Soal KMB 60 Nomor
Soal KMB 60 Nomor
Pembahasan :
Pasien memiliki hak untuk mendapatkan
informasi tentang penyakitnya dari perawat
maupun dari tenaga medis. Dan perawat juga
harus mengatakan sejujur-jujurnya mengenai
kondisi pasien jika ditanya oleh pasien
disesuaikan dengan tingkat pendidikan pasien
agar pasien mudah memahaminya.
2. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di ruang
interna dengan keluhan sesak. Pada anamneses pasien
mengatakan cepat lelah, tidak bisa bangun dari tempat
tidur, batuk berlendir warna putih disertai mual, dan
nafsu makan menurun. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan suhu 37,40C, frekuensi nadi 102X/menit, TD
150/100 mm/Hg, frekuensi nafas 25X/menit, suara nafas
ronkhi.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus
tersebut?
A. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
B. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
C. Ketidakefektifan pola nafas
D. Intoleransi aktivitas
E. Kelelahan
2. Kunci jawaban : B
Pembahasan :
Tanda gejala yang menonjol ditemukan pada
kasus adalah adanya gangguan pernapasan akibat
lendir yang menyumbat jalan napas yaitu ditandai
dengan adanya ronchi. Ronchi adalah suara napas
tambahan yang muncul karena adanya sekret.
Akibat adanya sumbatan jalan napas
menyebabkan timbulnya sesak napas sehingga
terjadi hipoksia maka pasien pun mengalami
kelelahan.
3. Seorang laki-laki berusia 58 tahun sedang diruang
hemodialisa menjalani terapi hemodialisa yang ke-12.
Pasien mengatakan merasa bosan dengan
pengobatan yang dijalani. Perawat berinteraksi
dengan pasien menjelaskan tujuan hemodialisa dan
memaksimalkan nilai serta pemahaman tentang
kualitas hidup yang baik.
Apa prinsip etik yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Nonmaleficience
B. Beneficience
C. Otonomi
D. Veracity
E. Justice
3. Kunci jawaban : B
Pembahasan :
Semua tindakan dalam hemodialisa
bermanfaat pada pasien untuk
memperpanjang harapan hidup pasien. Dalam
hal ini perawat melakukan tindakan utk
memotivasi pasien tetap melakukan terapinya.
4. Seorang perempuan berusia 46 tahun, dirawat di
bangsal interna dengan keluhan muntah 5 kali dan
buang air besar dengan konsistensi encer sudah 8
kali. Pasien mengatakan keluhan ini dialami sejak 1
hari yang lalu. Hasil pemeriksaan suhu 39oC, turgor
kulit lambat kembali, mukosa bibir kering. Perawat
sedang melakukan pemasangan infus dan telah
menyambungkan infus set dengan cairan yang akan
digunakan.
Apakah langkah selanjutnya untuk kasus tersebut?
A. Menyambungkan infus set dengan abocath
B. Memastikan set infus bebas dari udara
C. Memasang bendungan/torniket
D. Mengatur tetesan cairan
E. Evaluasi respon pasien
4. Kunci jawaban : B
Pembahasan :
Pada pemasangan infus, prinsip bebas udara
pada selang infus maupun pada abocath
selalu diperhatikan untuk mencegah
terjadinya emboli.
5. Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat di
bangsal bedah dengan keluhan nyeri post operasi
hemoroidektomi hari ke-2. Pasien juga mengatakan
belum BAB sejak 2 hari lalu karna kebiasaan malas
makan sayur dan mengeluh sulit tidur. Hasil
pengkajian nyeri skala 8 pada area anus terasa seperti
ditusuk-tusuk dan terus menerus.
Apakah tindakan keperawatan utama kasus diatas ?
A. Lakukan rendam duduk air hangat
B. Kolaborasi pemberian analgetik
C. Lakukan pengkajian PQRST
D. Ajarkan tehnik relaksasi napas dalam
E. Berikan pendidikan kesehatan makanan tinggi serat
5. Kunci jawaban : B
Pembahasan :
Tindakan non farmakologik (relaksasi,
imajinasi, distraksi,dll) sebagai tindakan
mandiri perawat hanya dapat diimplementasi
mandiri pada nyeri skala ringan-sedang.
Namun jika nyeri mencapai skala berat hingga
berat sekali (7-10) maka harus melakukan
tindakan kolaboratif dengan tenaga medis
untuk mencegah terjadinya syok neurogenik.
6. Seorang laki-laki berusia 69 tahun dirawat di ruang
interna dengan keluhan sesak napas dan batuk
berlendir. Hasil pengkajian pasien tampak lemah,
sesak, terpasang O2 3 liter/menit, batuk disertai
lendir berwarna kekuningan, terdengar ronchi pada
kedua lapang paru atas. Observasi TD 90/60 mmHg,
frekuensi nadi 102x/menit, frekuensi napas
26x/menit, suhu 38,5oC. Pasien mendapat terapi
nebulizer ekspektoran 1 cc.
Apakah evaluasi yang diharapkan pada kasus diatas ?
A. Peningkatan kemampuan mengeluarkan sekret
B. Tidak ada penggunaan otot napas tambahan
C. Peningkatan asupan kalori
D. Hasil rontgen dada normal
E. Penurunan suhu tubuh
6. Kunci jawaban : A
Pembahasan :
Terdapat data batuk, lendir, ronchi pada
lapang paru mengindikasikan banyaknya
sekret pada jalan napas yang menyebabkan
terjadinya sesak napas. Ditunjang dengan
terapi medis pemberian ekspektoran untuk
mengeluarkan sekret sehingga diharapkan
pasien mampu mengeluarkan sekret yang
menyumbat jalan napas.
7. Seorang laki – laki berusia 66 tahun dirawat
dengan keluhan sulit buang air kecil. Hasil
pengkajian pasien mengatakan urinenya keluar
menetes dan tidak puas BAK. Pasien mengeluh
nyeri abdomen bagian bawah. Keluhan ini
dirasakan terutama pada malam hari.
Apakah pengkajian yang dilakukan untuk kasus
diatas ?
A. Pemeriksaan colok dubur
B. Papalsi kandung kemih
C. Inspeksi warna urine
D. Kaji kenyamanan BAK
E. Kaji kebiasaan BAK
7. Kunci jawaban : A
Pembahasan :
Dari hasil anamnesa tampak pasien
mengalami gejala hipertrofi prostat benigna
(BPH). Oleh karena itu untuk melengkapi
pengkajian adanya hipertrofi maka dilakukan
pemeriksaan colok dubur ke arah anterior
untuk palpasi hipertrofi area prostat
8. Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat
diinterna dengan diare 8x sehari. Pasien mengeluh
nyeri skala 4 pada perut bagian bawah, tampak
mukosa bibir kering, anoreksia, edema anasarka.
Pasien terpasang kateter urin berwarna kuning keruh.
Observasi TTV : TD=200/110 mmHg, N=88 x/menit,
S=38C, P=24 x/menit. Hasil laboratorium : WBC
=11000 , ureum=202 mg/dl dan kreatinin=15 mg/dl.
Pasien riwayat hipertensi sejak 10 tahun lalu tidak
terkontrol.
Apakah masalah keperawatan utama kasus diatas?
A. Nyeri akut
B. Risiko infeksi
C. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
D. Ketidakefektifan manajemen pengobatan
E. Gangguan nutrisi kurang dari kebuuthan tubuh
8. Kunci jawaban : C
Pembahasan :
Fokus perawatan pasien yang mengalami
penyakit ginjal kronik adalah status cairan dan
mengidentifikasi adanya ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit seperti adanya tanda
gejala bibir kering namun terdapat juga data
edema.
9. Seorang laki-laki berusia 34 tahun diruang interna
selama 15 hari dengan diagnosis medis Stroke. Pasien
mengalami hemiparesis pada ekstremitas bagian
kanan. Dilakukan pemeriksaan kekuatan otot untuk
mengetahui perkembangan kondisi pasien. Pada
pemeriksaan ditemukan pasien mampu mengangkat
tangan kanan namun tidak mampu menahan
gravitasi.
Hasil pengkajian terhadap kekuatan otot pasien pada
kasus di atas adalah?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
9. Kunci jawaban : B
Pembahasan :
Pada kasus stroke mayoritas ditandai dengan
hemiparese dan pengkajian NIHSS juga melakukan
pengkajian pada ekstremitas. Untuk itu pengkajian
kekuatan otot diperlukan untuk melihat progresivitas
perbaikan kekuatan otot setelah mendapat terapi
medikamentosa. Untuk itu kekuatan otot 0-5 wajib
diketahui yaitu 0 tidak ada kontraksi, 1=terdapat
kontraksi otot, 2=tidak mampu melawan gravitasi.
3=tidak mampu menahan tekanan, 4= kekuatan otot
tidak seimbang dan 5=kekuatan otot penuh.
10. Seorang perempuan berusia 56 tahun masuk Rumah
sakit dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri disertai
sesak napas. Pasien mengatakan nyerinya menjalar
sampai keleher, bahu dan lengan kiri. Pemeriksaan
fisik pasien tampak meringis, skala nyeri 8 (berat),
tampak gelisah disertai akral dingin, bengkak pada
kaki. Pemeriksaan EKG ; infark miokard lateral.
Masalah keperawatan yang utama pada kasus di atas
adalah?
A. Nyeri akut
B. Intoleransi aktifitas
C. Penurunan cardiac output
D. Gangguan pertukaran gas
E. Kelebihan volume cairan
10. Kunci jawaban : A
Pembahasan :
Hasil sadapan EKG menunjukkan infark miokard
sehinnga menimbulkan manifestasi khas yaitu
nyeri dada. Adanya infark menyebabkan jaringan
kekurangan oksigen sehingga muncul manifestasi
yang menyertai nyeri dada yaitu sesak napas dan
akral dingin. Namun pada kondisi infark miokard
yang menjadi penanganan utama adalah nyeri
yang mengindikasikan terjadinya infark.
11. Seorang pasien laki – laki berusia 42 tahun datang ke
poliklinik THT dengan keluhan nyeri pada daerah
telinga sebelah kanan skala 7 dan pasien mengeluh
demam, pasien juga mengeluhkan penurunan
pendengaran pada telinga kanan. Pada pemeriksaan
otoskopi membran tympani tampak merah. Pasien
Nampak gelisah dan sering bertanya tentang kondisi
penyakitnya.
Apakah masalah keperawatan yang utama pada
pasien di atas?
A. Nyeri
B. Hipertermi
C. Resiko infeksi
D. Ansietas
E. Gangguan pendengaran
11. Kunci jawaban : A
Pembahasan :
Masalah prioritas pada kasus diatas adalah
nyeri mencapai skala berat (7-9) sehingga
menjadi prioritas asuhan keperawatan.
12. Seorang laki-laki usia 54 tahun dirawat di bangsal
interna dengan keluhan batuk produktif. Hasil
pengkajian tampak batuk produktif, namun dahak
sulit dikeluarkan. Frekuensi pernafasan 24 x/mnt,
suhu tubuh 380C, sering mual tetapi tidak sampai
muntah. Pasien sering minum air hangat dan batuk
produktif namun dahak masih sulit dikeluarkan.
Apa tindakan keperawatan mandiri pada kasus
tersebut ?
A. Kolaborasi dalam pemberian antibiotic
B. Memberikan oksigen 2 liter/menit
C. Memberikan pengaturan diit
D. Melakukan Fisioterapi dada
E. Melakukan kompres hangat
12. Kunci jawaban : D
Pembahasan :
Fisioterapi dada adalah tindakan berupa
clapping, vibration dan perkusi dada posterior
untuk mendorong dahak menuju saluran
pernapasan atas sehingga dapat dikeluarkan
melalui mulut.
13. Seorang laki-laki berusia 52 tahun dirawat di ruang
perawatan Interna dengan penurunan kesadaran.
Hasil pengkajian tampak pasien sesak, terdengar
suara ronchi kasar pada lapang paru atas kiri dan
kanan. Observasi TTV : TD 130/80 mmHg, frekuensi
nadi 98x/menit, frekuensi napas 25 kali/menit,
Apakah tindakan yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Lakukan fisioterapi dada dan postural drainage
B. Ajarkan pasien untuk latihan nafas dalam
C. Anjurkan pasien untuk minum air hangat
D. Ajarkan pasien batuk efektif
E. Lakukan suction
13. Kunci jawaban : E
Pembahasan :
Pada kondisi penurunan kesadaran, pasien tidak
mampu mandiri mengeluarkan lendir, dan jika
lendir menyumbat jalan napas maka pasien akan
sesak dan terjadi hipoksia dan berdampak terjadi
kerusakan perturkaran gas. Oleh karena itu
tindakan suction dilakukan untuk mengeluarkan
lendir dari jalan napas pasien sehingga dapat
membantu pernapasan pasien.
14. Seorang ners sedang melakukan tindakan
penggantian kantong kolostomi pada seorang laki-laki
berusia 52 tahun post kolostomi sigmoid hari ke-3.
Saat ini perawat sedang membersihkan kulit dan
stoma menggunakan NaCl 0,9%.
Apakah tindakan selanjutnya ?
A. Persiapan untuk memasang kembali kolostomi bag
dengan mengukur stoma
B. Kosongkan kantong dan buang isinya ke kantong
plastik
C. Perhatikan warna stoma dan kondisi kulit peristoma
D. Gunakan perekat untuk melekatkan kolostomi bag
E. Singkirkan bekas pelekat pada kulit sekitar stoma
14. Kunci jawaban : C
Pembahasan :
Colostomy membantu mengelurkan feces.
Oleh karena itu stoma harus selalu dikaji
untuk mengidentifikasi terjadinya infeksi
karena selalu terkontaminasi dengan feces.
15. Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di bangsal
bedah dengan keluhan sensasi aneh dan berat pada
abdomen. Pasien post reseksi abdominoperitoneal
dan kolostomi sigmoid. Pasien banyak bertanya
tentang perawatan dan aktivitas setelah terpasang
kantong kolostomi. Perawat pun mengajarkan cara
perawatan kolostomi.
Apakah evaluasi yang diharapkan pada kasus diatas ?
A. Pasien dapat mengganti kantong dan perawatan
kolostomi yang benar
B. Pasien menghindari mengangkat beban berat
C. Pasien rajin melakukan rawat jalan
D. Pasien mengkonsumsi makanan tinggi serat
E. Pasien dapat mencegah terjadinya infeksi pada
stoma
15. Kunci jawaban : A
Pembahasan :
Kolostomi adalah alat untuk membantu mengeluarkan
feces yang dapat bersifat sementara hingga permanen.
Dan kondisi tersebut masih berlangsung hingga pasien
pulang kerumah. Untuk itu pasien perlu mendapat
edukasi cara mengganti kantong dan perawatan
kolostomi yang benar agar stoma tetap bersih karena
selalu terkontaminasi dengan feces dan mencegah
terjadinya infeksi pada stroma dan kulit sekitar stoma.
Begitu juga perlu edukasi penggantian kantong agar
kantong tidak penuh dengan feces yang dapat merusak
integumen karena sifat asam feces.
16. Seorang perempuan berusia 52 tahun dirawat
dengan keluhan kelelahan. Hasil pengkajian tampak
ikterus, perut membesar, teraba keras, Lingkar perut
113 cm , pasien merasa begah di perut disertai mual ,
edema pada kedua tungkai. TB=150cm, BB=70 kg.
Observasi TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi
80x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 36oC.
Hasil USG : ascites.
Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
A. Berikan porsi makan sedikit tapi sering
B. Batasi cairan maksimal 1500 cc/hari
C. Anjurkan diit rendah protein
D. Kolaborasi cairan panenteral
E. Batasi pemberian natrium
16. Kunci jawaban : B
Pembahasan :
Pada kasus tersebut pasien mengalami tanda
kelebihan volume cairan yang ditandai dengan
edema, ascites. Maka pembatasan cairan sangat
penting dilakukan untuk mencegah semakin
beratnya kelebihan volume cairan yang dapat
berdampak komplikasi pada sistem tubuh
lainnya. Pembatasan cairan diberikan sesuai
kebutuhan tubuh orang dewasa untuk mencegah
terjadinya kekurangan cairan akibat ekstrimnya
pembatasan cairan.
17. Seorang ners sedang melakukan asuhan keperawatan pada
seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat dengan sesak
napas. Hasil pengkajian tampak ikterus, petekie dan
ekomosis pada lengan dan tungkai, tampak edema pretibia,
abdomen keras dan membenkak, BB turun 9 kg dalam 6
bulan, oksimetri SaO2=88%, terpasang Oksigen masker 5
lt/menit. Hasil laboratorium RBC 3,1x103/mm3. PLT
140.000/mm3, Albumin 2,1 gr/dL.
Apakah kriteria hasil yang diharapkan pada kasus diatas ?
A. Berat badan meningkat 1 kg dalam 1 minggu
B. Saturasi O2 berada dalam batas normal
C. Kadar albumin kembali normal
D. Tidak ada perdarahan aktif
E. Edema perifer berkurang
17. Kunci jawaban : B
Pembahasan :
Tanda yang menonjol dan utama pada kasus
tersebut adalah kekurangan oksigen jaringan
akibat proses penyakit, terdesaknya diafragma
karena ascites yang menghambat ekspansi
paru. Sehingga intervensi utama adalah
pemenuhan kebutuhan oksigen.
18. Seorang ners sebagai ketua tim kamar bangsal terdiri atas
6 pasien menderita hepatitis A. pasien tersebut adalah
karyawan sebuah kantin usaha percetakan besar yang
tertular oleh pengolahan makanan di kantin tersebut. Ners
sedang memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien
tentang tindakan untuk melindungi konsumen dari wabah
lebih lanjut.
Apakah pendidikan kesehatan yang tepat pada kasus tsb ?
A. Pentingnya imunisasi hepatitis A
B. Pentingnya memeriksa semua karyawan untuk antigen
hepatitis A
C. Lakukan cuci tangan sebelum mengolah makanan dan
setelah dari toilet
D. Gunakan sarung tangan ketika mengolah makanan
E. Hindari bekerja jika jari/tangan terluka
18. Kunci jawaban : C
Pembahasan :
hepatitis A Penularan hepatitis A pada kasus
diatas adalah disebabkan pengolahan
makanan yang terkontaminasi HVA. Sehingga
untuk mencegah kontaminasi silang perlu
dilakukan upaya dasar yaitu mencuci tangan
sebelum dan setelah pengolahan makanan.
19. Seorang perempuan berusia 34 tahun dirawat
di ruang interna dengan keluhan sesak napas
disertai batuk. Hasil x-ray thorax : efusi pleura
sinistra. Seorang perawat melakukan pengkajian
thorax dengan hasil auskultasi terdengar suara
napas tambahan ronchi.
Apakah hasil pengkajian jika dilakukan tehnik
palpasi pada kasus diatas ?
A. Vocal fremitus lebih keras teraba disisi kanan
B. Vocal fremitus lebih keras teraba disisi kiri
C. Vocal fremitus lebih keras pada kedua sisi
D. Terdengar redup pada sisi kanan
E. Terdengar redup pada sisi kiri
19. Kunci jawaban : A
Pembahasan :
Vocal fremitus adalah getaran paru saat
resonansi suara, dan getaran akan terhambat
jika terdapat cairan/massa pada lapang paru.
20. Seorang laki-laki berusia 69 tahun dirawat di ruang interna
dengan keluhan sesak napas dan batuk berlendir. Hasil
pengkajian pasien tampak sesak, terpasang O2 3
liter/menit, batuk disertai lendir berwarna kekuningan,
terdengar ronchi pada kedua lapang paru atas, anoreksia
disertai mual. Observasi TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi
102x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu 38,5oC. Hasil
laboratorium sputum BTA I dan II positif.
Apakah evaluasi yang diharapkan pada kasus diatas ?
A. Peningkatan kemampuan mengeluarkan sekret
B. Tidak ada penggunaan otot napas tambahan
C. Peningkatan asupan kalori
D. Hasil rontgen dada normal
E. Penurunan suhu tubuh
20. Kunci jawaban : A
Pembahasan :
Terdapat data batuk, lendir, ronchi pada
lapang paru mengindikasikan banyaknya
sekret pada jalan napas yang menyebabkan
terjadinya sesak napas. Ditunjang dengan
terapi medis pemberian bronkodilator untuk
mengeluarkan sekret sehingga diharapkan
pasien mampu mengeluarkan sekret yang
menyumbat jalan napas.
21. Seorang perempuan berusia 24 tahun dirawat
diruang bedah dengan keluhan nyeri post op
struma sejak 4 hari lalu, pasien rencana pulang
perawatan hari ke-5. Hasil pengkajian tampak
luka operasi tertutup verban di leher, pasien
mengeluh nyeri skala 4. Tampak pasien selalu
menutupi luka operasi dengan syal dan pasien
bertanya tentang bekas jahitannya jika sembuh.
Apakah masalah keperawatan utama kasus
diatas ?
A. Gangguan citra tubuh
B. Kurang pengetahuan
C. Risiko infeksi
D. Nyeri kronis
E. Nyeri akut
21. Kunci jawaban : A
Pembahasan :
Kasus diatas menunjukkan adanya gangguan
konsep diri terhadap perubahan yang terjadi
pada dirinya. Krisis kondisi karena adanya scar
yang mengurangi estetika.
22. Seorang perawat sedang mempersiapkan rencana pulang
pada pasien laki-laki berusia 56 tahun dengan stroke non
hemorhagik hari ke-18. Hasil pengkajian GCS 15,hemiparese
sinistra dengan kekuatan otot 3, masih terpasang NGT, dan
tampak dekubitus derajat 2 selebar 2x1 cm pada bokong.
Pasien mengatakan ingin berlatih berjalan agar dapat
beraktivitas normal kembali. Perawat sudah mendapat
anggota keluarga yang siap melakukan homecare.
Apakah pengkajian lanjut yang harus dilakukan perawat
untuk persiapan home care?
A. kemampuan keluarga merawat luka
B. Kondisi dalam rumah pasien
C. Kemampuan keluarga melakukan ROM
D. Lingkungan sekitar rumah pasien
E. Kemampuan keluarga merawat NGT
22. Kunci jawaban : B
Pembahasan :
Pada kasus diatas, pasien sangat ingin mandiri
beraktivitas sehingga ingin tetap melatih
kemampuan ekstremitas nya dengan latihan
jalan. Oleh karena itu penting mengkaji kondsi
rumah untuk mencegah risiko jatuh dan risiko
cedera. Selain itu dengan aktif melatih
kekuatan ekstremitas dapat mengembalikan
fungsi ekstremitas.
23. Seorang perempuan berusia 31 tahun datang ke poli
syaraf dengan keluhan nyeri punggung bawah. Hasil
pengkajian fisik IMT 28, nyeri skala 5 yang dirasakan
semakin berat jika beraktivitas, pasien adalah seorang
administrasi perkantoran yang bekerja dari jam 8-18.
Pasien mengatakan tidak pernah olahraga sejak lulus
kuliah.
Apakah pendidikan kesehatan yang diberikan pada
kasus tersebut ?
A. Hindari keletihan
B. Turunkan berat badan
C. Anjurkan untuk olahraga teratur
D. Hindari duduk dalam waktu lama
E. Anjurkan untuk tidak mengangkat beban berat
23. Kunci jawaban : B
Pembahasan :
Nyeri punggung bawah (low back pain) banyak
penyebabnya, pada kasus tampak IMT 28
menunjukkan obesitas pasien yang
menyebabkan beban tumpuan tubuh
berlebihan pada lumbal. Oleh karena itu
penting menurunkan berat badan pasien
untuk mencegah nyeri punggung bawah.
24. Seorang laki-laki berusia 42 tahun dirawat dengan
ulkus diabetik. Seorang ners akan melakukan
tindakan perawatan luka. Tampak verban menutupi
luka pada area telapak kaki kiri, agak basah,
berwarna kehijauan dan tercium bau saat perawat
mendekati pasien. Pasien memiliki riwayat diabetes
selama 8 tahun. Pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu
tekanan darah 130/90 MmHg, suhu 38⁰C ,
pernapasan 18 x/menit, GDS : 287 Mg/dl.
Apakah tindakan yang pertama kali dilakukan
perawat untuk merawat luka pasien diatas?
A. Melakukan nekrotomi
B. Melakukan pengkajian luka
C. Membersihkan luka dengan NaCl 0.9%
D. Menekan luka untuk mengeluarkan pus
E. Menutup balutan dengan tehnik bersih
24. Kunci jawaban : B
Pembahasan :
Perawatan luka bertujuan untuk menyembuhkan
luka, mencegah infeksi dan mencegah kematian
jaringan sekitar luka. Untuk itu saat melakukan
perawatan luka sangat penting melakukan
pengkajian luka untuk mengidentifikasi
perkembangan luka apakah menunjukkan
perbaikan atau justru perburukan terutama pada
ulkus diabetik yang membutuhkan waktu lama
untuk perbaikan jaringan akibat komplikasi.
25. Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat
dengan keluhan kelelahan karena jika BAB selalu
feces berdarah segar. Hasil pengkajian pasien
mengeluh nyeri skala 3, CRT 7 detik Hasil lab RBC=3,1
gr/dL, Hb=8 gr/dl, HCT 31. Pasien akan dilakukan
transfusi darah. Perawat sedang mengobservasi TTV
didapatkan TD=100/70 mmHg, frekuensi nadi
98x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 38,4oC.
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan
oleh perawat pada kasus tersebut?
A. Melakukan transfusi darah
B. Mengkaji riwayat alergi pasien
C. Melapor medis untuk menunda tranfusi
D. Memberikan premedikasi cairan NaCl 0,9 cc
E. Mengambil darah untuk pemeriksaan laboratorium
25. Kunci jawaban : C
Pembahasan :
Dalam melakukan transfusi darah perlu
melakukan pengkajian dan persiapan dari pre ,
sementara hingga post transfusi. Pada kasus
tampak kondisi pasien demam, yang merupakan
kontraindikasi melakukan transfusi darah karena
dapat menyebabkan komponen darah lisis. Untuk
mencegah lisis maka harus menunda transfusi
hingga suhu tubuh kembali normal.
26. Seorang laki-laki berusia 32 tahun dirawat
di bangsal bedah rencana operasi fraktur
tertutup. Seorang perawat sedang mengkaji
dengan melakukan palpasi lokasi fraktur
pada ulna dextra.
Apakah hasil pengkajian yang didapatkan ?
A. Perubahan bentuk
B. Deformitas
C. Krepitasi
D. Edema
E. Nyeri
26. Kunci jawaban : C
Pembahasan :
Pada sistem muskuloskeletal, perlu mengkaji
secara inspeksi, palpasi. Pada kasus fraktur
tertutup dilakukan pengkajian inspeksi adanya
perubahan bentuk, edema dan deformitas,
sedangakan pengkajian palpasi didapatkan
teraba krepitasi mengindikasikan adanya
fraktur tulang dan nyeri tekan.
27. Seorang perawat bertugas sebagai ketua tim sedang
membuat laporan perawat shift pagi terburu-buru karena
menjelang operan dinas shift sore. Sedangkan anggota
timnya masih sibuk implementasi kepada pasien.
Bersamaan datang keluarga pasien Tn.A melaporkan cairan
infus nya sudah habis dan keluarga pasien B melaporkan
Tn.B mengeluh nyeri abdomen hebat.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan perawat tersebut?
A. Menyelesaikan laporan dengan meminta keluarga pasien
menunggu
B. Segera melakukan post conference agar bisa merawat
pasien
C. Mengkaji nyeri Tn. B dengan ramah
D. Mengganti cairan infus Tn.A
E. Meminta anggota tim untuk membantu membuat laporan
agar cepat selesai
27. Kunci jawaban : C
Pembahasan :
Kasus diatas menuntut kemampuan perawat
dalam mengaplikasikan nilai profesional dalam
praktik keperawatan dengan menunjukkan
sikap empati dalam melakukan tindakan.
28. Seorang lulusan ners sudah 1 minggu bertugas
di sebuah rumah sakit daerah. Ners tersebut
melihat perawat tidak membiasakan mencuci
tangan sebelum dan sesudah tindakan,
menemukan tingginya kejadian dekubitus dan
plebitis. Kepala ruangan berinisiatif untuk
mengirimkan perawat mengikuti pelatihan
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Apakah yang menjadi kebutuhan ruangan
tersebut?
A. Pelatihan patient safety
B. Pelatihan pencegahan infeksi
C. Pelatihan mencuci tangan
D. Pelatihan perawatan luka dekubitus
E. Semua perawat harus lulusan ners
28. Kunci jawaban : B
Pembahasan :
Kasus diatas menunjukkan perlunya program
peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan yaitu pelatihan pencegahan
infeksi sebaga wuuujud tangguna jawab
profesi dan sesuai tuntutan perkembangan RS.
29. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di ruang
interna dengan nyeri kepala hebat, skala nyeri 8.
Menurut informasi keluarga, tadi malam pasien
kejang 2x disertai muntah menyemprot. Nyeri kepala
sebenarnya sudah dirasakan sejak 2 minggu lalu dan
memberat sejak 5 hari lalu. Setelah beberapa jam
perawatan, pasien mengalami penurunan kesadaran.
Hasil CT Scan : abses cerebri lobus frontoparietalis
kanan diserta edema perifokal luas dan midline shift
ke kiri 1,8 cm.
Apakah yang harus dilakukan perawat ?
a. Pasang oksigen
b. Observasi kesadaran
c. Pantau peningkatan TIK
d. Pengkajian nervus cranial
e. Pengkajian riwayat infeksi
Jawaban : C
• Tekanan darah yang sangat tinggi dapat
menyebabkan peningkatan TIK yang ditandai
dengan nyeri kepala hebat dan jika terus
berlanjut dapat menyebabkan penurunan
kesadaran.
• Memantau peningkatan TIK merupakan
intervensi utama untuk memantau
perkembangan kondisi pasien
30. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di ruang
penyakit dalam, pasien mengeluh kurang nafsu makan,
mual dan muntah dan susah tidur, pasien tampak turgor
kulit buruk, porsi makan tidak dihabiskan (makan hanya
2 sendok makan). Perawat mengangkat diagnosa
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus di
atas?
a. Anjurkan minum susu hangat untuk merangsang kantuk
b. Berikan intake cairan maksimal 2000cc
c. Anjurkan makan sedikit tapi sering
d. Kolaborasi diet parenteral
e. Anjurkan oral Hygiene
Jawaban : C
• Pasien mengeluh kurang nafsu makan, mual dan
muntah, porsi makan tidak dihabiskan (hanya makan
2 sendok)
• Pada kasus ini, pasien masih dapat menelan
makanan
• Untuk menjaga agar nutrisinya cukup, maka pasien
dianjurkan makan sedikit tapi sering
31. Seorang laki-laki berusia 15 tahun dirawat di ruang
perawatan khusus, diagnosis medis HIV-AIDS. Pasien
merasa tidak nyaman pada mulut dan sulit untuk
makan. Pasien terlihat sulit untuk berbicara, mukosa
dan gusi terlihat pucat terlihat pula beberapa ulkus dan
bercak putih berongga pada mulut. Mulut pasien juga
terlihat kotor dan bau nafas halitosis.
Apa diagnosis keperawatan utama untuk kasus di atas ?
a. Risiko Infeksi
b. Defisit perawatan diri
c. Gangguan rasa nyaman
d. Kerusakan membran mukosa oral
e. Ketidakseimbangan Nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh
Jawaban : D
• Pasien HIV/AIDS mengalami penurunan sistem
imun sehingga mudah terkena berbagai
penyakit infeksi
• Pada kasus ini, pasien terkena candidiasis yang
menyebabkan membrane mukosa oral pasien
mengalami kerusakan
32. Seorang perempuan berusia 32 tahun dilakukan
pemasangan NGT, data status pasien tampak
lemah, terjadi penurunan kesadaran dengan GCS
9 Setelah dilakukan pemasangan sampai ke batas
pengukuran selang bisa dimasukan dengan
mudah dan tanpa hambatan.
Apakah langkah selanjutnya yang harus dilakukan?
a. Memastikan selang berada dalam lambung
b. Mengambil sampel cairan lambung
c. Memasukkan lagi selang 2.5 - 5cm
d. Memfiksasi selang NGT
e. Melihat respon pasien
Jawaban : A
• Setelah selesai melakukan pemasangan NGT,
perawat harus memastikan terlebih dahulu
apakah selang NGT masuk ke lambung atau
paru-paru
33. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di ruang
bedah dengan keluhan lelah dan kerontokan pada
rambut. Pasien mengeluh berkeringat banyak, malu
berinteraksi dengan orang lain, suara parau dan
bicaranya lambat, mata menonjol keluar, sering lapar
namun berat badan berkurang 2 kg dalam 2 minggu
terakhir
Apakah masalah keperawatan yang utama pada kasus
diatas?
a. Asupan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Risiko kekurangan cairan dan elektrolit
c. Hambatan komunikasi verbal
d. Gangguan citra tubuh
e. Keletihan
Jawaban : D
• Pada kasus hipertiroidisme, kenaikan kadar
hormone T3 dan T4 menyebabkan
peningkatan metabolisme
• Akibatnya pasien mudah berkeringat banyak,
sering lapar dan BB bisa berkurang
• Pasien juga merasa malu sehingga masalah
keperawatan utama yang diangkat yaitu
gangguan citra tubuh
34. Seorang perempuan berumur 40 tahun di rawat di
ruang interna dengan keluhan sesak napas. Saat
pengkajian didapatkan TD 180/100 mmHg, frekuensi
nadi 78 x/menit , frekuensi napas 24x/menit, suhu
36,7℃, bunyi jantung S3 dan S4, nyeri dada skala 5,
distensi vena jugularis, pasien mengeluh sesak napas
meningkat ketika beraktivitas, sulit tidur, riwayat
hipertensi sejak 12 tahun yang lalu.
Apakah masalah keperawatan yang utama pada kasus
diatas?
a. Ketidakefektifan pola napas
b. Penurunan Curah Jantung
c. Perubahan pola tidur
d. Intoleran aktivitas
e. Nyeri
Jawaban : B
• Hipertensi yang diderita dalam waktu lama
akan menimbulkan kompensasi pembesaran
ukuran otot jantung pada ventrikel kiri
• Ketika mekanisme kompensasi sudah
mencapai ambang batas, fungsi jantung dalam
memompa darah akan menurun
• Akibatnya terjadi penurunan curah jantung
yang ditandai oleh sesak napas, distensi vena
jugularis, bunyi jantung S3 dan S4
35. Seorang wanita usia 54 tahun dirawat dengan fraktur
femur dextra. Saat melakukan pengkajian didapatkan
TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 96 x/mnt, frekuensi
napas 28 x/mnt, suhu 37,2 °C, terpasang gips pada
paha kanan pasien, pasien mengeluh sulit tidur, nyeri
dan kebas pada area pemasangan gips, skala nyeri 5,
CRT jari kaki kanan 4 detik.
Apakah masalah utama keperawatan pada kasus di atas?
a. Nyeri
b. Intoleran aktivitas
c. Perubahan pola tidur
d. Hambatan mobilitas fisik
e. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Jawaban : E
• Pemasangan gips yang terlalu ketat dapat
mengganggu sirkulasi darah pada area yang
dipasang gips
• Akibatnya pasien akan merasa kebas dan nyeri
pada area yang dipasang gips
• Capillary refill time menjadi lebih lama akibat
adanya penekanan pembuluh darah sehingga
masalah keperawatan utama yang diangkat
yaitu ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
36. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat dengan
keluhan batuk berdahak sejak dua bulan yang lalu dan
diare sejak satu bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik :
kesadaran kompos mentis, TD 130/80 mmHg,
pernafasan 28 x/menit, nadi 88 x/menit, suhu 38,3°C.
Pasien akan dilakukan pemeriksaan ELISA tanpa
sepengetahuan pasien .
Manakah prinsip etik yang dilanggar pada kasus tersebut?
a. Justisce
b. Veracity
c. Fedality
d. Otonomi
e. Beneficiency
Jawaban : D
• Pada kasus ini, perawat berencana melakukan
tes ELISA tanpa meminta persetujuan pasien
• Semua tindakan yang dilakukan harus
meminta persetujuan pasien, dimana pasien
memiliki hak untuk menerima ataupun
menolak tindakan yang akan dilakukan
37. Seorang laki-laki, berusia 55 tahun, dirawat di ruang
interna dengan keluhan sendi lutut dan siku bengkak.
Saat pengkajian sendi lutut terasa nyeri bila digerakkan,
wajah meringis, kemerahan,. Pasien dibantu keluarga
berpakaian. Tekanan darah 140/80 mmHg, frekuensi
nadi 84 kali permenit, frekuensi pernafasan 16 kali
permenit. Hasil laboratorium asam urat 12 gr/dL.
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
a. Gangguan mobilitas fisik
b. Intoleransi aktivitas
c. Gangguan ADL
d. Risiko cedera
e. Nyeri akut
Jawaban : A
• Pada kasus ini, pasien mengalami arthritis
rheumatoid
• Manifestasi klinis penyakit ini yaitu
menumpuknya kristal asam urat di persendian
yang menyebabkan rasa nyeri, bengkak dan
kemerahan pada persendian sehingga
masalah utama yang diangkat yaitu gangguan
mobilitas fisik
38. Seorang perempuan berusia 45 tahun, masuk RS
dengan keluhan muntah 5 kali dan buang air besar
dengan konsistensi encer sudah 8 kali sejak 1 hari yang
lalu. Hasil pemeriksaan suhu 39oC, turgor kulit buruk,
mukosa bibir kering. Perawat sedang melakukan
pemasangan infus dan telah menyambungkan infus
set dengan cairan yang akan digunakan.
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan pada
pasien?
a. Memilih vena yang akan dilakukan penusukan
b. Menyambungkan infus set dengan abocath
c. Memasang bendungan/torniket
d. Mengatur tetesan cairan
e. Evaluasi respon pasien
Jawaban : A