetor

Potongan PPh dan PPN 32.650.386.000 32.540.654.000

Potongan Taspen 18.120.000.000 18.120.000.000

Potongan Askes 1.560.430.000 1.560.430.000

Jumlah 52.330.816.000 52.221.084.000

e) Jumlah total SP2D UP/GU dan TU yang diterbitkan kepada seluruh SKPD adalah Rp.
3.576.000.000
f) Jumlah total sisa UP dan TU yang disetorkan kembali oleh seluruh SKPD ke rekening
Kasda adalah Rp. 124.760.000

6
g) Jumlah total SP2D LS realisasi belanja tidak langsung PPKD terdiri dari:
No. Rek Uraian Jumlah (Rp)

Belanja Bantuan Sosial 3.500.000.000

Belanja Bantuan Keuangan 2.000.000.000

Jumlah 5.500.000.000

h) Jumlah penerimaan pinjaman jk panjang dari Pemerintah Pusat berdasarkan bukti


transfer dan/atau Nota Kredit Rekening Koran Bank sebesar Rp. 25.000.000.000
i) Jumlah SP2D LS untuk pembentukan dana cadangan sebesar Rp.5.000.000.000
j) Jumlah SP2D LS untuk penambahan penyertaan modal di perusahaan daerah sebesar
Rp. 2.500.000.000
k) DAU yang belum diterima sd akhir tahun 2013 sebesar Rp. 5.000.000.000, diperkuat
dengan terbitnya surat pernyataan kurang salur dari Kemenkeu.
l) Beban bunga yang terutang atas pinjaman jangka panjang sebesar Rp.250.000.000

7
Pembahasan Soal Siklus Akuntansi PPKD
1. Jurnal SAK dan SAPA
Jurnal SAK Jurnal SAPA

Tgl Uraian Debet Kredit Tgl Uraian Debet Kredit

a) Kas di Kas Daerah 351.350.000.000 a) Estimasi Perubahan SAL 351.350.000.000

Pendapatan DBH – LO 55.850.000.000 Pendapatan DBH – LRA 55.850.000.000

Pendapatan DAU – LO 250.000.000.000 Pendapatan DAU – LRA 250.000.000.000

Pendapatan DAK – LO 45.000.000.000 Pendaoatan DAK - LRA 45.000.000.000

(penerimaan pendapatan Dana (penerimaan pendapatan Dana


perimbangan) perimbangan)
b) Kas di Kas Daerah 35.467.546.000 b) No Entry

RK-SKPD 35.467.546.000

(Transaksi resiprokal-penerimaan
setoran pendapatan SKPD)
c) RK-SKPD 390.756.540.000 c) No Entry

Kas di Kas Daerah 390.756.540.000

8
(Transaksi resiprokal – penerbitan
SP2D-LS kepada SKPD)
d) Kas di Kas Daerah 52.330.816.000 d) No Entry

Utang PPh dan PPN 32.650.386.000

Utang Iuran Taspen 18.120.000.000

Utang Iuran Askes 1.560.430.000

Utang PPh dan PPPN 32.650.386.000

Utang Iuran Taspen 18.120.000.000

Utang Iuran Askes 1.560.430.000

Kas di Kas Daerah 52.330.816.000

(Transaksi PFK)

e) RK-SKPD 3.576.000.000 e) No Entry

Kas di Kas Daerah 3.576.000.000

(Transaksi resiprokal-penerbitan
SP2D UP/GU/TU kepada SKPD)
f) Kas di Kas Daerah 124.760.000 f) No Entry

9
RK-SKPD 124.760.000

(Transaksi resiprokal-penerimaan
setoran sisa UP/TUP dari SKPD)
g) Beban Bantuan Sosial 3.500.000.000 g) Belanja Bantuan Sosial 3.500.000.000

Beban Bantuan Keuangan 2.000.000.000 Belanja Bantuan Keuangan 2.000.000.000

Kas di Kas Daerah 5.500.000.000 Estimasi Perubahan SAL 5.500.000.000

(Pembayaran belanja tidak langsung (Realisasi belanja)


PPKD)
h) Kas di Kas Daerah 25.000.000.000 h) Estimasi Perubahan SAL 25.000.000.000

Utang Kpd Pemerintah Pusat 25.000.000.000 Penerimaan Pembiayaan – 25.000.000.000


Penarikan Pinjaman
(Penerimaan pinjaman jk panjang (Penerimaan pinjaman jk
dari pemerintah pusat) panjang dari pemerintah pusat)
i) Dana Cadangan 5.000.000.000 i) Pengeluaran pembiayaan – 5.000.000.000
Pembentukan Dana Cadangan
Kas di Kas Daerah 5.000.000.000 Estimasi Perubahan SAL 5.000.000.000

(pembentukan dana cadangan) (Pembentukan dana cadangan)

j) Penyertaan Modal Pada BUMD 2.500.000.000 j) Pengeluaran pembiayaan – 2.500.000.000


Penyertaan Modal BUMD
10
Kas di Kas Daerah 2.500.000.000 Estimasi Perubahan SAL 2.500.000.000

(Penyertaan modal pada BUMD) (Penyertaan modal pada BUMD)

JURNAL PENYESUAIAN AKHIR TAHUN

k) Piutang DAU 5.000.000.000 k) No Entry

Pendapatan DAU – LO 5.000.000.000

l) Beban Bunga 250.000.000 l) No Entry

Utang Bunga 250.000.000

11
2. Neraca Saldo PPKD
Pemerintah Kabupaten Makmur Jaya
PPKD
Neraca Saldo
(Entitas Akuntansi Keuangan)
Per 31 Desember 2013
No. Rek Nama Akun Debit Kredit

1.xxx Kas di Kas Daerah 40.470.152.000

1.xxx Piutang DAU 5.000.000.000

1.xxx Penyertaan Modal Pemda pada 12.500.000.000


Perusahaan Daerah
1.xxx Dana Cadangan 5.000.000.000

2.xxx RK-SKPD 358.740.234.000

2.xxx Utang PPh dan PPN 109.732.000

2.xxx Utang Kepada Pemerintah Pusat 25.000.000.000

2.xxx Utang Bunga 250.000.000

3.xxx Ekuitas 45.750.654.000

8.xxx Pendapatan DBH – LO 55.850.000.000

8.xxx Pendapatan DAU – LO 250.000.000.000

8.xxx Pendapatan DAK – LO 45.500.000.000

9.xxx Beban Bunga 250.000.000

9.xxx Beban Bantuan Sosial 3.500.000.000

9.xxx Beban Bantuan Keuangan 2.000.000.000

Jumlah Total 427.460.386.000 427.460.386.000

12
3. Laporan Realisasi Anggaran

Pemerintah Kabupaten Makmur Jaya

PPKD

Laporan Realisasi Anggaran

Untuk Tahun Anggaran yang Berakhir 31 Desember 2013

RINCIAN ANGGARAN REALISASI


PENDAPATAN
Pendapatan Dana Bagi Hasil 54.350.000.000 54.350.000.000
Pendapatan Dana Alokasi Umum 255.000.000.000 250.000.000.000
Pendapatan Dana Alokasi Khusus 45.500.000.000 45.500.000.000
354.850.000.000 349.850.000.000

BELANJA
Belanja Bantuan Sosial 3.500.000.000 3.500.000.000
Belanja Bantuan Keuangan 2.000.000.000 2.000.000.000
Belanja Tak Terduga 2.500.000.000 0
TOTAL BELANJA 8.000.000.000 5.500.000.000
Surplus (Defisit) 346.850.000.000 344.350.000.000

PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
SiLPA 35.750.654.000 35.750.654.000
Penerimaan Pinjaman dari Pempus 25.000.000.000 25.000.000.000
PENERIMAAN PEMBIAYAAN 60.750.654.000 60.750.654.000
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Pembentukan Dana Cadangan 5.000.000.000 5.000.000.000
Penyertaan Modal pada Perusda 2.500.000.000 2.500.000.000
PENGELUARAN PEMBIAYAAN 7.500.000.000 7.500.000.000
PEMBIYAAN NETO 53.250.654.000 53.250.654.000
SILPA 400.100.654.000 397.600.654.000

RKPPD 358.740.234.000
SELISIH 38.860.420.000
KAS DI KASDA 38.970.152.000

13
SELISIH -109.732.000
Utang PFK 109.732.000
SELISIH -

4. Laporan Operasional

Pemerintah Kabupaten Makmur Jaya

PPKD

Laporan Operasional

Untuk Tahun Anggaran yang Berakhir 31 Desember 2013

No. URAIAN 2013


PENDAPATAN
Pendapatan Dana Perimbangan
Pendapatan Dana Bagi Hasil 54.350.000.000
Pendapatan Dana Alokasi Umum 255.000.000.000
Pendapatan Dana Alokasi Khusus 45.500.000.000
354.850.000.000

BEBAN
Beban Bantuan Sosial 3.500.000.000
Beban Bantuan Keuangan 2.000.000.000
Beban Tak Terduga -
5.500.000.000

Surplus (Defisit) 349.350.000.000

14
5. Neraca PPKD

Pemerintah Kabupaten Makmur Jaya

PPKD

Neraca

Untuk Tahun Anggaran yang Berakhir 31 Desember 2013

URAIAN 2013
ASET
ASET LANCAR
Kas di Kas Daerah 38.970.152.000
Piutang DAU 5.000.000.000
TOTAL ASET LANCAR 43.970.152.000
INVESTASI JANGKA PANJANG
Penyertaan Modal pada Perusahaan Daerah 12.500.000.000
TOTAL INVESTASI JANGKA PANJANG 12.500.000.000
DANA CADANGAN 5.000.000.000
RK-SKPD 358.740.234.000
JUMLAH ASET 420.210.386.000

KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang PPh/PPN 109.732.000
Utang Bunga 0
TOTAL KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 109.732.000
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang pada Pemerintah Pusat 25.000.000.000
TOTAL KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 25.000.000.000
JUMLAH KEWAJIBAN 25.109.732.000

EKUITAS
Ekuitas Awal Tahun 45.750.654.000
Surplus (Defisit) - LO 349.350.000.000
JUMLAH EKUITAS 395.100.654.000
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 420.210.386.000

15
“Tindakan menyalahkan hanya akan membuang waktu. Sebesar apapun kesalahan yang
kamu timpakan ke orang lain, dan sebesar apapun kamu menyalahkannya, hal tersebut tidak
akan mengubahmu”
- Wayne Dyer

16
Capaian Pembelajaran:
Mahasiswa mampu menjelaskan teknis penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (LKPD)

A. Laporan Keuangan Konsolidasian


Laporan keuangan konsolidasi merupakan hasil penggabungan dari seluruh laporan keuangan SKPD
dan laporan keuangan PPKD menjadi satu laporan keuangan entitas tunggal, dalam hal ini adalah laporan
keuangan pemda sebagai entitas pelaporan.

LK SKPD A + LK SKPD B +.......... + LK PPKD =

Laporan keuangan konsolidasi ini disusun oleh PPKD (entitas pelaporan) yang dalam hal ini bertindak
mewakili pemda sebagai konsolidator. Laporan konsolidasi ini dibuat karena SAPD dibangun dengan
arsitektur pusat dan cabang dimana PPKD bertindak sebagai kantor pusat, sedangkan SKPD bertindak
sebagai kantor cabang.
B. Konstruksi Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) terbagi ke dalam dua subsistem besar, yaitu:
1. Sistem Akuntansi SKPD sebagai entitas akuntansi
Dilaksanakan oleh seluruh SKPD di Lingkungan Pemda seperti Dinas, Badan dan Kantor. Misalnya
Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan Pembangunan, Kantor Satpol PP dan
sebagainya
2. Sistem Akuntansi PPKD (SKPKD)
Sistem Akuntansi PPKD dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) yang
biasa dikenal dengan nama Dinas/Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

17
 Subsistem Akuntansi SKPKD sebagai SKPD (entitas akuntansi)
 Subsistem Akuntansi PPKD sebagai BUD (entitas akuntansi)
 Subsistem Akuntansi PPKD-Konsolidator (entitas pelaporan)

Laporan keuangan dari seluruh entitas akuntansi disampaikan kepada SKPKD (entitas pelaporan)
untuk dikonsolidasikan, sehingga menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

Struktur HoBo (Home Office & Branch Office) pada Pemerintah Daerah
RK-SKPD

RK-PPKD RK-PPKD
RK-PPKD

3. Posisi Akun Resiprokal

C. Proses Konsolidasi
Proses penyusunan laporan keuangan konsolidasian merupakan pekerjaan yang sederhana secara
logika matematis, yaitu menjumlahkan akun-akun yang sifatnya sama di dalam laporan keuangan dari
seluruh SKPD ditambah dengan akun-akun yang ada dalam laporan keuangan PPKD.
Khusus untuk penggabungan neraca, terdapat akun yang harus dieliminasi yaitu akun resiprokal RK-
PPKD dan RK-SKPD.

18
1. Proses Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Terdiri atas 2 tahap utama, yaitu:
a. Tahap penyusunan kertas kerja konsolidasi
Kertas kerja konsolidasi adalah alat bantu untuk menyusun neraca saldo gabungan SKPD dan
PPKD untuk mempermudah proses pembuatan laporan keuangan gabungan.
b. Tahap penyusunan laporan keuangan gabungan pemerintah daerah sebagai entitas pelaporan
2. Membuat Kertas Kerja
Bagaimana menyiapkan kertas kerja konsolidasi?
1) Mengisi Neraca (setelah Penyesuaian) Saldo SKPD dan PPKD
2) Membuat Jurnal Penyesuaian Konsolidasi (Jurnal Eliminasi)
3) Membuat Neraca Saldo Setelah Eliminasi
Contoh Kertas Kerja Konsolidasi

19
3. Jurnal Eliminasi
Jurnal eliminasi perlu dibuat untuk menghapus akun-akun transitoris yang berasal dari transaksi
keuangan internal antara SKPD dan PPKD. Akun yang harus dielimasi yaitu akun resiprokal RK-PPKD
dan RK-SKPD.

∑RK-SKPD = ∑RK-PPKD
=
(Total SP2D LS SKPD + Total SP2D UP/GU/TU SKPD) – (Pengembalian Sisa UP/GU/TU
dari SKPD + Pendapatan SKPD yang telah disetor ke Kasda)

Contoh
Pembayaran Belanja secara LS

3.5. Alternatif Pengerjaan Kertas Kerja Konsolidasi


Kertas Kerja dapat disusun atas setiap Laporan Keuangan, antara lain:
1) Kertas Kerja Penyusunan LRA Konsolidasian

2) Kertas Kerja Penyusunan LO Konsolidasian

20
3) Kertas Kerja Penyusuann Neraca Konsolidasian

4. LK Konsolidasi
Setelah neraca saldo pemerintah daerah tersusun dari hasil konsolidasi, langkah selanjutnya adalah
membuat laporan keuangan konsolidasi yang terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL);
c. Neraca;
d. Laporan Operasional (LO);
e. Laporan Arus Kas (LAK);
f. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE); dan
g. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
5. Keterkaitan Laporan Keuangan Berbasis Akrual

21
D. Catatan atas Laporan Keuangan
CaLK meliputi penjelasan atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus
Kas.
Hal-hal yang diungkapkan di dalam CaLK antara lain:
 Informasi umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;
 Informasi tentang kebijakan keuangan dan ekonomi makro;
 Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatan yang
dihadapi dalam pencapaian target;
 Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang
dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya;
 Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka laporan
 keuangan;
 Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan
dalam lembar muka laporan keuangan; dan
 Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar
muka laporan keuangan.

22
E. Format Laporan Keuangan Pemerintah DaerahRA
1. LRA

23
2. LP-SAL

3. LO

24
4. LPE

5. Neraca

25
6. LAK

“Success is no accident. It is hard work, perseverance, learning, studying, sacrifice and


most of all, love of what you are doing or learning to do.”
― Pelé, Brazilian pro footballer ―
26
Mahasiswa mampu mengerjakan soal
penyusunan laporan konsolidasian LKPD

Yuk kita niatkan dari awal untuk belajar materi pertemuan 11

Pada pertemuan 11 ini kita akan ada Latihan soal penyusunan laporan konsolidasian (LKPD)
dan tentunya juga ada pembahasannya juga loh. So Stay Tune Ya
Berikut adalah soal Laporan Keuangan Konsolidasian.

Data Neraca Saldo Gabungan Seluruh SKPD (dlm ribuan)


Akun Debit Kredit
Pendapatan pajak daerah - LO 46.389.200
Pendapatan retribusi daerah - LO 8.861.268
Lain-lain PAD yang Sah – LO 57.823.437
Beban Pegawai 917.561.286
Beban Barang dan Jasa 402.325.198
Beban Penyusutan 168.591.449
Surplus Penjualan Aset Non Lancar 674.550
Kas di Bendahara Penerimaan 14.300
Kas di Bendahara Pengeluaran 98.000
Piutang Pajak Daerah 6.460.200
Piutang Retribusi 278.140
Persediaan 4.875.600
Aset Tetap 2.063.342.375
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 1.012.923.120
Aset Lainnya 11.229.000
Utang PFK 2.560
Utang Belanja 164.143
Ekuitas Awal Tahun 569.308.420
RK-PPKD 1.878.628.850
Jumlah 3.574.775.548 3.574.775.548

27
Data Neraca Saldo PPKD sebelum Penyesuaian (dlm ribuan)

Akun Debit Kredit


Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan - LO 10.432.600
Lain-lain PAD yang Sah – LO 197.039.436
Pendapatan DBH – LO 29.593.261
Pendapatan DAU – LO 910.294.366
Pendapatan DAK – LO 342.930.933
Pendapatan Hibah – LO 18.901.533
Beban Bunga 5.212.969
Beban Hibah 38.328.982
Beban Bantuan Sosial 2.257.200
Beban Transfer 5.673.142
Kas di Kas Daerah 55.544.000
Investasi Jangka Pendek 250.000
Piutang Transfer 0
RK-SKPD 1.879.014.850
Investasi Jangka Panjang 25.576.000
Dana Cadangan 2.000.000
Utang PFK 267.021
Utang Bunga 240.000
Kewajiban Jangka Panjang 12.000.000
Ekuitas Awal Tahun 492.157.993
Jumlah 2.013.857.143 2.013.857.143

Berikut informasi terkait transaksi PPKD yang perlu disesuaikan:

a) Penyetoran Pengembalian kelebihan belanja dari sejumlah SKPD selama tahun berjalan
yang terdiri dari:
- Pengembalian atas belanja tahun berjalan sebesar Rp234.000.000
- Pengembalian atas belanja tahun lalu sebesar Rp152.000.000
b) Terbit PMK Kurang Bayar Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp874.800.000
c) Pemda memiliki porsi kepemilikan pada BUMD Berkah Sentosa sebesar 90%. Berkah
Sentosa pada tahun ini mengumumkan perolehan laba sebesar Rp760.000.000. Dari
laba 20% dibagikan sebagai dividen tunai.
d) Pendapatan bunga atas rekening Kas di Kasda sebesar Rp240.500.000

28
Diminta:
1. Bukukan (jurnal) transaksi PPKD di atas!
2. Lakukan posting dan update atas akun pada PPKD yang terpengaruh jurnal di atas.
Selanjutnya masukkan neraca saldo gabungan SKPD dan Neraca Saldo PPKD (yang
telah update/final) ke dalam kertas kerja!
3. Susunlah laporan konsolidasi: LRA, LO, LPE dan Neraca!

Ket: akun resiprokal (RK-PPKD dan RK-SKPD) harusnya bernilai sama dan akan dieliminasi
sehingga tidak muncul dalam Neraca Konsolidasi.

Langsung kita jawab yuk……….

Langkah 1 Kita Bikin Jurnal yang harus disesuaikan atas transaksi di PPKD dulu ya (sesuai
keterangan di soal)

a) Jurnal untuk penyetoran pengembalian. Diperhatikan baik-baik ya kali ini kita PPKD
hanya menerima setorannya saja jadi yang proses pengembaliannya ada di SKPD.
Pencatatannya hanya di jurnal akrual. Berikut jurnalnya. (dalam ribuan)

Kas di Kasda 234.000,00


RK-SKPD 234.000,00
Kas di Kasda 152.000,00
RK-SKPD 152.000,00

b) Terdapat kurang bayar dan ada dasarnya juga (PMK) berarti ada hak tagih yang harus
dicatat. Berikut hanya dicatat di sisi jurnal akrual. (dalam ribuan)
Piutang DBH 874.800,00
Pendapatan DBH-LO 874.800,00

c) Terdapat porsi kepemilikan pada BUMD Berkah Sentosa mencapai 90%. Maka kita akui
dan catat menggunakan metode ekuitas ya teman-teman ^-^.

29
Kita catat pengumuman laba yang akan dibagikan ke pemda. Nah disini kita sudah harus
mengakui investasi saat pengumuman laba. Dicatatnya disisi akrual aja ya sebagai
berikut ini. (dalam ribuan)
Investasi kepada BUMD 684.000,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg dipisahkan-LO 684.000,00

Selanjutnya saat pengumuman pembagian dividen tunai kita tidak mencatat lagi karena
dengan metode ekuitas kita sudah mengakuinya di awal yaitu saat pengumuman laba.
Langsung kita ke tahap pembagian dividen tunai ya teman-teman ^-^. Kita catat di kedua
sisi baik akrual maupun kas sebagai berikut ini. (dalam ribuan)
Kas di Kasda 136.800,00 EP-SAL 136.800,00
Investasi kepada BUMD 136.800,00 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg dipisahkan-LRA 136.800,00

d) Selanjutnya kita akan mengakui pendapatan bunga atas rekening kas di kasda. Eits inget
ya teman-teman, berdasarkan Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa pendapatan bunga termasuk ke dalam
kodesifikasi akun lain-lain PAD yang sah. Maka kita catat di ke dua sisi ya. (dalam
ribuan)
Kas di Kasda 240.500,00 EP-SAL 240.500,00
Lain-lain PAD yang sah-LO 240.500,00 Lain-lain PAD yang sah-LRA 240.500,00

Setelah kita melakukan jurnal, maka selanjutnya kita menjawab pertanyaan nomor 2
yaitu update di neraca saldo PPKD nya.
Kasdi Kasda
55.544.000
234.000,00
152.000,00 RK SKPD
136.800 1.879.014.850 234.000,00
240.500,00 152.000,00 Piutang DBH
56.307.300 1.878.628.850,00 874.800,00

Investasi Jangka Panjang


Pendapatan DBH-LO
25.576.000,00 136.800,00 29.593.261
684.000,00 874.800,00
26.123.200,00 30.468.061

30
Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yg dipisahkan-LO
10.432.600
684.000,00 lain-Lain PAD yang Sah
11.116.600 240.500,00

Nah di atas itu merupakan t account untuk mempermudah kita mengupdate akun nya ya.
Dengan ini maka bisa kita langsung masukan ke neraca PPKD setelah penyesuaian.
Neraca Saldo PPKD setelah Penyesuaian (dlm ribuan)

Akun Debit Kredit


Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang 11.116.600
Dipisahkan - LO

Lain-lain PAD yang Sah – LO 197.039.436


Pendapatan DBH – LO 30.468.061
Pendapatan DAU – LO 910.294.366
Pendapatan DAK – LO 342.930.933
Pendapatan Hibah – LO 18.901.533
Beban Bunga 5.212.969
Beban Hibah 38.328.982
Beban Bantuan Sosial 2.257.200
Beban Transfer 5.673.142
Kas di Kas Daerah 56.307.300
Investasi Jangka Pendek 250.000
Piutang Transfer 874.800,00

RK-SKPD 1.878.628.850
Investasi Jangka Panjang 26.123.200
Dana Cadangan 2.000.000
Utang PFK 267.021
Utang Bunga 240.000
Kewajiban Jangka Panjang 12.000.000
Ekuitas Awal Tahun 492.157.993
Lain-lain PAD yang Sah – LRA 240.500,00
Jumlah 2.015.656.443,00 2.015.656.443,00

Selain dibentuk t account, bisa juga kalian menggunakan format neraca saldo dengan
kolom sebelum penyesuaian, penyesuaian, dan setelah penyesuaian yang udah dipelajari
sebelum UTS ya. Bisa dicek kembali modul UTSnya. Tapi pake yang di atas juga gapapa
kok.
Yuk kita lanjut eits tapi masih di pertanyaan nomor 2 ya karena selain kita disuruh
untuk mengupdate neraca saldo tetapi kita juga di suruh untuk membuat kertas kerja.
Berikut adalah kertas kerja nya.
Berikut di bawah ini merupakan format kertas kerja yang gabungan baik yang di LRA,
LO, maupun neraca. Namun bisa juga dibikin secara terpisah kertas kerjanya. Pada soal
ini kita fokus ke neraca konsolidasi yang untuk LO aja ya karena di soal tidak ada data
mengenai anggaran. Jadi akun-akun yang basisnya kas tidak kita masukan dulu namun
aslinya nanti dimasukan semua. Angka-angka yang di bawah ini merupakan angka yang
31
ada pada di neraca saldo jadi kita tinggal input aja baik yang dari sisi PPKD maupun
SKPD.

Uraian NS SKPD NS PPKD Jurnal Eliminasi NS Konsolidasi


Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Kas di Bendahara Penerimaan 14.300,00 14.300,00
Kas di Bendahara Pengeluaran 98.000,00 98.000,00
Piutang Pajak Daerah 6.460.200,00 6.460.200,00
Piutang Retribusi 278.140,00 278.140,00
Persediaan 4.875.600,00 4.875.600,00
Kas di Kas Daerah 56.307.300,00 56.307.300,00
Investasi Jangka Pendek 250.000,00 250.000,00
Piutang Transfer 874.800,00 874.800,00
RK-SKPD 1.878.628.850,00 1.878.628.850,00
RK-PPKD 1.878.628.850,00 1.878.628.850,00
Investasi Jangka Panjang 26.123.200,00 26.123.200,00
Dana Cadangan 2.000.000,00 2.000.000,00
Aset Tetap 2.063.342.375,00 2.063.342.375,00
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 1.012.923.120,00 1.012.923.120,00
Aset Lainnya 11.229.000,00 11.229.000,00
Utang PFK 2.560,00 267.021,00 269.581,00
Utang Belanja 164.143,00 164.143,00
Utang Bunga 240.000,00 240.000,00
Kewajiban Jangka Panjang 12.000.000,00 12.000.000,00
Ekuitas Awal Tahun 569.308.420,00 492.157.993,00 1.061.466.413,00
Pendapatan pajak daerah - LO 46.389.200,00 46.389.200,00
Pendapatan retribusi daerah - LO 8.861.268,00 8.861.268,00
Lain-lain PAD yang Sah – LO 57.823.437,00 197.279.936,00 255.103.373,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - LO 11.116.600,00 11.116.600,00
Pendapatan DBH – LO 30.468.061,00 30.468.061,00
Pendapatan DAU – LO 910.294.366,00 910.294.366,00
Pendapatan DAK – LO 342.930.933,00 342.930.933,00
Pendapatan Hibah – LO 18.901.533,00 18.901.533,00
Beban Pegawai 917.561.286,00 917.561.286,00
Beban Barang dan Jasa 402.325.198,00 402.325.198,00
Beban Penyusutan 168.591.449,00 168.591.449,00
Beban Bunga 5.212.969,00 5.212.969,00
Beban Hibah 38.328.982,00 38.328.982,00
Beban Bantuan Sosial 2.257.200,00 2.257.200,00
Beban Transfer 5.673.142,00 5.673.142,00
Surplus Penjualan Aset Non Lancar 674.550,00 674.550,00
EP-SAL -
Belanja Transfer - -
Lain-lain PAD yang sah -LRA -
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daeray yg dipisahkan-LRA -

Total 3.574.775.548,00 3.574.775.548,00 2.015.656.443,00 2.015.656.443,00 1.878.628.850,00 1.878.628.850,00 3.711.803.141,00 3.711.803.141,00

Kalau sudah susun kertas kerjanya maka selanjutnya kita susun laporan keuangannya.
Namun dikarenakan di soal ini tidak ada data mengenai anggarannya (DIPA) maka kita
tidak usah bikin LRA nya dulu ya.
Yuk GPL (Gak Pakai Lama) Langsung susun LO-nya.

32
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2018
(DALAM RIBUAN)
Uraian Jumlah
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah 46.389.200,00
Pendapatan Retribusi Daerah 8.861.268,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 11.116.600,00
Lain - lain PAD yang sah 255.103.373,00
JUMLAH PENDAPATAN ASLI DAERAH 321.470.441,00
PENDAPATAN TRANSFER 1.283.693.360,00
PENDAPATAN TRANSFER - DANA PERIMBANGAN
Dana Bagi Hasil 30.468.061,00
Dana Alokasi Umum 910.294.366,00
Dana Alokasi Khusus - Fisik dan Non Fisik 342.930.933,00
JUMLAH PENDAPATAN TRANSFER - DANA PERIMBANGAN 1.283.693.360,00
JUMLAH PENDAPATAN TRANSFER 1.283.693.360,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
Pendapatan Hibah 18.901.533,00
JUMLAH LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 18.901.533,00
JUMLAH PENDAPATAN 1.624.065.334,00
BEBAN
BEBAN OPERASI
Beban Pegawai 917.561.286,00
Beban Barang dan jasa 402.325.198,00
Beban Bunga 5.212.969,00
Beban hibah 38.328.982,00
Beban bantuan sosial 2.257.200,00
JUMLAH BEBAN OPERASI 1.365.685.635,00
BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 168.591.449,00
JUMLAH BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI 168.591.449,00
BEBAN TRANSFER
JUMLAH BEBAN TRANSFER 5.673.142,00
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 1.539.950.226,00
JUMLAH SURPLUS/DEFISIT KEGIATAN OPERASIONAL 84.115.108,00
KEGIATAN NON OPERASIONAL
Surplus Non Operasional
Surplus Penjualan Aset Non Lancar 674.550,00
Defisit Non Operasional -
JUMLAH SURPLUS/DEFISIT NON OPERASIONAL 674.550,00
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA 84.789.658,00
POS LUAR BIASA -
SURPLUS/DEFISIT LO 84.789.658,00
Setelah kita selesai membuat LO nya, selanjutnya kita bisa bikin LPE
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER _____
(DALAM RIBUAN)

Uraian Jumlah

Ekuitas awal 1.061.466.413


Surplus/defisit LO 84.789.658
Dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar:
-
Koreksi Nilai persediaan -
Selisih Revaluasi aset tetap -
Lain-lain -
Ekuitas akhir 1.146.256.071

33
Setelah kita selesai membuat LPE maka langsung susun Neracanya Yuk
NERACA
PER 31 DESEMBER
(DALAM RIBUAN)
Uraian Jumlah
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara kas 56.419.600,00
Kas di Kas Daerah 56.307.300,00
Kas di Bendahara Penerimaan 14.300,00
Kas di Bendahara Pengeluaran 98.000,00
Investasi jangka Pendek 250.000,00
Piutang pajak 6.460.200,00
Piutang retrubusi 278.140,00
Piutang Transfer 874.800,00
Persediaan 4.875.600,00
JUMLAH ASET LANCAR 69.158.340,00
INVESTASI JANGKA PANJANG
INVESTASI NON PERMANEN
Investasi kepada BUMD 26.123.200,00
JUMLAH INVESTASI NON PERMANEN 26.123.200,00
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 26.123.200,00
ASET TETAP
Aset Tetap 2.063.342.375,00
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (1.012.923.120,00)
JUMLAH ASET TETAP 1.050.419.255,00
DANA CADANGAN
Dana Cadangan 2.000.000,00
JUMLAH DANA CADANGAN 2.000.000,00
ASET LAINNYA
JUMLAH ASET LAINNYA 11.229.000,00
TOTAL ASET 1.158.929.795,00
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang PFK 269.581,00
Utang Bunga 240.000,00
Utang Belanja 164.143,00
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 673.724,00
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 12.000.000,00
TOTAL KEWAJIBAN 12.673.724,00
EKUITAS
Ekuitas 1.146.256.071,00
JUMLAH EKUITAS 1.146.256.071,00
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.158.929.795,00

"Yesterday is History, tomorrow is a mystery, but today is a gift, that is why it’s called a
present" – Master Oogway

34
Pertemuan 12
Laporan Arus Kas (LAK) dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Capaian Pembelajaran:

Mahasiswa mampu menjelaskan


tentang Lak dan CaLK, serta analisis
LKPD

A. Laporan Arus Kas


Merupakan aporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas
dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Dalam
penyajiannya diklasifikasikan menjadi:
- Aktivitas operasi
- Aktivitas investasi
- Aktivitas pendanaan dan
- Aktivitas transitoris

1. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan
operasional pemerintah selama satu periode akuntansi. indikator yang menunjukkan kemampuan operasi
pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan
datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.
Contoh arus kas masuk dari aktivitas operasi:
- Penerimaan perpajakan,
- Penerimaan negara bukan pajak,
- Penerimaan hibah,
- Penerimaan bagian laba perusahaan negara/daerah dan investasi lainnya serta
- Penerimaan transfer.

35
Contoh arus kas keluar dari aktivitas operasi:
- Belanja pegawai, barang, bunga, hibah, subsidi, bantuan sosial, belanja tak terduga/belanja lain-
lain/kejadian tak terduga, dan
- Pembayaran transfer

2. Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan
dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk dalam setara kas. Mencerminkan arus
kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan
dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang.
Arus masuk kas dari aktivitas investasi terdiri dari:
a. Penjualan Aset Tetap;
b. Penjualan Aset Lainnya;
c. Pencairan Dana Cadangan;
d. Penerimaan dari Divestasi;
e. Penjualan Investasi dalam bentuk Sekuritas.
Arus keluar kas dari aktivitas investasi terdiri dari:
a. Perolehan Aset Tetap;
b. Perolehan Aset Lainnya;
c. Pembentukan Dana Cadangan;
d. Penyertaan Modal Pemerintah;
e. Pembelian Investasi dalam bentuk Sekuritas.

3. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang yang berhubungan dengan
pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang jangka panjang yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah dan komposisi piutang jangka panjang dan utang jangka panjang.
Contoh arus kas masuk:
- Penerimaan utang luar negeri;
- Penerimaan dari utang obligasi; dan
- Penerimaan kembali pinjaman.
Contoh arus kas keluar:
- Pembayaran pokok utang luar negeri;
- Pembayaran pokok utang obligasi;
- Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada pemerintah daerah;
- Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada perusahaan negara.

36
4. Aktivitas Transitoris
Aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan. Mencerminkan penerimaan kas atau pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran
pendapatan, belanja dan pembiayaan pemerintah. Mencakup penerimaan/pengeluaran kas dari transaksi di
luar APBD, seperti: transaksi PFK, contoh iuran taspen, askes.

METODE PENYUSUNAN LAK


Entitas pelaporan pemerintah pusat/daerah sebaiknya menggunaka metode langsung dalam melaporkan
arus kas dari aktivitas operasi. Keuntungan penggunaan metode langsung adalah sebagai berikut:
a) Menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengestimasikan arus kas di masa yang akan datang;
b) Lebih mudah dipahami oleh pengguna laporan; dan
c) Data tentang kelompok penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat langsung diperoleh dari catatan
akuntansi

B. Catatan atas Laporan Keuangan


Agar informasi dalam laporan keuangan pemerintah dapat dipahami dan digunakan oleh pengguna dalam
melakukan evaluasi dan menilai pertanggungjawaban keuangan negara diperlukan Catatan Atas Laporan
Keuangan (CaLK). CaLK memberikan informasi kualitatif dan mengungkapkan kebijakan serta menjelaskan
kinerja pemerintah dalam tahapan pengelolaan keuangan negara. Selain itu, dalam CaLK memberikan
penjelasan atas segala informasi yang ada dalam laporan keuangan lainnya dengan bahasa yang lebih mudah
dicerna oleh lebih banyak pengguna laporan keuangan pemerintah, sehingga masyarakat dapat lebih
berpartisipasi dalam menyikapi kondisi keunagan negara/daerah yang dilaporkan secara lebih pragmatis.

CaLK pada dasarnya dimaksudkan agar laporan keuangan pemerintah dapat dipahami secara
keseluruhan oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun pemerintah
saja. Oleh karena itu, untuk menghindari kesalahpahaman bagi pengguna maupun pembaca laporan keuangan
pemerintah, dalam keadaan tertentu masih dimungkinkan setiap entitas pelaporan (pemerintah) menambah
atau mengubah susunan penyajian atas pos-pos tertentu dalam CaLK, selama perubahan tersebut tidak
mengurangi atapun menghilangkan substansi informasi yang harus disajikan.

Secara umum, CaLK mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;


b. Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro;
c. Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatan yang
dihadapi dalam pencapaian target;
d. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan- kebijakan akuntansi yang dipilih
untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya;

37
e. Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada laporan keuangan lainnya, seperti pos-
pos pada Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas dan Neraca.
f. Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan
dalam laporan keuangan lainnya;
g. Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka
laporan keuangan.

Perbedaan antara pemula dan master adalah bahwa master telah gagal lebih dari yang
telah dicoba pemula” - Koro Sensei

38
Pertemuan 13
Pengelolaan Keuangan Desa

Capaian Pembelajaran:

Mahasiswa mampu menjelaskan secara


umum Laporan Keuangan Pemerintah Desa

A. Definisi dan Asas


Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala
sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa
(Permendagri No 20 tahun 2018). Keuangan Desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan, akuntabel,
partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. APB Desa merupakan dasar pengelolaan
keuangan Desa dalam masa 1 (satu) tahun anggaran mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31
Desember.

Pengelola Keuangan Desa

B. Pengelolaan Keuangan Desa


- Pengelolaan keuangan Desa meliputi:
i. Perencanaan, perencanaan penerimaan dan pengeluaran pemerintah Desa pada tahun anggaran
berkenaan yang dianggarkan dalam APBDes
ii. Pelaksanaan, penerimaan dan pengeluaran pemerintah Desa yang dilaksanakan melalui rekening kas
Desa pada Bank yang ditunjuk Bupati/Walikota

39
iii. Penatausahaan, Dilakukan oleh Kaur Keuangan dengan mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran
pada Buku Kas Umum yang ditutup setiap akhir Bulan serta membuat buku pembantu kas (bank, pajak,
dan panjar).
iv. Pelaporan, Laporan pelaksanaan APBDes disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui
Camat. Laporan tersebut terdiri dari laporan pelaksanaan APBDesa dan laporan realisasi kegiatan
v. Pertanggungjawaban, Realisasi APBDes disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui
Camat. Disampaikan palig lambat 3 bulan setelah akhir tahun anggaran berkenaan dalam bentuk
Peraturan Desa disertai laporan keuangan (laporan realisasi APBDesa dan CaLK), laporan realisasi
kegiatan, dan daftar program sektoral, program daerah dan program lainnya yang masuk ke desa.
- Pengelolaan keuangan Desa dilakukan dengan Basis Kas. Basis Kas merupakan pencatatan transaksi
pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas Desa.
- Pengelolaan keuangan Desa dapat dilakukan dengan menggunakan sistem informasi yang dikelola
Kementerian Dalam Negeri
- Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan yang dikoordinasikan oleh Direktur Jenderal Bina
Pemerintahan Desa dan Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri sesuai dengan tugas dan fungsi.
Pemerintah Daerah Provinsi melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pemberian dan penyaluran
Dana Desa, Alokasi Dana Desa, bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota,
dan bantuan keuangan kepada Desa. Bupati/Wali Kota melakukan pembinaan dan pengawasan yang
dikoordinasikan dengan APIP kabupaten/kota.
- Kerugian Desa yang terjadi karena adanya pelanggaran administratif dan/atau pelanggaran pidana
diselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

C. APBDes
- Pendapatan Desa
Terdiri dari
i. Pendapatan Asli Desa
Hasil Usaha (Bagi hasil BUMDes); Hasil Aset; Swadaya, partisipasi dan gotong royong; dan
Pendapatan Asli Desa Lain.
ii. Transfer
Dana Desa; bagian dari pajak dan retribusi daerah kabupaten/kota; Alokasi Dana Desa; Bantuan
Keuangan APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota

40
iii. Pendapatan Lain
Penerimaan hasil kerjasama desa, bantuan perusahaan yang berlokasi di desa, hibah dan
sumbangan pihak ketiga, koreksi kesalahan belanja TAYL; bunga bank; pendapatan lain desa yang
sah.

- Belanja Desa
Terdiri dari
1. Belanja Pegawai;
2. Belanja Barang/Jasa;
3. Belanja Modal; dan
4. Belanja Tak Terduga.

Klasifikasi Belanja Desa


1. Penyelenggaraan pemerintah Desa;
2. Pelaksanaan Pembangunan Desa;
3. Pembinaan Kemasyarakatan Desa;
4. Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan
5. Penanggulangan bencana, keadaan darurat, dan mendesak Desa

- Pembiayaan Desa
Terdiri dari
1. Penerimaan Pembiayaan
SiLPA tahun sebelumnya; Pencairan dana cadangan; dan hasil penjualan kekayaan Desa yang
dipisahkan kecuali tanah dan bangunan;
2. Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan dana cadangan dan Penyertaan Modal

41
D. Tantangan dalam Implemenasi Pengelolaan Keuangan Desa
Internal Desa Eksternal Desa
- Sumber-sumber pendapatan Desa yang - Integritas dan mentalitas supra Desa;
harus dikelola dalam APBDesa - Kapasitas pemerintah supra Desa yang
- Proporsi belanja desa 70% : 30% melaksanakan tugas binwas terbatas;
- Kapasitas SDM pengelola keuangan Desa - Binwas yang dilakukan oleh Pemerintah,
masih terbatas; Gubernur dan Bupati/Wali Kota masih belum
- tingkat kesulitan geografis tiap desa berjalan dengan optimal.
bervariasi, mulai ringan, sedang dan berat; - Ketidaktersediaan perbup/perwal terkait
- ketidak tepatan (sasaran, target, output, kewenangan Desa, pengelolaan keuangan
kebutuhan besaran anggaran) dalam Desa, pengadaan barang/jasa di Desa,
pelaksanaan perencanaan pembangunan pengalokasian DD, pengalokasian ADD,
dan anggaran; BHPRD.
- Keterbatasan sarana dan prasarana Kantor - Pendampingan masih belum optimal;
Desa; dan - Hambatan/permasalahan dalam pelaksanaan
- Integritas dan mentalitas Kepala Desa dan DD
Perangkat Desa. - Tuntutan Desa (pengaturan Siltap, dan
- Kebutuhan simplifikasi dan sinergitas tunjangan)
laporan, terutama DD – laporan yang - Implikasi kebijakan pemerintah lainnya
sederhana, akuntabel, kejelasan data (PKTD; SKB Pengawasan bersama DD)
output ) - Terbitnya Permendagri 20/2018
- Makin meningkatnya masalah pelanggaran
hukum

“Perbedaan antara pemula dan master adalah bahwa master telah gagal lebih dari yang
telah dicoba pemula”
Koro Sensei

42

Anda mungkin juga menyukai