2
Capaian Pembelajaran:
3
2. Ringkasan DPA PPKD T.A. 2013
Pemerintah Kabupaten Makmur Jaya
Dokumen Pelaksanaan Anggaran PPKD
Tahun Anggaran 2013
No Urut Uraian Anggaran (Perubahan)
1 PENDAPATAN
2 BELANJA
4
2.2.7 Belanja Tak Terduga 2.500.000.000
Surplus/Defisit 346.850.000.000
3 PEMBIAYAAN
*) SILPA pada DPA PPKD belum mencerminkan SILPA di tingkat Pemda, karena SILPA
pada DIPA PPKD tersebut belum digabung dengan surplus/defisit dari seluruh SKPD.
5
3. Ringkasan Transaksi PPKD selama T.A. 2013 adalah sbb:
a) Jumlah total realisasi pendapatan dana perimbangan T.A. 2013 berdasarkan Nota Kredit
Rekening Koran Bank adalah sbb:
No. Rek Uraian Jumlah (Rp)
Jumlah 351.350.000.000
b) Jumlah total pendapatan SKPD yang telah disetorkan ke rekening Kasda berdasarkan
STS dan Nota Kredit Rekening Koran Bank adalah Rp. 35.467.546.000
c) Jumlah total SP2D LS yang diterbitkan kepada seluruh SKPD adalah Rp.
390.756.540.000
d) Jumlah potongan dan penyetoran PFK yang dilakukan oleh BUD atas SP2D LS yang
diterbitkan kepada seluruh SKPD adalah sbb:
No. Rek Uraian Jumlah Dipungut Jumlah Disetor
e) Jumlah total SP2D UP/GU dan TU yang diterbitkan kepada seluruh SKPD adalah Rp.
3.576.000.000
f) Jumlah total sisa UP dan TU yang disetorkan kembali oleh seluruh SKPD ke rekening
Kasda adalah Rp. 124.760.000
6
g) Jumlah total SP2D LS realisasi belanja tidak langsung PPKD terdiri dari:
No. Rek Uraian Jumlah (Rp)
Jumlah 5.500.000.000
7
Pembahasan Soal Siklus Akuntansi PPKD
1. Jurnal SAK dan SAPA
Jurnal SAK Jurnal SAPA
RK-SKPD 35.467.546.000
(Transaksi resiprokal-penerimaan
setoran pendapatan SKPD)
c) RK-SKPD 390.756.540.000 c) No Entry
8
(Transaksi resiprokal – penerbitan
SP2D-LS kepada SKPD)
d) Kas di Kas Daerah 52.330.816.000 d) No Entry
(Transaksi PFK)
(Transaksi resiprokal-penerbitan
SP2D UP/GU/TU kepada SKPD)
f) Kas di Kas Daerah 124.760.000 f) No Entry
9
RK-SKPD 124.760.000
(Transaksi resiprokal-penerimaan
setoran sisa UP/TUP dari SKPD)
g) Beban Bantuan Sosial 3.500.000.000 g) Belanja Bantuan Sosial 3.500.000.000
11
2. Neraca Saldo PPKD
Pemerintah Kabupaten Makmur Jaya
PPKD
Neraca Saldo
(Entitas Akuntansi Keuangan)
Per 31 Desember 2013
No. Rek Nama Akun Debit Kredit
12
3. Laporan Realisasi Anggaran
PPKD
BELANJA
Belanja Bantuan Sosial 3.500.000.000 3.500.000.000
Belanja Bantuan Keuangan 2.000.000.000 2.000.000.000
Belanja Tak Terduga 2.500.000.000 0
TOTAL BELANJA 8.000.000.000 5.500.000.000
Surplus (Defisit) 346.850.000.000 344.350.000.000
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
SiLPA 35.750.654.000 35.750.654.000
Penerimaan Pinjaman dari Pempus 25.000.000.000 25.000.000.000
PENERIMAAN PEMBIAYAAN 60.750.654.000 60.750.654.000
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Pembentukan Dana Cadangan 5.000.000.000 5.000.000.000
Penyertaan Modal pada Perusda 2.500.000.000 2.500.000.000
PENGELUARAN PEMBIAYAAN 7.500.000.000 7.500.000.000
PEMBIYAAN NETO 53.250.654.000 53.250.654.000
SILPA 400.100.654.000 397.600.654.000
RKPPD 358.740.234.000
SELISIH 38.860.420.000
KAS DI KASDA 38.970.152.000
13
SELISIH -109.732.000
Utang PFK 109.732.000
SELISIH -
4. Laporan Operasional
PPKD
Laporan Operasional
BEBAN
Beban Bantuan Sosial 3.500.000.000
Beban Bantuan Keuangan 2.000.000.000
Beban Tak Terduga -
5.500.000.000
14
5. Neraca PPKD
PPKD
Neraca
URAIAN 2013
ASET
ASET LANCAR
Kas di Kas Daerah 38.970.152.000
Piutang DAU 5.000.000.000
TOTAL ASET LANCAR 43.970.152.000
INVESTASI JANGKA PANJANG
Penyertaan Modal pada Perusahaan Daerah 12.500.000.000
TOTAL INVESTASI JANGKA PANJANG 12.500.000.000
DANA CADANGAN 5.000.000.000
RK-SKPD 358.740.234.000
JUMLAH ASET 420.210.386.000
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang PPh/PPN 109.732.000
Utang Bunga 0
TOTAL KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 109.732.000
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang pada Pemerintah Pusat 25.000.000.000
TOTAL KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 25.000.000.000
JUMLAH KEWAJIBAN 25.109.732.000
EKUITAS
Ekuitas Awal Tahun 45.750.654.000
Surplus (Defisit) - LO 349.350.000.000
JUMLAH EKUITAS 395.100.654.000
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 420.210.386.000
15
“Tindakan menyalahkan hanya akan membuang waktu. Sebesar apapun kesalahan yang
kamu timpakan ke orang lain, dan sebesar apapun kamu menyalahkannya, hal tersebut tidak
akan mengubahmu”
- Wayne Dyer
16
Capaian Pembelajaran:
Mahasiswa mampu menjelaskan teknis penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (LKPD)
Laporan keuangan konsolidasi ini disusun oleh PPKD (entitas pelaporan) yang dalam hal ini bertindak
mewakili pemda sebagai konsolidator. Laporan konsolidasi ini dibuat karena SAPD dibangun dengan
arsitektur pusat dan cabang dimana PPKD bertindak sebagai kantor pusat, sedangkan SKPD bertindak
sebagai kantor cabang.
B. Konstruksi Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) terbagi ke dalam dua subsistem besar, yaitu:
1. Sistem Akuntansi SKPD sebagai entitas akuntansi
Dilaksanakan oleh seluruh SKPD di Lingkungan Pemda seperti Dinas, Badan dan Kantor. Misalnya
Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan Pembangunan, Kantor Satpol PP dan
sebagainya
2. Sistem Akuntansi PPKD (SKPKD)
Sistem Akuntansi PPKD dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) yang
biasa dikenal dengan nama Dinas/Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.
17
Subsistem Akuntansi SKPKD sebagai SKPD (entitas akuntansi)
Subsistem Akuntansi PPKD sebagai BUD (entitas akuntansi)
Subsistem Akuntansi PPKD-Konsolidator (entitas pelaporan)
Laporan keuangan dari seluruh entitas akuntansi disampaikan kepada SKPKD (entitas pelaporan)
untuk dikonsolidasikan, sehingga menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).
Struktur HoBo (Home Office & Branch Office) pada Pemerintah Daerah
RK-SKPD
RK-PPKD RK-PPKD
RK-PPKD
C. Proses Konsolidasi
Proses penyusunan laporan keuangan konsolidasian merupakan pekerjaan yang sederhana secara
logika matematis, yaitu menjumlahkan akun-akun yang sifatnya sama di dalam laporan keuangan dari
seluruh SKPD ditambah dengan akun-akun yang ada dalam laporan keuangan PPKD.
Khusus untuk penggabungan neraca, terdapat akun yang harus dieliminasi yaitu akun resiprokal RK-
PPKD dan RK-SKPD.
18
1. Proses Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Terdiri atas 2 tahap utama, yaitu:
a. Tahap penyusunan kertas kerja konsolidasi
Kertas kerja konsolidasi adalah alat bantu untuk menyusun neraca saldo gabungan SKPD dan
PPKD untuk mempermudah proses pembuatan laporan keuangan gabungan.
b. Tahap penyusunan laporan keuangan gabungan pemerintah daerah sebagai entitas pelaporan
2. Membuat Kertas Kerja
Bagaimana menyiapkan kertas kerja konsolidasi?
1) Mengisi Neraca (setelah Penyesuaian) Saldo SKPD dan PPKD
2) Membuat Jurnal Penyesuaian Konsolidasi (Jurnal Eliminasi)
3) Membuat Neraca Saldo Setelah Eliminasi
Contoh Kertas Kerja Konsolidasi
19
3. Jurnal Eliminasi
Jurnal eliminasi perlu dibuat untuk menghapus akun-akun transitoris yang berasal dari transaksi
keuangan internal antara SKPD dan PPKD. Akun yang harus dielimasi yaitu akun resiprokal RK-PPKD
dan RK-SKPD.
∑RK-SKPD = ∑RK-PPKD
=
(Total SP2D LS SKPD + Total SP2D UP/GU/TU SKPD) – (Pengembalian Sisa UP/GU/TU
dari SKPD + Pendapatan SKPD yang telah disetor ke Kasda)
Contoh
Pembayaran Belanja secara LS
20
3) Kertas Kerja Penyusuann Neraca Konsolidasian
4. LK Konsolidasi
Setelah neraca saldo pemerintah daerah tersusun dari hasil konsolidasi, langkah selanjutnya adalah
membuat laporan keuangan konsolidasi yang terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL);
c. Neraca;
d. Laporan Operasional (LO);
e. Laporan Arus Kas (LAK);
f. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE); dan
g. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
5. Keterkaitan Laporan Keuangan Berbasis Akrual
21
D. Catatan atas Laporan Keuangan
CaLK meliputi penjelasan atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus
Kas.
Hal-hal yang diungkapkan di dalam CaLK antara lain:
Informasi umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;
Informasi tentang kebijakan keuangan dan ekonomi makro;
Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatan yang
dihadapi dalam pencapaian target;
Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang
dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya;
Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka laporan
keuangan;
Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan
dalam lembar muka laporan keuangan; dan
Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar
muka laporan keuangan.
22
E. Format Laporan Keuangan Pemerintah DaerahRA
1. LRA
23
2. LP-SAL
3. LO
24
4. LPE
5. Neraca
25
6. LAK
Pada pertemuan 11 ini kita akan ada Latihan soal penyusunan laporan konsolidasian (LKPD)
dan tentunya juga ada pembahasannya juga loh. So Stay Tune Ya
Berikut adalah soal Laporan Keuangan Konsolidasian.
27
Data Neraca Saldo PPKD sebelum Penyesuaian (dlm ribuan)
a) Penyetoran Pengembalian kelebihan belanja dari sejumlah SKPD selama tahun berjalan
yang terdiri dari:
- Pengembalian atas belanja tahun berjalan sebesar Rp234.000.000
- Pengembalian atas belanja tahun lalu sebesar Rp152.000.000
b) Terbit PMK Kurang Bayar Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp874.800.000
c) Pemda memiliki porsi kepemilikan pada BUMD Berkah Sentosa sebesar 90%. Berkah
Sentosa pada tahun ini mengumumkan perolehan laba sebesar Rp760.000.000. Dari
laba 20% dibagikan sebagai dividen tunai.
d) Pendapatan bunga atas rekening Kas di Kasda sebesar Rp240.500.000
28
Diminta:
1. Bukukan (jurnal) transaksi PPKD di atas!
2. Lakukan posting dan update atas akun pada PPKD yang terpengaruh jurnal di atas.
Selanjutnya masukkan neraca saldo gabungan SKPD dan Neraca Saldo PPKD (yang
telah update/final) ke dalam kertas kerja!
3. Susunlah laporan konsolidasi: LRA, LO, LPE dan Neraca!
Ket: akun resiprokal (RK-PPKD dan RK-SKPD) harusnya bernilai sama dan akan dieliminasi
sehingga tidak muncul dalam Neraca Konsolidasi.
Langkah 1 Kita Bikin Jurnal yang harus disesuaikan atas transaksi di PPKD dulu ya (sesuai
keterangan di soal)
a) Jurnal untuk penyetoran pengembalian. Diperhatikan baik-baik ya kali ini kita PPKD
hanya menerima setorannya saja jadi yang proses pengembaliannya ada di SKPD.
Pencatatannya hanya di jurnal akrual. Berikut jurnalnya. (dalam ribuan)
b) Terdapat kurang bayar dan ada dasarnya juga (PMK) berarti ada hak tagih yang harus
dicatat. Berikut hanya dicatat di sisi jurnal akrual. (dalam ribuan)
Piutang DBH 874.800,00
Pendapatan DBH-LO 874.800,00
c) Terdapat porsi kepemilikan pada BUMD Berkah Sentosa mencapai 90%. Maka kita akui
dan catat menggunakan metode ekuitas ya teman-teman ^-^.
29
Kita catat pengumuman laba yang akan dibagikan ke pemda. Nah disini kita sudah harus
mengakui investasi saat pengumuman laba. Dicatatnya disisi akrual aja ya sebagai
berikut ini. (dalam ribuan)
Investasi kepada BUMD 684.000,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg dipisahkan-LO 684.000,00
Selanjutnya saat pengumuman pembagian dividen tunai kita tidak mencatat lagi karena
dengan metode ekuitas kita sudah mengakuinya di awal yaitu saat pengumuman laba.
Langsung kita ke tahap pembagian dividen tunai ya teman-teman ^-^. Kita catat di kedua
sisi baik akrual maupun kas sebagai berikut ini. (dalam ribuan)
Kas di Kasda 136.800,00 EP-SAL 136.800,00
Investasi kepada BUMD 136.800,00 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg dipisahkan-LRA 136.800,00
d) Selanjutnya kita akan mengakui pendapatan bunga atas rekening kas di kasda. Eits inget
ya teman-teman, berdasarkan Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa pendapatan bunga termasuk ke dalam
kodesifikasi akun lain-lain PAD yang sah. Maka kita catat di ke dua sisi ya. (dalam
ribuan)
Kas di Kasda 240.500,00 EP-SAL 240.500,00
Lain-lain PAD yang sah-LO 240.500,00 Lain-lain PAD yang sah-LRA 240.500,00
Setelah kita melakukan jurnal, maka selanjutnya kita menjawab pertanyaan nomor 2
yaitu update di neraca saldo PPKD nya.
Kasdi Kasda
55.544.000
234.000,00
152.000,00 RK SKPD
136.800 1.879.014.850 234.000,00
240.500,00 152.000,00 Piutang DBH
56.307.300 1.878.628.850,00 874.800,00
30
Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yg dipisahkan-LO
10.432.600
684.000,00 lain-Lain PAD yang Sah
11.116.600 240.500,00
Nah di atas itu merupakan t account untuk mempermudah kita mengupdate akun nya ya.
Dengan ini maka bisa kita langsung masukan ke neraca PPKD setelah penyesuaian.
Neraca Saldo PPKD setelah Penyesuaian (dlm ribuan)
RK-SKPD 1.878.628.850
Investasi Jangka Panjang 26.123.200
Dana Cadangan 2.000.000
Utang PFK 267.021
Utang Bunga 240.000
Kewajiban Jangka Panjang 12.000.000
Ekuitas Awal Tahun 492.157.993
Lain-lain PAD yang Sah – LRA 240.500,00
Jumlah 2.015.656.443,00 2.015.656.443,00
Selain dibentuk t account, bisa juga kalian menggunakan format neraca saldo dengan
kolom sebelum penyesuaian, penyesuaian, dan setelah penyesuaian yang udah dipelajari
sebelum UTS ya. Bisa dicek kembali modul UTSnya. Tapi pake yang di atas juga gapapa
kok.
Yuk kita lanjut eits tapi masih di pertanyaan nomor 2 ya karena selain kita disuruh
untuk mengupdate neraca saldo tetapi kita juga di suruh untuk membuat kertas kerja.
Berikut adalah kertas kerja nya.
Berikut di bawah ini merupakan format kertas kerja yang gabungan baik yang di LRA,
LO, maupun neraca. Namun bisa juga dibikin secara terpisah kertas kerjanya. Pada soal
ini kita fokus ke neraca konsolidasi yang untuk LO aja ya karena di soal tidak ada data
mengenai anggaran. Jadi akun-akun yang basisnya kas tidak kita masukan dulu namun
aslinya nanti dimasukan semua. Angka-angka yang di bawah ini merupakan angka yang
31
ada pada di neraca saldo jadi kita tinggal input aja baik yang dari sisi PPKD maupun
SKPD.
Kalau sudah susun kertas kerjanya maka selanjutnya kita susun laporan keuangannya.
Namun dikarenakan di soal ini tidak ada data mengenai anggarannya (DIPA) maka kita
tidak usah bikin LRA nya dulu ya.
Yuk GPL (Gak Pakai Lama) Langsung susun LO-nya.
32
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2018
(DALAM RIBUAN)
Uraian Jumlah
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah 46.389.200,00
Pendapatan Retribusi Daerah 8.861.268,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 11.116.600,00
Lain - lain PAD yang sah 255.103.373,00
JUMLAH PENDAPATAN ASLI DAERAH 321.470.441,00
PENDAPATAN TRANSFER 1.283.693.360,00
PENDAPATAN TRANSFER - DANA PERIMBANGAN
Dana Bagi Hasil 30.468.061,00
Dana Alokasi Umum 910.294.366,00
Dana Alokasi Khusus - Fisik dan Non Fisik 342.930.933,00
JUMLAH PENDAPATAN TRANSFER - DANA PERIMBANGAN 1.283.693.360,00
JUMLAH PENDAPATAN TRANSFER 1.283.693.360,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
Pendapatan Hibah 18.901.533,00
JUMLAH LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 18.901.533,00
JUMLAH PENDAPATAN 1.624.065.334,00
BEBAN
BEBAN OPERASI
Beban Pegawai 917.561.286,00
Beban Barang dan jasa 402.325.198,00
Beban Bunga 5.212.969,00
Beban hibah 38.328.982,00
Beban bantuan sosial 2.257.200,00
JUMLAH BEBAN OPERASI 1.365.685.635,00
BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 168.591.449,00
JUMLAH BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI 168.591.449,00
BEBAN TRANSFER
JUMLAH BEBAN TRANSFER 5.673.142,00
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 1.539.950.226,00
JUMLAH SURPLUS/DEFISIT KEGIATAN OPERASIONAL 84.115.108,00
KEGIATAN NON OPERASIONAL
Surplus Non Operasional
Surplus Penjualan Aset Non Lancar 674.550,00
Defisit Non Operasional -
JUMLAH SURPLUS/DEFISIT NON OPERASIONAL 674.550,00
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA 84.789.658,00
POS LUAR BIASA -
SURPLUS/DEFISIT LO 84.789.658,00
Setelah kita selesai membuat LO nya, selanjutnya kita bisa bikin LPE
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER _____
(DALAM RIBUAN)
Uraian Jumlah
33
Setelah kita selesai membuat LPE maka langsung susun Neracanya Yuk
NERACA
PER 31 DESEMBER
(DALAM RIBUAN)
Uraian Jumlah
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara kas 56.419.600,00
Kas di Kas Daerah 56.307.300,00
Kas di Bendahara Penerimaan 14.300,00
Kas di Bendahara Pengeluaran 98.000,00
Investasi jangka Pendek 250.000,00
Piutang pajak 6.460.200,00
Piutang retrubusi 278.140,00
Piutang Transfer 874.800,00
Persediaan 4.875.600,00
JUMLAH ASET LANCAR 69.158.340,00
INVESTASI JANGKA PANJANG
INVESTASI NON PERMANEN
Investasi kepada BUMD 26.123.200,00
JUMLAH INVESTASI NON PERMANEN 26.123.200,00
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 26.123.200,00
ASET TETAP
Aset Tetap 2.063.342.375,00
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (1.012.923.120,00)
JUMLAH ASET TETAP 1.050.419.255,00
DANA CADANGAN
Dana Cadangan 2.000.000,00
JUMLAH DANA CADANGAN 2.000.000,00
ASET LAINNYA
JUMLAH ASET LAINNYA 11.229.000,00
TOTAL ASET 1.158.929.795,00
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang PFK 269.581,00
Utang Bunga 240.000,00
Utang Belanja 164.143,00
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 673.724,00
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 12.000.000,00
TOTAL KEWAJIBAN 12.673.724,00
EKUITAS
Ekuitas 1.146.256.071,00
JUMLAH EKUITAS 1.146.256.071,00
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.158.929.795,00
"Yesterday is History, tomorrow is a mystery, but today is a gift, that is why it’s called a
present" – Master Oogway
34
Pertemuan 12
Laporan Arus Kas (LAK) dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Capaian Pembelajaran:
1. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan
operasional pemerintah selama satu periode akuntansi. indikator yang menunjukkan kemampuan operasi
pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan
datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.
Contoh arus kas masuk dari aktivitas operasi:
- Penerimaan perpajakan,
- Penerimaan negara bukan pajak,
- Penerimaan hibah,
- Penerimaan bagian laba perusahaan negara/daerah dan investasi lainnya serta
- Penerimaan transfer.
35
Contoh arus kas keluar dari aktivitas operasi:
- Belanja pegawai, barang, bunga, hibah, subsidi, bantuan sosial, belanja tak terduga/belanja lain-
lain/kejadian tak terduga, dan
- Pembayaran transfer
2. Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan
dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk dalam setara kas. Mencerminkan arus
kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan
dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang.
Arus masuk kas dari aktivitas investasi terdiri dari:
a. Penjualan Aset Tetap;
b. Penjualan Aset Lainnya;
c. Pencairan Dana Cadangan;
d. Penerimaan dari Divestasi;
e. Penjualan Investasi dalam bentuk Sekuritas.
Arus keluar kas dari aktivitas investasi terdiri dari:
a. Perolehan Aset Tetap;
b. Perolehan Aset Lainnya;
c. Pembentukan Dana Cadangan;
d. Penyertaan Modal Pemerintah;
e. Pembelian Investasi dalam bentuk Sekuritas.
3. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang yang berhubungan dengan
pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang jangka panjang yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah dan komposisi piutang jangka panjang dan utang jangka panjang.
Contoh arus kas masuk:
- Penerimaan utang luar negeri;
- Penerimaan dari utang obligasi; dan
- Penerimaan kembali pinjaman.
Contoh arus kas keluar:
- Pembayaran pokok utang luar negeri;
- Pembayaran pokok utang obligasi;
- Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada pemerintah daerah;
- Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada perusahaan negara.
36
4. Aktivitas Transitoris
Aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan. Mencerminkan penerimaan kas atau pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran
pendapatan, belanja dan pembiayaan pemerintah. Mencakup penerimaan/pengeluaran kas dari transaksi di
luar APBD, seperti: transaksi PFK, contoh iuran taspen, askes.
CaLK pada dasarnya dimaksudkan agar laporan keuangan pemerintah dapat dipahami secara
keseluruhan oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun pemerintah
saja. Oleh karena itu, untuk menghindari kesalahpahaman bagi pengguna maupun pembaca laporan keuangan
pemerintah, dalam keadaan tertentu masih dimungkinkan setiap entitas pelaporan (pemerintah) menambah
atau mengubah susunan penyajian atas pos-pos tertentu dalam CaLK, selama perubahan tersebut tidak
mengurangi atapun menghilangkan substansi informasi yang harus disajikan.
37
e. Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada laporan keuangan lainnya, seperti pos-
pos pada Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas dan Neraca.
f. Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan
dalam laporan keuangan lainnya;
g. Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka
laporan keuangan.
Perbedaan antara pemula dan master adalah bahwa master telah gagal lebih dari yang
telah dicoba pemula” - Koro Sensei
38
Pertemuan 13
Pengelolaan Keuangan Desa
Capaian Pembelajaran:
39
iii. Penatausahaan, Dilakukan oleh Kaur Keuangan dengan mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran
pada Buku Kas Umum yang ditutup setiap akhir Bulan serta membuat buku pembantu kas (bank, pajak,
dan panjar).
iv. Pelaporan, Laporan pelaksanaan APBDes disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui
Camat. Laporan tersebut terdiri dari laporan pelaksanaan APBDesa dan laporan realisasi kegiatan
v. Pertanggungjawaban, Realisasi APBDes disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui
Camat. Disampaikan palig lambat 3 bulan setelah akhir tahun anggaran berkenaan dalam bentuk
Peraturan Desa disertai laporan keuangan (laporan realisasi APBDesa dan CaLK), laporan realisasi
kegiatan, dan daftar program sektoral, program daerah dan program lainnya yang masuk ke desa.
- Pengelolaan keuangan Desa dilakukan dengan Basis Kas. Basis Kas merupakan pencatatan transaksi
pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas Desa.
- Pengelolaan keuangan Desa dapat dilakukan dengan menggunakan sistem informasi yang dikelola
Kementerian Dalam Negeri
- Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan yang dikoordinasikan oleh Direktur Jenderal Bina
Pemerintahan Desa dan Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri sesuai dengan tugas dan fungsi.
Pemerintah Daerah Provinsi melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pemberian dan penyaluran
Dana Desa, Alokasi Dana Desa, bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota,
dan bantuan keuangan kepada Desa. Bupati/Wali Kota melakukan pembinaan dan pengawasan yang
dikoordinasikan dengan APIP kabupaten/kota.
- Kerugian Desa yang terjadi karena adanya pelanggaran administratif dan/atau pelanggaran pidana
diselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
C. APBDes
- Pendapatan Desa
Terdiri dari
i. Pendapatan Asli Desa
Hasil Usaha (Bagi hasil BUMDes); Hasil Aset; Swadaya, partisipasi dan gotong royong; dan
Pendapatan Asli Desa Lain.
ii. Transfer
Dana Desa; bagian dari pajak dan retribusi daerah kabupaten/kota; Alokasi Dana Desa; Bantuan
Keuangan APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota
40
iii. Pendapatan Lain
Penerimaan hasil kerjasama desa, bantuan perusahaan yang berlokasi di desa, hibah dan
sumbangan pihak ketiga, koreksi kesalahan belanja TAYL; bunga bank; pendapatan lain desa yang
sah.
- Belanja Desa
Terdiri dari
1. Belanja Pegawai;
2. Belanja Barang/Jasa;
3. Belanja Modal; dan
4. Belanja Tak Terduga.
- Pembiayaan Desa
Terdiri dari
1. Penerimaan Pembiayaan
SiLPA tahun sebelumnya; Pencairan dana cadangan; dan hasil penjualan kekayaan Desa yang
dipisahkan kecuali tanah dan bangunan;
2. Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan dana cadangan dan Penyertaan Modal
41
D. Tantangan dalam Implemenasi Pengelolaan Keuangan Desa
Internal Desa Eksternal Desa
- Sumber-sumber pendapatan Desa yang - Integritas dan mentalitas supra Desa;
harus dikelola dalam APBDesa - Kapasitas pemerintah supra Desa yang
- Proporsi belanja desa 70% : 30% melaksanakan tugas binwas terbatas;
- Kapasitas SDM pengelola keuangan Desa - Binwas yang dilakukan oleh Pemerintah,
masih terbatas; Gubernur dan Bupati/Wali Kota masih belum
- tingkat kesulitan geografis tiap desa berjalan dengan optimal.
bervariasi, mulai ringan, sedang dan berat; - Ketidaktersediaan perbup/perwal terkait
- ketidak tepatan (sasaran, target, output, kewenangan Desa, pengelolaan keuangan
kebutuhan besaran anggaran) dalam Desa, pengadaan barang/jasa di Desa,
pelaksanaan perencanaan pembangunan pengalokasian DD, pengalokasian ADD,
dan anggaran; BHPRD.
- Keterbatasan sarana dan prasarana Kantor - Pendampingan masih belum optimal;
Desa; dan - Hambatan/permasalahan dalam pelaksanaan
- Integritas dan mentalitas Kepala Desa dan DD
Perangkat Desa. - Tuntutan Desa (pengaturan Siltap, dan
- Kebutuhan simplifikasi dan sinergitas tunjangan)
laporan, terutama DD – laporan yang - Implikasi kebijakan pemerintah lainnya
sederhana, akuntabel, kejelasan data (PKTD; SKB Pengawasan bersama DD)
output ) - Terbitnya Permendagri 20/2018
- Makin meningkatnya masalah pelanggaran
hukum
“Perbedaan antara pemula dan master adalah bahwa master telah gagal lebih dari yang
telah dicoba pemula”
Koro Sensei
42